I b M LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT I b M KOPERASI PETERNAK KELINCI AKUR DI DUSUN CANGAR DESA BULUKERTO KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Oleh : Fithri Choirun Nisa,STP,MP Siti Asmaul M,STP,MP Ir Musthofa Lutfi,MP NIP. 19740906 199903 2 001/Ketua NIP. 19740608 199903 2 001/Anggota NIP. 19691113 199802 1 002/Anggota Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor : 159/SP2H/PPM/DP2M/VIII/2010 Tanggal 24 Agustus 2010 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
RINGKASAN Abon kelinci merupakan salah satu produk unggulan yang menjadi daya tarik wisatawan di Kota Batu produksi Koperasi Peternak Kelinci AKUR didusun Cangar, desa Bulukerto, kec Bumiaji, Kota Batu. Kapasitas produksi rata-rata 5-20 kg per hari sesuai permintaan pasar dilakukan 3 orang tenaga kerja bagian produksi dengan total produk 50 200 kemasan per hari. Area pemasaran hampir seluruh kota di Indonesia (Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Surabaya, Banten, Bandung, Palembang, Medan, Pontianak, Samarinda, Maluku, Bengkulu dan Manokwari). Titik permasalahan pada proses produksi abon kelinci di Koperasi AKUR antara lain :Masih rendahnya efisiensi produksi abon kelinci dalam proses penggorengan dan pengepresan abon kelinci sehingga kualitas abon yang dihasilkan kurang berdaya saing. Untuk itu perlu adanya inovasi Teknologi Tepat Guna yang bisa dimanfaatkan oleh usaha skala mikro kecil yaitu inovasi Mesin Penyangrai sekaligus Spiner pada abon kelinci sehingga akan membantu Koperasi memperbaiki efisiensi dan efektivitas kerja sehingga nilai tambah ekonomi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Masih rendahnya pemahaman peternak kelinci dan lembaga Koperasi AKUR dalam menerapkan sistem mutu proses produksi seperti Good Manufacturing Practice (GMP), strategi pemasaran dan manajemen pengelolaan koperasi,maka perlu adanya pembinaan dalam perumusan strategi pemasaran yang tepat dan kompetitif melalui Marketing Mix. Metode Pelaksanaan Kegiatan meliputi Penyuluhan, Pelatihan Produksi, Pelatihan Administrasi dan Manajemen Usaha, Pendampingan secara berkala. Hasil pelaksanaan kegiatan antara lain Pelatihan, sosialisasi dan penyuluhan kepada koperasi peternak kelinci AKUR tentang pengembangan dan inovasi produk olahan dari daging kelinci menjadi nugget kelinci, manajemen pengelolaan usaha (penggunaan logbook untuk pencatatan produksi serta laporan keuangan usaha), pengembangan strategi pemasaran dan penerapan cara proses produksi yang baik (Good Manufacturing Practices/GMP). Kegiatan diikuti oleh pengelola koperasi peternak kelinci AKUR, lapisan masyarakat peternak kelinci, tenaga kerja bagian produksi abon kelinci, mahasiswa dan tim pelaksana kegiatan. Perbaikan strategi pemasaran dengan membuat leaflet untuk promosi dan redesain label kemasan abon kelinci. Fasilitasi mesin peralatan produksi abon kelinci berupa penyangrai dan spinner kepada koperasi peternak kelinci AKUR kapasitas 5-10 kg per proses dengan harapan bisa untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas serta perfomance abon kelinci lebih berdaya saing di pasar. Operasionalisasi mesin peralatan produksi di koperasi AKUR dengan dipraktekkan langsung untuk produksi. Monitoring dan evaluasi tentang operasionalisasi mesin telah
dilakukan oleh Tim Pelaksana Lapang untuk melihat perbaikan kinerja UKM dengan adanya fasilitasi mesin dari kegiatan IbM.. Selain itu dilakukan kajian analisis finansial dengan adanya inovasi teknologi penyangrai dan spinner sehingga bisa meningkatkan keuntungan bagi koperasi peternak kelinci AKUR Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan IbM adalah perbaikan perfomance koperasi AKUR dengan peningkatan profitabilitas untuk pemberdayaan peternak kelinci dan pengrajin abon kelinci, efisiensi pekerjaan meningkat dengan curahan waktu dalam proses penyangraian dan penirisan berkurang (70% dari total waktu menjadi 0%) sehingga proses produksi optimal dan kapasitas produksi bisa meningkat sesuai dengan permintaan pasar serta penerapan GMP, khalayak sasaran strategis dan aparat desa terkait bisa memasarkan produk olahan yang dihasilkan melalui strategi marketing mix sehingga bisa memperluas sasaran dan pangsa pasar maksimal serta keberlanjutan dan Manajemen Pengelolaan Koperasi secara komersial bisa tercapai terbukti bisa mensejahterakan anggota Koperasi AKUR
DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E dan E. Liviawaty. l989. Pengawetan dan Pengolahan Hasil Perikanan. Kanisius. Yogyakarta. Astawan, MW., dan M. Astawan.1989. Teknologi Pengolahan Pangan Hewani Tepat Guna. Bhratara. Yakarta. Fachruddin, L. l997. Membuat Aneka Abon. Kanisius. Yogyakarta. Irawan, A. L995. Pengawetan ikan dan Hasil Perikanan. Aneka. Solo Winarno, FG., l997. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.