PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

dokumen-dokumen yang mirip
SIKAP DAN TINDAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN PADA PRAKTIK BOGA DASAR

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

BAB III METODE PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS V DAN VI DI SD NEGERI JANTEN, KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULONPROGO

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif ( descriptive research).

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

PENGARUH PENJELASAN GURU TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SANITASI HIGIENE PERORANGAN PADA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) PADA SISWA KELAS X SMK KARYA RINI

Oleh: Farah Dita Wulandari, Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA BERORGANISASI TERHADAP PENINGKATAN SOFT SKILLS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Abstract. Keywords: Waste Recycling Relationships, Creativity Utilizing Garbage, Trash Managing Behavior. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN MOTIVASI MENATA LINGKUNGAN DENGAN PERILAKU SISWA DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP SEKOLAH

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS ATAS TENTANG PERILAKU HIDUP SEHAT DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KEDUNGGONG KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini menggunakan dua instrumen untuk mengumpulkan data (a) angket,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN

TINGKAT PENGETAHUAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) TERHADAP KEBERSIHAN PRIBADI SISWA KELAS IV dan V SD NEGERI KRATON YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

Oleh : Dimas Wicaksono, Universitas Negeri Yogyakarta, : Kompetensi kerja aspek keterampilan dan sikap, kesiapan kerja

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET


TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMK N 2 DEPOK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

Mutia Oktavia 1, Titi Sriwahyuni 2, Sukaya² Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

DRAPING DITINJAU JURUSAN FAKULTAS

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

PENGUASAAN MATEMATIKA SD PADA MAHASISWA PGSD (Penelitian Pada Mahasiswa PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo Semester VII Tahun Akademik 2013/2014)

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

EFEKTIVITAS PROGRAM MAKAN SIANG SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER ANAK DI SDIT BINA ANAK SHOLEH (BIAS) GIWANGAN YOGYAKARTA JOURNAL SKRIPSI

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

MINAT SISWA TERHADAP PEKERJAAN BIDANG BOGA PADA SISWA KELAS III DI SMK NEGERI I SEWON BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN MELAYANI MAKAN DAN MINUM KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN JASA BOGA

MANFAAT PENGETAHUAN HIGIENE SANITASI DALAM MEMBUAT MAIN COURSE MAKANAN KONTINENTAL MAHASISWA PENDIDIKAN TATA BOGA ANGKATAN 2015

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BMT KUBE Sejahtera Sleman. Selain itu penelitian ini juga berusaha. usaha nasabah setelah adanya pembiayaan.

Transkripsi:

Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 1 PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK Penulis 1: Dita Puspitasari Penulis 2: Badraningsih L Instansi : universitas negeri yogyakarta, fakultas teknik, jurusan pendidikan teknik boga dan busana Email : dita0331ft@student.uny.ac.id ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengetahuan siswa, (2) Mengetahui sikap siswa, dan (3) Mengetahui tindakan siswa kelas x tentang peduli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan sanitasi hygiene di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pandak. Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan jenis deskriptif kuantitatif yang menggunakan teknik sampel jenuh. Hasil penelitian pada siswa kelas x tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak adalah sebagai berikut: (1) Pengetahuan siswa tergolong dalam kategori baik 91,66% dan kategori cukup baik 8,34%, (2) Sikap siswa tergolong dalam kategori baik 85%, kategori cukup baik 15%, dan (3) Tindakan siswa 70% termasuk kategori baik, 28,34% termasuk cukup baik dan 1,67% termasuk kategori tidak baik. Kata kunci: perilaku, keselamatan dan kesehatan kerja, sanitasi hygiene BEHAVIOR OF MATTER FOR SAFETY AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SANITARY HYGIENE STUDENTS IN THE LABORATORY OF THE TPHP PANDAK VOCATIONAL HIGH SCHOOL 1 ABSTRACT The goals of this research were: 1) testing the knowledge, 2) understanding the attitude, 3)knowing the action of the 10 th grader student about their mindfulness of safety and occupational health and hygiene sanitation in TPHP laboratory in Pandak Vocational State High School 1. The research was descriptive quantitative method and regarded as survey research. The sampling technique was total population sampling. The results of this research were: 1) The knowledge classified as good and fair were 91.66 and 8.34 % respectively. 2) The attitude classified as good and fair were 85 and 15% respectively. 3) The action from 10 th grader student about K3 and sanitary hygiene mindfulness in the TPHP laboratory Pandak Vocational State High School classified as good, fair and poor were 70, 28.34, and 1.67% respectively. Keyword : Behavior, Safety And Occupational Health, Hygiene Sanitation PENDAHULUAN Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempelajari pelatihan secara spesifik yang dapat digunakan dalam dunia kerja (Pavlova, 2009: 7). Hal ini sesuai dengan jurnal, Suyitno (2016:101) bahwa, pendidikan kejuruan banyak belajar tentang persiapan-persiapan sebelum ke dunia kerja. Laboratorium merupakan tempat penerapan atau terlaksanakannya keselamatan dan kesehatan kerja karena merupakan awal mula dari segala kegiatan produksi makanan, mulai dari merencanakan, mengelola, memasak hingga menyajikan. Menurut Hiasinta (2001: 57), lingkungan atau area kerja harus bersih, sehat dan

2 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 aman, termasuk individu pekerjanya. Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pandak merupakan tempat pengolahan mulai dari pengawetan makanan hingga pengolahan kue-kue, sebagaimana tercantum dalam undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja memuat syarat-syarat keselamatan kerja, seperti pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pertolongan pada kecelakaan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan sistem bahaya, bentuk lingkungan kerja yang baik. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan (2003), hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subjeknya. Sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Perkembangan teknologi dalam dunia industri tidak menjamin sanitasi hygiene terlaksana, banyak permasalahan akibat sanitasi hygiene yang tidak diperhatikan terutama untuk industri makanan dan minuman yang sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri. Beberapa aspek yang tidak diperhatikan oleh pelaku usaha jasa boga antara lain: jarang mencuci tangan saat akan mengambil makanan, tidak memakai penutup kepala, tidak mengganti air untuk mencuci peralatan makan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan tentang sanitasi hygiene bagi penjamah makanan. Banyak terjadi kecelakaan ditempat kerja karena tenaga kerja tidak memperhatikan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja yang terdapat pada tempat kerja tersebut. Terutama bekerja di laboratorium sangatlah banyak resiko yang akan muncul, karena terdapat api dan minyak panas yang dapat menjadi penyebab kecelakaan. Menurut Putut (2011: 204) dalam jurnalnya, Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja. Nur Hidayat (2016: 52), berpendapat bahwa keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian penting pada suatu pekerjaan di laboratorium, kuncinya adalah kesadaran akan adanya resiko bahaya dan perilaku yang merupakan kebiasaan untuk bekerja secara sehat dan selamat. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas X TPHP SMK Negeri 1 Pandak saat praktik, beberapa siswa kurang menerapkan peraturan yang berlaku di laboratorium TPHP. Misal, saat praktik siswa tidak menggunakan uniform lengkap, tidak mencuci tangan sebelum melakukan pengolahan makanan, tidak menggunakan alat masak sesuai dengan fungsinya, tidak

Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 3 bisa mengoperasikan mesin-mesin pengolahan, tergesa-gesa dalam melakukan praktik. Kondisi laboratorium TPHP juga masih kurang memenuhi standar kesehatan antara lain pada desain ruang, saluran air, kebersihan, peralatan pengolahan yang belum standar. Meja kerja yang digunakan siswa juga belum dilengkapi dengan tempat sampah sesuai limbah yang dihasilkan sehingga siswa selalu mencampur limbah tersebut menjadi satu. Oleh karena itu, perlu diketahui perilaku siswa tentang kepedulian K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium praktik, dalam hal ini laboratorium TPHP siswa di SMK Negeri 1 Pandak. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengetahuan siswa kelas x tentang peduli K3 dan sanitasi di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak, (2) Mengetahui sikap siswa kelas x tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak, dan (3) Mengetahui tindakan siswa kelas x tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian survey dengan jenis deskriptif kuantitatif. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dari Januari 2016 sampai dengan Desember 2016, dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pandak. Target/Subjek Penelitian Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X program keahlian TPHP di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pandak dengan jumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah teknik sampling jenuh, dimana semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012: 118). Prosedur Prosedur penelitian dilakukan dengan cara menyusun tes, angket dan melakukan pengamatan. Pembuatan tes melalui tahap uji validitas kemudian melakukan penelitian untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan siswa terhadap perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium, meliputi: 1. Pengetahuan dalam hal ini adalah pengetahuan siswa tentang K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP. Dilakukan dengan cara membagikan angket. Angket yang digunakaan untuk mengungkap pengetahuan siswa merupakan angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice). 2. Sikap siswa dalam melaksanakan K3 dan sanitasi hygiene meliputi sikap

4 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 terhadap K3 dan sanitasi hygiene, sikap terhadap hygiene sanitasi makanan dan peralatan, sikap personal hygiene dan sikap terhadap kecelakaan kerja. Dilakukan dengan cara membagikan angket kepada siswa. Angket yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa merupakan angket tertutup dalam bentuk kuesioner check list. 3. Tindakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan observer terhadap tindakan siswa kelas x dalam pembelajaran praktik. Indikator tindakan meliputi, penerapan K3, sanitasi peralatan, sanitasi lingkungan dan personal hygiene. Dilakukan dengan cara observer menggunakan angket untuk mengamati tindakan siswa selama pelajaran praktik. Angket yang digunakaan untuk mengungkap tindakan merupakan angket tertutup dalam bentuk kuesioner check list. Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan cara melakukan tes, angket, dan observasi. Observasi dilakukan kepada siswa kelas X program keahlian TPHP di SMK Negeri 1 Pandak. Metode tes, dilakukan untuk mendapatkan data tingkat pengetahuan siswa kelas X tentang K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak. Tes dilakukan dengan menggunakan metode tes pilihan ganda. Angket dilakukan untuk mendapatkan data sikap. Instrumen yang digunakan pada metode angket ini adalah angket tertutup yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Observasi dilakukan untuk mengetahui tindakan siswa terhadap K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium saat pelajaran praktik. Uji validitas instrumen dilakukan dengan cara menguji instrumen pada skala kecil yang berjumlah 20 siswa berasal dari kelas X TPHP 2 di SMK Negeri 1 Pandak. Berdasarkan hasil uji validitas instrumen bentuk pilihan ganda dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dengan jumlah soal 23 butir dan N 20 pada taraf signifikansi 5% (r table) sebesar 0,444, didapatkan tiga butir soal yang gugur atau ditolak. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengetahui nilai reliabilitas adalah metode Alpha Cronbach yaitu dengan nilai reliability coefficients alpha pada kuesioner aspek skala sikap. Hasil perhitungan stastistik menunjukkan reliabilitas angket pengetahuan dengan Crobanch s Alpha sebesar 0,739, angket sikap dengan Cronbach s Alpha sebesar 0,913. Teknik Analisis Data

Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 5 Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Data dikumpulkan, dikelompokkan, dan diinterpertasikan untuk kemudian disimpulkan. 1. Data Pengetahuan Angket yang digunakaan untuk mengungkap pengetahuan merupakan angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 20 pertanyaan. 2. Data Sikap Angket yang digunakan untuk mengungkap sikap merupakan angket tertutup dalam bentuk kuesioner check list sebanyak 23 pernyataan. 3. Data Tindakan Angket yang digunakaan untuk mengungkap tindakan merupakan angket tertutup dalam bentuk kuesioner (check list) sebanyak 22 pernyataan. Pengamatan tindakan siswa dilakukan langsung oleh observer. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menentukan M (mean ideal yang dapat dicapai instrument) SD (Simpangan baku ideal yang dapat dicapai instrumen). M = ½ (maximum ideal + minimum ideal) SD = 1/6 (maximum ideal minimum ideal). Setelah itu ditentukan kategori kecenderungan: a. M + 1,5 (SD) ke atas = baik b. M + 1,5(SD) s/d M = cukup baik c. M s/d M 1,5(SD) = kurang baik d. M 1,5 SD ke bawah = tidak baik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengetahuan Siswa Pengetahuan siswa dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP diukur dengan soal pilihan ganda (multiple choice). Berdasarkan hasil deskriptif untuk data pengetahuan dari perhitungan Microsoft Excel 2013 dapat diketahui untuk nilai maksimum sebesar 20 dan nilai minimum nol. Dari data tersebut diperoleh nilai ratarata (M) sebesar 18,8 median (Me) sebesar 20, modus (Mo) 20, dan standar deviasi (SDi) 1,6. Kategorisasi aspek pengetahuan yang diperoleh dengan terlebih dulu menghitung nilai rata-rata ideal dan standar deviasi ideal. Aspek pengetahuan diukur dengan 20 pernyataan dengan skor satu untuk jawaban benar dan skor nol untuk jawaban salah. Dari 20 butir pernyataan tersebut diperoleh skor maximum ideal 1 x 20 = 20 dan skor minimum ideal 0 x 20 = 0. Dari data tersebut diperoleh hasil nilai rata-rata ideal (Mi)=10 dan standar deviasi ideal (SDi) = 3,3. Tabel 1. Aspek Pengetahuan Siswa Pada Perilaku K3 dan Sanitasi Hygiene

6 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 di Laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak. No. Rata-rata Tes Kategori f % 1 X 14,95 Baik 55 91,66% 2 10 X < 14,95 Cukup baik 5 8,34% 3 5,05 X < 10 Kurang baik 0 0% 4 X < 5,05 Tidak baik 0 0% Jumlah 60 100% Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui 55 orang berada dalam kategori baik (91,66%) dan lima orang berada dalam kategori cukup baik (8,34%), tidak ada siswa (0%) dalam kategori kurang baik, dan tidak ada siswa (0%) dalam kategori tidak baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan siswa dengan tingkat kecenderungan terbesar dalam kategori baik. Sikap Siswa Sikap siswa dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak diukur menggunakan angket non tes dengan 60 responden dan 23 butir pernyataan terdiri dari indikator K3 dan sanitasi hygiene sebanyak empat butir pernyataan, indikator sanitasi hygiene makanan dan peralatan sebanyak 11 butir pernyataan, indikator personal hgyiene sebanyak empat butir pernyataan, dan indikator kecelakaan kerja sebanyak empat butir pernyataan. Penentuan kategorisasi indikator sikap perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP siswa SMK Negeri 1 Pandak diperoleh dari menghitung nilai rata-rata ideal dan standar deviasi. Indikator sikap diukur dengan 23 butir pernyataan dengan nilai minimum satu dan nilai maksimum empat. Dari 23 pertanyaan tersebut diperoleh skor maximum ideal 4 x 23 = 92 dan skor minimum ideal 1 x 23 = 23. Dari data tersebut diperoleh hasil nilai rata-rata ideal (Mi)= 57,5 dan standar deviasi ideal (SDi) = 11,5. Tabel 2. Aspek Sikap Terhadap Perilaku Peduli K3 dan Sanitasi Hygiene Laboratorium TPHP No. Rata-rata Tes Kategori f % 1 X 74,75 Baik 51 85% 2 57,5 X < 74,75 Cukup baik 9 15% 3 40, 25 X < 57,5 Kurang baik 0 0% 4 X < 40,25 Tidak baik 0 0% Jumlah 60 100% Berdasarkan Tabel 2 sikap siswa terhadap kecelakaan kerja dapat dikategorikan yaitu 51 siswa (85%) termasuk kategori baik, sembilan siswa (15%) dalam kategori cukup baik, tidak ada siswa (0%) dalam kategori kurang baik, dan tidak ada siswa (0%) dalam kategori tidak baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap siswa dengan tingkat kecenderungan terbesar dalam kategori baik. Tindakan Siswa Tindakan siswa kelas X terhadap perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak diukur menggunakan angket non tes dengan responden 60 dan 22 butir pertanyaan. Berdasarkan hasil deskriptif untuk data tindakan dari perhitungan Microsoft Excel 2013 dapat diketahui untuk nilai maksimum sebesar 22 dan nilai minimum 0. Dari data

Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 7 tersebut diperoleh nilai rata-rata (M) sebesar 16,8, median (Me) sebesar 17, modus (Mo) 18, dan standar deviasi (SDi) 1,7. Penentuan kategorisasi aspek pengetahuan yang diperoleh dengan terlebih dulu menghitung nilai rata-rata ideal dan standar deviasi. Aspek tindakan diukur dengan 22 pernyataan dengan skor satu untuk jawaban benar dan skor nol untuk jawaban salah, dilakukan pengamatan langsung oleh observer. Dari 22 butir pernyataan tersebut diperoleh skor maximum ideal 1 x 20 = 22 dan skor minimum ideal 0 x 20 = 0. Dari data tersebut diperoleh hasil nilai rata-rata ideal (Mi)=11 dan standar deviasi ideal (SDi)= 3,67. Tabel 3. Aspek Tindakan Siswa Pada Perilaku Peduli K3 dan Sanitasi Hygiene Laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak No. Rata-rata Tes Kategori f % 1 X 16,505 Baik 42 70% 2 11 X < 16,505 Cukup baik 17 28,34% 3 5,495 X < 11 Kurang baik 0 0% 4 X < 5,495 Tidak baik 1 1,67% Jumlah 60 100% Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui 42 orang berada dalam kategori baik (70%) dan 17 siswa (28,34%) dalam kategori cukup baik, tidak ada siswa (0%) dalam kategori kurang baik, dan satu siswa (1,67%) dalam kategori tidak baik. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tindakan siswa dengan tingkat kecenderungan terbesar dalam kategori baik. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa aspek tindakan siswa dengan tingkat kecenderungan terbesar terdapat pada kategori baik. Pembahasan Pengetahuan Siswa Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil soal pilihan ganda (multiple choice) siswa kelas X TPHP sebanyak 60 siswa. Pengetahuan siswa dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP tergolong pada kategori baik 91,66%, cukup baik 8,34%, kategori kurang baik 0%, dan kategori tidak baik 0%. Hal ini berarti bahwa 91,66% siswa telah memahami pengetahuan sanitasi hygiene dan K3 dan 8,34% siswa tahu tentang pengetahuan sanitasi hygiene, K3, personal hygiene, lingkungan laboratorium dan sanitasi peralatan serta kecelakaan kerja meskipun belum 100% memahami. Hasil tersebut menujukan bahwa pendidikan, fasilitas dan suasana pembelajaran mempengaruhi pengetahuan siswa dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Eny (2012) yang menyatakan bahwa pengetahuan siswa dalam implementasi keselamatan dan kesehatan kerja pada prakik membatik sebanyak 42 siswa (54%) termasuk kategori sangat baik. Penelitian Nur (2012) menyatakan bahwa penerapan sanitasi hygiene dan K3 di dapur dari awal praktik,

8 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 selama pengolahan, dan akhir praktik, dari aspek pengetahuan masuk kategori sangat baik sebesar 87,5%. Hasil penelitian selanjutnya adalah Adelia (2014) menyatakan bahwa pengetahuan perilaku sanitasi hygiene dan keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktik masakan Indonesia termasuk kategori baik 57,69%. Sikap Siswa Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket yang dijawab oleh 60 responden siswa kelas X TPHP, sikap perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium meliputi aspek sikap terhadap K3 dan sanitasi hygiene, sikap terhadap hygiene sanitasi makanan dan peralatan, sikap terhadap personal hgyiene, dan sikap terhadap kecelakaan kerja. Sikap siswa dapat tergolong dalam kategori baik, dimana persentase kategori baik 85% dan kategori cukup baik 15% dari 60 responden. Hal ini menunjukkan bahwa 85% siswa telah memiliki kesadaran dalam bersikap untuk selalu berperilaku sanitasi hygiene dan K3, sehingga siswa dapat menerapkan sanitasi hygiene dan K3 pada saat praktik, 15% siswa lainnya memiliki kesadaran sikap dalam berperilaku sanitasi hygiene dan K3 pada saat praktik. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Nur (2012), menyatakan bahwa penerapan sanitasi hygiene dan K3 di dapur dari awal praktik, selama pengolahan, dan akhir praktik, dari aspek sikap masuk kategori sangat baik sebesar 84,6%. Hasil penelitian Adelia (2014), menyatakan bahwa sikap perilaku sanitasi hygiene dan keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktik masakan Indonesia termasuk kategori baik 92,03%. Tindakan siswa Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan observer menunjukkan bahwa tindakan siswa dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium yang dilakukan siswa kelas X TPHP 70% termasuk dalam kategori baik, 28,34% siswa termasuk dalam kategori cukup, tidak ada siswa 0% dalam kategori kurang baik, dan 1,67% siswa termasuk kategori tidak baik. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian Nur (2012), menyatakan bahwa penerapan sanitasi hygiene dan K3 di dapur dari awal praktik, selama pengolahan, dan akhir praktik, dari aspek penerapan dilihat dari observasi pengolahan masuk kategori baik sebesar 90%. Hasil penelitian Adelia (2014), menyatakan bahwa tindakan perilaku sanitasi hygiene dan keselamatan dan kesehatan kerja dalam praktik masakan Indonesia termasuk kategori baik 100%. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Perilaku Peduli Keselamatan (Dita Puspitasari) 9 1. Pengetahuan siswa kelas X tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP tergolong pada kategori baik 91,66%, dan cukup baik 8,34%. 2. Sikap siswa kelas X tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak tergolong dalam kategori baik 85%, dan kategori cukup baik 15%. 3. Tindakan siswa kelas X tentang peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak, tindakan siswa tergolong 70% termasuk kategori baik, 28,3% termasuk kategori cukup baik, dan 1,67% termasuk kategori tidak baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Perilaku Peduli K3 dan Sanitasi Hygiene Siswa di Laboratorium TPHP SMK Negeri 1 Pandak dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Siswa hendaknya meningkatkan belajar dalam memahami kembali tentang pengetahuan perilaku sanitasi hygiene, personal hygiene dan keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam hal kecelakaan kerja yang perlu ditingkatkan pemahaman pengetahuan, untuk pembelajaran siswa lebih lanjut jika nantinya bekerja di dunia industri. 2. Guru hendaknya melakukan pengawasan dan bimbingan dalam perilaku peduli K3 dan sanitasi hygiene di laboratorium agar siswa dapat menerapkan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Adelia Narida. (2014). Perilaku Sanitasi, Higiene Dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Praktik Masakan Indonesia Siswa Program Keahlian Tata Boga Smk Negeri 6 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013 2014. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Eny Susilaningsih. (2012). Perilaku siswa dalam impelentasi keselamatan dan kesehatan kerja praktik membatik di SMK N 6 Yogyakarta. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Hiasinta A. Purnawijayanti. (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengelolaan Makanan. Yogyakarta: Kanisius Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 715/Menkes/Sk/V/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan Nur Dahlia W. (2012). Penerapan sanitasi hygiene dan K3 pada pembelajaran praktik. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penellitian. Bandung: Alfabeta. Undang-undang Republik Indonesia. (1970). UUD RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. JURNAL Nur Hidayat, dkk. (2016). Kajian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bengkel Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik UNY. Jurnal

10 Jurnal Pendidikan Teknik Boga Tahun 2017 pendidikan teknologi Kejuruan. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta Putut Hargiyanto. (2011). Analisis Kondisi dan Pengendalian Bahaya di Bengkel/ Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal pendidikan teknologi Kejuruan. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta Suyitno. (2016). Pengembangan Multimedia Interaktif Pengukuran Teknik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK. Jurnal pendidikan teknologi Kejuruan. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta