Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah :

dokumen-dokumen yang mirip
PERSIAPAN MEDIA DAN LARUTAN PENGENCER\

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

LAPORAN PRAKTIKUM PERSIAPAN MEDIA DAN STERILISASI OLEH : : RITA ANGGREANI WIDIASTUTI NIM : D1C KELOMPOK : IV KELAS : TPG-A 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NUTRISI DAN MEDIUM MIKROBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN TEKNIK PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

LEMBAR PENGESAHAN. Laporan lengkap praktikum Mikrobiologi Umum dengan judul MEDIUM. disusun oleh : : Abdul Wahab Hadada NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

Laporan Pembuatan Media Mikrobiologi Dasar

MAKALAH MIKROBIOLOGI ( MEDIA KULTIVASI ) Oleh: Kelompok

PEMBUATAN MEDIA AGAR MIRING

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

III. NUTRISI DAN MEDIUM KULTUR MIKROBA

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, dunia pengobatan saat ini semakin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

Media Kultur. Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri yang bersifat Gram

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

PENGERTIAN ISOLASI MIKROORGANISME

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI STERILISASI DAN MEDIA PERTUMBUHAN. Oleh: TRI OKTOVIANA LABAGAI Dosen pembimbing: DR.DANIEL LANTANG,M.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

Laporan Mikrobiologi Media Pertumbuhan Mikroba

TEKNIK ISOLASI DAN KULTUR

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN & REPRODUKSI MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

Sterilisasi dan Pembuatan Medium

Teknik Isolasi Bakteri

PENUNTUN PRAKTIKUM. Ilmu Dasar Keperawatan (IDK II)

METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

PEMBUATAN MEDIAN PERTUMBUHAN MIKROBA DAN PEMINDAHAN SECARA ASEPTIK LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM BIOKIMIA. Oleh : DARA PRATAMA NIM.

TEKNIK STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN PENANAMAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

IV. KULTIVASI MIKROBA

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

II. METODELOGI PENELITIAN

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Mikrobiologi Isolasi dan Identifikasi Dasar Mikroba

Gambar 6. Hasil uji biokimia Bacillus cereus pada nasi putih non organik: (a) metode tradisional (dandang) (b) Dengan metode modern (rice cooker)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR PERCOBAAN 2 DAN 4 MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI MIKROORGANISME OLEH : Ange Cindi Angriani ( )

PEMBUATAN MEDIA PDA (POTATO DEXTROSE AGAR) Kelompok I (Genap)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme. Karena keragaman mikroorganis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

Analisis Nitrit Analisis Chemical Oxygen Demand (COD) HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Identifikasi Bakteri

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

Penyiapan Kultur Starter. Bioindustri Minggu 6 Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

III. METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada bulan Maret Mei Penelitian dilaksanakan di

Teknik Isolasi pada Mikroba

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui mikroorganisme yang terdapat pada tangan tenaga medis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

TINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti

Teknik Isolasi Bakteri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dari reaksi kimia. d. Sumber Aseptor Elektron

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

II. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Escherichia coli Escherichia coli, yaitu bakteri anaerob fakultatif gram negatif berbentuk

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES

HASIL DAN PEMBAHASAN

Teknik Identifikasi Bakteri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan di pasar di sekitar kota Bandar Lampung,

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES. IDENTITAS PRAKTIKAN : Lily Diana Novitasari NIM :

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

`BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 METODE LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Kultivasi, reproduksi dan pertumbuhan Bakteri

Setelah perkuliahan tentang pokok bahasan ini selesai, mahasiswa dapat :

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI Bahan dan Alat. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerang bulu

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Kultur Starter (modifikasi Koroleva, 1991) S. thermophillus (St) L. bulgaricus (Lb) atau Bifidobacterium BBIV (Bb)

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Penyiapan Media Mikroorganisme

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Transkripsi:

1. DEFINISI MEDIA Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacammacam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996). Medium adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi atau zat-zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (Susanti,2012) Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya sesuai kebutuhan bakteri. Oleh karena bakteri yang berbeda memerlukan kebutuhan akan nutrisi yang berbeda pula, sehingga dikembangkan berbagai macam media pertumbuhan untuk digunakan dalam diagnosa mikrobiologi. Media pertumbuhan bakteri atau media kultur bakteri adalah cairan atau gel yang di design untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan sel. Terdapat dua jenis utama media pertumbuhan yaitu media yang digunakan untuk kultur pertumbuhan sel tumbuhan atau binatang dan jenis yang kedua yaitu kultur mikrobiologi yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur (Madigan, 2005). Dapat disimpulkan media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (nutrient) yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba (Sutedjo, 1996). Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syaratsyarat antara lain: a. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba b. Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan ph yang sesuai dengan kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan

c. Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba d. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan dapat tumbuh baik (Sutedjo,1996). Faktor faktor yang menyebabkan berhentinya pertumbuhan mikroba antara lain: a. Penyusutan konsentrasi nutrisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan mikroba karena habis terkonsumsi. b. Produk akhir metabolisme yang menghambat pertumbuhan mikroba karena terjadinya inhibisi dan represi. Medium dapat dibuat beracam-macam bergantung kepada keperluannya. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai agar. Praktisnya semua media yang digunakan untuk penyediaan medium mikrobia sudah secara komersial dalam bentuk bubuk dan juga dalam bentuk siap pakai. Dalam penyediaan media, kebanyakan bersifat alamiah sudah mengandung semua nutrien yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dalam pembuatan medium mikroba dalam lingkup mikrobiologi sangat berkaitan dengan sterilisasi. Hal ini agar medium yang dibuat dapat berhasil. Jadi, proses sterilisasi pun perlu dipelajari lebih dalam (Pleczar,1986). Zat-zat hara yang ditambahkan kedalam media tumbuh suatu mikroba adalah : a. Nitrogen, pada umumnya bakteri tidak dapat langsung menggunakan N 2 bebas dari udara sehingga keperluannya diberikan. b. Karbon, sebagai sumber karbon digunakan berbagai gula, pati, glikogen. c. Vitamin, berbagai vitamin yang diperlukan bakteri adalah Thiamine, riboflavin, asam nikotinat, asam pantotenat, biotin. d. Garam garam kimia yang diperlukan adalah K, Na, Fe dan Mg e. Air sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pembiakan mikrobia. Air yang digunakan dalam pembuatan media adalah aquadest (Lay. 1992). Uji kualitas media

2. KLASIFIKASI MEDIA a. Penggolongan media berdasarkan sifat fisik (konsistensi) Medium padat yaitu media yang mengandung agar 15% sehingga setelah dingin media menjadi padat.. Medium setengah padat yaitu media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak padat, tidak begitu cair. Media semisolid dibuat dengan tujuan supaya pertumbuhan mikroba dapat menyebar ke seluruh media tetapi tidak mengalami percampuran sempurna jika tergoyang. Misalnya bakteri yang tumbuh pada media NfB (Nitrogen free Bromthymol Blue) semisolid akan membentuk cincin hijau kebiruan di bawah permukaan media, jika media ini cair maka cincin ini dapat dengan mudah hancur. Semisolid juga bertujuan untuk mencegah/menekan difusi oksigen, misalnya pada media Nitrate Broth, kondisi anaerob atau sedikit oksigen meningkatkan metabolisme nitrat tetapi bakteri ini juga diharuskan tumbuh merata diseluruh media. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB (Nutrient Broth), LB (Lactose Broth),TSB (Trypticase Soy Broth) b. Penggolongan media berdasarkan fungsinya Media diperkaya. Yaitu media yang ditambahi zat-zat tertentu misalnya serum darah ekstrak tanaman dan lain sebagainya, sehinggan dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba yang bersifat heterotrof. - Contoh: 1. Buffered Charcoal_yeast Extract Agar With α-ketoglutarat : adalah medium pengaya yang digunakan untuk isolasi legionella spesies dari specimen klinik. Yeast extract dan L-cystein untuk memperkuat pertumbuhan Legionella, sedangkan charcoal mengabsorbsi bahan toksik yang terbentuk dari metabolism organism atau yang terdapat pada medium ini. Media selektif. Yaitu media yang ditambahi zat kimia tertentu untuk mencegah pertumbuhan mikroba lain (bersifat selektif). Misalnya media yang

mengandung Kristal violet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negative. 1. Thiosulfate Citrate Bile Salt Sucrose (TCBS) Agar Plate: TCBS agar plate merupakan medium selektif yang digunakan untuk isolasi spesies vibrio dari specimen berak yang mengandung bakteri campuran. Agar TCBS juga membedakan produksi karakteristik koloni dari spesies vibrio. Secara visual TCBS berwarna hijau tua, berkonsistensi padat yang termasuk dalam media sintesis. Media diferensial. Yaitu media yang ditambahi zat kimia (bahan) tertentu yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat dibedakan tipe-tipenya. Misalnya media daerah agar dapat digunakan untuk membedakan bakteri homolitik (pemecah darah) dan bakteri non hemolitik. 1. Triple Sugar Iron Agar : media TSI agar merupakan media padat atau solid yang tergolong media differensial. Media ini dgunakan untuk identifikasi bakteri enteric tidak terbatas pada salmonella dan shigella. Media penguji. Yaitu media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin. Vitamin asam-asam amino, antibiotika dan lain sebagainya. Media untuk perhitungan jumlah mikroba. Yaitu media spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan. Media khusus. Yaitu media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu (Sutedjo,1996). c. Penggolongan media berdasarkan susunan kimia :

Media anorganik, yaitu media yang tersusun dari bahan-bahan anorganik Media organik, yaituamedia yang tersusun dari bahan-bahan organik Media sintetik (media buatan), yaitu media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan suatu mikroba. Media non sintetik, yaitu media yang susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Media ini umumnya digunakan untuk menumbuhkan dan mempelajari taksonomi mikroba (Sutedjo,1996). d. Berdasarkan bentuk dan wadahnya, medium agar dapat dibagi menjadi : Medium agar miring, menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan sekitar 300º Medium tegak, menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan. Medium petri dish (Abedon, 2006)