BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpul data.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK TERHADAP BAHAYA RADIASI PADA SALAH SATU FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DI DAERAH JAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Congrat Roentgen tahun 1895 dan unsur Radium oleh Fierre dan Marie Curie, 3

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Data Responden. I. Mohon diisi dengan huruf cetak Umur: Lama bekerja:

Dasar Proteksi Radiasi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh manusia karena terpapari sinar-x dan gamma segera teramati. beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN HITUNG JENIS LEKOSIT PADA RADIOGRAFER DI PERUSAHAAN X SURABAYA TAHUN 2012 Laily Hidayati Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

RADIASI PENGION DAN PENGARUHNYA TERHADAP RONGGA MULUT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III Efek Radiasi Terhadap Manusia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2. Nilai Batas Dosis

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langsung maupun tidak langsung. Interaksi antara sinar X dengan sel akan terjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Diagnostic Reference Level (DRL) Nasional P2STPFRZR BAPETEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA D3 POLITEKNIK KESEHATAN GIGI MAKASSAR MENGENAI PROTEKSI RADIASI PADA FOTO ROENTGEN SKRIPSI

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tindakan tertentu, maupun terapetik. Di antara prosedur-prosedur tersebut, ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keparahannya berbanding lurus dengan dosis dan memiliki ambang batas. Jika

3. PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN LIMBAH RADIOAKTIF

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan para tenaga kerjanya (Siswanto, 2001). penting. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2003

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran gigi. Oleh: SHANGITA BALA JOTHY NIM:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di RSUD Karangasem, Kabupaten

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam peneltian ini adalah. penelitian kuantitatif dengan tipe pendekatan model observasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. bersinggungan dengan sinar gamma. Sinar-X (Roentgen) mempunyai kemampuan

BAB V Ketentuan Proteksi Radiasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. massanya, maka radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005, p.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

PEMERIKSAAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI DI PTKMR

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak dan Farmakologi. dari instansi yang berwenang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2000 TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan

BAB III METODOLOGI. dengan pendekatan crosssectional study (studi potong lintang) yang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI DALAM PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB I PENDAHULUAN. prognosis dan rencana perawatan khususnya pasien dengan pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah di Kelurahan Rowosari Kota

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

PREDIKSI DOSIS PEMBATAS UNTUK PEKERJA RADIASI DI INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN LAJU DOSIS PAPARAN RADIASI EKSTERNAL DI AREA RADIOTERAPI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG. Diterima: 6 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 DEPARTEMEN RADIOLOGI DENTAL FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. No. Responden : Tanggal : Usia : Jenis Kelamin : L / P

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah survei deskriptif dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu mengumpulkan data. Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini dapat menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang doperoleh. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta pada bulan Agustus 2013. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah mahasiswa pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta. Populasi penelitian adalah mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta. Metode pemilihan sampel adalah secara simple random sampling yaitu pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Estimasi besar sampel Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan rumus: Keterangan rumus : n = Besar sampel minimum. nn = ZZ2 2 pp(1 pp) (dd 2 ) nn = (1,962 )(0,859)(1 0,859) 0,07 2 nn = 94,91

ZZ 2 2 = Nilai distribusi normal baku pada tertentu. p = Proporsi kategori variabel yang diteliti = 85.89% d = Persisi (0.07) Persisi penelitian berarti kesalahan penelitian yang masih bisa diterima untuk memprediksi proporsi yang akan diperoleh yaitu 7% karena peneliti ingin mendapatkan hasil penelitian yang lebih tepat. Jadi, mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta yang dijadikan responden sebanyak 100 orang. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional No Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Ukur 1. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan Efek yang dapat ditimbulkan dari radiasi pengion pada pasien dan Dengan pengisian kuisioner. Ordinal. klinik terhadap operator 2. bahaya radiasi. Proteksi terhadap radiasi Penggunaan alat yang digunakan sebagai pelindung dari bahaya radiasi. Dengan pengisian kuisioner. Nominal. 3.5 Metode Pengumpulan Data dan Pelaksanan Penelitian 3.5.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai pengetahuan tentang kegunaan, dosis, bahaya dan proteksi radiasi pada penggunaan radiografi kedokteran gigi. 3.5.2 Pelaksanaan Penelitian Tahap 1: a. Pengurusan dari dekan fakultas kedokteran gigi universitas Sumatera Utara b. Pengurusan izin penelitian di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Jakarta.

Tahap 2: a. Pembagian kuisioner kepada mahasiswa kepaniteraan klinik di salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Jakarta. b. Pengumpulan data c. Pengolahan dan analisis data. 3.6 Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1 Pengolahan Data 1. Pengetahuan Untuk mengukur pengetahuan mahasiswa mengenai prosedur penggunaan radiografi kedokteran gigi dengan memberikan total skor terhadap kuesioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan 10, dimana setiap pertanyaan memiliki 2 pilihan jawaban yaitu BENAR (bobot 1), SALAH (bobot 0). Pengukuran pengetahuan berdasarkan jawaban responden (mahasiswa kepaniteraan klinik) dari seluruh pertanyaan yang diberikan dengan total skor maksimal adalah 10, maka tingkat pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: A. Baik, bila skor/hasil jawaban responden benar >80 ( >80%) B. Sedang, bila skor/hasil jawaban responden benar diantara 70-80 (70%-80%) C. Kurang,bila skor/hasil jawaban responden benar < 70 (<70%) 2. Data dilakukan secara manual, melalui proses: a. Editing (penyuntikan data) Dilakukan pemeriksaan kembali apakah data yang terkumpul sudah lengkap, terbaca dengan jelas dan tidak meragukan serta apakah ada kesalahan dan sebagainya. b. Membuat Lembaran Kode Membuat kode pada lembaran kuesioner yang tujuannya untuk memberi nomer responden, memberi bobot kepada setiap jawaban yang diberikan responden untuk lebih mudah dalam pengolahan dan penghitungan total skor dari semua pertanyaan. c. Memasukan Data Memasukan data ke dalam kolom-kolom yang telah disesuaikan dengan jawaban masingmasing pertanyaan dan bobot dari masing-masing jawaban.

d. Tabulasi Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian. 3.6.2 Analisis Data Data diolah secara deskriptif yaitu data univarian dan dihitung dalam bentuk persentase. 3.7 Etika Penelitian Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari komisi etik (Health Research Ethical Committee of North Sumatera) dengan nomor surat 308/KOMET/FKUSU/2013 dengan judul, Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik terhadap Bahaya Radiasi pada Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Daerah Jakarta. Sebelum penelitian berjalan, responden telah diberikan penjelasan mengenai manfaat dan resiko dari penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Responden Berdasarkan Jenis kelamin Dalam penelitian ini sampel yang didapat berjumlah 100 orang. Responden berasal dari mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta. Tabel 5. responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Wanita 35 65 35% 65% 4.2 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Kegunaan Radiografi Kedokteran Gigi Tabel 6. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui kegunaan radiografi 77 23 77% 23% 4.3 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Prinsip Keselamatan dalam Penggunaan Radiografi

Tabel 7. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui prinsip keselamatan dalam penggunaan radiografi 61 39 61% 39% 4.4 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Prinsip ALARA Tabel 8. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang prinsip ALARA 55 45 55% 45% 4.5 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Efek Merugikan yang Timbul dari Sinar Radiasi Tabel 9. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui efek merugikan yang ditimbulkan oleh sinar radiasi 100 0 100% 0% 4.6 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Efek yang Ditimbulkan Jika Dosis Radiasi Berlebihan Tabel 10. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang efek yang ditimbulkan jika dosis radiasi yang diterima berlebihan

43 57 43% 57% 4.7 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Definisi dari Efek yang Timbul Tanpa Nilai Batas Ambang Dosis Radiasi Tabel 11. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui definisi dari efek yang timbul tanpa dipengaruhi nilai batas ambang dosis radiasi 56 44 56% 44% 4.8 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Tujuan dari Proteksi Radiasi Tabel 12. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tujuan dari proteksi terhadap sinar radiasi 99 1 99% 1% 4.9 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Alat Proteksi yang Digunakan oleh Pasien Tabel 13. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang alat proteksi yang bisa digunakan oleh pasien

96 4 96% 4% 4.10 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Posisi Operator Ketika Dilakukan Radiografi Tabel 14. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui posisi operator minimal dalam prosedur radiografi 94 6 94% 6% 4.11 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Mengenai Jarak Minimal Operator dari Sumber Radiasi Tabel 15. mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang jarak minimal operator dari sumber radiasi 52 48 52% 48% 4.12 Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Secara Individu Mengenai Bahaya Radiasi pada Satu Fakultas Kedokteran Gigi di Daerah Jakarta

60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 26% 23% 51% Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Terhadap Bahaya Radiasi Kurang Sedang Baik Grafik 1. Pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik secara individu mengenai bahaya radiasi pada salah satu fakultas kedokteran digi di daerah Jakarta.

BAB 5 PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel pada mahasiswa kepaniteraan klinik Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta. Untuk memperoleh data responden dilakukan wawancara dengan bantuan kuesioner. Seleksi juga dilakukan dengan pengambilan hanya pada sampel mahasiswa kepaniteraan klinik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 orang responden pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta diperoleh hasil 77% frekuensi responden wanita (Tabel 5). Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Emilia Mestika yang melakukan penelitian di dalah satu Fakultas Kedokteran Gigi di Sumatera Utara dengan responden wanita sebanyak 72,5%. Dari perbandingan ini dapat kita lihat mahasiswa kepaniteraan klinik lebih kecil persentasenya berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan, memperlihatkan bahwa fakultas kedokteran gigi lebih banyak diminati oleh perempuan. responden yang mengetahui kegunaan radiografi sebesar 77% (Tabel 6) dibandingkan dengan hasil penelitian Emilia Mestika tentang pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik mengenai kegunaan radiografi didapat 83,8% mengetahuinya. Hampir semua perawatan gigi dan mulut membutuhkan data penunjang berupa pemeriksaan radiografi agar perawatan yang dilakukan mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya, kegunaan atau manfaat dari radiografi itu sendiri adalah membantu menegakka diagnosis, menentukan rencana perawatan dan juga untuk mengevaluasi hasil perawatan. 3 mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui prinsip keselamatan terhadap radiasi menurut ICRP yaitu 61% (Tabel 7), dan prinsip ALARA adalah 55% (Tabel 8). Pada hasil ini menunjukkan, pengetahuan mahasiswa kepaniteraan kinik terhadap prinsip umum yang diterapkan ICRP dalam melakukan radiografi adalah kurang. Dalam hal melakukan proteksi, ICRP (International Commission on Radiological Protection) telah menerbitkan bahwa dalam melakukan suatu radiografi harus memenuhi 3 prinsip umum, sebagai berikut : 1. Justifikasi : pemanfaatan radiasi harus mempunyai manfaat yang lebih besar dari pada resiko yang diterima.

2. Optimasi (ALARA) : pemanfaatan radiasi harus diupayakan serendah mungkin dengan mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. 3. Limitasi : pemanfaatan radiasi tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang sudah ditetapkan oleh peraturan. Mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui tentang efek yang merugikan akibat radiasi sebesar 100% (Tabel 9). Dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya oleh Emilia Mestika, pengetahuan responden terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh radiasi dalam melakukan radiografi dental adalah 88,8% responden yang mengetahuinya. Dapat disimpulkan mahasiswa kepaniteraan klinik pada penelitian sekarang dan sebelumnya oleh Emilia Mestika termasuk kategori baik dalam mengetahui efek merugikan atau bahaya oleh radiasi. Efek-efek yang timbul jika terpapar sinar radiasi yang berlebihan contohnya seperti katarak, rambut rontok (2-6 Sv), eritema kulit, fibrosis, pertumbuhan dan perkembangan abnormal, dan bisa menjadi kanker (>10Sv) bahkan kematian. 2,3 Sebanyak 43% (Tabel 10) mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui efek radiasi yang dapat timbul akibat dosis radiasi yang berlebihan dan sebanyak 56% (Tabel 11) mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui perbedaan efek definisi dari efek stokastik. Rendahnya persentase yang mengetahui efek yang dapat timbul dari sinar radiasi menyebabkan mahasiswa kepaniteraan klinik yang akan melakukan prosedur radiografi lebih tidak berhati-hati dalam melakukan paparan sinar radiasi ke pasien. Mahasiswa kepaniteraan klinik kurang mengetahui definisi dari efek stokastik dan non stokastik yang merupakan efek atau risiko yang yang ditimbulkan akibat sinar radiasi. Efek stokastik didefinisikan sebagai suatu yang menyebabkan terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh nilai ambang. Sedangkan efek non stokastik (deterministik) didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat dalam keparahan penyakit akibat dosis radiasi yang melebihi ambang batas. 3,16,17 Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa kepaniteraan klinik sebagai responden yang mengetahui tujuan dilakukannya proteksi terhadap sinar radiasi 98% (Tabel 12), sedangkan frekuensi responden yang mengetahui apron sebagai alat yang digunakan pasien sebagai alat proteksi didapat 94% (Tabel 13). Proteksi radiasi merupakan prosedur penting yang harus dilakukan sebelum melakukan radiografi. Persiapan terhadap proteksi radiografi harus dilakukan terhadap semua yang

berhubungan dengan pelaksanaan radiografi antara lain pasien, operator dan lingkungan kerja radiologi. Tujuan dilakukannya proteksi terhadap sinar radiasi adalah untuk melindungi tubuh dan bagian-bagian yang sensitif dari tubuh agar tidak terkena langsung dari paparan sinar radiasi utama sehingga meminimalkan resiko yang yang terjadi akibar sinar radiasi. Untuk menurunkan dosis serap terhadap pasien dan paparan terhadap personil, prinsip proteksi radiasi meliputi waktu, jarak, dan perisai radiasi harus diterapkan dengan benar. 11 mahasiswa kepaniteraan klinik yang mengetahui posisi operator berada diluar ruang penyinaran didapat 96% (Tabel 14). Tetapi hanya 52% (Tabel 15) yang mengetahui berapa jarak minimal operator pada saat penyinaran. Hasil ini menunjukkan pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik baik, dalam mengetahui posisi operator, akan tetapi pengetahuan terhadap jarak minimal operator dari sumber radiasi termasuk kurang. Jarak merupakan sarana sarana yang berguna untuk perlindungan karena intensitas radiasi menurun dengan kuadrat jarak. Menggandakan jarak dari sumber radiasi utama, berarti mengurangi empat kali lipat bahaya yang ditimbulkan.. 2

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik pada salah satu Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta tentang bahaya radiasi dan proteksi radiasi dikategori baik sebanyak 51%. 6.2 Saran Saran untuk Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Jakarta berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang bahaya radiasi sehingga mahasiswa yang akan melakukan prosedur radiografi akan lebih berhati-hati dan melakukan radiografi yang memiliki manfaat lebih besar dari pada resiko yang ditimbulkan. 2. Mahasiswa kepaniteraan klinik harus menaati SOP (Standard Operational Procedure yang sudah ada.