POLA ANGIN DARAT DAN ANGIN LAUT DI TELUK BAYUR Yosyea Oktaviandra 1*, Suratno 2 1 Jurusan Klimatologi, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta 2 Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta *E-mail : yosyea_oktaviandra@yahoo.com ABSTRAK Teluk Bayur adalah sebuah Teluk yang berada di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Lokasinya berada di selatan dekat khatulistiwa, dimana dibagian utara dan timur terbentang daerah pegunungan bukit barisan yang memanjang di Pulau Sumatera dan di sebelah barat-selatan merupakan Samudra Hindia. Sehingga mempunyai pola angin darat dan laut yang unik. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data Automatic Weather Station (AWS) yang berada di pelabuhan Teluk Bayur pada bulan Januari, Maret, Juli dan Oktober Tahun 2015sebagai perwakilan dari 4 Musim.Berdasarkan analisa diperoleh hasil bahwa angin laut aktif pada umumnya terjadi pukul 10.00 LT s/d 18.00 LT dengan arah dari Barat Daya sedangkan angin darat mulai aktif pada pukul 19.00 LT s/d 09.00 LT dengan arah dari Utara Timur Laut. Kata Kunci: AWS, Angin darat, dan Angin Laut. ABSTRACT Teluk Bayur is a bay located in the city of Padang, West Sumatra Province. The location is in the south near the equator, where the north and east lie the mountainous area namely Bukit Barisan that extends in Sumatra and in the south-west of the Indian Ocean. So has the wind patterns of land and sea is unique. The study was conducted using data from Automatic Weather Station (AWS), which is in the port of Teluk Bayur in 2015 January, March, July and October as a representative of the four seasons. According to analysis result that the active sea breeze generally occurred at 10:00 LT s / d 18:00 LT with the direction of Southwestern while onshore wind was active at 19.00 LT s / d 09:00 LT with the direction of the North Northeast. Keywords: : AWS, Land breeze,and Sea breeze 1
I. Pendahuluan Seperti wilayah Indonesia, propinsi Sumatra Barat, termasuk Teluk Bayur di dalamnya berada di wilayah pengaruh monsun. Monsun adalah angin yang secara periodik berubah arah. Secara umum, pada saat benua Asia musim dingin, di wilayah di wilayah Indonesia bertiup monsun barat dan pada saat benua Asia musim panas bertiup monsun timur. Berdasarkan karakteristik monsun, (Pramono, 2015), Indonesia mengalami 4 musim yaitu : Musim Barat yang berlangsung pada periode DJF(Desember, Januari, Februari), Pancaroba I, peralihan dari monsun barat ke monsun timur pada periode MAM (Maret, April, Mei), Monsun timur pada periode JJA (Juni, Juli, Agustus). Sistem cuaca synoptik ini, menyebabkan cuaca di wilayah Indonesia bervariasi terhadap musim. Dalam setiap musim juga bervariasi terhadap bulan dan dalam setiap bulan juga bervariasi terhadap hari dan jam, tergantung pada variabilitas dari aktifitas monsun.selain itu cuaca di wilayah Indonesia juga bervariasi terhadap tempat yang variasi tergantung respon topografi setempat atau tergantung pada bagaimana interaksi antara monsun dan sirkulasi lokal (Tjasyono,2007). Pengaruh monsun dan interaksinya dengan sirkulasi lokal di Teluk Bayur yang komplek hingga saat ini belum dipahami secara pasti dan karena itu menarik untuk dikaji. II. Metode Penelitian ini mengambil lokasi diwilayah Teluk Bayur dengan data dari Automatic Weather Station (AWS) terletak pada koordinat 1.001164 LS dan 100.3722 BT. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data arah dan kecepatan angin pada bulan Januari, Maret, Juli dan Oktober tahun 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik diskriptif berdasarkan tabel dan atau gambar-gambar yang relevan. Untuk mengetahui karakteristik variasi diurnal angin digunakan dua jenis gambar yaitu gambar dalam bentuk grafik rata-rata angin per jam dan windrose per jam AWS 01, 02, 03, 04,......, 24 UTC dalam setiap musim,yang dimaksud musim dalam penelitian ini adalah musim berdasarkan karakteristik monsun yaitu periode-periode DJF, MAM, JJA dan SON. Dimana Musim DJF di wakili dengan bulan Januari, MAM dengan bulan Maret, JJA dengan 2
bulan Juli dan SON dengan bulan Oktober. III. Hasil dan Pembahasan Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik diskriptif berdasarkan tabel dan atau gambar-gambar yang relevan, maka pada bulan Januari pada gambar.1 dapat diperoleh hasil pergerakan arah angin laut terjadi pada pukul 10.00LT 18.00 LT dengan Arah Barat Daya (240 º) dan kecepatan maksimum 2.5 m/s sedangkan angin darat mulai terjadi pada pukul 19.00LT 09.00LT dengan arah Utara Timur Laut (30º) dengan kecepatan maksimum 2,7 m/s. m/s sedangkan angin darat mulai terjadi pada pukul 19.00LT 10.00LT dengan arah Utara Timur Laut (30º) dengan kecepatan maksimum 3.6 m/s. Gambar 2. Arah dan Kecepatan Angin Bulan Maret 2015 Berdasarkan gambar 3. Pada bulan Juli 2015 diperoleh pergerakan arah angin laut terjadi pada pukul 10.00LT 18.00 LT dengan Arah Barat daya-selatan (210 º - 180 º) dan kecepatan maksimum 3,4 m/s sedangkan angin darat mulai terjadi pada pukul 19.00LT 09.00LT dengan arah Utara Timur Laut (30º) dengan kecepatan maksimum 3,2 m/s. Gambar 1. Arah dan Kecepatan Angin Bulan Januari 2015 Berdasarkan gambar 2. pada bulan Maret 2015 diperoleh pergerakan arah angin laut terjadi pada pukul 11.00LT 18.00 LT dengan Arah Barat-Barat Daya (270 º - 240 º) dan kecepatan maksimum 2.8 Gambar 3. Arah dan Kecepatan Angin Bulan Juli 2015 Berdasarkan gambar 4. pada bulan Oktober 2015 diperoleh 3
pergerakan arah angin laut terjadi pada pukul 10.00LT 18.00 LT dengan Arah Barat daya - Selatan (230º - 180º) dan kecepatan maksimum 3 m/s sedangkan angin darat mulai terjadi pada pukul 19.00LT 09.00LT dengan arah Utara Timur Laut (30º) dengan kecepatan maksimum 2,5 m/s. V. Daftar Pustaka Pramono, Setyo Aji,2015. Evaluasi Suhu dan Tekanan Udara Permukaan Prediksi WRF di Dabo Singkep dan Sekitarnya,Tugas Akhir, Jurusan Meteorologi, Sekolah Tinggi Meteorologi dan Geofisika Jakarta,Jakarta. Gambar 4. Arah dan Kecepatan Angin Bulan Oktober 2015 Tjasyono HK., Bayong, 2007, Monsun dan Hujan, Meteorologi Indonesia Volume II, Badan Meteorologi Klimaatologi dan Geofisika,Jakarta. IV. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan secara harian angin laut aktif pada umumnya terjadi pukul 10.00 LT s/d 18.00 LT dengan arah dari Barat Daya sedangkan angin darat mulai aktif pada pukul 19.00 LT s/d 09.00 LT dengan arah dari Utara Timur Laut. Pada setiap musim yang diwakili oleh bulan tersebut mempunyai pola yang sama sehingga pengaruh lokal di daerah kajian ini cukup kuat. 4
5