BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

dokumen-dokumen yang mirip
KARAKTER PROFETIK PERILAKU SEHARI-HARI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. generasi penerus. Karakter itu penting, karena banyak masyarakat memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. mengalami goncangan jiwa (tingkat menengah). 2

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendapatkan pekerjaan yang baik. Sekolah harus mampu mendidik peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Pengaruh globalisasi dapat mempengaruhi gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap manusia.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memberikan contoh hal-hal yang baik dan positif. Penanaman karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya. Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. bagi generasi penerus perjuangan bangsa ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. motivasi pokok implemenatasi pendidikan karakter negara ini. Pendidikan

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB 1 PENDAHULUAN. proses pembelajaran kepada siswa (manusia) dalam upaya mencerdaskan dan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

PENANAMAN KARAKTER SAFT SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN CALON PENDIDIK BERKARAKTER DALAM MATA KULIAH MICROTEACHING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyengsarakan orang lain bahkan bangsa lain. Oleh karena itu perlu mengolah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan karakter dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan. Di samping

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus sebagai ujung tombak berdirinya nilai-nilai atau norma. mengembangkan akal manusia, mengingat fungsi pendidikan yaitu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter guru mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keluarga karena setiap manusia besar dan dididik di dalamnya. Tidak hanya

SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari harapan nilai keadilan. Ditambah pula

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Jakarta : Logos. Wacana Ilmu, 2009), hlm. 140.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk karakter untuk mengolah diri dari hal-hal negatif dengan karakter. mengerjakan sesuatu sesuai dengan suara hatinya.

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

PERBEDAAN PEMBENTUKAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SMP PADA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak merupakan buah kasih sayang bagi orang tua, sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. harkat dan martabat bangsa dapat terjaga. Pemerintah telah mencanangkan program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk suatu profesi, tetapi mampu menyelesaikan masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Disusun oleh: MULYONO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

Lesson Sheet Kelas : Mars

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

Bab IV Konsep Pendidikan Ar-Rafi Dalam Membangun Ahlak Mulia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dan rasul terakhir yang mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya untuk seluruh umat manusia dan seluruh alam semesta seperti yang di firmankan dalam Qur an surat al-anbiya ayat 107, Tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan menjadi Rahmat bagi sekalian Alam. Keseharian Beliau dalam menjalani kehidupan, Nabi Muhammad SAW selalu bersikap sopan dalam bertutur kata, jujur, tidak pernah berdusta serta luhur berbudi pekerti. Beliau memiliki ahklak yang mulia terhadap siapa saja. Tidak mengherankan jika di dalam Al Qur an beliau disebut sebagai manusia paling berakhlak. Seperti dalam firman Allah Qur an surat al-ahzab ayat 21, sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. Akhlak dan sifat Nabi Muhammad yang mendasar dapat diteladani yaitu sidiq (benar), amanah (dapat dipercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (menyampaikan). Sifat yang pertama sidiq, memiliki arti bahwa Rasulullah SAW selalu benar (jujur) dalam ucapannya. Sifat yang kedua yaitu amanah, memiliki arti bahwa Rasulullah SAW selalu menjaga amanah yang diberikan kepadanya. Sifat yang ketiga yaitu Fathonah, artinya bahwa Rasulullah SAW tidak hanya memiliki intelektual semata tetapi juga cerdas dalam emosional dan spiritualnya. 1

2 Sifat yang keempat yaitu tabligh, artinya bahwa Rasulullah SAW selalu menyampaikan segala wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada umatnya. Seluruh perilaku Nabi Muhammad SAW adalah pencerminan dari nilai-nilai luhur di dalam Al Qur an. Apa saja yang disampaikan beliau baik yang tercantum dalam Al Qur an dan As Sunnah tidak hanya berupa aturan-aturan abstrak, tetapi merupakn ajaran yang konkret yang harus dimplementasikan ke dalam perilaku sehari-sehari. Karakter perilaku yang sesuai dengan yang diteladankan oleh Rasulullah SAW inilah yang disebut dengan karakter profetik. Perilaku seharihari Rasulullah SAW yang kasab mata atau dapat disebut perilaku non verbal (perilaku yang bukan lisan tetapi dapat dilihat secara langsung oleh mata) dalam hal sifatnya seperti cara makan, minum, berpakaian, berbicara, berkomunikasi sosial dan lain-lain. Semua perilaku Rasulullah SAW ini tercantum dalam Al Qur an dan Sunnah. Oleh karena itu, seperti jawaban Aisyah r.a. ketika ditanya seorang sahabat tentang bagaimana karakter Rasulullah SAW, yang kemudian Aisyah r.a. menjawab bahwa karakter Rasulullah SAW adalah Al-Quran. Mahasiswa sendiri adalah pencerminan generasi muda yang dianggap paling tinggi tingkatannya dalam pendidikan, yang seharusnya memiliki karakter baik. Akhlak dan perilaku mahasiswa dipandang sebagai salah satu pencerminan keadaan moral bangasa ditengah-tengah zaman globalisasi seperti ini. Banyaknya penagaruh globalisasi saat ini yang masuk ke Indonesia, membuat banyak anak muda terutama mahasiswa kehilangan kepribadian diri dalam hal berkarakter yang seharusnya mengikuti teladan Rasulullah SAW. Hal ini ditunjukan dengan adanya gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda

3 sekarang. Dilihat dari cara makan, minum, berpakaian, berbicara dan berkomunikasi sosial dengan sesama dan lain-lainya banyak yang menirukan tingkah laku dan gaya selebritis. Sikap dan perilakunya tidak kenal sopan santun dan bahkan tidak peka dan tidak ada rasa perduli terhadap lingkungan sekitarnya. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu pengemban misi untuk membentuk warga negara agar cerdas, terampil, dan berkarakter serta mampu mengimplementasikannya kedalam sikap dan perilaku di kehidupan sehari-hari. Cholisin (2011: 3) berpendapat bahwa: Pkn sebagai pendidikan karakter merupakan salah satu misi yang harus diemban. Misi lain adalah sebagai pendidikan politik/ pendidikan demokrasi, pendidikan hukum, pendidikan HAM, dan bahkan pendidikan anti korupsi. Dibanding dengan mata pelajaran lain,mata pelajaran PKn dan Agama memiliki posisi sebagai ujung tombak dalam pendidikan karakter. Sementara itu Maftuh dan Sapriya yang dikutip dalam Anonim (2011) juga berpendapat bahwa: Tujuan Negara mengembangkan pendidikan kewarganegaraan agar setiap warga Negara menjadi warga Negara yang baik (to be good citizens), yakni warga Negara yang memiliki kecerdasan (civic intelegence) baik intelektual, emosional, social, maupun spiritual; memiliki rasa bangga dan tanggung jawab (civics responsibility); dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini berarti bahwa jelas hubungan antara pendidikan kewarganegaraan dengan karakter sangat erat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan komponen utama dan merupakan ujung tombak dalam pendidikan karakter untuk bangsa ini, agar memiliki manusia yang cerdas dalam pengetahuan maupun cerdas dalam bersikap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan sesuai teladan yang diajarkan Rasulullah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirasa cukup penting untuk melakukan penelitian mengenai Karakter Profetik Perilaku Sehari-

4 hari Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2013). B. Perumusan Masalah atau Fokus Penelitian Permasalahan yang terkait dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidak mungkin dari banyaknya permasalahn yang ada dapat dijangkau dan terselesaikan. Oleh karena itu, juga perlu adanya pembatasan masalah dalam judul ini sebelum dilanjutkan ke perumusan masalah yaitu karakter profetik perilaku sehari-hari yang dimaksud dalam judul ini adalah perilaku non verbal atau perilaku yang kasab mata dapat diamati meliputi cara makan, minum, berpakaian, berbicara dan berkomunikasi sosial dari mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Berdasarkan judul yang telah dibuat, agar tidak terjadi salah tafsir perlu dilakukan perumusan masalah. Perumusan masalah di atas adalah sebagai berikut: Bagaimana Implementasi Meneladani Perilaku Profetik Rasulullah SAW Seharihari pada Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan puncaknya dalam merealisasikan aktivitas yang akan dilaksanakan, sehingga dalam melaksanakan penelitian dapat menjadi lebih terarah. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 1. Tujuan Umum a. Untuk mengetahui bentuk karakter perilaku profetik pada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraann di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Untuk mengetahui solusi alternatif yang perlu dilakukan untuk menanamkan karakter profetik perilaku sehari-hari pada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Tujuan Khusus Untuk mendeskripsikan kecenderungan mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam meneladani perilaku profetik Rasulullah sehari-hari. D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan, maupun masyarakat mengenai karakter profetik perilaku sehari-hari mahasiswa. b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai gambaran karakter profetik perilaku sehari-hari mahasiswa. c. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

6 2. Manfaat Praktis a. Menyebarluaskan informasi dan masukan mengenai karakter profetik perilaku sehari-hari pada mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kaitannya dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. b. Sebagai calon pendidik pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik, serta bagi masyarakat luas pada umumnya. E. Daftar Istilah Untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isi skripsi ini, peneliti perlu mencantumkan daftar istilah dari skripsi ini. Adapun istilahistilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pengertian karakter. Menurut Hornby dan Parnwell dikutip dalam Hidayatullah (2010:12) karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. 2. Pengertian profetik. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2007:897), profetik adalah berkenaan dengan kenabian atau ramalan; semangat--sastra sufi di dunia modern dipandang masih relevan. 3. Pengertian karakter profetik. Menurut Marzuki (2010:20), karakter profetik adalah bentuk-bentuk sikap dan perilaku yang sudah diteladankan oleh

7 Nabi Muhammad saw. yang merupakan realisasi dari apa yang terkandung dalam ayat-ayat suci Al-Quran. 4. Pengertian perilaku. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2007:859), perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.