Unnes Physics Education Journal

dokumen-dokumen yang mirip
*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Automotive Science and Education Journal

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 (2009): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK ABSTRACT

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

Journal of Mechanical Engineering Learning

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING. Info Artikel. Abstrak.

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DENGAN MICROSOFT POWER POINT

Pancasakti Science Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Unnes Physics Education Journal

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Keywords: Student Result learning, cooperative learning mode, kancing gemerincing type, and talking stick type.

PENCAPAIAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL SNOWBALLING PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Journal of Innovative Science Education

PENGARUH MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA NURUL AMALIYAH TANJUNG MORAWA

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Unnes Science Education Journal PENERAPAN MINDSCAPING BERVISI SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI LARUTAN PENYANGGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

Jurnal Titian Ilmu Vol. IX, No. 1, 2015

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

STUDI KOMPARASI TIPE STAD DAN TGT PADA MATERI KOLOID DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN 2011/2012

Economic Education Analysis Journal

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FLUIDA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI KALOR TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA

Unnes Physics Education Journal PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Economic Education Analysis Journal

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TAI DAN TUTOR SEBAYA BERBANTU LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Unnes Physics Education Journal

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Fian Totiana*, Elfi Susanti VH 2, Tri Redjeki 2. Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011):

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) BERBANTUAN MEDIA SMART AND INTERESTING CARD (SIC) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Dyah Muawiyah, Budi Utami *, dan Bakti Mulyani. Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Unnes Physics Education Journal PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN KOOPERATIF UNTUK MEMBANGUN EMPAT PILAR PEMBELAJARAN SISWA SMP

Automotive Science and Education Journal

Unnes Physics Education Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 53-57

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

Unnes Physics Education Journal

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Edu Elektrika Journal

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Journal of Mechanical Engineering Learning

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

Economic Education Analysis Journal

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DIDUKUNG PENGGUNAAN CHEMDIARY BOOK

Transkripsi:

UPEJ 5 (1) (2016) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII Nurul Istiana, Sarwi, Masturi Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Gedung D7 Lt. 2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229 Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Februari 2016 Disetujui Februari 2016 Dipublikasikan April 2016 Keywords: Cooperative STAD, mastery concept, skills process of physics. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap penguasaan konsep dan keterampilan proses belajar fisika siswa pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. Subjek penelitian adalah kelas VIII B SMP Negeri 2 Ambarawa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji deskriptif presentase, uji gain dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 86,11% dengan kriteria tinggi. Data pre-test dan post-test dianalisis menggunakan Chi Kuadrat dan dinyatakan berdistribusi normal. Peningkatan penguasaan konsep ditunjukkan dengan <g>= 0,6 dan kriteria sedang. Hasil analisis uji t menyebutkan thitung = 7,477; ttabel= 1,697; thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Kelima aspek keterampilan proses belajar fisika siswa dianalisis menggunakan uji deskriptif dan dinyatakan meningkat secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatan penguasaan konsep dan mengembangkan keterampilan proses belajar fisika siswa SMP kelas VIII pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. Abstract This study aims to determine the influence of application cooperative learning type STAD to mastery concept and skills process of physics in sub material vibrations and waves. The subject of research is all students in VIII B SMP Negeri 2 Ambarawa. Collection of data using a technique tests, observations and documentation. Data analysis using a percentage descriptive test, gain test, and t-test. The result of research shows that exhaustiveness studying classical student at 86,11% with high criteria. Pre-test and post-test data were analysis using Chi Kuadrat and conclude as normal distribution. Enhancement of mastery concept shows with <g>= 0,6 and middle criteria. T-test analysis result shows tcount = 7,477; ttable = 1,697; tcount > ttable so Ho rejected and Ha received. Five aspects of skills learning process of physics students are analyzed using descriptive test and shows increase as significant. The conclusion is cooperative learning model of STAD can increase the mastery concept and develop the skills learning process of physics students class VIII SMP in sub material vibrations and waves. Alamat korespondensi: E-mail: nurulistiana@students.unnes.ac.id 2016 Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6935

PENDAHULUAN Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan persepsi manusia (Anni, 2007). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis dan dirumuskan dari gejala alam yang berhubungan dengan kebendaan serta diperoleh dengan menggunakan metode observasi. Pendidikan IPA di SMP bertujuan agar siswa menguasai konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan metode ilmiah yang dilandasi sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan pencipta-nya (Subiyanto, 1988). Menurut kegiatan PPL di SMP N 2 Kendal dan kegiatan observasi di SMP Negeri 2 Ambarawa, ditemukan bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan mayoritas guru mata pelajaran menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Kelemahan metode ini adalah siswa merasa jenuh sehingga menurunkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, tujuan dari pendidikan IPA belum tercapai secara maksimal. Dalam penelitian ini, penerapan model pembelajaran yang baru diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan cara membentuk kelompokkelompok kecil beranggotakan empat sampai enam orang yang bersifat heterogen untuk belajar dan bekerja sama di dalam sebuah proses pembelajaran (Febrina, 2012). Model pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui interaksi saling membantu, bekerja sama dalam kelompok kecil antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya, dan model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka 64 dan demokratis. Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya, karena tujuan utama pembelajaran kooperatif adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya, serta siswa secara kolaboratif mengerjakan tugastugas yang diberikan dalam bentuk lembar aktifitas siswa (Sugianto, 2014). Haswenti (2008) mengungkapkan pembelajaran fisika dengan menggunakan pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada konsep wujud zat dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, sesuai dengan hasil penelitian adanya peningkatan aktivitas siswa kelas VII SMPN 2 Kota Bengkulu untuk siklus 1 sebesar 21 dengan kategori cukup, siklus II sebesar 26 kategori baik dan siklus III sebesar 27 kategori baik. Eralita (2012) juga telah melakukan penelitian dan disimpulkan bahwa penggunaan metode STAD yang lebih efektif dari pada metode pembelajaran TAI terhadap prestasi belajar siswa untuk materi pokok Koloid pada siswa kelas XI semester genap SMA Negeri Kebak kramat, yang meliputi prestasi belajar pada aspek kognitif, afektif, motivasi serta psikomotor. Salah satu fungsi dari pembelajaran IPA adalah untuk mengembangkan keterampilanketerampilan yang berhubungan dengan keterampilan proses (Subiyanto, 1988). Aktamis (2010) berpendapat bahwa keterampilan proses sains menjadi sesuatu yang diperlukan untuk mempelajari dan memahami sains, dan merupakan tujuan penting dalam pendidikan sains. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif STAD, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang ia miliki. Keterampilan proses belajar fisika setiap siswa dapat berkembang dengan baik bergantung pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Hasil penelitian Rahayu (2011) di SMP Negeri 1 Getasan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses membawa siswa terlibat langsung dalam kegiatan percobaan. Pengalaman secara langsung dan pembiasaaan sikap kerjasama dan menghargai pendapat orang

lain inilah yang membawa perubahan sikap ke arah lebih baik. Penerapan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses pada materi kalor dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Nugroho, 2009). Dari uraian tersebut maka disusunlah penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Belajar Fisika Siswa SMP Kelas VIII. Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk menentukan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap penguasaan konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ambarawa dan mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif STAD terhadap keterampilan proses belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ambarawa pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ambarawa tahun ajaran 2014/2015 yang tersebar dalam 7 kelas dengan jumlah 252 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling dengan memilih kelas VIII B sebagai kelompok eksperimen dengan tujuan materi getaran dan gelombang akan disampaikan menggunakan model kooperatif STAD. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis Quasi eksperimen dengan rancangan pre-test and post-test only one group. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik tes digunakan untuk mengetahui keadaan awal dan akhir penguasaan konsep siswa dengan instrumen tes berupa soal pre-test dan post-test. teknik observasi digunakan untuk mengetahui perkembangan keterampilan proses belajar fisika siswa dengan instrumen berupa lembar observasi dan rubrik penilaian lembar observasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui data awal siswa yang akan digunakan sebagai panduan pembagian kelompok STAD. Analisis data meliputi analisis ketuntasan belajar klasikal menggunakan uji deskriptif, uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat, analisis peningkatan penguasaan konsep (pre-test dan post-test) menggunakan uji gain dan uji t serta analisis perkembangan keterampilan proses belajar fisika menggunakan uji deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui seberapa besar ketuntasan belajar klasikal kelas eksperimen, maka dilakukan uji deskriptif. Ketuntasan belajar klasikal yang didapatkan sebelum diberikan perlakuan pada kelas eksperimen adalah sebesar 0%. Kemudian, perlakuan yang diberikan selama tiga kali pertemuan pada kelas eksperimen telah meningkatkan ketuntasan belajar klasikal kelas ini yakni sebesar 86,11%. dengan kriteria tinggi. Hal ini dapat disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut: 65 Tabel 1. Nilai hasil belajar kelas VIII B No. Kriteria Pre-test Post-test 1. Nilai tertinggi 56 100 2. Nilai terendah 16 56 3. Rata-rata 34,67 75,78 4. Ketuntasan Klasikal 0% 86,11 % Data hasil pre-test dan post-test kelompok eksperimen selain digunakan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep siswa juga digunakan untuk mengetahui normalitas pada kelompok tersebut. Dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat, didapatkan χ 2 hitung sebesar 4,552. Nilai χ 2 tabel adalah 11,070. Hal ini menunjukkan bahwa nilai χ 2 hitung lebih kecil dari nilai χ 2 tabel

Rentang nilai rata-rata (0-100) Nurul Istiana et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016) sehingga hasil pre-test kelompok eksperimen dinyatakan berdistribusi normal. Kemudian, hasil post-test juga dianalisis menggunakan Chi Kuadrat dan didapatkan χ 2 hitung sebesar 4,175. Nilai χ 2 hitung ini lebih kecil dari χ 2 tabel yang besarnya adalah 11,070 sehingga hasil post-test kelompok eksperimen dinyatakan berdistribusi normal. Kedua hasil ini menunjukkan bahwa nilai siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Ambarawa tahun ajaran 2014/2015 berdistribusi normal. Peningkatan Penguasan Konsep Untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep sebelum dan setelah diberikan perlakuan, maka digunakan Uji Gain Ternormalisasi. Peningkatan penguasaan konsep kelompok eksperimen diperoleh < g > = 0,6 dengan kriteria sedang. Diagram peningkatan penguasaan konsep dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai berikut: 80 60 40 20 0 pre-test post-test Kelompok eksperimen Gambar 1. Diagram Peningkatan Penguasaan Konsep Kelompok Eksperimen Perhitungan dilanjutkan dengan melakukan uji t. Hasil perhitungan menunjukkan thitung = 7,477. Nilai ttabel untuk taraf signifikansi 5% dengan dk = n-1 = 36-1 = 35 adalah sebesar 1,697. Hasil ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan uji gain ternormalisasi dan uji-t yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa kelompok eksperimen pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. Konsep utama STAD yaitu pemberian reward, pengelompokkan siswa ke dalam satu kelompok heterogen dimana dalam satu kelompok itu terdapat siswa yang berkemampuan akademik tinggi dan siswa yang berkemampuan akademik rendah, kegiatan saling membelajarkan satu sama lain, dan pemecahan masalah secara bersama-sama telah memberikan dampak yang positif untuk seluruh siswa kelompok eksperimen. STAD juga telah meningkatkan hubungan sosial antar teman karena dalam pemecahan masalah bersama-sama, siswa yang berkemampuan akademik tinggi menjadi tutor untuk siswa yang berkemampuan akademik rendah. Terjadi ketergantungan yang positif antara siswa satu dengan yang lain. Siswa juga dilatih untuk meningkatkan rasa tanggung jawab, dan kepedulian antar teman dalam proses kegiatan belajar mengajar menggunakan STAD. Keterampilan Proses Belajar Fisika Keterampilan proses belajar fisika yang diamati dalam penelitian ini adalah (a) Melakukan Eksperimen; (b) Observasi; (c) Pengukuran; (d) Penarikan Kesimpulan; (e) Komunikasi. Penilaian keterampilan proses dilakukan dengan dua tahap yakni tahap I pada kegiatan diskusi, dan tahap II pada kegiatan praktikum. Data dibawah ini adalah data keterampilan proses secara klasikal. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh kedua observer, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2. Data keterampilan proses belajar fisika kelompok eksperimen Eksperimen(%) Observasi(%) Pengukuran(%) Menyimpulkan(%) Komunikasi(%) O1 O2 O1 O2 O1 O2 O1 O2 O1 O2 Tahap I 66,7 66 65,3 67,4 80,6 77,8 73,6 77,8 77,1 75 Rerata 66,3 66,3 79,2 75,7 76 Tahap II 77,1 79,9 77,8 79,9 81,9 83,3 87,5 85,4 83,3 84 Rerata 78,5 78,8 82,6 86,5 83,7 66

Rentang skor rata-rata (0-100) Nurul Istiana et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016) Dengan melihat presentase yang didapatkan, kategori pada tiap aspek akan dijelaskan sebagai berikut. Pada aspek eksperimen, rerata tahap I dan II termasuk kategori aktif. Pada aspek observasi, rerata tahap I dan II juga kategori aktif. Aspek pengukuran, rerata tahap I yaitu kategori aktif dan rerata tahap II memiliki kategori sangat aktif. Pada aspek menyimpulkan, rerata tahap I termasuk kategori aktif dan rerata tahap II kategorinya adalah sangat aktif. Aspek yang terakhir yakni komunikasi, rerata tahap I memiliki kategori aktif dan rerata tahap II kategorinya ialah sangat aktif. Peningkatan keterampilan proses belajar fisika dapat dilihat pada Gambar 2. 100 80 60 40 20 0 Tahap I Tahap II Keterampilan proses belajar fisika Gambar 2. Diagram peningkatan keterampilan proses belajar fisika siswa kelompok eksperimen Pembelajaran kooperatif STAD memberikan dampak positif untuk siswa, seperti mendorong siswa untuk menciptakan suatu situasi dimana keberhasilan seseorang ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya. Pada pembelajaran ini, guru berperan sebagai fasilitator dan siswa memperoleh kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Siswa juga lebih aktif berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk memecahkan masalah, aktif bertanya kepada guru serta aktif untuk mempresentasikan hasil diskusi. Di dalam proses pembelajaran STAD, siswa telah dikelompokkan berdasarkan nilai yang mereka capai pada keadaan sebelumnya sehingga dalam satu kelompok STAD akan terdapat heterogenitas kemampuan akademik siswa. Dalam satu kelompok STAD akan terjadi kegiatan saling membelajarkan siswa satu sama lain. Siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi akan menjadi tutor untuk siswa lain yang kemampuan akademiknya rendah di dalam kelompoknya. Kegiatan ini akan mempercepat pemahaman siswa yang belum memahami materi karena siswa yang pandai tersebut akan menjelaskan materi dengan gaya bahasa mereka sendiri yang lebih mudah dipahami oleh teman-teman sekelompoknya. Siswa yang kurang pandai akan merasa sangat terbantu dengan situasi seperti ini. Selain mempercepat pencapaian aspek kognitif, aspek sosial antar siswa pun meningkat menjadi lebih baik karena terjadi situasi saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Gillies (2004). Ia meneliti efek pembelajaran kooperatif pada siswa SMP yang bekerja dalam kelompok kooperatif terstruktur dan tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di kelompok terstruktur lebih bersedia untuk bekerja dengan orang lain pada tugas yang diberikan dan mereka memberikan bantuan lebih terperinci dan pendampingan satu sama lain dibandingkan rekan-rekan mereka di kelompok tak terstruktur. Selain itu, karena anak-anak di kelompok terstruktur memiliki lebih banyak kesempatan untuk bekerja bersama-sama, 67

mereka mengembangkan persepsi yang kuat untuk kekompakan kelompok dan tanggung jawab sosial untuk belajar satu sama lain dibandingkan dengan rekan sebaya mereka di kelompok yang tidak terstruktur. Selain itu, dalam pembelajaran STAD juga terdapat konsep penting yaitu pemberian reward. Sebagaimana diungkapkan oleh Jalilifar (2010) bahwa: Team rewards, as one of the central concepts of STAD, may have a strong impact on learners performance in reading comprehension. Pemberian reward atau penghargaan kepada tim yang memiliki performa terbaik di kelasnya memiliki dampak yang positif untuk kegiatan belajar mengajar. Tim yang menerima reward akan semakin termotivasi untuk menampilkan performa yang lebih baik serta akan muncul rasa percaya diri pada dirinya. Selain itu, hasil kerjanya akan merasa dihargai sedangkan untuk siswa lain yang tidak menerima reward, mereka akan terpacu untuk dapat mendapatkan reward dan hal ini telah memotivasi mereka agar bisa lebih baik dari performa yang sebelumnya. Dalam keterampilan proses belajar fisika siswa, terdapat lima aspek yang diteliti yaitu aspek melakukan eksperimen, observasi, pengukuran, menarik kesipulan dan komunikasi. Aspek pengukuran, aspek menyimpulkan dan aspek komunikasi mengalami peningkatan kriteria dari kategori aktif menjadi sangat aktif. Hal ini terjadi karena pengelompokkan STAD yang telah meningkatkan aspek-aspek tersebut. Ketika proses diskusi dan pemecahan masalah berlangsung, siswa dalam satu kelompok STAD secara aktif berkomunikasi satu sama lain untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Terjadi kegiatan diskusi yang melibatkan kemampuan pengukuran masing-masing siswa sehingga aspek pengukuran juga mengalami peningkatan. Selain itu, dalam memecahkan masalah bersama-sama, siswa dalam kelompok STAD tersebut berdiskusi untuk mendapatkan satu persepi yang sama sehingga mereka dapat menarik kesimpulan akhir dari masalah yang telah dipecahkan. Dengan demikian, aspek menyimpulkan juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kedua aspek lain yang diamati yaitu aspek eksperimen dan aspek observasi juga mengalami peningkatan yang signifikan meskipun kriteria kedua aspek ini tidak meningkat. Eksperimen dalam penelitian ini hanya dilakukan satu kali pada pertemuan terakhir sehingga siswa masih banyak bertanya dan membutuhkan arahan serta bimbingan guru. Guru harus selalu mendampingi proses pembelajaran agar siswa dapat melakukan eksperimen dengan benar. Di dalam kegiatan eksperimen, terdapat aspek yang terlibat yaitu aspek observasi. Kemampuan siswa dalam aspek ini akan semakin terasah ketika siswa telah terbiasa melakukan eksperimen atau praktikum. Terbatasnya waktu penelitian menyebabkan eksperimen hanya dapat dilakukan satu kali sehingga belum dapat meningkatkan kriteria dalam aspek eksperimen dan aspek observasi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dapat mengembangkan keterampilan proses belajar fisika siswa pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, penerapan model kooperatif STAD ini dibantu dengan media power point dan video pembelajaran. Penggunaan media ini bertujuan untuk menarik minat dan meningkatkan motivasi belajar siswa kelompok eksperimen. Vebrianto (2011) telah melakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas berbagai media pengajaran yang konstruktif dalam pengajaran ilmu pengetahuan dan proses belajar untuk meningkatkan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan ilmu pengetahuan di Sekolah Menengah Siak Sri Inderapura, Riau Indonesia. Hasilnya ialah proses belajar mengajar dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang konstruktif telah meningkatkan pencapaian keterampilan proses sains dan ilmu pengetahuan siswa. Hal ini berarti keterampilan proses belajar fisika yang mengalami perkembangan dalam penelitian ini juga didukung oleh penggunaan media pembelajaran dalam model kooperatif STAD. 68

KESIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ambarawa tahun pelajaran 2014/2015 pada sub pokok bahasan getaran dan gelombang. Keterampilan proses belajar fisika siswa mengalami perkembangan yang signifikan untuk kelima aspek yang diteliti. Dalam penerapan model kooperatif STAD, guru perlu menanamkan sikap menghargai sesama dan kerja sama yang tinggi antar teman kepada siswa sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam pembentukan kelompok kooperatif STAD. DAFTAR PUSTAKA Anni, C.T., A. Rifa i, E. Purwanto, & D. Purnomo. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Univesitas Negeri Semarang Aktamis, H. & N. Yenice,. 2010. Determination of The Science Process Skills and Critical Thinking Skill Levels. Science Direct, 3282-3288 Eralita, N., T. Redjeki, & B. Hastuti. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Team Assisted Individualization (TAI) Dilengkapi LKS Terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Kelas XI SMA N Kebakkramat Tahun Ajaran 2011/ 2012. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, 1 (1): 59-66 Febrina, N.A., & Isroah. 2012. Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. 10 (2): 114-132 Gillies, R. M. 2004. The effects of cooperative learning on junior high school students during small group learning. Elsevier, 197-213 Haswenti. 2008. Pembelajaran Fisika Model Cooperative Learning Type STAD untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar pada Konsep Wujud Zat Kelas VII B SMPN 2 Kota Bengkulu. Jurnal Exacta, 6 (2): 26-32 Jalilifar, A. 2010. The Effect of Cooperative Learning Techniques on College Students Reading Comprehension. Science Direct, 38: 96-108 Nugroho, U., Hartono & S.S. Edi. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5: 108-112 Rahayu, E., H. Susanto, & D. Yulianti. 2011. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 7: 106-110. Subiyanto. 1988. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK Sugianto, A., Dian, & M.B. Harahap. 2014. Perbedaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD Ditinjau dari Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematis Siswa SMA. Jurnal Didaktik Matematika, 1 (1): 96-128 Vebrianto, R & K. Osman. 2011. The Effect of Multiple Media Instruction in Improving Students Science Process Skill and Achievement. Science Direct, 346-350 69