1. Dasar Hukum a. Undang-Undang RI mor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; b. Undang-Undang RI mor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; c. Undang-Undang RI mor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; d. Undang-Undang RI mor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; e. Undang-Undang RI mor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; f. Peraturan Pemerintah mor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan; g. Peraturan Kepala Badan POM RI mor H.K.03.1.23.23.04.12.2207 tentang Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga; Halaman 1 dari 4
2. Pengertian Industri Rumah Tangga Pangan adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) adalah jaminan tertulis yang diberikan Bupati /Walikota cq. Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap pangan IRT di wilayah kerjanya yang telah memenuhi persyaratan pemberian SPP-IRT dalam rangka peredaran pangan IRT. Pangan IRT adalah pangan olahan hasil produksi rumah tangga (IRT) yang diedarkan dalam kemasan eceran dan berlabel. 3. Tujuan a. Memberikan Izin untuk melakukan kegiatan Industri Rumah Tangga Pangan yang telah mengikuti SPP-IRT dalam rangka terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum. b. Dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan kesehatan pangan. c. Melindungi masyarakat dari pangan yang mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia. d. Sebagai pedoman bagi Industri Rumah Tangan (IRT) untuk menilai dan mengkaji segala bentuk tuntutan masyarakat selaku konsumen terhadap pangan yang diproduksi. 4. Sasaran Setiap orang atau badan hukum lainnya yang menyelenggarakan sarana Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP). Halaman 2 dari 4
5. Ruang Lingkup Prosedur ini menerangkan langkah-langkah kegiatan : 1. Proses permohonan Izin PIRT 2. Proses penambahan produk PIRT 3. Verifikasi dokumen 4. Pencatatan dan dokumentasi 6. Pihak yang terlibat a. Semua Pelaksana program di Seksi Penyediaan dan Pengawasan Perbekalan Kesehatan 7. Persyaratan Izin PIRT baru : a. Pemohon datang langsung tidak dapat diwakilkan. b. Surat permohonan ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan (asli bermaterai 6000) c. Mengisi formulir pendaftaran PIRT d. Memiliki sertifikat penyuluhan keamanan pangan dari Dinkes Kab/Kota e. SKDU/SKU dari kelurahan terbaru. f. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) g. Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar h. Contoh design label kemasan i. Mengisi data industri rumah tangga j. Surat pernyataan tidak akan merubah desain kemasan dan dibubuhi materai 6000. k. Membuat catatan komposisi produk dan cara pembuatan l. Untuk sediaan cair wajib uji pemeriksaan mikrobiologi, logam, pemanis,pengawet dan pewarna. m. Alamat dan Peta lokasi n. Denah bangunan Halaman 3 dari 4
o. Surat pernyataan tidak akan memakai bahan tambahan pangan berbahaya. p. Dimasukan ke dalam map folder MERAH untuk sediaan KERING q. Dimasukan ke dalam map folder BIRU untuk sediaan CAIR r. Pangan yang diproduksi TIDAK boleh berupa : Susu dan hasil olahannya Daging, ikan, unggas dan hasil olahannya yang memerlukan proses dan atau penyimpanan beku Pangan kaleng berasam rendah (PH> 4,5) Pangan bayi Minuman beralkohol Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pangan lain yang ditetapkan oleh Badan POM. 7.1 Persyaratan Izin PIRT penambahan Produk : a. Fotokopi KTP pemilik b. Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) c. Denah Ruangan beserta ukuran dan fungsi d. Data Produk makanan yang akan diproduksi e. Rancangan etiket/label pangan. 8. Masa berlaku perizinan selama 5 (lima) tahun Halaman 4 dari 4
AKTIVITAS Bagan Alur PerIzinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) Pemohon Kadinkes Kabid SDK Kasie Penyediaan dan Pengawasan Perbekkes Tidak lengkap TELAAH BERKAS Lengkap Pemberitahuan Penyuluhan Keamanan Pangan KETERANGAN 1. Pemohon datang ke Dinas Kesehatan Kab. Bekasi 2. Melengkapi persyaratan perizinan 3. Surat Permohonan ditujukan Kepada Kepala Dinas Kesehatan kemudian di disposisikan kepada Kabid SDK dan Kasie Penyediaan dan Pengawasan Perbekes 4. Jika berkas sudah lengkap dilanjutkan penyuluhan keamanan pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kab. Bekasi 5. Setelah lulus penyuluhan keamanan pangan dilanjutkan pemeriksaan sarana jika sesuai dokumentasikan kemudian diterbitkan Izin PIRT 6. Jika berkas tidak lengkap dan pemberitahuan pemohon untuk melengkapi. Diberikan Ijin Didokumentasikan Pemeriksaan Sarana Sesuai Tidak Sesuai Halaman 5 dari 4
Halaman 6 dari 4