INVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC

dokumen-dokumen yang mirip
INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN RESONANSI PARALEL UNTUK FREKUENSI RENDAH BERBASIS IC SG3524

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

REALISASI KONVERTER DC-DC TIPE PUSH-PULL BERBASIS IC TL494 DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

PERANCANGAN DAN REALISASI INVERTER MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA168

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

ANALISA HASIL UJI RANGKAIAN PENGENDALI SCR UNTUK CATU DAYA NITRIDASI PLASMA DOUBLE CHAMBER

PERANCANGAN KONVERTER ARUS SEARAH TIPE CUK YANG DIOPERASIKAN UNTUK PENCARIAN TITIK DAYA MAKSIMUM PANEL SURYA BERBASIS PERTURB AND OBSERVE

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

PENGUJIAN MOTOR INDUKSI DENGAN BESAR TAHANAN ROTOR YANG BERBEDA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Harrij Mukti K. Kata kunci: Slip energy recovery, Motor Induksi, Rotor Belitan, Konverter, Chopper

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

Andriani Parastiwi. Kata-kata kunci : Buck converter, Boost converter, Photovoltaic, Fuzzy Logic

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II.1. KONSTRUKSI MOTOR INDUKSI SATU PHASA

ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA

Pemodelan dan Simulasi Motor Kapasitor pada Kondisi Variable Speed

SISTEM KIPAS ANGIN MENGGUNAKAN BLUETOOTH

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (AC) yang paling luas

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor-motor pada dasarnya digunakan sebagai sumber beban untuk

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

BAB III PARAMETER DAN TORSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA. beban nol motor induksi dapat disimulasikan dengan memaksimalkan tahanan

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

POTENSIOMETER. Metode potensiometer adalah suatu metode yang membandingkan dalam keadaan setimbang dari suatu rangkaian jembatan. Pengukuran tahanan

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN KONVERTER DC-DC RESONANSI BEBAN SERI

[roof top system solution] Solusi alternatif sumber energi listrik ramah lingkungan untuk daerah perkotaan RENEWABLE E N E R G Y.

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN DOUBLE SWITCH SEBAGAI PENYEARAH DAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PENGARUH PENGATURAN BOOST CONVERTER TERHADAP TORSI DAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASE ROTOR BELITAN

Materi 3: ELEKTRONIKA DAYA (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

PERANCANGAN DC CHOPPER TIPE BUCK-BOOST CONVERTER PENGUATAN UMPAN BALIK IC TL 494

PEMBUATAN DC-DC KONVERTER 300 VOLT JENIS BUCK

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Desain dan Analisis MPPT Berbasis DC- Switched Capacitor untuk Sistem Grid- Connected Photovoltaic

PERANCANGAN SYNCHRONOUS POWER CONVERTER TIPE BUCK BERBASIS ATMEGA16

Model Hibrid PV-Genset Aplikasi pada Sistem Off-Grid

PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI IMPULS 11,20 kv DENGAN MENERAPKAN ZERO VOLTAGE SWITCHING (ZVS) PADA KONVERTER FLYBACK

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

Simulasi dan Deteksi Hubung Singkat Impedansi Tinggi pada Stator Motor Induksi Menggunakan Arus Urutan Negatif

PERANCANGAN INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN PASIF LC BEBAN PARALEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

Perancangan Simulator Panel Surya Menggunakan LabView

BAB 2 MOTOR INDUKSI TIGA FASA. DC disebut motor konduksi. Lain halnya pada motor AC, kumparan rotor tidak

PEMBUATAN DC CHOPPER TIPE BOOST BERBASIS TRANSISTOR SC2555

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Kendali Sistem Pengisi Baterai Tenaga Surya Metode Incremental Conductance Berbasis Mikrokontrol

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Desain Buck Chopper Sebagai Catu. Power LED Dengan Kendali Arus

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

PERANCANGAN INVERTER FULLBRIDGE SEBAGAI PENGENDALI KECEPATAN PUTAR MOTOR PENGGERAK ROTARY SPARK GAP

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

PERANCANGAN INVERTER JEMBATAN PENUH DENGAN RANGKAIAN PASIF LC BEBAN PARALEL

ANALISIS UNJUK KERJA INVERTER SETENGAH JEMBATAN DENGAN PIRANTI PENSAKLARAN BERBASISKAN IGBT DAN MOSFET

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

Desain dan Implementasi Konverter DC-DC Rasio Tinggi Berbasis Integrated Quadratic Boost Zeta untuk Aplikasi Photovoltaic

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MULTI-INPUT KONVERTER DC-DC PADA SISTEM TENAGA LISTRIK HIBRIDA PV/WIND

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

RANCANG BANGUN PENYEARAH SATU FASA MENGGUNAKAN DOUBLE SERIES BUCK BOOST CONVERTER UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA (Sub Judul : Regulator Tegangan)

RANCANG BANGUN PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

Transkripsi:

INVERTER HALF-BRIDE DENGAN TRANSFORMATOR STEP-UP TANPA DAN MENGGUNAKAN FILTER PASIF BERBASIS IC SG3524 SEBAGAI APLIKASI DARI PHOTOVOLTAIC Byan Baga Pradana *), Mochammad Facta, dan Iwan Setiawan Departemen Teknik Elektro, Univerita Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampu UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indoneia *) E-mail : byanbaga@ymail.com Abtrak Photovoltaic merupakan umber energi terbarukan yang memiliki keluaran berupa umber litrik DC, maka dari itu diperlukan inverter yang dapat mengkonveri menjadi umber litrik AC. Inverter half-bridge merupakan jeni inverter yang mengubah tegangan DC ke tegangan AC. Untuk menaikkan tegangan keluarannya, diperlukan tranformator tepup ehingga keluarannya dapat digunakan untuk menyuplai beban. Filter paif digunakan untuk memperbaiki bentuk gelombang keluaran dari inverter half-bridge dengan tranformator tep-up karena inverter menggunakan inyal picuan PWM keluaran dari IC SG3524. Penelitian Tuga Akhir ini menggunakan beban reitif dan beban dinami untuk melihat pengaruh variai frekueni dan duty cycle terhadap kecepatan putar motor dan tegangan keluaran inverter. Tegangan keluaran inverter half-bridge dengan tranformator tep-up terkecil ketika menggunakan filter paif di ii primer dan beban reitif dengan nilai frekueni 50 Hz dan duty cycle 12 % yaitu ebear 8 V. Tegangan keluaran terbear ketika tanpa filter paif dan beban reitif dengan duty cycle 45 % dan frekueni 65 Hz ebear 155,4 V. Kecepatan putar motor terendah ebear 1180 rpm ketika menggunakan filter paif di ii ekunder dengan frekueni 40 Hz dan duty cycle 45 %. Kecepatan motor tertinggi ebear 1738 rpm ketika tanpa filter paif dengan frekueni 60 Hz dan duty cycle 45 %. Kata kunci :Inverter half-bridge, IC SG3524, filter paif Abtract Photovoltaic i a renewable energy ource with DC output. Inverter i required to convert the output of photovoltaic into AC ource. Half-Bridge inverter i one of converter which i able to convert DC voltage to AC voltage. To increae the voltage, tep-up tranformer put before the load. A paive filter i applied to mooth the output waveform of half-bridge inverter with tep-up tranformer becaue thi inverter ue PWM ignal from IC SG3542 a the trigger. Thi Final Project ued reitif and dynamic load to oberve the effect of frequency and duty cycle variation to the peed of motor and output voltage of inverter. Half-Bridge Inverter uing tep-up tranformer had the lowet voltage output when paive filter in primary winding wa ued at reitif load 5 Ohm, 50 Hz frequency and 12 % duty cycle. The highet voltage output without paive filter wa 155,4 V in reitif load wa 5 Ohm, 45 % duty cycle and 65 Hz frequency. The lowet motor peed wa 1180 rpm when paive filter intalled at econdary winding, 40 Hz frequency operation and 45 % duty cycle operation. The highet peed wa 1738 rpm without paive filter, 60 Hz frequency and 45 % duty cycle. Keyword: half-bridge inverter, IC SG3524, paive filter 1. Pendahuluan Energi litrik merupakan energi yang angat dibutuhkan oleh manuia. Litrik aat ini boleh dikatakan ebagai alah atu kebutuhan primer mayarakat Ini mengingatkan kita akan pentingnya peranan energi litrik dalam kehidupan erta pendukung aktifita dalam kehidupan ehari-hari, Untuk mengembangkan atau memanfaatkan umber-umber yang ada untuk dijadikan alternatif penyediaan energi yang memiliki kemampuan untuk memaok energi litrik alah atu cara diantaranya adalah dengan pemanfaatan el urya guna pemenuhan kebutuhan energi litrik. Photovoltaic/panel urya merupakan umber energi terbarukan dengan beberapa keuntungan eperti biaya operaional yang rendah, beba biaya perawatan dan ramah lingkungan[1]. Penggunaan panel urya diperlukan alat yang bia mengkonveri tegangan DC ke tegangan AC ehingga umber photovoltaic bia digunakan untuk menuplai beban rumah tangga.

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 16 Penelitian terdahulu yaitu merancang inverter full-bridge dengan tranformator tep-up untuk menghailkan tegangan keluaran AC 220 Volt frekueni 50 Hz yang digunakan untuk beban reitif[2]. Selain itu pada penelitian ebelumnya, dibaha penggunaan DC Boot untuk menaikkan tegangan keluaran dari panel urya ampai 220 V, etelah itu menggunakan inverter full bridge untuk merubah umber DC menjadi AC ehingga keluaran dari inverter udah mencapai 220 V[3]. Pada penelitian lain dilakukan perancangan inverter half-bridge dengan rangkaian reonan LC eri dimana rangkaian reonan terebut berguna untuk memperbaiki bentuk gelombang keluaran dari inverter[4]. Penelitian juga udah pernah dilakukan mengenai penggunaan IC SG3524 ebagai pembangkit inyal PWM untuk inverter full-bridge[5]. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, akan dilakukan penelitian yang menggunakan topologi inverter half-bridge dengan tranformator tep-up menggunakan IC SG3524 ebagai pembangkit inyal PWM dengan pengaturan variai frekueni dan duty cycle pada beban reitif dan beban dinami. 2. Metode PANEL SURYA KONVERTER BUCK BATERAI 12V 2.3 Ah Aliran Daya Aliran Sinyal BATERAI 12V 7Ah DC BOOST ISOLATED INVERTER HALF-BRIDGE RANGKAIAN DRIVER MOSFET TLP 250 RANGKAIAN PEMICUAN IC SG 3524 Gambar 1. Blok diagram perancangan TRANSFORMATOR STEP UP BEBAN Gambar 1. merupakan blok diagram perancangan item inverter half-bridge dengan tranformator tep-up. Perancangan ini terdiri 2 item utama yaitu rangkaian daya dan rangkaian kontrol. Pada rangkaian kontrol terdapat baterai 12 V 2,3 Ah ebagai umber, DC Boot Iolated, rangkaian pemicuan IC SG3524, dan rangkaian driver MOSFET TLP250. Pada rangkaian daya terdapat panel urya, buck converter, dan baterai 12 V 7 Ah ebagai umber, inverter half-bridge, dan tranformator tep-up. 2.1. Modul Panel Surya Modul panel urya yang digunakan adalah tipe monocrytalline. Modul ini dirancang dengan umber cahaya dihadapkan langung menghadap panel urya, ehingga cahaya dan panel urya membentuk udut 90 [6][7]. Penelitian dilakukan dalam kondii panel urya yang berada dalam kotak yang tertutup dengan umber penyinaran dari lampu halogen 50 watt 220 volt yang dipaang ecara paralel.modul panel urya yang digunakan dalam percobaan dengan peifikai ebagai berikut. Tabel 1. Panel urya pada 1000watt/m 2 temperatur 25 o C Speifikai panel urya Daya makimum (W) Tegangan optimal (Vmp) Aru optimal (Imp) Tegangan hubung buka(voc) Aru hubung ingkat (Ic) Suhu operai 2.2. Modul Buck Konverter Nilai 10 Watt 18 Volt 0.56 Ampere 21.7 Volt 0.59 Ampere -40 C to +85 C Gambar 2. buck converter tipe XL4015 5A Rangkaian blok buck konverter menggunakan umber dari box panel urya dengan tegangan ebear 20V. Blok buck konverter berfungi menurunkan tegangan panel urya menjadi ebear 12,5-13 V ehingga baterai dalam kondii floating. Aru keluaran dari buck converter ini angatlah kecil, hal ini dikarenakan baterai udah dalam kondii terii penuh. Rangkaian blok buck konverter ini terdiri dari modul buck converter yang dilengkapi dengan dioda tipe MUR460 agar tidak terjadi tegangan balik dan pengaman fue 1A untuk mengamankan panel urya. Tabel 2. Parameter Modul Buck Konverter Parameter Input Voltage dari panel urya Output Voltage Diode MUR460 Modul Buck converter Fue 2.3. Baterai 12 V 7Ah Nilai Bearan 20 V 12-14 V 4 A, 200-600 V 5A, 5-35 V 1 A Baterai akumulator yang digunakan memiliki kapaita ebear 7 Ah (Ampere hour) yang berarti apabila aru yang mengalir pada rangkaian ebear 7 A, maka baterai akan habi dalam waktu 1 jam. Baterai dioperaikan dengan mode floating dengan photovoltaic dan inverter agar umber tegangannya tetap tabil. Gambar 3. Baterai 12V 7Ah

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 17 2.3. DC Boot Iolated Rangkaian DC boot iolated bertujuan untuk membuat ground terpiah untuk rangkaian kontrol dan driver eperti layaknya tranformator[8]. DC Boot Iolated yang digunakan adalah tipe MORNSUN B1215S. Gambar 4. DC Boot Iolated 2.5. Rangkaian Kontrol IC SG3524 Rangkaian kontrol IC SG3524 digunakan untuk menghailkan inyal PWM (Pule Width Modulation) Rangkaian kontrol IC SG3524 dapat mengatur frekueni dan duty cycle. Nilai frekueni oilai pada rangkaian kontrol IC SG3524 diatur oleh dua komponen yang dihubungkan dengan pin 6 dan 7. Pin 6 IC SG3524 adalah Reitor Timer (R T ) dan pin 7 IC SG3524 adalah Capacitor Timer (C T ). Peramaan untuk mencari frekueni kerja euai pada dataheet IC SG3524 ditulikan oleh Peramaan 3.[10] berikut : 1,3 f = (3) R T C T Tabel 3. Speifikai DC Boot Iolated MORNSUN B1215S Parameter Input Voltage Output Voltage Supply voltage Output Current Operating Temperatur Nilai Bearan 12 V 15 V 10 35 V 14-133 ma -400 until 850 C 2.4. Rangkaian Daya Rangkaian inverter half-bridge dengan tranformator tepup terdiri dari 2 buah mofet tipe IRFP460, 2 buah kapaitor untuk pembagi tegangan, 2 buah kapaitor ebagai filter paif, tranformator tep-up, dan beban reitif erta dinami. Gambar 5. Rangkaian inverter puh-pull reonan paralel Nilai kapaitor ebagai filter paif yang digunakan dapat ditentukan dengan peramaan 1. [9] berikut. f = 1 Hz (1) c = 2π LC 1 (2πf 0 ) 2.L Dimana : f = frekueni kerja (Hz) C =nilai kapaitor (F) L = induktor (H) µf (2) Dari Peramaan 2. didapatkan nilai kapaitor dengan nilai L yang didapatkan dari pengukuran pada tap trafo 0-6 dan 0-220 ebear 3300 µf untuk ii primer tranformator dan 3,2 µf untuk ii ekunder tranformator. Pemilihan nilai kapaitor juga dieuaikan dengan nilai yang udah teredia dipaaran. Gambar 6. Rangkaian kontrol IC SG3524 Salah atu fitur IC SG3524 adalah memiliki output gelombang kotak yang aling berkebalikan antara kedua kaki outputnya. Hal terebut menjadi fitur yang tepat untuk digunakan ebagai pemicuan MOSFET pada inverter halfbridge. Inverter yang akan dibuat direncanankan mampu beroperai pada range frekueni 30 Hz 94 Hz dan duty cycle 11 % - 45 %. 2.6. Rangkaian MOSFET Driver Rangkaian MOSFET Driver menggunakan IC TLP250. Rangkaian TLP250 digunakan untuk mengiolai dan menguatkan inyal PWM[11]. Ground dibuat terpiah antara TLP250 dengan IC SG3524. Input PWM 560 Ω/1W GND1 1 2 3 4 8 7 6 5 0,1µF/ 25V GND2 Gambar 7. Rangkaian MOSFET driver TLP250 +15 1kΩ/0.5W Dioda IN4148 22Ω/2W Output

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 18 Setelah mendapat maukan berupa gelombang kotak keluaran dari IC SG3524, rangkaian MOSFET driver langung menerukan gelombang pemicuan terebut ke rangkaian daya. 3. Hail dan Analia 3.1. Pengujian Gelombang Keluaran Rangkaian Kontrol 3.1.1. Pengujian Gelombang Keluaran IC SG3524 Pengujian tegangan rangkaian kontrol pembangkit inyal PWM dengan IC SG3524 untuk mengetahui bentuk erta karakteritik gelombang pula keluaran dari IC SG3524 yang nantinya akan digunakan untuk memicu MOSFET. Pengujian dilakukan pada kaki 11 dan 14 ebagai keluaran dari IC SG3524. Berdaarkan Gambar 9. hail pengujian gelombang keluaran driver MOSFET TLP250 udah euai. Tegangan keluaran dari TLP250 udah lebih bear dari tegangan keluaran IC SG3524 ehingga dapat memicu MOSFET. 3.2. Pengujian Gelombang Keluaran Inverter Half- Bridge dengan Tranformator Step-Up Tanpa dan dengan Filter Paif 3.2.1. Pengujian dengan Reitif reitif yang digunakan menggunakan lampu pijar dengan nilai (lampu pijar 15W) dan (lampu pijar 60W). Gambar 10. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge tanpa filter paif beban reitif Gambar 8. Gelombang keluaran IC SG3524 Berdaarkan Gambar 8. hail pengujian gelombang keluaran IC SG3524 udah euai. Gelombang yang dihailkan antara kaki 11 dan kaki 14 udah berbentuk kotak dengan waktu pemicuan yang berkebalikan (inverting). 3.1.2. Pengujian Gelombang Keluaran MOSFET Driver TLP250 Pengujian pada rangkaian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa gelombang tegangan keluaran dari MOSFET driver TLP250 euai dengan hail perancangan dan dapat digunakan untuk pemicuan MOSFET pada rangkaian inverter half-bridge. Gambar 10. Dan Gambar 11. menunjukan gelombang keluaran inverter half-bridge tanpa filter paif beban reitif dan. Gelombang yang dihailkan berbentuk kotak dengan pike yang bear, hal terebut dikarenakan efek penaklaran dan tranformator yang digunakan merupakan beban non-linier dimana beban terebut mengakibatkan terjadinya ditori pada gelombang keluaran[12]. Gambar 12. dan Gambar 13. merupakan bentuk gelombang keluaran dari inverter half-bridge dengan filter paif menggunakan beban reitif. Dapat dilihat bahwa bentuk gelombang keluaran etelah menggunakan filter paif ii primer maupun ii ekunder tranformator udah berbentuk mendekati inuoidal. Gambar 9. Gelombang keluaran driver MOSFET TLP250 Gambar 11. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge tanpa filter paif beban reitif

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 19 Gambar 14. dan Gambar 15. merupakan bentuk gelombang keluaran dari inverter half-bridge dengan filter paif menggunakan beban reitif. Dapat dilihat bahwa bentuk gelombang keluaran etelah menggunakan filter paif ii primer maupun ii ekunder tranformator udah berbentuk mendekati inuoidal. 3.2.2. Pengujian dengan Gambar 12. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii primer beban reitif Pada penelitian Tuga Akhir ini beban dinami yang digunakan adalah motor induki atu faa jeni capacitor run. Gambar 13. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii ekunder beban reitif Gambar 14. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii primer beban reitif Gambar 16. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge tanpa filter paif beban dinami Gambar 16. menunjukan gelombang keluaran inverter half-bridge tanpa filter paif beban dinami. Gelombang yang dihailkan berbentuk kotak dengan pike yang bear, hal terebut dikarenakan efek penaklaran dan tranformator erta motor induki atu faa capacitor run yang digunakan merupakan beban non-linier dimana beban terebut mengakibatkan terjadinya ditori pada gelombang keluaran[12]. Gambar 15. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii ekunder beban reitif Gambar 17. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii primer beban dinami

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 20 pada tranformator maupun beban dinami yang digunakan, ehingga ketika emakin bear nilai frekueni yang digunakan maka akan emakin bear nilai reaktani induktaninya. Nilai tegangan keluaran terkecil adalah aat menggunakan filter paif pada ii ekunder tranformator dan menggunakan beban yaitu ebear 26,13 Volt, edangkan tegangan keluaran terbearnya ebear 155,4 Volt ketika tanpa menggunakan filter paif dan menggunakan beban. Gambar 18. Gelombang tegangan keluaran inverter halfbridge dengan filter paif ii ekunder beban dinami Gambar 17. dan Gambar 18. merupakan bentuk gelombang keluaran dari inverter half-bridge dengan filter paif menggunakan beban dinami. Dapat dilihat bahwa bentuk gelombang keluaran etelah menggunakan filter paif ii primer maupun ii ekunder tranformator udah berbentuk mendekati inuoidal. 3.3. Pengujian Rangkaian Inverter Half-Bridge dengan Tranformator Step-Up Tanpa dan dengan Filter Paif 3.3.1. Pengujian tegangan keluaran variai frekueni dengan duty cycle 45 % Pengujian dilakukan pada duty cycle 45% dengan variai frekueni 40 Hz-60 Hz dengan tingkat kenaikan ebear 5 Hz. Hail pengukuran ditunjukkan oleh Tabel 4. Tabel 4. Hail pengujian tegangan keluaran variai frekueni dengan duty cycle 45 % Frek uen i (Hz) 40 45 50 55 60 Vout (V) Tanpa Filter Paif Filter Paif Sii Primer Filter Paif Sii Sekunder 152. 8 37.1 144.83 102. 6 26.5 93.77 99.3 2 31.4 86.43 100. 26.1 31.0 152 37 142.72 2 3 92.12 96.2 8 87.09 152. 37.4 31.1 7 5 129.1 99.3 26.6 90.1 96.7 3 88.96 153. 31.2 3 37.3 123.84 97.2 26.2 89.9 92.3 4 82.09 155. 32.7 4 38.8 116 95.5 26.5 87.55 90.3 2 84.04 Berdaarkan Tabel 4. dapat dilihat bahwa pengujian yang dilakukan udah euai dengan teori dimana pengaruh frekueni terhadap tegangan keluaran dari inverter halfbridge dengan tranformator tep-up tanpa filter paif maupun dengan filter paif pada ii primer atau ekunder adalah nilai frekueni tidak mempengaruhi bear tegangan keluaran dari inverter half-bridge dengan nilai beban yang ama. Perbedaan nilai tegangan keluar aat variai frekueni dengan range 40-60 Hz dikarenakan nilai frekueni berpengaruh terhadap nilai reaktani induktani 3.3.2. Pengujian tegangan keluaran variai duty cycle dengan frekueni 50 Hz Pengujian dilakukan pada frekueni 50 Hz dengan variai duty cycle 12 % - 45 % dengan tingkat kenaikan ebear 5 %. Hail pengukuran ditunjukkan oleh Tabel 5. Berdaarkan Tabel 5. dapat dilihat bahwa pengujian yang dilakukan udah euai dengan teori dimana pengaruh duty cycle terhadap tegangan keluaran dari inverter half-bridge dengan tranformator tep-up tanpa filter paif maupun dengan filter paif pada ii primer atau ekunder adalah emakin bear nilai duty cycle maka emakin bear pula tegangan keluaran dari inverter half-bridge dengan nilai beban yang ama. Nilai tegangan keluaran terkecil ebear 8 Volt ketika menggunakan filter paif pada ii primer dengan beban, edangkan nilai tegangan keluaran terbear aat tidak menggunakan filter paif dengan beban 2 yaitu ebear 152,79 Volt. Tabel 5. Hail pengujian tegangan keluaran variai duty cycle dengan frekueni 50 Hz Duty Cycl e (%) 12 15 20 25 30 35 40 45 289,5 Ω Vout (V) Tanpa Filter Paif Filter Paif Sii Primer Filter Paif Sii Sekunder 74. 5 12.4 85.07 63.4 8 57.3 55.5 9.79 50.6 83. 62.0 12 15.1 90.09 68.2 9.8 64.9 4 12.1 58.5 96. 14.1 72.0 16.6 6 20.1 93.72 78.2 1 72.4 6 6 66.13 111 18.4 81.2.08 26 103.02 85.5 1 78.4 2 21.8 75.51 122 84.5.26 28.7 112.33 88.7 20.3 82.29 9 23.8 80.35 130 31.7 23.4 89.8.9 8 121.2 94.1 4 86 7 27.9 83.97 142 24.1 90.9 28.4.88 36.2 128.43 95.8 2 88.8 9 5 85.8 152 37.4 31.1.79 5 129.1 99.3 26.6 90.1 95.7 3 88.96 3.3.3. Pengujian kecepatan putar motor variai frekueni dengan duty cycle 45 % Pengujian dilakukan pada duty cycle 45 % dengan variai frekueni 40-60 Hz dengan tingkat kenaikan ebear 5 Hz. Hail pengukuran ditunjukkan oleh Tabel 6. Berdaarkan Tabel 6. dapat dilihat bahwa pengujian yang dilakukan udah euai dengan teori dimana pengaruh

TRANSMISI, 20, (1), JANUARI 2018, e-issn 2407 6422, 21 frekueni terhadap kecepatan putaran motor induki atu faa capacitor run adalah emakin bear frekueni yang digunakan maka kecepatan putar motor induki atu faa yang akan dihailkan akan emakin bear pula. Kecepatan putar motor terendah ebear 1178 rpm ketika menggunakan filter paif pada ii primer tranformator, edangkan kecepatan putar motor tertinggi ebear 1738 rpm ketika tidak menggunakan filter paif. Tabel 6. Hail pengujian kecepatan putar motor variai frekueni dengan duty cycle 45 % Kecepatan Putar Motor Induki Satu Faa Capacitor Run (rpm) Frekueni Filter Paif Sii (Hz) Tanpa Filter Paif Filter Paif Sii Sekunder Primer 40 1183 1178 1180 45 1330 1326 1327 50 1429 1466 1465 55 1605 1603 1591 60 1738 1715 1724 3.3.4. Pengujian kecepatan putar motor variai duty cycle dengan frekueni 50 Hz Pengujian dilakukan pada frekueni 50 Hz dengan variai duty cycle 12-45 % dengan tingkat kenaikan ebear 5 %. Hail pengukuran ditunjukkan oleh Tabel 7. Tabel 7. Hail pengujian kecepatan putar motor variai duty cycle dengan frekueni 50 Hz Duty Cycle (%) Kecepatan Putar Motor Induki Satu Faa Capacitor Run (rpm) Tanpa Filter Paif Filter Paif Sii Primer Filter Paif Sii Sekunder 12 1454 1443 1361 15 1457 1456 1434 20 1467 1456 1449 25 1467 1458 1457 30 1469 1460 1458 35 1470 1463 1459 40 1472 1465 1463 45 1479 1466 1465 Berdaarkan Tabel 7. dapat dilihat bahwa pengujian yang telah dilakukan udah euai dengan teori dimana pengaruh duty cycle terhadap kecepatan putaran motor induki atu faa capacitor run adalah emakin bear duty cycle yang digunakan maka makin bear pula kecepatan putar motor induki atu faa yang dihailkan. Kecepatan putar motor terendah ebear 1361 rpm ketika menggunakan filter paif ii ekunder tranformator, edangkan kecepatan putar motor tertinggi ebear 1479 ketika tidak menggunakan filter paif. 4. Keimpulan Inverter half-bridge dengan tranformator tep-up tanpa dan menggunakan filter paif udah berhail dibuat dan dapat beroperai dengan variai duty cycle antara 12 45 % dan frekueni 40-60 Hz. Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan filter paif pada rangkaian dapat memperbaiki atau memperhalu bentuk gelombang keluaran dari inverter half-bridge dengan tranformator tep-up. Berdaarkan hail pengujian tanpa filter dapat dihailkan tegangan keluaran minimal ebear 12,4 Volt dan tegangan keluaran makimal ebear 155,4 Volt, kecepatan putar motor minimal ebear 1183 rpm dan makimal ebear 1738 rpm, ketika menggunakan filter paif pada ii primer tranformator tegangan keluaran minimal ebear 8 Volt dan tegangan keluaran makimal ebear 99,3 Volt, kecepatan putar motor minimal ebear 1178 rpm dan makimal ebear 1715 rpm, ketika menggunakan filter paif pada ii ekunder tranformator tegangan keluaran minimal ebear 9,79 Volt dan tegangan keluaran makimal ebear 95,7 Volt, kecepatan putar motor minimal ebear 1180 rpm dan makimal ebear 1724 rpm. Refereni [1]. M. Suyanto, Pemanfaatan Solar Cell Sebagai Pembangkit Litrik Terbarukan, J. Tek., vol. 27, pp. 167 173, 2014. [2]. Rahmi Dewi, Uman Malik, and Syahrol, "Pembuatan Rangkaian Inverter dari DC ke AC," Univerita Riau, Pekanbaru, Indoneia. [3]. Bayu Praetyo, Mochamad Ahari, and Dedet C. Riawan, "Deign and Implementation of Photovoltaic Single Stage Inverter Connected to Grid," IPTEK, Journal of Proceeding Serie, Vol. 1, 2014. [4]. Lutfi Lakito Wibowo, Mochammad Facta, and Agung Nugroho, "Analii Kerja Inverter Setengah Jembatan dengan Rangkaian Reonan LC Seri," TRANSIENT, Vol. 3, No. 1, Maret 2014. [5]. Kuumo Tri Atmojo, Mochammad Facta, and Tejo Sukmadi, "Inverter Full Bridge Satu Faa Berbai IC SG3524," TRANSIENT, Vol.6, No. 3, September 2017. [6]. Mahadi Praetyawan, Mochammad Facta, and Agung Nugroho, "Modul Praktikum Penyinaran Sebagian dan Penuh pada Photovoltaic Jeni Monocritalline," Tranient, vol. 3, No. 3, September 2014 [7]. F. R. S. Fuad, I. Hermawan DEA, and I. A. Nugroho M.Kom, Analii pengaruh kenaikan temperatur dan variai irradiai pada tegangan, aru dan daya keluaran photovoltaic jeni monocrytalline, Tranient, vol. 5, 2016. [8]. MORNSUN, A _ S-2W & B _ S-2W Serie 2W, Fixed Input, Iolated & Unregulated Dual/ingle OUTPUT DC- DC Converter, pp. 1 2, 2008. [9]. Chen, Wai-Kai, The Circuit and Filter Handbook Third Edition Paive, Active, and Digital Filter. New York: CRC Pre, 2009. [10]. T. Intrument, SGx524 Regulating Pule-Width Modulator, no. 1, 2015. [11]. TOSHIBA, TLP 250 (INV). TOSHIBA, pp. 1 6, 2002. [12]. Wm. T. McLayman, Colonel, Tranformer and Inductor Deign Handbook, Third Edition, Revied amd Expanded. U.S.A: Kg Magnetic, Inc:2004.