HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy experiment yang dilakukan. Rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut:

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

METODE PENELITIAN. wawancara terstruktur dengan panduan kuisioner. Waktu penelitian : Bulan Desember 2013

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang telah ditentukan (Anwar dan Prihartono, 2003). Desain

PERAN KADER DALAM PENINGKATAN STRATA PELAYANAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN 2008

III METODE PENELITIAN. observasi, atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat ( point time

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. (variabel dependen) dilakukan pada saat yang sama yaitu tiap subyek hanya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. discriptive korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. primipara, yang menggunakan rancangan penelitian praeksperimen. Bentuk rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN. cross sectional. Pendekatan cross sectional adalah suatu penelitian noneksperimental

Yulisetyaningrum ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013 Anih Kurnia, S.Kep., Ners. Program Studi D-III Keperawatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK Pendahuluan : Kebijakan Nasional tentang promosi kesehatan telah menetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (Dinkes, 2010). Tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun 2013 Metode Penelitian : analisis asosiatif pendekatan crossectional, Hasil : pengujian statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan (0,05), maka nilai < nilai (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku dan pengujian statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan (0,05), maka nilai < nilai (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara sikap PHBS dengan Perilaku PHBS. Latar Belakang Salah satu misi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kebijakan Nasional tentang promosi kesehatan telah menetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (Dinkes, 2010). Indikator PHBS sebagai berikut: 1) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan; 2) Memberi bayi ASI eksklusif (Bayi hanya diberi ASI saja sampai usia 6 bulan); 3) Menimbang bayi dan balita setiap bulan (sebaiknya di posyandu); 4) Peningkatan kesadaran untuk menggunakan air bersih; 5) Peningkatan penggunaan jamban sehat; 6) Peningkatan kesadaran untuk mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun; 7) Memberantas jentik di rumah dengan 3M plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menghindari gigitan nyamuk); 8) Makan buah dan sayur setiap hari; 9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari minimal 30 menit; 10) Tidak merokok di dalam rumah, agar umah terbebas dari asap rokok sehingga anggota keluarga terbebas dari 4000 racun rokok. (Depkes, 2009). Tahun 2013 wilayah Setiajaya merupakan daerah binaan oleh Tingkat III 30

Prodi Keperawatann STIKes BTH Tasikmalaya. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut dalam bidang kesehatannya masih banyak indikator PHBS yang kurang atau belum dilaksanakan seperti warga tidak punya jamban, bayi balita tidak ditimbang setiap bulan dan kebiasaan merokok didalam rumah. Dengan latar belakang permasalahan tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun 2013. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: adakah hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun 2013. Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya tahun 2013. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis pada penelitian ini adalah : Ha : Ada hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku PHBS di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2013. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini berbentuk analisis asosiatif, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan pendekatan crossectional. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya pada bulan Nopember - Desember 2013. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang mempunyai variasi nilai (Prihantono, 2009). Variabel penelitian ini yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Adapun yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan dan sikap sedangkan variabel dependen adalah perilaku PHBS. 31

Definisi Operasional A. Variabel Independen: Pengetahuan Tabel 1 Definisi Operasional Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada Variabel Definisi Alat Ukur Kategori Skala Operasional 1 2 3 4 5 Pemahaman seseorang Kuisioner Nominal tentang PHBS B. Variabel Dependen : Sikap PHBS Pernyataan diri atas anjuran PHBS Kuesioner 1. Rendah (mean 3) 2.Tinggi (mean>3) 1. Baik (mean>3) 2. Kurang Baik (mean 3) Nominal B. Variabel Dependen : Perilaku PHBS Kemampuan masyarakat melakukan PHBS Kuesioner 1. Baik (jika mean< 1) 2. Cukup (jika 1<mean>2) 3. Kurang (jika mean 2). Ordinal Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian (Prihantono, 2009). Dalam penelitian ini, peneliti telah menggunakan kuisioner yaitu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada sekelompok populasi yang akan dijadikan sampel. Jumlah pertanyaan dalam instrumen sebanyak 44 soal. Subyek Penelitian 1). Populasi Populasi adalah keseluruhan dari obyek yang akan diteliti yang akan dijelaskan oleh seseorang peneliti didalam penelitiannya, sedangkan sampel adalah wakil dari populasi (Prihantono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua Kepala Keluarga (KK) di kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. 2) Sampel Sampel adalah penelitian terhadap sebagian atau wakil dari populasi. Adapun cara pengambilan sampel menggunakan teknik Non Probability Sampling model Acak Sistematis. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan kuisioner sehingga terkumpul data primer. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara manual dengan tahap-tahap sebagai berikut: a. Editing Editing yaitu peneliti melakukan proses penyeleksian data yang diperoleh dari responden untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada didalamnya. b. Coding Coding yaitu peneliti melakukan proses mengklasifikasikan jawaban responden dalam kegiatan uji validitas dan 32

reliabilitas serta kegiatan pretest maupun post test. Selanjutnya peneliti memberikan kode dengan angka dari lembar pertanyaan untuk memudahkan langkah-langkah berikutnya. c. Prosesing Selanjutnya peneliti melakukan pemindahan data semua jawaban responden dari kuesioner kedalam software computer SPSS versi 21. d. Cleaning & Analisis Statistik Terakhir peneliti melakukan chek dan cleaning terhadap data yang missing dari hasil entry ke dalam SPSS versi 21 tersebut berbentuk table dan grafik. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yaitu sesuatu yang telah dicatat dari fakta yang ada, kemudian data tersebut diolah dan diinterpretasikan (ditafsirkan) menjadi informasi dari data yang telah ditafsirkan tersebut (Prihantono, 2009). a. Analisa Univariat Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2003) dilakukan untuk mendeskripsikan variabel pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan masyarakat mengenai indikator PHBS. Data diolah menggunakan rumus sebagai berikut : n P = x 100 % N Keterangan : P = Persentase N = Jumlah jawaban yang benar N = Jumlah seluruh pertanyaan b. Analisa Bivariat Untuk uji statistik digunakan uji chi square dengan software SPSS versi 21 dengan ketentuan pengambilan keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung yang dihasilkan lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikasi 95%, batas kemaknaan 5%. Atau dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini telah dilaksanakan pada 260 warga Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Karakteristik responden berdasarkan umur ditemukan paling muda 18 tahun dan paling tua 63 tahun, kebanyakan berumur 54 tahun, perempuan 84.6%, sudah menikah 85.4%, tamat SD 64.6%, pekerjaan buruh 38.5%, dengan penghasilan rata-rata 1-2 jt sebanyak 57.7%. 33

1. Analisis Univariat Hasil analisis univariat dengan menggunakan SPSS dapat disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang PHBS rendah nilai rata-rata 2.7, sikap yang baik terhadap phenomena PHBS nilai rata-rata 3, dan Perilaku yang cukup baik dengan nilai rata-rata 1,4. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis ini menggunakan SPSS versi 21 dengan Chi Square. Hasil pengolahan data sebagai berikut : a. Hubungan antara Pengetahuan tentang PHBS dengan Perilaku PHBS. No Tabel 2. Hubungan antara Pengetahuan PHBS dengan Perilaku PHBS di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2013 Pengetahuan Perilaku Kurang Cukup Baik Total n % n % n % n % value 1 Rendah 63 43.5 63 43.5 19 13 145 100 2 Tinggi 0 0 77 67 38 33 115 100 0,000 Jumlah 63 24 140 54 47 22 260 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa masyarakat yang pengetahuan rendah berperilaku kurang baik dan cukup baik yaitu 63% sedangkan yang berperilaku baik hanya 13%. Masyarakat yang berpengetahuan tinggi berperilaku cukup baik 67% dan baik 33%. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan (0,05), maka nilai < nilai (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku PHBS di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2013. 34

b. Hubungan Sikap dengan Perilaku PHBS. Tabel 3 Hubungan antara Sikap PHBS dengan Perilaku PHBS di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2013 No Sikap Perilaku Total Kurang Cukup Baik n % n % n % n % 1 Baik 0 0 17 6,5 199 76.5 216 100 2 Kurang Baik 0 0 0 0 44 17 44 100 value 0,000 Jumlah 0 0 17 6.5 243 93.5 260 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa masyarakat yang bersikap baik cenderung berperilaku baik dalam PHBS 76.5%, sikap yang kurang baik pun berperilaku baik 44%. Hasil pengujian statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai sebesar 0,000, jika dibandingkan dengan (0,05), maka nilai < nilai (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara sikap PHBS dengan Perilaku PHBS di Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya Tahun 2013. Pembahasan Berdasarkan tabel table 2 dan 3 menunjukkan bahwa antara pengetahuan dan sikap mempunyai keterikatan dan saling mempengaruhi, begitu pun antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku seseorang. Notoatmodjo (2005) berpendapat bahwa perilaku ditentukan 3 faktor yaitu faktor predisposisi (Predisforsing Factors) : yang dapat memudahkan atau memprodisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat adalah pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan, faktor pemungkin (Enabling Factors) : faktor pemungkin atau pendukung (enabling) perilaku adalah fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung atau memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat, faktor penguat (Reinforsing Factor) : tokoh masyarakat merupakan faktor penguat bagi terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat, pemerintah daerah atau pusat juga termasuk faktor penguat perilaku. Kesimpulan 1. Pengetahuan masyarakat tentang PHBS rendah nilai rata-rata 2.7. 2. Sikap yang baik terhadap phenomena PHBS nilai rata-rata 3. 35

3. Perilaku yang cukup baik dengan nilai rata-rata 1,4. 4. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku. 5. Terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian dapat dijadikan dasar untuk melakukan perencanaan dan implementasi dalam pengembangan praktik keperawatan komunitas. 2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijakan kesehatan untuk mensukseskan program PHBS. 3. Bagi Petugas Kesehatan Hasil penelitian dijadikan acuan dan masukan dalam melaksanakan program PHBS yang lebih optimal. 4. Bagi Masyarakat Masyarakat dapat memperoleh program yang tepat sasaran dari pemerintah dan Tridharma Perguruan Tinggi, merasakan peningkatan pengetahuan dan akhirnya dapat merubah sikap dan perilaku tentang PHBS. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, (2003) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Bina Aksara, Jakarta. Depkes, RI. (2005) Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Depkes RI, Jakarta.. (2003) Indikator Indonesia Sehat, Depkes RI, Jakarta.. (2004) Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, Depkes RI, Jakarta.. (2004) Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota, Depkes RI, Jakarta.. (2004) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS 2010), Depkes RI, Jakarta.. (2005) Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, Depkes RI, Jakarta. Machfoed, ( 2005) Perilaku Sehat Dalam Prinsip-prinsip Kesehatan, Yogyakarta, UGM. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S.( 2005) Metodologi Penelitian Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Prihantono, (2009) Pedoman Pembuatan Karya Tulis Ilmiah, Pustaka Pelajar, Jakarta. Safriati, (2009) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Bina Cipta. Jakarta. Sugiyono, (2004) Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta. 36

37