BAB III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 4.1 Perbandingan desain

Gambar 2.1 Sebuah modul termoelektrik yang dialiri arus DC. ( (2016). www. ferotec.com/technology/thermoelectric)

Penggunaan Modul Thermoelectric sebagai Elemen Pendingin Box Cooler

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN COOL BOX BERBASIS HYBRID TERMOELEKTRIK

KAJI EKSPERIMENTAL PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA HEATSINK DI SISI PANAS DAN SISI DINGIN THERMOELEKTRIK TEC DEVI RATNA SARI

AGUS PUTRA PRASETYA

PENDINGIN MINUMAN BERCATU DAYA TERMOELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Air Conditioning dan untuk penyimpanan bahan makanan dan. minuman menggunakan Domistic Refrigerant ( lemari es ).

PENDINGIN TERMOELEKTRIK

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI

OLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.

BAB III METODE PENELITIAN. makanan menggunakan termoelektrik peltier TEC sebagai berikut :

KAJI EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEMPERATUR PADA PORTABLE COLD BOX DENGAN THERMOELEKTRIK TEC

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMOELECTRIC COOLING

UJI UNJUK KERJA PENDINGIN RUANGAN BERBASIS THERMO ELECTRIC COOLING

SIMULASI DISPENSER HOT AND COOL UNIT

BAB III METODE PENELITIAN

KOLABORASI KIPAS ANGIN DENGAN ELEMEN PELTIER UNTUK MENDAPATKAN UDARA SEJUK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER Atmega8535 SKRIPSI MUHAMMAD ABRAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ALAT PENDINGIN DAN PEMANAS PORTABLE MENGGUNAKAN MODUL TERMOELEKTRIK TEGANGAN INPUT 6 VOLT DENGAN TAMBAHAN HEAT PIPE SEBAGAI MEDIA PEMINDAH PANAS

METODOLOGI PENELITIAN

Perancangan Dan Pembuatan Kotak Pendingin Berbasis Termoelektrik Untuk Aplikasi Penyimpanan Vaksin Dan Obat-Obatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DESAIN DAN MANUFAKTUR

TUGAS AKHIR MEMBUAT KULKAS KECIL PORTABLE MENGGUNAKAN PENDINGIN TERMOELEKTRIK

Rancang Bangun Sistem Penyejuk Udara Menggunakan Termoelektrik dan Humidifier

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR

STUDI AWAL PEMANFAATAN THERMOELECTRIC MODULE SEBAGAI ALAT PEMANEN ENERGI

Kaji Eksperimental Pengaruh Kecepatan Udara Masuk terhadap Distribusi Temperatur pada Lorong Udara Model dengan Panjang Lorong Udara Tetap

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. TEC dilakukan pada tanggal 20 Maret April 2017 bertempat di

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian

Unjuk kerja kulkas termoelektrik dengan rangkaian seri dan paralel pada beban air 1500 ml

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pendingin Termoelektrik (TEC)

RANCANG BANGUN ALAT PENGONDISI TEMPERATUR AIR PADA BUDI DAYA UDANG CRYSTAL RED

RANCANG BANGUN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PANAS DARI KONDENSOR MESIN PENDINGIN

PENGUJIAN THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) DENGAN SUMBER KALOR ELECTRIC HEATER 60 VOLT MENGGUNAKAN AIR PENDINGIN PADA TEMPERATUR LINGKUNGAN

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

STUDI EKSPERIMENTAL PENDINGINAN DENGAN TEC (THERMOELECTRIC COOLING SYSTEM) SEBAGAI APLIKASI PENDINGINAN VAKSIN PORTABEL

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2015

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

PENGGUNAAN MODUL TERMOLEKTRIK UNTUK OPTIMASI ALAT ARAGOSE GEL ELEKTROFORESIS TUGAS AKHIR

BAB III RANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV) Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...

BAB III PERANCANGAN.

Perancangan Sistem Pendingin Air Menggunakan Elemen Peltier Berbasis Mikrokontroler ATmega8535

BAB IV METODE PENGUJIAN CIGARETTE SMOKE FILTER

PERPINDAHAN PANAS PIPA KALOR SUDUT KEMIRINGAN

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

PENGARUH VARIASI ARAH PUTARAN FAN TERHADAP PENDINGINAN PADA PENDINGIN MINUMAN PORTABLE MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK KAPASITAS 4,7 LITER

Perpindahan Panas. Perpindahan Panas Secara Konduksi MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

steady/tunak ( 0 ) tidak dipengaruhi waktu unsteady/tidak tunak ( 0) dipengaruhi waktu

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

Aplikasi Pendingin Elektrik TEC dengan Water Cooling pada Cooler Box Semikonduktor

Momentum, Vol. 9, No. 1, April 2013, Hal ISSN ANALISA KONDUKTIVITAS TERMAL BAJA ST-37 DAN KUNINGAN

TOPIK: PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA. 1. Berikanlah perbedaan antara temperatur, panas (kalor) dan energi dalam!

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan teknologi yang pesat, menjadikan

RANCANG BANGUN KOTAK PENDINGIN YANG MENGGUNAKAN ELEMEN PENDINGIN TERMOELEKTRIK DENGAN SUMBER ENERGI SURYA

BAB IV EVALUASI PROTOTIPE DAN PENGUJIAN PROTOTIPE

Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering

BAB III SISTEM PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN. vital yang tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari. Manusia hampir tidak

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE

RANCANG BANGUN PENDINGIN RUANGAN PORTABLE DENGAN MEMANFAATKAN EFEK PERBEDAAN SUHU PADA THERMO ELECTRIC COOLER (TEC)

PENGARUH KOEFISIEN PERPINDAHANKALOR KONVEKSI DAN BAHAN TERHADAP LAJU ALIRAN KALOR, EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI SIRIP DUA DIMENSI KEADAAN TAK TUNAK

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

RANCANG BANGUN DAN KAJIAN SISTEM PEMBUANGAN PANAS DARI RUANG PENDINGIN SISTEM TERMOELEKTRIK UNTUK PENDINGINAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN ALAT PRAKTIKUM KONDUKTIVITAS TERMAL. Jl. Menoreh Tengah X/22, sampangan, semarang

PENGUJIAN KINERJA COUPLE THERMOELEKTRIK SEBAGAI PENDINGIN PROSESOR

Rancang Bangun Pendingin Portable Dengan Menggunakan Konsumsi Daya Rendah

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR LORONG UDARA TERHADAP KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PELAT DATAR

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

BAB II DASAR TEORI. ke tempat yang lain dikarenakan adanya perbedaan suhu di tempat-tempat

TUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA

BAB II LANDASAN TEORI

CHAPTER I PREFACE CHAPTER II BASE OF THEORY

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Sistem Kontrol Temperatur Air pada Proses Pemanasan dan Pendinginan dengan Pompa sebagai Pengoptimal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN GREEN MEDICAL BOX PORTABLE

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

Transkripsi:

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Termal Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Riau (Juni Oktober 2016). 3.2 Jenis dan Sumber Data Data yang didapatkan adalah data perhitungan, hasil perancangan, dan pengukuran performansi dari pendingin minuman portable, yang didapatkan dari hasil perhitungan dan pengujian alat pendingin tersebut. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini dikembangkan sebuah pendingin minuman portable menggunakan 1 (satu) modul termoelektrik dengan kapasitas 1 (satu) minuman kaleng yang menggunakan heat sink dan fan cooler untuk membuang panas pada sisi panas. Penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: penelusuran literatur, design requirement and objective, penentuan material isolator, membuat desain (gambar kerja) pendingin minuman portable, perhitungan desain (gambar kerja) pendingin minuman portable, manufaktur masing-masing komponen utama ataupun komponen penunjang pendingin minuman portable, perakitan/assembly dan langkah terakhir adalah pengujian pendingin minuman portable selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut: 3.3.1 Penelusuran Literatur Studi literatur yang dilakukan adalah mencari referensi teori yang relevan dengan pembuatan pendingin minuman portable. Referensi tersebut berisikan tentang termoelektrik, prinsip kerja pendingin termoelektrik, perpindahan panas konveksi, beban panas dari luar, perhitungan perpindahan panas transien dan perhitungan pendingin termoelektrik. 3.3.2 Design Requirement and Objective Sebelum pembuatan desain terlebih dahulu menentukan target dan tujuan pembuatan pendingin minuman portable antara lain : 13

1. Bentuk dari pendingin minuman portable sederhana yaitu berbentuk seperti balok lebih tepatnya seperti lemari pendingin (kulkas) dengan ukuran lebih kecil. 2. Ruang pendingin memiliki bentuk kotak, dimensi yang sesuai dengan minuman kemasan dan dinding terbuat dari bahan berkonduktivitas tinggi untuk memperluas bidang perpindahan panas. 3. Pendingin minuman portable ringan dengan massa tidak lebih dari 2 kilogram. 4. Dapat mendinginkan minuman satu jenis kemasan dalam rentang waktu paling lama 30 menit. 5. Daya yang ingin dicapai tidak terlalu besar. 6. Harga jual tidak lebih dari Rp 400.000,- agar terjangkau untuk konsumen yang tertarik untuk membeli. 7. Material yang digunakan untuk membuat pendingin minuman portable mudah didapat dan murah. 8. Pendingin minuman portable mudah dalam pengoperasian dan aman untuk digunakan. 3.3.3 Penentuan Material Pemilihan material didasarkan pada design requirement and objective yaitu material yang digunakan untuk pembuatan pendingin minuman portable harus murah dan tersedia di pasaran. Pada Gambar 3.3 ditunjukkan komponen yang harus ditentukan pemilihan material. Gambar 3.1 Skema alat rancangan dan peentuan material 14

Kriteria pemilihan material dalam pembuatan pendingin minuman portable untuk tiap komponen adalah sebagai berikut : a. Dinding ruang pendingin. Dinding ruang pendingin berperan sebagai perluasan bidang perpindahan panas. Material yang dibutuhkan untuk dinding ruang pendingin adalah material dengan nilai konduktivitas termal yang tinggi agar dapat menghantarkan kalor dengan cepat. Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Sehingga dibutuhkan material dengan nilai massa jenis yang rendah agar alat tersebut ringan. Beberapa material yang dipilih adalah aluminium, tembaga, dan kuningan. Perbandingan harga menjadi faktor utama dalam evaluasi pemilihan material karena pembatasan biaya dalam pembuatan adalah Rp 400.000,-. b. Isolator pertama dan isolator kedua Isolator panas berperan sebagai mencegah panas dari lingkungan masuk ke dalam ruang pendingin. Isolator panas kedua berperan sebagai membantu isolator panas pertama mencegah panas dari lingkungan masuk ke dalam ruang pendingin dan juga berperan untuk menjaga pendingin minuman portable tidak rusak ketika jatuh. Material yang dipilih sebagai isolator pertama dan isolator kedua adalah Styrofoam (Polystyrene Expanded Foam) dan Polyurethane foam. 3.3.4 Membuat Gambar Alat Desain dibuat dengan bantuan software Autodesk Inventor 2015. Gambar 3.2 adalah desain dari produk pendingin minuman portable yang akan dibuat. Penentuan dimensi desain mempertimbangkan ukuran minuman kaleng 330 ml dan 250 ml, air mineral 600 ml dan susu kotak 250 ml yang terdapat di pasaran. 15

Gambar 3.2 Desain Pendingin Minuman Portable Desain dipilih berdasarkan perbandingan antara laju perpindahan panas, massa pendingin minuman portable, perpindahan panas transien dan daya. 3.3.5 Perhitungan Perpindahan Panas dari Desain Pada tahapan ini dilakukan perhitungan perpindahan panas dari kelima desain dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel. Adapun tahapan perhitungan perpindahan panas dari desain yang dirancang dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut. 16

Mulai Penentuan Dimensi Desain Asumsi Temperatur Lingkungan dan Temperatur di Dalam Pendingin Minuman Portable Hitung Q = U.A. Τ Hitung RaL, Nu, Pr dan h Hitung RaL, Nu, Pr dan h Hitung Qluar = h.a. Τ Hitung Qdalam = h.a. Τ Diperoleh Nilai Q Diperoleh Nilai Qluar Diperoleh Nilai Qdalam Apakah Q = Qluar=Qdalam? Tidak Ya Bisa digunakan untuk perancangan Selesai Gambar 3.3 Tahapan Perhitungan Perpindahan Panas Nilai UA didapatkan dengan menghitung nilai perpindahan panas dari lingkungan hingga ke dalam ruang pendingin( ) dapat dilihat pada Gambar 3.4. Nilai konveksi di dalam ruang pendingin diasumsikan tidak terjadi karena temperatur di dalam ruang pendingin dianggap seragam. 17

Gambar 3.4 Perhitungan Dengan menggunakan persamaan 12 untuk mengekspresikan nilai : Dengan adalah nilai koefisien konveksi untuk perpindahan panas dari temperatur lingkungan ke badan luar. Konveksi yang terjadi adalah konveksi bebas. Untuk dapat mencari nilai dapat menggunakan persamaan 7 dengan Nusselt Number : Sedangkan nilai adalah nilai koefisien konveksi untuk perpindahan panas dari dinding dalam ruang pendingin hingga ruang pendingin. Sama halnya dengan mencari nilai, untuk dapat mencari nilai gunakan persamaan 7 dengan Nusselt Number : 18

Nilai adalah perpindahan panas konveksi bebas dari lingkungan ke dinding luar pendingin minuman portable, sedangkan nilai adalah perpindahan panas konveksi bebas dari dinding dalam permukaan pendingin minuman portable ke ruang pendingin. Untuk memperoleh nilai dan bisa dihitung dengan menggunakan persamaan 1 : Koefisien perpindahan panas konveksi dapat dihitung dengan mencari terlebih dahulu nilai Rayleigh Number( ) dan nilai Nusselt Number ( ). Nilai Rayleigh Number( ) dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 2 : Untuk perpindahan panas konveksi pada dinding vertikal sesuai Gambar 3.5, nilai Nusselt Number dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan 3 : Gambar 3.5 Perpindahan Panas Konveksi Alami pada Dinding Vertikal (Cengel, 2006) Sedangkan untuk mengitung perpindahan panas pada dinding horizontal, nilai Nusselt Number dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 4 : 19

Setelah nilai Rayleigh Number( ) dan nilai Nusselt Number ( ) diperoleh, maka nilai koefisien perpindahan panas konveksi (h) dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan 7 : Untuk nilai sifat-sifat udara (, dan ) dapat dilihat dari tabel A-15 Heat Transfer,Yunus A.Cengel 2 nd menggunakan persamaan : Edition. Temperatur film dihitung dengan Dengan nilai untuk udara sebagai gas ideal. 3.3.6 Perhitungan Perpindahan Beban Kondisi Transien Pada kondisi transien, modul termoelektrik bukan hanya mendinginkan minuman tetapi juga mendinginkan bagian pendingin minuman portable yang terdiri dari ruang pendingin dan isolator dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut. Gambar 3.6 Kondisi Transien Untuk dapat mencari nilai dapat menggunakan persamaan 21 berikut...(21) Dengan nilai massa dari persamaan 22 berikut...(22) 20

Subtitusikan nilai m pada persamaan 22 ke persamaan 21, sehingga menjadi persamaan 23 berikut. (23) Dengan kondisi batas,, dan, maka : Sehingga, untuk mencari nilai menggunakan persamaan 24 berikut...(24) Keterangan : : Laju perpindahan panas pada kondisi transien (Watt) : Massa jenis fluida cair (kg/m 3 ) : Volume fluida cair (m 3 ) : Panas spesifik (Kj/Kg. ) : Selisih temperatur lingkungan dan ruang pendingin( ) : Selisih waktu (s) : Laju perpindahan panas konduksi konveksi (Watt) Tahapan perhitungan perpindahan panas pada kondisi transien dan daya dapat dilihat pada Gambar 3.7. 21

Mulai Langkah 1 : Tentukan ρ,v dan Cp Langkah 2 : Asumsi temperatur awal dan akhir Langkah 3 : Masukkan nilai Q Langkah 4 : Hitung Qc Langkah 5 : Diperoleh nilai Qc Langkah 6 : Cari nilai I dan V dari grafik performa TEC1-12706 Langkah 7 : Diperoleh nilai I dan V Langkah 8 : Hitung nilai W dan P Langkah 9 : Diperoleh nilai P Selesai Gambar 3.7 Tahapan perhitungan perpindahan panas kondisi transien dan daya Setelah diperoleh nilai laju perpindahan panas pada kondisi transien, nilai kuat arus (I) dan tegangan listrik (V) juga diperoleh melalui kurva performa modul termoelektrik TEC1-12706 pada Gambar 3.8. Adapun nilai yang perlu diketahui pertama adalah nilai dan. Nilai adalah selisih temperatur sisi panas modul termoelektrik dan sisi dingin modul termoelektrik. Nilai laju perpindahan panas dalam kondisi transien. Untuk mendapatkan nilai adalah dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan 25 berikut : (25) Keterangan : : Temperatur sisi panas modul termoelektrik ( : Temperatur sisi dingin modul termoelektrik ( 22

Gambar 3.8 Kurva Performa TEC1 12706 (www.hebeiltd.com.cn) Nilai daya listrik (P) yang diperlukan diperoleh setelah mendapatkan nilai dari energi listrik (W), nilai energi listrik (W) diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut :......(27) Keterangan : : Energi listrik (J) : Tegangan listrik (V) : Kuat arus (ampere) : Selang waktu (s) Setelah diperoleh energi listrik(w) maka daya listrik(p) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :.(28) Keterangan : : Energi listrik (J) : Daya listrik (W) 23

3.3.7 Perakitan / Assembly Pada tahapan perakitan, hal yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan komponen yang digunakan dalam pembuatan pendingin minuman portable. Berikut ini adalah komponen yang digunakan dalam pembuatan pendingin minuman portable. Termoelektrik dengan tipe TEC1-12706 Gambar 3.9 Termoelektrik Tipe TEC1-12706 (www.hebeiltd.com) Heatsink kipas(fan) yang digunakan PC dan kecil biasa pada Gambar 3.10 Heatsink dan Fan Tipe Deepcool ckam209 (www.deepcool.com) Polyurethane Gambar 3.11 Polyurethane Foam 24

Thermal Paste Gambar 3.12 Thermal Paste Box Aluminium Gambar 3.13 Box Aluminium 3.4 Alat dan Bahan Alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data kotak pendingin minuman menggunakan modul termoelektrik adalah : 1. Termokopel digital 2. Stop watch 3. Volt meter 4. Amper meter Komponen kotak pendingin menggunakan termoelektrik yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Kotak pendingin 2. Elemen peltier TEC-12706 dengan jumlah 1 buah 3. Heat sink 1 buah 4. Fan 1 buah 5. Voltage regulator 1 Buah 25

3.5 Pengujian Pendingin Minuman Portable Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui performa dari modul termoelektrik yang akan dilihat perubahan temperatur di dalam box aluminium, pada heatsink dan dinding box aluminium. Pengambilan data temperatur dilakukan dengan menggunakan termokopel dengan data per 5 menit. Adapun peletakan sensor temperatur pada pengujian adalah sebagai berikut: a. Termokopel yang mengukur temperatur dinding luar Termokopel diletakan pada bodi pendingin minuman portable untuk mengukur temperatur dinding luar seperti pada Gambar 3.14. Gambar 3.14 Termokopel pada dinding luar b. Termokopel pada heatsink Termokopel diletakan pada heatsink untuk mengetahui temperatur sisi panas modul termoelektrik yang di mounting dengan heatsink seperti pada Gambar 3.15. Gambar 3.15 Termokopel pada heatsink 26

c. Termokopel pada box aluminium Termokopel diletakkan pada box aluminium untuk mengetahui nilai perubahan temperatur box aluminium selama sistem beroperasi seperti pada Gambar 3.16. Gambar 3.16 Termokopel pada box aluminium d. Termokopel pada dinding box aluminium Termokopel diletakan pada dinding box aluminium untuk mengetahui nilai perubahan temperatur sisi dingin modul termoelektrik seperti pada Gambar 3.17. Gambar 3.17 Termokopel pada dinding box aluminium e. Portable thermo hygrometer Alat ini digunakan untuk mengukur temperatur lingkungan selama pengujian berlangsung seperti pada Gambar 3.18. 27

Gambar 3.18 Portable Thermo Hygrometer f. Termokopel pada air minuman kemasan Termokopel dimasukkan ke dalam air kemasan untuk mengetahui perubahan temperatur air kemasan tersebut seperti pada Gambar 3.19. Gambar 3.19 Termokopel pada air minuman kaleng 3.6 Prosedur Pengujian Alat Pengujian dilakukan pada saat kondisi alat tanpa beban dan pada saat alat diisi dengan beban pendingin berupa air aqua gelas. Sebelum melakukan pengujian maka harus dilakukan pengecekan alat : 1. Pastikan semua tombol listrik dalam kondisi off. 2. Pastikan semua peralatan listrik sudah terinstall dengan baik. 3. Cek alat ukur temperatur apakah sudah berada dalam kondisi baik. 4. Cek pemasangan alat ukur apakah sudah baik dan sudah tepat posisinya. Prosedur pengambilan data 1. Sambungkan kabel listrik pada tegangan 220 V 2. Aktifkan kipas angin dan modul elemen pendingin (peltier) diaktifkan dengan menekan tombol warna hijau pada posisi ON. 3. Ambil data setiap 5 menit sekali. 28