BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola hidup masyarakat yang cenderung semakin meningkat, berbagai macam penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang dinamakan diabetes mellitus atau yang lebih dikenal masyarakat dengan kencing manis (Rahmatsyah Lubis, 11 Juli 2006). Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa negara berkembang karena peningkatan kemakmuran di negara yang bersangkutan, akhir-akhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota-kota besar menyebabkan peningkatan prevalensi penyakit ganeratif, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus dan lain-lain (Suyono, 2003: 573). Diabetes mellitus merupakan suatu keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai macam komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, yang disertai lesi pada membrane basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop electron (Mansjoer arief, 2001: 580). Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius. Menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat (www.diabetes Mellitus News.com). Dengan prevalensi 8,4 % dari total penduduk, diperkirakan pada tahun 1995 terdapat 4,5 juta pengidap diabetes mellitus dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 12,4 juta penderita.
Berdasarkan data Departemen Kesehatan jumlah pasien Diabetes Mellitus rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin dan 4 % wanita hamil menderita Diabetes Mellitus Gestasional (www.depkes.go.id). Di Jawa Tengah berdasarkan data pola penyakit penderita, puskesmas dan rumah sakit dari berbagai tingkat umur, jumlah kasus DM menempati urutan kedua setelah penyakit neoplasma ganas. Sedangkan berdasarkan data pola kematian menurut penyakit penyebab kematian pasien dirawat di rumah sakit Jawa Tengah. Diabetes Mellitus menempati urutan ke 16 dengan jumlah 430 orang (1,15%) dari jumlah kematian 37,279 orang dari penyakit yang lainnya (Profil Kesehatan Kota th. 2006). Berdasarkan tingginya angka kejadian penyakit diabetes mellitus, maka diperlukan tindakan keperawatan secara terpadu dan menyeluruh melalui kerja sama antar anggota keluarga dan tim keperawatan keluarga. Pencegahan primer adalah pencegahan terjadinya Diabetes Mellitus, pada individu yang berisiko melalui modifikasi gaya hidup (pola makan tidak sesuai, aktifitas fisik yang kurang, penurunan berat badan) dengan didukung program edukasi yang berkelanjutan. Kendati program ini mudah, tetapi sangat menghemat biaya. Oleh karena itu dianjurkan untuk dilakukan di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Sedangkan pencegahan sekunder, merupakan tindakan pencegahan terjadinya komplikasi akut maupun jangka panjang. Programnya meliputi pemeriksaan dan pengobatan tekanan darah, perawatan kaki diabetes, pemeriksaan mata secara rutin,
pemeriksaan protein dalam program urine, program menurunkan dan menghentikan kebiasaan merokok (www.sinarharapan.com. Diakses tgl 12 februari 2009). Dilihat dari jenis penyakit dan komplikasi yang ditimbulkan, penyakit Diabetes Mellitus dapat memberikan pengaruh negative, tidak hanya bagi penderita itu sendiri melainkan pada anggota keluarga yang tidak menderita Diabetes Mellitus. Pengaruh negative bagi keluarga meliputi bidang fisik, psikologis dan social. Effendi (1998), mengatakan bahwa dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga, yang mengambil keputusan dalam memecahkan masalah tersebut adalah kepala keluarga dan anggota keluarga yang dituakan. Dalam maengatasi masalah ini peran perawat kesehatan adalah memberikan asuhan keperawatan keluarga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Menurut Friedman (1998) keluarga memiliki tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya, termasuk mengenal masalah tentang Diabetes Mellitus, mengambil keputusan untuk melakukan tindakan pengobatan yang tepat, memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, mempertahankan suasana rumah yang kondusif bagi kesehatan. Berkaitan dengan data tersebut diatas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan keluarga dengan memberikan asuhan keperawatan dalam pengelolaan dan pencegahan terjadinya komplikasi pada keluarga dengan diabetes mellitus dalam bentuk penyusunan karya tulis ilmiah Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Mellitus di Kelurahan Palebon Wilayah Kerja Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang, dengan pendekatan proses keperawatan. B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum Mengetahui / mendiskrisikan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R dengan Diabetes Mellitus khususnya Ny. A di daerah binaan Palebon Rt. 09 Rw. II wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari studi kasus ini adalah sebagai berikut : a. Mendiskripsikan pengkajian keluarga pada Ny. A dengan masalah utama diabetes mellitus di keluarga Tn. R. b. Mendiskripsikan masalah keperawatan keluarga dengan Diabetes Mellitus. c. Mendiskripsikan penyebab timbulnya masalah keperawatan keluarga dengan Diabetes Mellitus. d. Mendiskripsikan hambatan dan alternatif pemecahan masalah yang muncul pada asuhan keperawatan keluarga degan Diabetes Mellitus. e. Mengetahui implementasi secara komprehensif dari tahap pengkajian, rencana keperawatan, tindakan yang telah dilakukan dan evaluasi dari tindakan. C. Metodologi Metodologi yang digunakan penulis dalam karya tulis ini adalah : 1. Metode penyusunan Deskriptif Metode yang digunakan yang mengungkapkan peristiwa dan bertujuan pada pemecahan masalah yang dihadapi saat ini dan hasilnya dapat dievaluasi pada saat ini juga. a. Study pustaka
Yaitu mencari informasi-informasi melalui bebrapa literatur yang berasal dari buku-buku ilmiah, majalah ilmiah serta media cetak lainnyayang ada diperpustakaan untuk dijadikan landasan teori dalm memberikan pelayanan maupun penulisan karya tulis ini. b. Study lapangan Yaitu memberikan asuhan keperawatan secara nyata dilapangan untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang perkembangan suatu subyek melalui proses keperawatan. 2. Lokasi dan waktu Lokasi yang digunakan sebagai sumber bahan karya tulis adalah di wilayah kerja Puskesmas Tlogosari Wetan. 3. Tehnik pengumpulan data Dalam pengumpulan data dipakai tehnik sebagai berikut : a. Observasi Dengan menggunakan pengamatan langsung dan berperan serta selama perawatan yakni dengan mengamati keadaan umum, perkembangan penyakit pasien, penatalaksanaan dan pengobatan serta berperan serta aktif memberikan asuhan keperawatan. b. Wawancara Yaitu kegiatan untuk mendapatkan keterangan langsung dengan tanya jawab kepada keluarga klien, perawat ruangan maupun dokter dan kesehatan lainnya. c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan adalah ketrampilan dasar yang digunakan dalam melakukan pengkajian, pemeriksaan digunakan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan fisik ini memungkinkan perawat dalam mengumpulkan data fisik klien yang luas. D. Sistematika Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penulisan, serta sistematika penulisan. BAB II, berisi tinjauan pustaka yang berisi konsep dasar Penyakit Diabetes Mellitus terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologi, klasifikasi, etiologi, pathofisiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan, diagnosa keperawatan dan pathways penyakit. Sedangkan proses keperawatan keluarga meliputi mengidentifikasi data, tahap dan riwayat perkembangan, data lingkungan, struktur keluarga dan koping keluarga. BAB III, berisi tinjauan kasus yang berisi tentang asuhan keperawatan keluarga dengan Diabetes Mellitus yang dimulai dari pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, perencanaan / intervensi, pelaksanaan / implementasi dan evaluasi. BAB IV, bab ini membahas tentang permasalahan yang dijumpai dalam tinjauan kasus dan ketidaksesuaian dengan yang ada dalam tinjauan teori. BAB V, penutup yang berisi kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN