BAB II LANDASAN TEORI. 1. Kemampuan pemahaman konsep matematika

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pernyataan Suherman, dkk. (2003: 25) bahwa matematika. matematika haruslah ditempatkan pada prioritas yang utama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS. 1. Model pembelajaran Reciprocal Teaching. Menurut Palincsar dan Sullivan model reciprocal teaching memiliki 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. terjadi dalam diri seseorang dan interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai

BAB II PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MATERI HIMPUNAN. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian belajar yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:

BAB II KAJIAN TEORITIS. yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Derajat pemahaman ditentukan

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antar siswa, siswa dengan fasilitas belajar, ataupun dengan guru.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI A.

, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi Sumber Daya Manusia sehingga tercipta generasi yang siap

BAB II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING PADA MATERI GARIS SINGGUNG LINGKARAN

PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture. a. Pengertian Model Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. melakukan kegiatan belajar sejak dilahirkan. Syah (2006: 92) mengatakan bahwa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, antara lain pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga. pendidik dan peningkatan sarana dan pra sarana.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan peradaban dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. lemah menjadi kuat, dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti diakatakan oleh Slameto

Malia 1, Dodik Mulyono², Reny Wahyuni³ STKIP-PGRI Lubuklinggau

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMPN 13 BIMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan discovery adalah suatu prosedur mengajar yang dapat. mengalami sendiri bagaimana cara menemukan atau menyelidiki

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN.. ABSTRAK... KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL. DAFTAR BAGAN xvi. DAFTAR LAMPIRAN..

TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Depdiknas (2006) mengungkapkan bahwa dalam pendidikan, siswa

Circle either yes or no for each design to indicate whether the garden bed can be made with 32 centimeters timber?

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB II MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI HIMPUNAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

BAB II KAJIAN TEORITIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu proses pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada siswa sejatinya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh matematika dalam ilmu pengetahuan menyiratkan jika pelajaran matematika merupakan bagian dari kurikulum

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

BAB II KERANGKA TEORITIS. mempunyai efek, dapat membawa hasil, berhasil guna. Efektivitas menunjukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pernyataan yang telah dibuktikan kebenarannya (Tim PPG matematika:2006).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan. cakupan topik tertentu (Sanjaya dalam Nurhidayati (2011:1)).

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat menuju kearah yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto

PEMBELAJARAN KONSEP MATA KULIAH TRANSFORMASI GEOMETRI DENGAN RECIPROCAL TEACHING BAGI MAHASISWA

II. KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Teori Yang Melandasi Model Pembelajaran Make A Match

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bilangan, (b) aljabar, (c) geometri dan pengukuran, (d) statistika dan peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kegiatan proses belajar mengajar. Keberhasilan dalam proses belajar

Transkripsi:

6 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kemampuan pemahaman konsep matematika Untuk dapat lebih memahami tentang pengertian pemahaman, penulis akan paparkan beberapa pendapat antara lain: Menurut Poerwodarminto,(2010) pemahaman berasal dari kata Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Sedangkan pemahaman siswa adalah proses, perbuatan, cara memahami sesuatu. Belajar adalah upaya memperoleh pemahaman, hakekat belajar itu sendiri adalah usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian. Menurut Murshel,(1995) isi pelajaran yang bermakna bagi anak dapat dicapai bila pengajaran mengutamakan pemahaman, wawasan (insight) bukan hafalan dan latihan. Pencapaian pemahaman konsep matematika pada siswa dapat dilihat pada waktu proses belajar mengajar. Sebagaimana kegiatankegiatan yang lainnya, kegiatan belajar mengajar berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan (pemahaman) siswa dalam mencapai tujuan yang diterapkan maka evaluasi hasil belajar memiliki saran berupa ranah-ranah yang terkandung dalam tujuan yang diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 6

7 Kemampuan pemahaman konsep matematika adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman konsep matematika juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Herman, (2003) bahwa: Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan dipahami sepenuhnya oleh siswa. Sedangkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut NCTM,(1989 : 223) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: (1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; (2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh; (3) Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya; (5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.

8 Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika penting untuk mempelajari matematika secara bermakna, sehingga siswa dapat mengkaitkan antara pengetahuan yang dipunyai dengan keadaan lain. Siswa dapat menerjemahkan, menafsirkan, dan menyimpulkan suatu konsep matematika berdasarkan pembentukan pengetahuannya sendiri, bukan menghafal. 2. Pembelajaran Matematika Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku Sudjana, (2000:5). Dalam hal ini belajar merupakan proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hal tersebut sesuai dengan pengertian belajar menurut Fontana yang dikutip oleh Suherman, (2003: 7) yaitu proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Hamalik,(2005: 56), pengertian lain belajar, learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing (belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalui pengalaman). Pembelajaran merupakan aktifitas untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan proses belajar siswa belangsung optimal di dalam lingkup sekolah. Suherman, (2001: 8) menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa

9 agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Sudjana,(2000: 80) menyatakan bahwa pembelajaran adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Gulo,(2004: 80) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Nasution, (2005: 80) mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Menurut Usman, (2002: 4) pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif tertentu. Bardasarkan pendapat tersebut kegiatan pembelajaran merupakan suatu proes timbal balik antara guru dan siswa pada situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Suherman, (2003: 148), matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran. Pada tahap awal matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris, karena matematika sebagai aktivitas manusia kemudian pengalaman itu diproses dalam dunia rasio, diolah secara analisis dan sintesis dengan penalaran di dalam struktur kognitif, sehingga sampailah pada suatu kesimpulan konsepkonsep matematika. Agar konsep matematika yang terbentuk itu dapat

10 dipahami orang lain dan dapat dengan mudah dimanipulasi secara tepat, maka digunakan notasi dan istilah yang cermat yang disepakati bersama secara global (universal) yang dikenal dengan bahasa matematika Suherman, (2003: 16). 3. Pendekatan Reciprocal Teaching Reciprocal teaching merupakan salah satu model pembelajaran yang memiliki manfaat agar tujuan pembelajaran tercapai melalui kegiatan belajar mandiri dan peserta didik mampu menjelaskan temuannya kepada pihak lain. Menurut Palinscar dan Brown (dalam Slavin, 2008: 89) penelitian terhadap reciprocal teaching menunjukkan bagaimana strategi pembelajaran langsung dapat meningkatkan pengaruh dari sebuah teknik yang berhubungan dengan pembelajaran kooperatif. Menurut Arends, (1997: 266) reciprocal teaching adalah suatu prosedur pengajaran atau pendekatan yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang strategi-strategi kognitif serta untuk membantu siswa memahami isi bacaan atau materi pembelajaran dengan baik. Reciprocal teaching merupakan strategi belajar melalui kegiatan mengajarkan teman. Pada strategi ini siswa berperan sebagai guru menggantikan peran guru untuk mengajarkan teman-temannya. Sementara itu guru lebih berperan sebagai model yang menjadi contoh, fasilitator yang memberi kemudahan dan pembimbing yang melakukan scaffolding.scaffolding adalah bimbingan yang diberikan oleh orang

11 yang lebih tahu kepada orang yang kurang atau belum tahu, misalnya guru kepada siswa atau siswa yang pandai dengan siswa lain yang kurang pandai. Palinscar dan Brown,(1984)menyatakan bahwa guru mengajar ketrampilan-ketrampilan kognitif yang penting kepada siswa dengan cara menciptakan pengalaman-pengalaman belajar. Guru mencontohkan tingkah laku tertentu kemudian membantu siswa untuk membangun ketrampilan-ketrampilan itu sendiri dengan memberikan rangsangan, dukungan, dan sarana-sarana yang mendukung. Pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching mengajarkan strategi pemahaman mandiri sebagaimana yang diungkapkan oleh. Palinscar dan Brown, (1984), pada pendekatan reciprocal teaching, diajarkan beberapa strategi pemahaman belajar mandiri yang spesifik, seperti meringkas atau merangkum (summarizing), membuat pertanyaan (question generate), dan menjelaskan atau mempresentasikan (clarifying). Hal tersebut juga dikemukakan oleh Alverman dan Phelps, (1998)yaitu: reciprocal teaching has features: instruction and practice of the four comprehension strategies - predicting, question generating, clarifying, and summarizing.merangkum yang dimaksud adalah aktivitas siswa dalam menemukan ide-ide pokok atau memahami suatu bacaan tertentu dalam buku paket. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Poerwadarminta (dalam Sagala, 2006 : 59), membaca yaitu : (1) membaca tujuan, (2) menangkap gagasan isi

12 bacaan, (3) membaca dengan mata dan pikiran yang tenang, (4) latihan mempercepat waktu belajar, (5) membaca menurut urutan pikiran dalam pelajaran, dan (6) mengumpulkan istilah dan pengertian yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari. Membuat pertanyaan dalam hal ini yang dimaksud adalah aktivitas siswa dalam membuat pertanyaan atau memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya. Menjelaskan atau presentasi, dalam hal ini yang dimaksud adalah aktivitas siswa dalam menjelaskan materi yang telah dipelajari, menjelaskan contoh soal beserta penyelesaiannya atau mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada siswa lain. Termasuk dalam aktivitas ini adalah mendiskusikan atau mengungkapkan mengenai materi yang kurang jelas atau kurang dipahami yang terdapat pada topik yang telah ditugaskan. Setiap pendekatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Adapun kelebihan-kelebihan dari Pembelajaran dengan pendekatan reciprocal teaching sebagai berikut : a. Melatih kemampuan pemahaman siswa belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Paulina, (2001) yang menyatakan bahwa melalui pembelajaran reciprocal teaching ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan pemahaman belajar, siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri, dan guru cukup berperan sebagai fasilitator, mediator,

13 dan manajer dari proses pembelajaran. Reciprocal teaching juga melatih siswa untuk menjelaskan kembali kepada pihak lain. b. Selama kegiatan pembelajaran, siswa membuat rangkuman. Jadi siswa terlatih untuk menemukan hal-hal penting dari apa yang siswa pelajari dan ini merupakan ketrampilan penting untuk belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar yang rendah. Dalam Foster dan Becky, (2009) adapun kelemahan atau kekurangan model pembelajaran menggunakan pendekatan reciprocal teaching yaitu terletak pada siswa yang kesulitan melakukan decodingatau merangkai kata kata, siswa merasa tidak nyaman atau malu ketika bekerjasama dalam suatu kelompok dalam proses pembelajaran. 4. Materi Himpunan a. Himpunan dan Notasinya 1) Pengertian Himpunan Himpunan merupakan kumpulan benda/objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. 2) Menyatakan Suatu Himpunan Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan : a) Suatu kalimat atau kata - kata b) Notasi pembentuk himpunan c) Mendaftar anggota-anggotanya

14 b. Anggota Himpunan Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang sedangkan untuk menyatakan suatu objek bukan anggota himpunan ditulis dengan lambang. Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga. c. Himpunan Bagian 1) Pengertian Himpunan Bagian Jika setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B maka dapat ditulis A B, namun jika ada anggota himpunan A yang bukan merupakan anggota himpunan B maka dapat ditulis A B. 2) Menentukan banyaknya himpunan bagian. Jika banyaknya anggota yang berbeda himpunan A adalah n dan banyaknya himpunan bagian A adalah N, berlaku rumus: N = 2 n d. Himpunan Kosong dan Himpunan Semesta 1) Himpunan Kosong Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota dan dinotasikan dengan atau {}.

15 2) Himpunan Semesta (S) Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat semua objek yang sedang dibicarakan. e. Diagram Venn Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram Venn, dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan yaitu: 1) Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan di sudut kiri atas persegi panjang. 2) Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva tersebut. 3) Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan noktah (titik) 4) Jika banyak anggota himpunannya tak berhingga, maka masing - masing anggota himpunan tidak perlu digambarkan dengan suatu titik. f. Irisan dan Gabungan Dua Himpunan 1) Irisan Dua Himpunan P irisan Q adalah himpunan yang anggotanya memuat semua anggota P yang menjadi anggota dari Q. Dinotasikan

16 P Q, jika ditulis dengan notasi pembentuk himpunan adalah P Q = {x x P dan x Q} 2) Gabungan dua himpunan ( ) Jika P dan Q adalah himpunan baru yang anggotanya terdiri dari anggota kedua himpunan tersebut maka P gabungan Q. Dapat ditulis dengan notasi. Jika ditulis dengan notasi pembentuk himpunan adalah : = {x x P atau x Q} 5. Kerangka Berpikir Salah satu masalah dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 1 Kejobong adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika yang dikemas dalam bentuk soal yang lebih menekankan pada pemahaman penguasaan konsep suatu pokok bahasan tertentu. Dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika lebih menekankan pada perlakuan yang diberikan kepada siswa dengan menerapkan strategi pemahaman mandiri dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat yaitu pendekatan Reciprocal Teaching.Pembelajaran matematika dengan pendekatan Reciprocal Teaching dilakukan dengan menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari

17 persoalan yang disodorkan kepada siswa. Pembelajaran dengan pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa SMP N 1 Kejobong. Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut : Gambar 1. Kerangka berpikir Kemampuan pemahaman konsep. Indikator : 1. Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari 2. Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atas tidaknya persyaratan yang membentuk konsep 3. Menerapkan konsep secara algoritma 4. Memberikan contoh dan counter example dari konsep yang telah dipelajari 5. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematika. 6. Mengaitkan berbagai konsep (internal dan eksternal matematika). 7. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. Berdasarkan hasil observasi dinyatakan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematika di SMP N 1 Kejobong rendah Penerapan pembelajaran reciprocal teaching. Langkah langkah : 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 2. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari 3. Guru menyuruh siswa untuk merangkum materi. 4. Guru menyuruh siswa untuk membuat pertanyaan beserta jawaban. 5. Guru membagikan LKS kepada masing - masing kelompok untuk dikerjakan. 6. Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi. 7. Guru meminta kelompok yang lain untuk menanggapi presentasi temannya. 8. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 9. Guru mereview dan meluruskan hasil diskusi yang kurang tepat. 10. Pada akhir siklus guru membagikan tes pemahaman konsep matematika. Kemampuan pemahaman konsep matematika di SMP N 1 kejobong kelas VII A meningkat

18 6. Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kejobong dapat ditingkatkan melalui pendekatan Reciprocal Teaching.