PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

dokumen-dokumen yang mirip
Tahapan Perkem Perk bang an Kognitif

BAGIAN II PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng

dasar peran 1. Kepercayaan dasar >< Ketidakpercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

Perkembangan Sepanjang Hayat

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA REMAJA

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

MASA KANAK-KANAK AKHIR

Ilmu Perkembangan Anak Universitas Negeri Yogyakarta. Oleh : Yulia Ayriza

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang berkisar antara tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang

MASA KANAK-KANAK AKHIR

Perkembangan Kepribadian Pada Tokoh Utama Dalam Novelet Babalik Pikir Karya Samsoedi

Proses Keperawatan pada Remaja dan Dewasa. mira asmirajanti

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

MASA KANAK-KANAK AKHIR. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. biasanya seseorang menjadi mahasiswa pada kisaran usia tahun. Menurut

KONSEP TUMBUH KEMBANG

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL & PROSES ADAPTASI REMAJA. Asmika Madjri

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

Tajuk 7: Perkembangan Sosio-Emosi. Nordin Tahir IPG Kampus Ipoh

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

Paket 3 KONSEP PERKEMBANGAN MANUSIA

Peserta didik ilmu pendidikan. Ilmu Pendidikan PESERTA DIDIK

Perkembangan Moral. Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd.

V. Perkembangan Sosial & Pribadi anak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Individu yang memasuki sekolah menengah pertama pada umumnya berada

BAB I PENDAHULUAN. baik secara ukuran (pertumbuhan) maupun secara perkembangan

PERKEMBANGAN AFEKTIF

MASA KANAK-KANAK AWAL

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

PERKEMBANGAN SOSIAL- EMOSIONAL MASA KANAK- KANAK AWAL. Kuliah 7 Adriatik Ivanti, M.Psi

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK

Teori-teori Perkembangan Moral. 1. Teori Kognitif Jean Piaget 2. Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget)

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tumbuh bersama-sama dan mengadakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya siswa, siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa ingin berinteraksi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

Perkembangan Sepanjang Hayat

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

Psikologi Kepribadian I

Erikson. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. 8 tahap psikososial. Daftar Pustaka. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI

BAB V SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

BAB II LANDASAN TEORI. rendah atau tinggi. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka terhadap

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Mata Kuliah : Psikologi Lintas Budaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Selamat Membaca, mempelajari dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia I

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan cara berpikir dan penalaran yang kuat. Pendeta adalah individu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

Perkembangan Sepanjang Hayat

PERKEMBANGAN SOSIAL. Siti Nuraeni M.Pd

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

materi tambahan dari diskusi kelas PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN oleh Dr. Triana Noor Edwina D.S., M.Si Fakultas Psikologi Mercu Buana Yogyakarta

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI TAHAPAN PENALARAN MORAL PADA MAHASISWA S1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DALAM PENGISIAN DAFTAR HADIR

BAB II LANDASAN TEORI. Kata moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak mores) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja berhubungan dengan perubahan intelektual. Dimana cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (dalam Kompas, 2011) menyatakan bahwa didapatkan jumlah mahasiswa

Bagaimana Siswa Berkembang dan Belajar Dra. Yati Siti Mulyati, M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RUANG LINGKUP ETIKA, DAN ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

KANAK-KANA. Oleh: Drs. Hiryanto, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Dra. Purwandari, M.Si Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Rosita Endang Kusmaryani, M.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa-masa peralihan dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Pada masa-masa remaja ini umumnya timbul

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

BAB IV A. PERBEDAAN, KRITIK, SERTA KONTRIBUSI TENTANG KONSEP. 1. Perbedaan konsep perkembangan kepribadian Erik H. Erikson dan Ibn

Ciri akhir masa kanak-kanak

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MORAL ANAK USIA SD

Pertumbuhan dan Perkembangan Selama Masa Kehidupan

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan seks. Bandung sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Disusun oleh:

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

No Tahap Perkembangan 1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan TAHAP PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL MENURUT ERIKSON Periode Perkembangan Bayi (tahun pertama) 2. Otonomi vs ragu dan malu Masa bayi (tahun kedua) 3. Inisiatif vs rasa bersalah Kanak-kanak awal (3-5 tahun) 4. Upaya vs inferioritas Kanak-kanak pertengahan-akhir (6 tahun sampai puber) 5. Identitas vs kebingungan Remaja (10-20 tahun) 6. Imitasi vs isolasi Dewasa awal (20-30 tahun) 7. Generativitas vs stagnasi Dewasa pertengahan (40-50 tahun) 8. Integritas vs putus asa Dewasa akhir (60 tahun ke atas)

PERKEMBANGAN SOSIAL PADA REMAJA DIWARNAI DENGAN DUA AKTIVITAS KONTRADIKTIF YAITU: OTONOMI KETERIKATAN Mengatur diri sendiri dan mencapai kebebasan Keterhubungan pada orang tua dlm perkembangan remaja

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL KELUARGA SEKOLAH MASYARAKAT

Hubungan pribadi di lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan sosial anak. Cara pendidikan anak yang digunakan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku anak.

Guru mulai memasukan pengaruh terhadap anak, meskipun pengaruh teman sebaya lebih kuat. Pengaruh yang kuat dari kelompok teman sebaya sebagian berasal dari keinginan anak untuk dapat diterima oleh kelompok, dan sebagian lagi dari kenyataan bahwa anak menggunakan waktu lebih banyak dengan

Masyarakat turut mempengaruhi perkembangan berbagai macam perilaku sosial. Di samping membantu anak menjadi pribadi yang mampu bersosialisasi, juga menopang perkembangan perilaku tertentu yang kurang baik.

PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PENGERTIAN PERASAAN DAN EMOSI HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERKEMBANGAN EMOSI

PENGERTIAN PERASAAN DAN EMOSI Max Scheber (1990:79) membagi perasaan ke dalam empat kelompok.

Lanjutan PENGERTIAN PERASAAN DAN EMOSI Chaplin (1989:163) menyatakan pengertian emosi. Suatu keadaan terangsang dari organisme, mencakup pengalaman yang disadari yang bersifat mendalam, dan memungkinkan terjadinya perubahan perilaku

Lanjutan PENGERTIAN PERASAAN DAN EMOSI Menurut Poerbakawatja (1982:92), emosi adalah Suatu respon thd suatu perangsang yg dpt menyebabkan perubahan fisiologis, disertai dg perasaan yg kuat, biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus.

HUBUNGAN ANTARA EMOSI DAN TINGKAH LAKU Teori yang membahas hubungan emosi dengan tingkah laku: Teori Sentral Teori Perifir Teori Kedaruratan Emosi Kejasmanian timbul akibat emosi Emosi terjadi akibat perubahan fisiologis Emosi akibat situasi darurat

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN EMOSI Emosi dominan Kondisi kesehatan Suasana rumah Cara mendidik anak Hubungan dg keluarga Hubungan dg teman Perlindungan Aspirasi orang tua Bimbingan Emosi menguat Kondisi Fisik Kondisi Psikologis Kondisi Lingkungan

PERBEDAAN INDIVIDUAL DALAM PERKEMBANGAN EMOSI Faktor penyebab terjadinya perbedaan a. Kondisi dasar individu. b. Kondisi psikis individu pada suatu waktu. c. Kondisi jasmani individu.

PERKEMBANGAN MORAL PANDANGAN PIAGET PANDANGAN KOHLBERG

TAHAPAN PERKEMBANGA N MORAL MENURUT PANDANGAN PIAGET 1. Moralitas heteronomous (tahap realisme moral/moral ralism) 2. Moralitas otonomous.

Tahapan perkembangan moral yang dikembangkan Piaget Heteronomous Penalaran moral didasarkan pada hubungan keterpaksaan. Penalaran moral didasarkan pada realisme moral. Aturan dipandang sebagai sesuatu yang kaku, berasal dari luar dirinya dan dipegang oleh orang yang memiliki kekuasaan, tidak terbuka untuk bernegosiasi, dan kebenaran itu berkaitan dengan ketaatan pada orang dewasa dan aturan. Otonomous Penalaran moral didasarkan pada hubungan kerjasama, pengakuan bersama antar individu, dan setiap individu dianggap sama. Penalaran moral direfleksikan pada sikap moral yang rasional. Aturan dipandang sebagai produk dari kesepakatan bersama, terbuka untuk bernegosiasi ulang, dilegitimasi oleh setiap orang, dan kebenaran itu berkaitan dengan kegiatan yang sesuai dengan persyaratan kerjasama

Lanjutan Tahapan perkembangan moral yang dikembangkan Piaget Heteronomous Kejahatan dinilai dari konsekuensi atas tindakan, keadilan disamakan dengan isi keputusan orang dewasa, kesewenang-wenangan dan hukuman dipandang sebagai keadilan. Hukuman dipandang sebagai konsekuensi dari pertahanan. Otonomous Kejahatan dipandang sebagai perilaku yang bersifat relatif, keadilan diperlakukan secara sama, atau memperhitungkan kebutuhan individu, dan kewajaran hukuman dimaknai melalui kelayakan terhadap pertahanan

TAHAPAN PERKEMBANGA N MORAL MENURUT PANDANGAN KOHLBERG 1. Preconventional reasoning (penalaran prakonvensional). 2. Conventional reasoning (penalaran konvensional) 3. Pascaconventional reasoning (Penalaran

Tahapan perkembangan moral yang dikembangkan Kohlber LEVEL 1 PRAKONVENSIONAL Tidak ada internalisasi Tahap 1 Heteronomous morality Anak patuh karena orang dewasa menyuruuh mereka untuk patuh. Orang mendasarkan pada keputusan hukumannya karena takut akan hukuman. Tahap 2 Individualisme, tujuan, dan pertukaran Individu mengejar kepentingannya sendiri, tetapi membiarkan orang lain melakukan hal yang sama. Apa yang benar mengakibatkan pertukaran yang seimbang.

Lanjutan Tahapan perkembangan moral yang dikembangkan Kohlber LEVEL 2 KONVENSIONAL Internalisasi pertengahan Tahap 3 Ekspektasi interpersonal mutual, hubungan, dan konformitas interpersonal. Individu menggunakan rasa percaya, perhatian, dan loyalitas kepada orang lain sebagai basis untuk penilaian moral. Tahap 4 Moralitas sistem sosial Penilaian moral didasarkan pada pemahaman dan aturan sosial, hukum, keadilan, dan kewajiban.

Lanjutan Tahapan perkembangan moral yang dikembangkan Kohlber LEVEL 3 PASKAKONVENSIONAL Internalisasi penuh Tahap 5 Kontrak sosial/utilitas dan hak individu Individu memahami bahwa nilai, hak, danprinsip mendasari atau mengatasi hukum. Tahap 6 Prinsip etika universal Orang telah mengembangkan penilaian moral berdasarkan hak asasi manusia yang universal ketika berhadapan dengan dilema antara hukum dan kesadaran individual seseorang.

Referensi Rifa i, Ahmad, Catharina Tri Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat Pengembangan MKU & MKDK LP3 Universitas Negeri Semarang

THE END