BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7 BANTALAN (BEARING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

Bantalan Sebagai Bagian Elemen Mesin

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

Bahasan: Bearing. Bearing/Elemen Mesin III/ ybsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor


BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

IV. PENDEKATAN DESAIN

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB II LANDASAN TEORI

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

ANALISA KEGAGALAN MAIN BEARING CRANKSHAFT PADA KENDARAAN RODA EMPAT

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran:

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

BAB II TEORI UMUM. Gambar 2.1 Gambar rantai transmisi daya

ANALISA TEKANAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG MENGGUNAKAN MINYAK PELUMAS ENDURO SAE 20W/50 DAN FEDERAL SAE 20W/50 DENGAN VARIASI PUTARAN

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

ANALISIS KEAUSAN PADA DINDING SILINDER MESIN DIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. yang menggerakan roda telah dibebaskan oleh kopling. Agar kendaraan bias. dan dengan jarak yang seminim mungkin.

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

EFEK PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA MINYAK PELUMAS MULTIGRADE TERHADAP KEKENTALAN DAN DISTRIBUSI TEKANAN BANTALAN LUNCUR

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TIORI

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSES PERANCANGAN ROLLER CONVEYOR DI PT. MUSTIKA AGUNG TEKNIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN DATA PEGUJIAN

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

Toleransi& Implementasinya

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB VI POROS DAN PASAK

PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga

BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

PELATIHAN PENGELASAN DAN PENGOPERASIAN KOMPRESOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Dalam perancangan suatu alat dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Teori komponen berfungsi untuk memberi landasan dalam perancangan ataupun pembuatan alat. Ketepatan dan ketelitian dalam pemilihan berbagai nilai atau ukuran dari komponen itu sangat mempengaruhi kinerja dari alat yang akan dirancang Mesin merupakan kesatuan dari berbagai komponen yang selalu berkaitan dengan elemen-elemen mesin yang bekerja sama satu dengan yang lainnya secara kompak sehingga menghasilkan suatu rangkaian gerakan yang sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Dalam merencanakan sebuah mesin harus memperhatikan faktor keamanan baik untuk mesin itu sendiri maupun bagi operatornya. Dalam pemilihan elemen-elemen dari mesin juga harus memperhatikan kekuatan bahan, safety factor dan ketahanan dari berbagai komponen tersebut. Adapun elemen tersebut diantaranya adalah bantalan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Bantalan (Bearing). Bantalan (Bearing) adalah Elemen Mesin yang digunakan untuk menumpu poros yang berbeban, sehingga putaran atau gesekan bolak baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan tahan atau memisahkan antara bagian yang berputar dengan bagian yang diam. Bantalan tersebut dapat memikul beban radial, aksial dan kombinasi serta harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau tidak dapat bekerja secara baik. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat diartikan dengan pondasi pada sebuah gedung. Pada perencanaan pada bantalan yang dapat berfungsi sebagai anti gesekan dihadapkan dengan persoalan dalam merencanakan sekelompok elemen yang membentuk sebuah bantalan

rol ; elemen elemen ini harus direncanakan untuk masuk kedalam suatu ruang yang ukurannya sudah tertentu, ini direncanakan untuk menerima suatu beban yang mempunyai karakter tertentu dan elemen ini harus direncanakan untuk umur yang memuaskan bila dioperasikan pada suatu kondisi tertentu. Para tenaga ahli di bidang perancangan (design), bantalan harus mempertimbangkan hal hal seperti berikut ; Pembebanan lelah Panas Gesekan (friction) Ketahanan terhadap korosi Kinematika Sifat-sifat bahan Teloransi pengerjaan mesin Pelumasan Pemasangan Pemakaian Biaya 2.2 Klasifikasi bantalan (Bearing Classification) Bantalan dapat di klasifikasikan sebagai berikut : (1). Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros. a. Bantalan Luncur Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan lapisan pelumas. Pada bantalan ini : Bekerja pada permukaan pelumasan yang besar Peredaman ayunan Kejutan dan kebisingan

Kurang peka terhadap goncangan dan kemasukan debu (pelumasan gemuk sebagai pencegah debu). Keuntungan Bantalan Luncur : Mudah dipasang Pada putaran tinggi Mudah dibuat Pada goncangan dan getaran kuat Jauh lebih murah dari bantalan gelinding Memerlukan diameter pemasangan yang lebih kecil. Pada bantalan luncur tidak ada elemen lain antara bantalan dengan bagian yang bergerak. Bantalan ini dipakai pada poros-poros yang berputar dengan kecepatan tinggi dan contoh pemakaiannya adalah pada poros engkol (crankshaft).

b. Bantalan Gelinding Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat. Sifat dari Bantalan Gelinding : Gerakan awal jauh lebih kecil Gesekan kerja lebih kecil sehingga penimbulan panas lebih kecil pada pembebanan yang sama. Pelumasan yang terus menerus yang sederhana.

Kemampuan dukung yang lebih besar setiap lebar bantalan. Bentuk badan gelinding : Kelemahan Bantalan gelinding : Kebisingan pada bantalan Bantalannya dipecah-pecah Kejutan yang kuat pada putaran bebas

Kerja gesekan (kerja yang hilang) pada bantalan gelinding ditimbulkan secara bersamasama dari : Kehilangan histerisis (peredaman bahan pada perubahan bentuk elastis). Luncuran dari badan gelinding pada sarangan dan pinggirannya. Tahan melalui benda asing (debu dan serpihan) Kerugian ventilasi (gesekan udara) pada bantalan kecepatan tinggi. Kerja yang hilang tersebut dapat dikurangi melalui : Pendekapan yang efektif, sehingga benda asing dari luar tidak dapat masuk. Menggunakan gesekan cairan pada permukaan luncur. Jumlah dan viskositas yang cukup dari bahan pelumas dan system pelumas yang sesuai. Pemilihan bantalan yang sesuai dengan mesin / alat yang digunakan. Bagian terpenting dari bantalan gelinding : Ring luar dan ring dalam Bola atau bagian yang menggelinding Ring pemisah (untuk memisahkan bola satu dengan yang lain) (2). Atas dasar arah beban terhadap poros. a. Bantalan Radial Apabila gaya reaksi atau arah beban jauh lebih banyak mengarah tegak lurus pada garis sumbu poros. b. Bantalan Aksial Arah beban atau gaya reaksi jauh lebih banyak mengarah sepanjang garis sumbu poros. c. Bantalan Gelinding khusus. Bantalan ini dapat menumpu baban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

2.3 Jenis Bantalan. Bantalan dibuat untuk menerima beban radial murni, beban aksial murni atau gabungan keduannya. Tata nama dari bantalan peluru, seperti pada gambar dibawah ini : Penggolongan dari bantalan menurut Arah Gaya. a. Bantalan Radial Melintang Dukung (untuk gaya radial) b. Bantalan Aksial Memanjang Spur.. (untuk gaya aksial) c. Menurut Bahan Logam putih Perunggu Logam Sinter Logam ringan Besi tuang merah

Bantalan press d. Menurut Design Mata Tetap Penutup Cakram Kotak Ayun e. Menurut Penggunaannya Mesin perkakas Transmisi Kotak roda Turbin & motor f. Pelumasan Bantalan Gemuk Bantalan Udara Bantalan Air Bantalan Minyak

2.4 Identifikasi Bearing Contoh : Kode Bearing : 6203 NU 2212

Bentuk : 62 NU 22 Urutan diameter Poros : 03 12 Diameter Poros : 17 mm 60 mm

Tabel Bearing.

Tabel Bearing dan Ukurannya

TABEL Klasifikasi bearing serta karakteristiknya 2.5 Nomor Nominal Bantalan Gelinding

Dalam praktek, bantalan gelinding standar dipilih dari katalog bantalan. Ukuran utama bantalan gelinding adalah diameter lubang, diameter luar, lebar, dan lengkungan sudut. Pada umumnya, diameter lubang diambil sebagai patokan, dengan mana berbagai diameter luar dan lebar digabungkan. Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan pelengkap. Nomor dasar yang terdapat merupakan lambing jenis, lambang ukuran(lambang lebar, diameter luar), nomor diameter lubang, dan lambanag sudut kontak. Lambang-lambang pelengkap mencakup lambing sangkar, lambing sekat (sil), bentuk cincin, pemasangan, kelonggaran, dan kelas. Jika hal-hal tersebut tidak diperinci, maka lambanglambang di atas tidak dituliskan. Lambang jenis menyatakan jenis bantalan. Baris tunggal alur dalam diberi tanda 6; rol silinder diberi tanda huruf seperti N, NF, dan NU, yang menyatakan macam kerahnya. Lambang ukuran menyatakan lebar untuk bantalan radial dan tinggi untuk bantalan aksial; daapt juga menyatakan diameter luar dari bantalan-bantalan tersebut. Untuk bantalan bola radial, tidak terdapat lambang lebar. Diameter membesar dalam urutan : 7, 8, 9, 0, 1, 2, 3, dan 4. Lambang diameter luar 0, 2, dan 3 pada umumnya banyak dipakai. Juga lambang lebar 0, 1, 2, dan 3 lazim dipergunakan. Lambang diameter luar 0 dan 1 menyatakan jenis beban sangat ringan; 2, jenis beban ringan; 3, jenis beban sedang, dan 4, jenis beban berat. Nomor diameter luibang dinyatakan dengan dua angka. Untuk bantalan yang berdiameter 20-500 (mm), kalikanlah dua angka lambang tersebut dengan 5 untuk mendapatkan diameter lubang yang sebenarnya (dalam mm). nomor tersebut bertingkat, dengan kenaikan sebesar 5 (mm) setiap tingkatnya. Untuk diameter lubang di bawah 20 (mm), nomor 00 menyatakan 10 (mm); 01, 12(mm); 02, 15(mm); dan 03, 17(mm) diameter lubang. Untuk diameter lubang di bawah 10(mm), nomor tanda adalah sama dengan diameter lubangnya. Di bawah ini akan diberikan contoh nomor nominal dan artinya. 1. 6312 ZZ C3 P6 6 menyatakan bantalan bola baris tunggal alur dalam 3 adalah singkatan dari lambang 03, di mana 3 menunjukan diameter luar 130(mm) untuk diameter lubang 60(mm) 12 berarti 12x5=60(mm) diameter lubang ZZ berarti bersil 2 C3 adalah kelonggaran C3 P6 berarti kelas krtelitian 6 2. 22220 K C3 2 menyatakan bantalan rol mapan sendiri

22 menunjukan diameter luar 220(mm) dan lebar 53(mm) untuk diameter lubang 110(mm) 20 berarti 20x5=100(mm) diameter lubang K berarti 1/12 tirus lubang, kelas ketelitian 0 C3 kelonggaran C3 Keuntungan dan keburukan bantalan guling Salah satu sifat yang penting dari bantalan guling adalah gesekan yang kecil. Pada bantalan luncur poros meluncur pada film minyak dalam sebuah tabung bantalan. Pada bantalan guling jika poros memutar maka cincin dalam menggelinding pada benda benda guling dalam cincin luar, (seperti gambar 7.2.) Pada beban yang sama gesekan bantalan guling lebih kecil dari pada bantalan luncur, gambar Memperlihatkan jalannya koefisien gesek bantalan luncur yang dilumasi dengan baik, terhadap koefisien gesek dari bantalan guling, lihat tabel 7.1. Keuntungan Bantalan guling terhadap bantalan luncur adalah : a. Gesekan kecil pada semua frekwensi putaran. b. Tahanan awal kecil c. Pemakaian energi rendah d. Dalam proses-proses pabrik nilainnya tinggi dan dapat dipercaya e. Penyusunan lebar yang kecil

f. Pemakaian bahan pelumas yang rendah g. Umur yang diharapkan pada beban yang diizinkan dapat dihitung h. Oleh normalisasi didapat ukuran-ukuran standar, dimana bantalan-bantalan dapat ditukar tukar. Keburukan bantalan guling terhadap bantalan luncur. a. Kurang cocok untuk menerima beban -beban kejut b. Ukuran ukuran radial yang besar c. Memerlukan persyaratan montase yang teliti dan rapi d. Dalam beberapa hal sukar dirakit, karena bantalan guling tidak terdiri dari dua bagian seperti pada bantalan luncur yang terbagi dua bagian. Tabel Koefisien gesek (f ) 2.6 Umur Bantalan (Bearing life )

Kalau bantalan bersih dan dilumasi secara tepat, dipasang dan di segel terhadap masuknya debu atau kotoran, dijaga dalam kondisi ini dan dioperasikan pada suhu yang wajar, maka kelelahan logam akan merupakan satu satunya sebab dari kegagalan karena mengalami berjuta-juta pemakaian tegangan, maka istilah umur bantalan (bearing life) sangat umum dipakai. Umur (life) dari suatu bantalan dinyatakan sebagai jumlah putaran total atau jumlah jam pada suatu kecepatan putar. Kondisi ideal kegagalan lelah akan berupa penghancuran permukaan yang menerima beban. Standart ; The Anti-Friction Bearing Manufacturers Asociation (AFBMA) menyatakan bahwa kriteria kegagalan adalah suatu bukti awal dari kelelahan. Perlu dicatat ; Bahwa umur yang berguna (useful life) sering dipakai sebagai defenisi dari umur lelah atau kata lain adalah kehancuran atau penyompelan suatu permukaan seluas 0,01 in 2. Tabel : Saran umur bantalan untuk berbagai kelas Mesin Pelumasan

Permukaan yang bersinggungan pada bantalan yang menggelinding mempunyai suatu gerakan relativ yaitu menggelinding dan meluncur, sehingga sulit untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Tujuan dari pelumasan bantalan anti-gesekan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Untuk menyediakan suatu lapisan pelumas diantara permukaan yang saling meluncur dan menggelinding (kontak). 2. Untuk membantu mendistribusikan dan mengeluarkan panas. 3. Untuk menjaga korosi dari permukaan permukaan bantalan 4. Untuk menjaga bagian-bagian bantalan dari masuknya benda asing. Baik oli ataupun gemuk (gomok) bisa dipakai sebagai pelumas. Aturan berikut dapat membantu dalam memutuskan pilihan diantara keduannya : Pada bantalan luncur memerlukan pelumasan, macam-macam pelumasan tergantung dari besarnya jarak antara permukaan yang bergerak. 1. Pelumasan Hidrodinami Pelumasan yang di alirkan dengan tekanan kedalam celah bantalan. Tujuannya adalah untuk menggangkat beban dan menghindari kaausan.

2. Pelumasan Lapisan Campuran ( mixed film) Terjadi kontak antara puncak puncak permukaan yang sifatnya terputus-putus. 3. Pelumasan Batas (Bavadary) Terjadi kotak antara kedua permukaan secara terus menerus dan pelumas atau minyak tersebar keseluruh permukaan akibat tekanan. Parameter parameter yang mempengaruhi type pelumasan 1. Viskositas (μ) Jika viskositas fluidanya tinggi maka kecepatan putar yang dibutuhkan mengangkat poros lebih rendah pada beban tertentu. Jika viskositas terlalu tinggi, melebihi batas yang dibutuhkan untuk menimbulkan pelumasan hidrodinamis, maka gesekkan bantalan bertambah besar. Gaya yang dibutuhkan untuk menimbulkan geseran (shear) pada lapisan minyak bertambah besar.

2. Kecepatan Putaran (n) Makin tinggi putarannya, makin rendah viskositas yang diperlukan untuk mengangkat poros, pada beban tertentu. 3. Beban per unit luas penampang yang diproyeksikan (P) Jika P rendah, maka kecepatan putar dan viskositas yang dibutuhkan untuk mengangkat poros yang rendah. Meskipun harga P dibuat rendah sekali, terdapat batas dimana gaya gesek bantalan mencapai minimum, berarti koefisien gesekan bantalan bertambah. P= DL W dimana : D = diameter poros L = panjang bantalan gayagesek ) Pelumasan Hidrodinamis dapat dicapai jika : Terjadi gesekan aktif dari permukaan permukaan yang dipisahkan Adanya wedging action seperti terjadinya eksentrisitas pada sistim poros bantalan tersebut. Adanya fluida yang cocok STRUKTUR UNIT BANTALAN Lingkaran luar diri-bantalan bola yang terkandung dalam tanah untuk sebuah bola, dan menanggung perumahan di mesin untuk jari-jari yang serasi, bantalan unit, unit bantalan izin ini menyelaraskan diri antara dua anggota. Gambar 7.5 berikut adalah pandangan dari Bantal Hitam yang merupakan jenis yang paling populer Masukkan Ball Bearing Unit dengan set sekrup pengunci. Unit bantalan memiliki berbagai jenis perangkat pemeteraian sempurna dan dapat beroperasi secara memuaskan di bawah kondisi kerja keras, terutama untuk mesin dioperasikan di lingkungan berdebu atau berlumpur. Jadi, mereka secara luas digunakan dalam mesin-mesin pertanian, mesin konstruksi, mesin tekstil, bahan makanan mesin dan menyampaikan perangkat, dll unit bantalan, bantalan unit, bantalan terpasang unit, Plummer

blok, perumahan unit, bantalan masukkan, masukkan bantalan, blok bantalan bantal, bantal insert, bantal blok. Tabel Kriteria dan grafik pemilihan bantalan untuk kondisi lingkungan tertentu