BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Sugiyono (2010:4) menyatakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, date, tujuan, dan kegunaan. Dari variabel yang diteliti, maka metode penilitian yang digunakan adalah deskriptif dan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2010:147) mendefinisikan bahwa: Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan berlaku untuk umum atau generalisasi. Tujuan dari penelitian deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Berdasarkan tujuan penelitian, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage dan Perataan Laba. Dimana ukuran perusahaan yang diukur dengan log natural total asset, profitabilitas yang 59
60 diukur dengan return on asset, financial leverage yang diukur dengan debt to asset ratio, dan perataan laba yang diukur dengan indeks eckel pada perusahaan Bank yang terdaftar di BEI. Menurut Sugiyono (2010:7) metode kuantitatif merupakan : metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaiytu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode kuantitatif disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian 3.2.1 Definisi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:38) Variabel penelitian adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Financial Leverage terhadap Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel independen adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat) (sugiyono 2010:38). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel indpenden adalah :
61 a. Ukuran Perusahaan merupakan skala untuk menentukan besar kecilnya perusahaan diukur menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran Perusahaan = Ln Total Aktiva b. Profitabilitas adalah evektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi Irham fahmi (2013:135). Kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan (gross profit margin), total aset (return on investment/return on assets) maupun modal sendiri (return on equity). Profitabilitas dihitungsikan dengan return on asset (ROA). Menurut Irham Fahmi (2013:136) Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dengan rumus sebagai berikut: Profitabilitas (Return On Asset)= c. Financial Leverage, Irham Fahmi (2013:127) menyatakan Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Istilah leverage dalam manajemen keuangan adalah penggunaan aset dan sumber dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Financial leverage dihitung dengan debt to total assets yang diperoleh melalui total utang dibagi dengan modal. Debt to assets ratio dihitung dengan formulasi sebagai berikut: (Irham Fahmi:2013) Debt to assets ratio =
62 2. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, Karena adanya variable bebas (Sugiyono 2010:39). Indeks perataan laba (income smoothing) merupakan variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini. Indeks Eckel 1981) dalam Herawaty (2005:140) adalah: Indeks Perataan laba: CV I CV S Dimana : I = Perubahan dalam satu periode S = Perubahan penjualan dalam satu periode CV = Koefisien variasi dari variabel yang standar deviasi dibagi sengan nilai yang diharapkan Nilai indeks perataan laba >1 berarti perusahaan tidak digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba. Sebaliknya, jika indeks perataan laba < 1, maka perusahaan digolongkan sebagai perusahaan yang melakukan perataan laba (Indeks Eckel:1981). 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, maka pada saat membuat konseptualisasi variabel-variabel yang akan diteliti perlu diberi batasan-batasan dan juga penjelasan sebagai berikut : Variabel independen dari penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage, sedangkan variabel dependen yaitu perataan
63 laba. Secara singkat variabel beserta indikatornya yang terkandung dalam judul penelitian ini diuraikan dalam tabel 3.1 yaitu sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel VARIABEL KONSEP Dimensi PENGUKURAN/INDIKATOR SKALA Ukuran Perusahaan (X1) Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbgai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran Perusahaan Size = Ln Total Asset Rasio Machfoedz (1994) dalam Herawaty (2005:138) Agus Sartono: (2001:122) Profitabilitas (X2) Rasio ini mengukur evektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan Return On Asset Return On Asset = Rasio
64 maupun investasi Irham fahmi (2013:135) Irham Fahmi (2013:136 Leverage (X3) Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang Debt to assets ratio Debt to assets ratio = Rasio Perataan Laba (Y) Irham Fahmi (2013:127) Perataan laba adalah merupakan bentuk umum manajemen laba, pada strategi ini manajer meningkatkan atau menurunkan Laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya (K.R. Subramanyam dan John J. Wild: 2010) Irham Fahmi (2013:127) Ineks Perataan Laba (Indeks Eckel 1981) dalam Herawaty (2005:140) Indeks Perataan Laba = Keterangan: ΔI : Perubahan Laba dalam suatu periode ΔS : Perubahan penjualan dalam suatu periode CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan Rasio
65 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Menurut Sugiyono (2010:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (go public) dan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2011-2013. 3.3.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2010:122) menedefinisikan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik penentuan sampel dengan menetapkan beberapa pertimbangan dan kriteria. Ada 3 (tiga) kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahun 2011-2013. Laporan keuangannya disajikan dalam mata uang rupiah.
66 2. Perusahaan tidak melakukan merger atau akuisisi atau delisting selama periode pengamatan. Bila perusahaan melakukan akuisisi dan merger selama periode pengamatan akan mengakibatkan variabel-variabel dalam penelitian ini mengalami perubahan yang tidak sebanding dengan periode sebelumnya. Sedangkan bila dilikuidasi maka hasil penelitian tidak akn berguna karena perusahaan tersebut dimasa yang kan dating tidak lagi beroperasi. 3. Bank yang memperoleh laba setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Tabel 3.2 Seleksi Sampel Keterangan Jumlah Pelanggaran Kriteria 2 Jumlah Sampel Awal 39 Emiten yang melakukan akuisisi dan merger 16 selama tahun 2011-2013 Pelanggaran Kriteria 3 Emiten yang mengalami rugi selama tahun 4 2011-2013 Jumlah Sampel Akhir 19 Emiten Yang Tidak Melakukan Perataan Laba 8 Emiten Yang Melakukan Perataan Laba 11
67 Oleh karena itu, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 11 perusahaan. Berikut ini perusahaan-perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini : Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Sampel Penelitian No Nama Bank 1. Bank Bukopin Tbk 2. Bank Bumi Arta Tbk 3. Bank Capital Indonesia Tbk 4. Bank Central Asia Tbk 5. Bank Danamon Indonesia Tbk 6. Bank Mega Tbk 7. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9. Bank Pan Indonesia Tbk 10. Bank Sinar Mas Tbk 11. Bank Windu Kentjana International Tbk
68 3.4 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010:224) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi Dokumentasi. Penelitian ini bersifat teoritis mengumpulkan data sekunder pada studi dokumentasi dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur-literatur berupa, catatan-catatan kuliah, tulisan-tulisan ilmiah, artikel, jurnal, dan sumber-sumber lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti dari sumber yang merujuk pada laporan tahunan tahun 2011-2013, agar bisa mendapat dasar-dasar teori yang diharapkan untuk menunjang pengolahan data dan mendukung data-data sekunder yang diperoleh selama penelitian. Data-data tersebut diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia yaitu http://www.idx.co.id. 3.5 Metode Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1 Metode Analisis Menurut Sugiyono (2010:147) Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa macam statistik yang
69 digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan adalah Statistik Deskriptif Menurut Sugiyono (2010:147) Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan ratarata dan standar deviasi, perhitungan presentase. Tabel 3.4 Kriteria Profitabilitas (Return On Assets) Interval Kriteria Kondisi Bank >1,215% Sehat Sangat Tinggi >0,999% - >1,215% Cukup Sehat Sedang > 0,765% - < 0,999 Kurang Sehat Rendah < 0,7665 % Tidak Sehat Sangat Rendah Sumber : SK DIR BI Nomor : 30/21/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang cara penilaian tingkat kesehatan bank Mean dibagi dengan cara menjumlahkan seluruh nilai dibagi dengan jumlah tahun
70 Interval Tabel 3.5 Kriteria Leverage (Debt to Assets Ratio) Kriteria <40% Sangat Baik >40 % - 50% Baik >50% - 60% Cukup >60% - 80% Kurang > 80% Sangat Kurang Sumber : Peraturan Menteri Negara Koperasi, Usaha Kecil, Menengah Republik Indonesia No.06/Per/M.KUKM/V/2006 Tabel 3.6 Kriteria Perataan Laba Melakukan Perataan Laba Tidak Melakukan Perataan Laba Indeks Eckel < 1 Indeks Eckel > 1 Sumber : Eckel (1981) dalam Juniarti dan Carollina (2005:152) 3.5.2 Uji Hipotesis 3.5.2.1 Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini penulis akan melakukan uji statistik analisis regresi dalam mempelajari hubungan yang ada diantara variabel-variabel sehingga dari
71 hubungan tersebut dapat ditaksir nilai dari variabel tidak bebas jika variabel bebasnya dapat diketahui atau sebaliknya. 3.5.2.2 Uji Normalitas Sebelum dilakukan uji statistik, perlu diketahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari distribusi mormal atau tidak. Nilai statistiknya dapat diketahui dengan menggunakan kolmogorov-smirnov test. Uji normalitas ini diolah dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymptoticsignificance) yaitu: 1. Jika probabilitas > 0,05 (tingkat signifikasi yang digunakan) maka distribusi populasinya normal. 2. Jika probabilitas < 0,05 (tingkat signifikasi yang digunakan) maka distribusi populasinya tidak normal. 3.5.2.3 Uji Multikolonieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesame variable independen maka konsekuensinya adalah: 1. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. 2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga
72 Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Berdasarkan hasil analisis, jika variabel-variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 10% dan memiliki nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10, maka model regresi tersebut bebas dari masalah multikoleniaritas (Imam Ghozali, 2006). 3.5.2.4 Uji Autokorelasi Autokorelasi dimaksudkan untuk menguji suatu ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi yang menyebabkan model yang digunakan tidak layak dipakai. Autokorelasi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: 1. Inersia, dimana adanya momentum yang masuk ke dalam variable-variabel besarnya secara terus menerus sehingga mempengaruhi nilai variabel bebasnya. 2. Terjadinya penyimpangan spesifikasi akibat adanya variable-variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam model. 3. Bentuk fungsinya yang salah 4. Adanya tenggang waktu Untuk mendetaksi gejala autokeralasi kita menggunakan uji Durbin-Watson (DW) adalah sebagai berikut: a. Jika nilai DW di bawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif
73 b. Jika nilai DW di bawah 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi c. Jika nilai DW di bawah 2,5 sampai 4 berarti ada autokorelasi negatif. 3.5.2.5 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Adapun untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Heteredoksitas terjadi apabila ada koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas yang signifikan pada tingkat signifikan 5%. Suatu model regresi yang baik didapatkan apabila pada scatter plot terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya. 3.5.2.6 Analisis Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi linier berganda yang dilakuakn dengan bantuan SPSS. Model persamaan regresi secara sistematis dapat dirumuskan sbb: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan:
74 Y a b 1, b 2, b 3, b 4 X 1 X 2 X 3 = Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial = Konstanta = Koefisien regresi = Ukuran Perusahaan = Profitabilitas = Leverage Sumber : Sugiyono (2008:269) 3.5.2.7 Uji Statistik F Menurut Sugiyono (2010) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F: 1. Taraf signifikan α = 0,05 2. Kriteria pengujian dimana Ha diterima apabila p value < α dan Ha ditolak apabila p value > α. Rumus : keterangan : f = statistik uji korelasi k = jumlah variabel independen n = Banyak data
75 3.5.2.8 Uji t Menurut Sugiyono (2010) uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria: 1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan ). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Rumus : t = Keterangan : = jumlah sampel r = koefisien korelasi = koefisien determinasi t = Nilai yang di hitung