BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh variabel-variabel dalam model TQM dengan kualitas kinerja.

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang luas dengan cara memberikan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. sedang berlangsung dan yang akan datang, Indonesia diperkirakan akan. agar mampu memenangkan persaingan dan memperoleh profit atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berkembang, salah satunya bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sejak dibentuknya kawasan terintegrasi yang dikenal dengan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi dalam bisnis menjadikan setiap perusahaan dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan pusat dari seluruh. pembangunan pemerintah. Secara umum pembangunan bertujuan untuk

RACHMAT TRIMULYA TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN PROGRAM STUDI BERAKREDITASI A DAN BERAKREDITASI B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Perusahaan di bidang perbankan dituntut untuk memiliki kinerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BABl PENDAHULUAN. Sektor perbankan memiliki peranan yang sangat penting, yang salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan berbagai lembaga keuangan. Daya tarik (attractiveness) bisnis jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup didalamnya adalah. peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan yang sangat

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, semakin menghadapi banyak tantangan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, pemberlakuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB V KESIMPULAN. Efisiensi dan produktivitas merupakan dua hal yang tidak terpisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah memasuki era persaingan bebas, di mana persaingan tidak lagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam beberapa tahun belakangan ini ialah industri pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. juga harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan perusahaan yang semakin kuat pada era globalisasi ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sudah menjadi isu strategis dalam ekonomi global dengan ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan mempunyai kekuatan dan peluang yang besar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus pada PT. BPR Sukadana Surakarta) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan perbankan pada saat ini sudah sangat ketat. Pentingnya faktor pelayanan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini setiap perusahaan dan industri bertahan di dalam perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk kategori bidang industri jasa. Persaingan perbankan di Indonesia saat ini semakin kompetitif sehingga setiap perusahaan harus memikirkan cara dan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing. Tingginya permintaan dari pelanggan, baik dari lingkup domestik maupun internasional, mengharuskan perusahaan agar mampu meningkatkan kualitas kinerja. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan daya saing, baik skala domestik dan internasional, adalah dengan menghasilkan suatu produk dan jasa den gan kualitas yang terbaik. Pelayanan, budaya kerja, dan kualitas mutu produk yang diberikan ke para pelanggannya juga harus diperhatikan oleh setiap perusahaan. Perhatian pada kualitas mutu perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan pelanggan dan kinerja perusahaan. Kepuasan pelanggan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apabila pelanggan tidak merasa puas, maka akan timbul ketidakpercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Tingginya permintaan 15

kebutuhan akan pelayanan dan produk dari setiap perbankan, hal ini membuat intensitas persaingan antar perbankan juga semakin ketat. Perbankan merupakan sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan ke giatan usahanya (Booklet OJK : Perbankan Indonesia 2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 menjelaskan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Apabila bank tidak mampu melayani para nasabahnya dengan baik maka bank tersebut tidak akan dipercayai oleh nasabahnya. Hal tersebut dapat menganggu kinerja operasional bank secara keseluruhan. Bank Indonesia dalam situsnya menyebutkan bahwa jumlah perbankan yang tersebar di seluruh Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu bank konvensional, unit usaha syariah, bank umum syariah, BPR konvensional, dan BPR syariah. Penelitian ini terbatas pada bank konvensional. Jumlah bank konvensional yang terdapat di Indonesia berjumlah 145 bank, yakni terbagi dalam beberapa kategori yaitu Bank Pemerintah (Persero) sebanyak 5 bank, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa sebanyak 43 bank, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) non Devisa sebanyak 32 bank, BPD sebanyak 26 bank, campuran sebanyak 28 bank, dan Bank Asing sebanyak 11 bank. Dilihat dari 16

keberagaman jenis bank yang ada di Indonesia membuat persaingan bisnis perbankan semakin ketat dan membuat pihak bank harus lebih meningkatkan kualitas produk dan jasa pelayanan, serta kinerja operasional perusahaan. Peningkatkan kualitas yang dilakukan masing-masing bank diharapkan mampu memenuhi dan melebihi harapan yang diinginkan oleh para pelanggan. Dengan adanya harapan dari pelanggan terhadap kualitas barang dan jasa yang diberikan dari setiap perusahaan, maka hal tersebut dapat dijadikan acuan sebagai peningkatan kinerja pada perusahaan (Dale, 1999: 5). Perbankan saat ini harus memiliki strategi dalam hal meningkatkan mutu kualitas pengelolaan operasional perusahaan agar memberikan kualitas produk dan pelayanan yang dapat diterima oleh para konsumennya. Dengan menerapkan sebagian operasi praktik manajemen di setiap divisi-divisi perusahaan hal tersebut menjadikan perusahaan dapat memenangi kompetisi di pasar (Heizer dan Render, 2004). Oleh karena itu kualitas telah menjadi mekanisme yang strategis untuk mengukur kinerja perusahaan di lingkungan bisnis (Hassan et al, 2012). Benson dan Schroeder (1989) menyebutkan ada beberapa faktor kesuksesan pelaksanaan kualitas mutu, yaitu: 1) Peranan divisi manajemen puncak dan kebijakan mutu; 2) Peran divisi kualitas mutu; 3) Pelatihan; 4) Desain produk dan jasa; 5) Manajemen pemasok, prosedur manajemen operasi, dan proses manajemen; 6) Kualitas data dan hubungan karyawan. Masing-masing 17

faktor tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam melakukan pelayanan terhadap para nasabahnya dan meningkatkan mutu kualitas operasional perusahaan. Nasabah saat ini memiliki banyak pilihan dalam hal memilih kualitas barang dan jasa. Situasi tersebut menuntut perusahaan untuk mengawasi dan meningkatkan kualitas sebagai alat ukur pengontrol standardisasi kualitas dari setiap komponen perusahaan yang ada. Kinerja perusahaan merupakan output atau hasil yang dihasilkan sebuah perusahaan yang kemudian diukur dan dibandingkan dengan hasil output yang diharapkan (Jahanshahi, et al., 2012). Kualitas pelayanan menentukan keunggulan produk yang dikeluarkan oleh setiap bank. Oleh karena itu, setiap perbankan harus memperhatikan kualitas dalam hal memberikan kepuasan pelanggan. Untuk itu perbankan perlu melakukan usaha perbaikan secara optimal yang terus-menerus di semua lini dan komponen-komponen input yang ada di setiap perusahaan, yaitu lingkungan internal dan eksternal perusahaan, kemampuan karyawan, kebutuhan informasi, proses penjualan, lingkungan kerja, produksi, dan pemasaran. Banyak cara atau model yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan dan kinerja operasi perusahaan. Salah satu yang cocok untuk diterapkan dan diaplikasikan adalah model Total Quality Management (TQM). Konsep TQM merupakan model manajemen yang ada di 18

perusahaan untuk melakukan perbaikan terus menerus di setiap divisi perusahaan. Konsep tersebut menjadi sebuah pendekatan untuk meningkatkan efektivitas, fleksibilitas dan daya saing bisnis untuk memenuhi pelanggan (Oakland, 1993). TQM sudah banyak digunakan oleh para manajer di setiap perusahaan dan dikembangkan dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan keunggulan bisnis dalam melayani pelanggan. Faisal, et al (2010) menyebutkan bahwa hubungan TQM dengan kinerja kualitas memiliki hasil yang positif. TQM sebagai sebuah pendekatan untuk meningkatkan efektifitas, fleksibilitas dan daya saing bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. memiliki 17 elemen TQM (Faisal et al, (2010). Penelitian ini hanya menggunakan 6 elemen TQM yang relevan, yaitu komitmen manajemen puncak, perbaikan berkesinambungan dan inovasi, keterlibatan karyawan, informasi dan analisis, proses manajemen, perencanaan strategis. Penerapan TQM menekankan peran penting manajemen atas komitmen dalam mengendalikan keseluruhan penerapan TQM di dalam perusahaan. Manajemen dan pemimpin senior dapat dijadikan panduan perusahaan dalam melakukan setiap aktivitas perusahaan serta dapat menilai kinerja perusahaan secara keseluruhan. Kanji (2001) menegaskan bahwa komitmen manajemen puncak adalah alat pengendali yang fundamental dalam keunggulan bisnis yang secara tidak langsung sangat mempengaruhi kualitas kinerja secara keseluruhan. 19

Pelayanan yang terbaik merupakan tujuan utama perusahaan untuk menciptakan nilai dan keuntungan khususnya pada perbankan. Pe rbaikan secara terus menerus dan inovasi, merupakan bagian yang paling penting dalam hal pelayanan. Perbaikan sistem secara berkesinambungan merupakan usaha yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah dan membuat sesuatu menjadi lebih baik. Sedangkan dalam hal inovasi, perusahaan melakukan perubahan yang berarti bagi pengembangan dan perbaikan di setiap lini dari segi proses, perbaikan produk, layanan dan menciptakan nilai baru bagi perusahaan. Elemen lain dalam TQM adalah keterlibatan karyawan di setiap kegiatan yang dilakukan perusahaan. Saat ini, perusahaan diharuskan untuk melibatkan seluruh karyawannya dalam segala aktivitas perusahaan, seperti membebaskan para karyawannya untuk meningkatkan kinerja dan mengeksploitasi diri sendiri dengan melakukan hal-hal baru. Selain itu, perusahaan juga terus memantau partisipasi para karyawannya agar tidak keluar dari jalur aturan yang sudah ada dengan tujuan agar memberikan nilai lebih terhadap pelanggannya. Tujuan dari setiap bisnis adalah memenuhi kebutuhan dan harapan dari para pelanggannya. Apabila perusahaan memenuhi hal tersebut maka kualitas kinerja meningkat. Dengan demikian, kepuasaan pelanggan juga meningkat. Pada sektor perbankan, saat ini informasi dan analisa sangat dibutuhkan perusahaan dalam membantu memastikan ketersediaan kualitas yang tinggi dan penggunaan 20

informasi pengguna seperti nasabah, partnership, dan karyawan. Unsur dimensi lainnya dalam TQM adalah proses manajemen. Pendekatan sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dalam penggunaannya untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi dalam mencapai peningkatan kinerja. Proses manajemen merupakan kombinasi dari metode, materi-materi, alat dan manusia/karyawan sebagai sebuah produksi di dalam perusahaan. Perusahaan harus terus mengembangkan sasaran strategis dan rencana kerja (action plan) dalam meningkatkan dan tetap menjaga kualitas kinerjanya. Cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas kinerja adalah dengan menetapkan metode dan proses dalam mengidentifikasikan setiap peluang-peluang dan potensi yang nantinya akan menjadi kekuatan strategis perusahaan. PT. Bank ABC Persero merupakan perusahaan BUMN yang didirikan pada tahun 1946. Kantor pusatnya berada di Jalan Sudirman Jakarta sebagai bank pertama yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia yang menerapkan sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard dengan memperhitungkan sisi keuangan, proses bisnis internal pelanggan, pembelajaran dan pertumbuhan kinerja perusahaan. Bank ABC merupakan obyek penelitian dalam hal implementasi TQM karena ABC khususnya divisi penjualan telah menerapkan TQM di setiap divisidivisinya dengan memaksimalkan kualitas dari produk dan pelayanan yang prima 21

dari konsep TQM. Namun dari pengamatan penulis, ditemukan bahwa Bank ABC belum sepenuhnya mengimplementasikan sistem TQM tersebut. Pengamatan tersebut didasarkan dari analisis rata-rata penilaian kinerja dari masing-masing sales yang masih di bawah 75%. Pencapaian tersebut merupakan dasar pencapaian key performance indicator (KPI) dalam hal memberikan reward, insentif, mengukur pencapaian target, serta kinerja pada seorang sales. Sistem TQM diterapkan pada perusahaan ABC agar kinerja perusahaan tersebut dapat lebih meningkat. Penerapan TQM di dalam perusahaan selayaknya mampu mengaplikasikan semua elemen yang ada di dalam TQM tersebut, misalnya konsep kualitas, teamwork, produktivitas, serta kepuasan pelanggan (Tjiptono & Ana : 4). Variabel-variabel yang ada di dalam TQM nantinya akan berpengaruh pada kinerja Bank ABC, termasuk kom itmen manajemen puncak, perbaikan berkesinambungan dan inovasi, keterlibatan karyawan, informasi dan analisis, proses manajemen, dan perencanaan strategis. Dilihat dari latar belakang yang sudah dijelaskan, peneliti ingin mengetahui lebih mendalam mengenai masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KUALITAS KINERJA SALES PADA DIVISI PENJUALAN DI PT. BANK ABC Tbk. 22

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Bank ABC saat ini sudah mengimplementasikan sistem TQM khususnya pada divisi penjualan. Namun pada hasil pengamatan secara langsung, dalam praktiknya sistem TQM tersebut tidak berjalan dengan optimal. Ketidak-optimalan kinerja sistem TQM, dapat diketahui dari rata-rata penilaian kinerja masingmasing sales yang masih di bawah 75% dalam key performance indicator sehingga Bank ABC perlu mengubah atau meningkatkan sistem penerapan TQM. Peningkatan sistem penerapan TQM dapat dikhususkan pada beberapa karakteristik TQM yang dapat berpengaruh pada kinerja perusahaan secara langsung dan tidak langsung. Karakteristik TQM seperti komitmen manajemen puncak, perbaikan berkesinambungan dan inovasi, keterlibatan karyawan, informasi dan analisis, proses manajemen, dan perencanaan strategis. Pertanyaan penelitian dari uraian di atas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah penerapan TQM berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 2. Apakah variabel komitmen manajemen puncak berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 3. Apakah variabel perbaikan berkesinambungan dan inovasi berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 23

4. Apakah variabel keterlibatan karyawan berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 5. Apakah variabel informasi dan analisis berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 6. Apakah variabel proses manajemen berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 7. Apakah variabel perencanaan strategis berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC? 24

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian Adapun tujuan peneliti ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis faktor pengaruh dari adanya implementasi TQM dalam meningkatkan kinerja divisi penjualan PT. Bank ABC. 2. Menganalisis pengaruh variabel komitmen manajemen puncak terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC 3. Menganalisis pengaruh variabel perbaikan berkesinambungan dan inovasi terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC 4. Menganalisis pengaruh variabel keterlibatan karyawan terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC 5. Menganalisis pengaruh variabel informasi dan analisis terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC 6. Menganalisis pengaruh variabel proses manajemen terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC 7. Menganalisis pengaruh variabel perencanaan strategis terhadap kinerja sales pada perusahaan PT. Bank ABC Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yaitu: 1. Bagi penulis, bermanfaat untuk lebih memperdalam pengetahuan dalam bidang TQM serta dapat membantu perusahaan dalam upaya 25

mencapai kinerja yang maksimal. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi pengetahuan dan wawasan terbaru serta sumbangan pemikiran terhadap pengembangan TQM bagi PT. Bank ABC termasuk bagi peneliti lainnya yang akan meneliti dengan tema yang sama. 2. Bagi perusahaan (PT. Bank ABC ), penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai pengembangan TQM di perusahaan PT. Bank ABC. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian mengenai pengaruh input perusahaan dan TQM terhadap kinerja sales. 3. Bagi lembaga/universitas (FEB UGM/Universitas Gadjah Mada), penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi dan pengetahuan bagi akademisi khususnya mengenai kebijakan dalam pengembangan TQM PT. Bank ABC. 26

1.4 Sistematika Penulisan Penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KUALITAS KINERJA SALES PADA DIVISI PENJUALAN PT. BANK ABC Tbk, disusun dalam 5 bab, yaitu BAB I PENDAHULUAN Bab ini menuliskan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai pengertian atau konsep dan teori yang digunakan dalam penyusunan skripsi, dan diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian sesusai dengan judul skripsi dan pokok permasalahan utama yang dijadikan sumber masalah dalam melakukan penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menyajikan beberapa metode penelitian yang terdiri dari desain pengambilan populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, jenis data, instrumen penelitian, batasan masalah penelitian, definisi operasional dan pengukuran, analisis data, model analisis data, pengujian model, dan menentukan formula hipotesis. 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menganalisis hasil akhir analisis dan membahas pokok utama permasalahan dan tujuan penelitian, termasuk di dalamnya terdapat uji instrumen validitas dan reliabilitas, pengolahan daya dan uji penggaruh antar variabel TQM dengan variabel kinerja sales serta pembahasan secara umum perusahaan serta sejarah dan visi misi perusahaan PT. Bank ABC Tbk. BAB V PENUTUP DAN KESIMPULAN Bab ini menyajikan kesim pulan, keterbatasan penelitian, dan saran dari hasil-hasil penelitian. 28