BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Bab 5 Penganggaran Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

VII. RENCANA KEUANGAN

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Aspek Finansial & Pendanaan Proyek

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

Capital Budgeting. adalah proses pengambilan keputusan jangka panjang.

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

Investasi dalam aktiva tetap

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

Proudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan iklim persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat dewasa

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

STUDI KELAYAKAN BISNIS PENGEMBANGAN USAHA AIR MINUM ISI ULANG DESMOND

BAB VI ASPEK KEUANGAN. proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Lanjutan

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI ASPEK KEUANGAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

STUDI KELAYAKAN USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO ADAM JAYA

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Penganggaran Perusahaan

BAB VI ASPEK KEUANGAN. TABEL 8. Daftar Kebutuhan Fasilitas dan Pengadaan Jenis Fungsi Kebutuhan Khusus

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

TUGAS ASPEK KEUANGAN STUDI KELAYAKAN BISNIS. Dosen : Tita Borshalina, S.E, M.S.M.. Kelompok 8 Muhammad iqbal al-kahfi (0113u427)

BAB I PENDAHULUAN. karena memerlukan dana dalam jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA RENTAL ELANG PLAYSTATION DI CIANTRA SEMINAR PENULISAN ILMIAH

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

VIII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISA STUDY KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA JASA FOTO COPY CAHAYA GIRI

METODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

IV. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Studi Kelayakan Studi kelayakan bisnis atau sering pula disebut dengan studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proyek investasi itu dilaksanakan. Maksud layak atau tidak layak investasi ini adalah prakiraan proyek akan dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan. Pengertian untung sendiri berbeda antara pihak yang berorientasi pada keuntungan ekonomi seperti pengusaha dan yang berorientasi pada keuntungan non-ekonomi seperti pemerintah dan lembaga nirlaba lainnya (Umar, 1999). Tujuan diadakannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Karena bagi penanam modal, studi kelayakan merupakan gambaran usaha/proyek yang akan dikerjakan dan memulai studi kelayakan mereka akan dapat mengetahui prospek perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan yang diterima. 5

6 2.2 Pentingnya Studi Kelayakan Besarnya manfaat yang dapat diperoleh dari investasi antara lain: (Siregar, 1991) a. Bagi pemerintah, dilaksanakannya investasi baru akan menggairahkan kegiatan ekonomi, menyediakan lapangan kerja, dan devisa. b. Bagi masyarakat, terutama di sekitar lokasi dimana proyek dilaksanakan diharapkan akan secara langsung ikut mengikuti hasilnya. Misalnya mendapatkan kesempatan kerja baik langsung maupun terlibat dalam proses pembangunan dan pengoperasian. c. Bagi investor sendiri, investasi bertujuan untuk memperoleh manfaat finansial yaitu untuk memperoleh keuntungan ekonomis demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan di masa depan. 2.3 Pengertian Investasi Investasi dapat dianggap sebagai pengorbanan atau pengeluaran saat sekarang untuk suatu hasil di masa mendatang. Di satu pihak, ada keinginan untuk memperoleh hasil di masa mendatang, di lain pihak muncul resiko karena penanaman modal (investasi) tersebut. Investasi suatu usaha menyebabkan hilangnya kesempatan untuk investasi di bidang lain, dengan demikian pemilihan suatu investasi harus berdasarkan misi dan tujuan yang jelas (Siregar, 1991).

7 2.4 Jenis Investasi Jenis investasi menurut Riyanto (2001) sebagai berikut: a. Investasi penggantian (replacement) Aktiva tetap akan mengalami pergantian karena ketinggalan zaman atau rusak. b. Investasi penambahan kapasitas (expasion) Perluasan usaha biasanya dilakukan oleh perusahaan yang mengalami kenaikan permintaan yang cukup besar, sedangkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut akibat keterbatasan kapasitas produksi. c. Investasi penambahan jenis produk baru (diversivication) Menghindari persaingan dapat membuat produk lain disamping produk utamanya. d. Investasi lain-lain (miscellaneous) Investasi lain-lain adalah yang tidak hanya berorientasi pada profit. 2.5 Aspek-aspek Penilaian Investasi a. Aspek Pasar dan Pemasaran Pada umumnya sutu gagasan atau rencana investasi muncul karena investor melihat adanya peluang pasar dalam suatu industri. Oleh karenanya, dalam pemasaran harus benar-benar diuraikan secara baik dan realistis baik mengenai masa lalu maupun prospeknya di masa yang akan datang, serta melihat bermacam-macam peluang dan kendala yang

8 mungkin akan dihadapi. Dalam uraian aspek pasar, sekurang-kurangnya harus melingkupi peluang pasar perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar dan langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan (Ibrahim, 2003) Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan pasar, mendefinisikan dan mengukur besarnya kebutuhan pasar tersebut, menentukan produk atau jasa yang dilayani dan program-program yang sesuai untuk melayani pasar yang ada dan meminta setiap jajaran organisasi berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Analisis aspek pemasaran merupaka variabel utama yang perlu dikaji dalam pembahsan studi kelayakan karena bilamana tidak ada pasar pada unit usaha yang dikaji maka keputusan investasi perlu ditinjau kembali. Dalam aspek ini dibahas mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mendapatkan konsumen dengan promosi atau strategi emasaran yang tepat (Umar Husein, 1999) b. Aspek Teknis Aspek Teknis adalah aspek yang berhubungan dengan pembangunan dari prospek yang direncanakan, baik dilihat dari faktor lokasi, luas produksi/ tempat, penggunaan teknologi (mesin/ peralatan) maupun keadaan lingkungan yang berhubungan dengan proses produksi. Dalam menyusun studi kelayakan bisnis, aspek teknis perlu diperhitungkan secara tepat dan benar karena kesalahan dalam menentukan

9 aspek ini juga mengakibatkan perusahaan mengalami kegagalan dikarenakan kesalahan dalam memperhitungkan aspek teknis secara tepat dan benar pada saat pendirian usaha, seperti tidak tepatnya lokasi perusahaan, terbatasnya bahan baku, tidak cocoknya teknologi yang digunakan, mahalnya biaya tenaga kerja. (Ibrahim, 2003) c. Aspek Keuangan Aspek keuangan perlu dibahas menyangkut dengan perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan, perhitungan kriteria investasi (Ibrahin, 2003) Biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan proyek yang terdiri dari pengadaan tanah, gedung, mesin, perlatan, biaya pemasangan. Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha setelah pembangunan proyek siap. Selain biaya investasi dan modal kerja juga perlu diperhatikan sumber modal, proses perputaran keuangan, asas pembelanjaan. 2.6 Biaya Depresiasi Penyusutan atau depresiasi merupakan istilah yang sering digunakan untuk menunjukkan penurunan potensi jasa yang dimiliki harta tetap. Menurut (Prakosa, 2000), penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi untuk mengalokasikan harga pokok (cost) harta tetap berwujud pada beban dengan cara yang sistematik dan rasional dalam periode-

10 periode yang mengambil manfaat dari penggunaan harta tersebut. Secara umum olah kerja terjadi akibat dua sebab : (Waldiyono, 1986) a. Penyusutan secara fisik b. Penyusutan secara ketinggalan zaman Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis lurus (straight line method) dan metode saldo menurun (declining balance method). 1) Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Depresiasi atau penyusutan adalah sebagian dari perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya pada setiap periode akuntansi. Dalam studi analisis ini, diterapkan metode penyusutan garis lurus karena sederhana dan menunjukkan jumlah biaya yang seragam per tahun. Dengan formulanya adalah sebagai berikut: Depresiasi = Hp Ns n Keterangan: Hp = Harga perolehan (cost). Ns = Nilai sisa (residu). n = Taksiran umur kegunaan atau umur ekonomis. 2) Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balancing) Dalam hal ini dianggap bahwa penyusutan nilai benda pada tahun-tahun awal dari nilai umur pakai berjalan dengan tingkat yang

11 lebih cepat pada tahun-tahun terakhir. Metode ini terkadang disebut juga dengan metode prosentase tetap, karena dianggap bahwa biaya penyusutan tahunan merupakan prosentase yang tetap dari nilai sisa/nilai buku pada permukaan tahun (periode). Adapun besarnya depresiasi pada tahun ke-t adalah : D = dbv t-1 D d = Nilai penyusutan = Tingkat depresiasi yang ditetapkan bv t-1 = Nilai buku aset pada akhir tahun sebelumnya 2.7 Macam-Macam Penggolongan Biaya Ditinjau dari berbagai sudut kegiatan operasional perusahaan maka tidak terlepas dari masalah pembiayaan, karena kelancaran suatu usaha harus didukung oleh dana yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan dalam menjaga kelangsungan perusahaan. Pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan suatu uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan. Untuk mempermudah pengklasifikasian jenis-jenis biaya, maka dapat digolongkan dua jenis biaya: (Waldiyono, 1986) a. Biaya Investasi Biaya investasi merupakan biaya awal yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan produksi, misalnya pembelian tanah, alat-alat, mesin dan lain-lain.

12 b. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya yang digunakan untuk membiayai aktifitas operasional perusahaan, sehingga keberlangsungan perusahaan tidak terganggu. Biaya operasional terdiri dari dua bagian yaitu: 1. Biaya Tetap (Fixed Cost) Yaitu biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk terlaksanakannya kegiatan operasional seperti: biaya pajak kendaraan, biaya pengeluaran kir, dan biaya tenaga kerja tak langsung. 2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional secara langsung. Biaya ini meliputi: biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan bakar dan pelumas, biaya pemakaian ban, biaya pemeliharaan dan perbaikan. 2.8 Aliran Kas (Cash Flow) Setiap usulan investasi harus didasarkan pada aliran kas (cash flow), karena untuk menghasilkan keuntungan tambahan harus mempunyai kas untuk ditanam kembali (Riyanto, 2001). Cash Flow terdiri dari dua macam, yaitu: a. Aliran Kas Keluar neto (Net Outflow Cash) Yang diperlukan untuk investasi baru.

13 b. Aliran Kas Masuk neto tahunan (Net Annual Inflow Of Cash) Yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, yang ini sering pula disebut Net Cash Proceeds atau cukup dengan istilah Proceeds. Diagram aliran kas menurut (Nyoman, 2003) adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi yang dilukiskan pada grafis skala waktu. Jadi ada dua segmen dalam sentral diagram aliran kas yaitu: (1) garis horizontal yang menunjukkan skala waktu (periode), dan (2) grafis vertikal yang menunjukkan aliran kas. 1 2 3 4 5 Gambar. 2.1 Cash Flow 2.9 Tarif Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak. Yang termasuk subyek pajak adalah: Orang Pribadi dan warisan yang belum terbagi. Badan, yaitu: PT, CV, Perseroan lainnya, BUMN, BUMD, persekutuan, perkumpulan. Firma, kongsi, koperasi, dan bentuk badan usaha lain. Adapun besarnya pajak yang harus dibayarkan oleh pajak adalah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 adalah tarif pajak yang

14 diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam negeri dalam bentuk usaha tetap sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebesar 10%, antara Rp. 50.000.000,00 s.d. Rp. 100.000.000,00 (lima puluh juta rupiah sampai seratus juta rupiah) sebesar 15%, dan di atas Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sebesar 30%. 2.10 Metode Net Present Value (NPV) Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang (Riyanto, 2001). Secara formal metode ini bisa dinyatakan dalam bentuk formulasi sebagai berikut: NPV = A 0 + n t= 1 At 1 (1 + r) t Keterangan: A 0 A t r = Pengeluaran investasi pada tahun ke-0 = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke-t = Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal sendiri dengan hanya memperhatikan resiko usaha. n = Jumlah tahun (usia ekonomis) proyek.

15 Kriteria metode NPV adalah: Proyek layak jika NPV bertanda positif. Proyek tidak layak jika NPV negatif. 2.11 Metode Payback Period (PP) Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas (Riyanto, 2001). Kriteria kelayakan Payback Period : 1. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis. 2. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek. Metode Payback Period dapat dirumuskan sebagai berikut : PP = Investasi Proceed(Laba setelah pajak + Depresiasi) Rumus di atas hanya berlaku untuk proyek yang arus kasnya tetap pertahunnya. Bila proceeds proyek pertahunnya tidak sama maka harus dihitung satu persatu (pertahun), seperti dibawah ini : Capital Outlay Proceed tahun 1 Sisa Proceed tahun 2 Sisa = Rp. = Rp. = Rp. = Rp. = Rp.

16 Hal ini dilakukan terus sampai nilai sisa lebih kecil dari nilai proceed tahun berikutnya maka nilai sisa tersebut dibagi dengan nilai proceed tersebut atau dapat dirumuskan sebagai berikut : Sisa Payback period = Proceed x 1 tahun Hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut adalah merupakan tambahan waktu dari tahun proceed yang telah digunakan untuk menutup jumlah investasi semula. 2.12 Metode Profitability Index (PI). Profitability Index (PI) atau sering disebut juga dengan benefit cost rasio adalah rasio antara present value proceed dengan present value outlay. Secara umum kita dapat tuliskan sebagai berikut : PI n At t= (1 + k) = 0 A n t Kriteria metode PI : Apabila hasil perhitungan PI > 1 maka investasi tersebut dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan. Apabila hasil perhitungan PI < 1 maka investasi tersebut dapat dikatakan tidak layak untuk dilaksanakan.

17 2.13 Kerangka Pemikiran Menurut Husnan dan Suwarsono (1994) investasi adalah kebutuhan dana baik untuk aktiva tetap maupun dana untuk modal kerja. Investasi atau modal menurut pengertian lain adalah dana yang disiapkan untuk pendanaan jangka panjang (Soeharto, 1995). Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya dapat ditentukan dalam bentuk apa dana didapat, dipilih sumber dana yang mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan permasalahan di masa mendatang bagi perusahaan yang mensponsorinya. Tujuan dalam analisis terhadap aspek-aspek kelayakan suatu proyek dengan memperbaiki penilaian investasi untuk menentukan dan memiliki di antara berbagai alternatif dengan jalan menghitung biaya dan manfaat yang diharapkan tercapai. Dalam merealisasikan proyek bisnis membutuhkan dana yang diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tak berwujud yang disebut investasi (Umar, 2001). Menurut Mila F (2008) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa syarat terpenting sebelum melakukan keputusan untuk melakukan investasi adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi. Hasil analisis yang dilakukan didapatkan nilai NPV positif sehingga keputusan investasi layak dilaksanakan. Mengingat jumlah populasi kendaraan yang setiap tahun selalu meningkat dan perilaku bersih orang Indonesia atas kendaraan pribadinya mendorong usaha cuci mobil menjadi salah satu usaha yang sangat

18 meyakinkan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap pemilik salah satu tempat jasa pencucian mobil di Bumiayu, diperoleh bahwa peningkatan konsumen pemakai jasa cuci mobil ini sangat signifikan dan semakin meningkat setiap bulannya. Atas dasar uraian tersebut diatas dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : Investasi Pendirian Aspek Pasar dan Pemasaran Aspek Teknik Analisis Keuangan NP PP PI Layak Tidak Layak Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran

19 2.14 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 1 : Analisis dengan metode Net Present Value (NPV), investasi layak dilaksanakan. H 2 : Analisis dengan metode Payback Period (PP), investasi layak dilaksanakan. H 3 : Analisis dengan metode Profitability index (PI), investasi layak dilaksanakan.