OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara R

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

KABIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL (Persfektif UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan

Internalisasi Rancangan Peraturan Menteri PAN dan RB

IMPLEMENTASI PERMENPAN NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KETAHANAN PANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Setyanta Nugraha Ketua Tim Penyusun Jabatan Fungsional Analis APBN Sekretariat Jenderal DPR RI

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

Peraturan...

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

BIRO KEPEGAWAIAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

Peraturan...

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PENYESUAIAN/INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEBIJAKAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2014

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

DISAMPAIKAN OLEH: KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI 2011 LKPP, SIMPOSIUM,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

XIV. WIDYAISWARA A. DASAR HUKUM

JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DAN ANGKA KREDITNYA

Penilaian Prestasi Kerja Bagi Dosen Tetap Yayasan yang Telah Memiliki Sertifikat Pendidik

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN NOMOR 4 TAHUN 2010

penilaian Menurut PP 46 Tahun 2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

XVII. PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

POLA PEMBINAAN. SOFYAN ANTONIUS, Ak. MM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

2 Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 3. Peraturan Pemerint

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/ INPASSING (PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

XXIII. PERENCANA A. DASAR HUKUM

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

XXII. STATISTISI A. DASAR HUKUM

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

III. PENGAWAS BENIH IKAN

Dasar Hukum Jabatan Fungsional

TANTANGAN DAN KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL PERENCANA

PENGANGKATAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

ANGKA KREDIT ARSIPARIS : BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA KEPMENPAN 09/KEP/M.PAN/2/2002 DENGAN PER/3/M.PAN/3/2009

ADMINISTRASI JAB-FUNG PRANATA KOMPUTER

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lemba

Transkripsi:

OUTLINE ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH DEFINISI DAN LATAR BELAKANG DASAR HUKUM COMPARATIVE ADVANTAGES JENJANG, KRITERIA, TUGAS DAN FUNGSI JAFUNG TUNJANGAN JABATAN POLA KARIR, PENGANGKATAN AKPD, BATAS USIA PENSIUN DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI SKP, FORMASI, KONVERSI ANGKA KREDIT

LATAR BELAKANG 1. Melaksanakan Amanat UU ASN mengembangkan jabatan fungsional tertentu dan agar pegawai Kementerian Keuangan tidak hanya fokus pada jalur karier di jabatan struktural; 2. Menjawab tantangan dan permasalahan terkait kompleksitas pengelolaan keuangan daerah sehingga dibutuhkan keahlian tertentu untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

DASAR HUKUM 1 PERATURAN MENTERI PAN-RB NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH 7 PERATURAN MENTERI PAN-RB NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL MELALUI PENYESUAIAN/INPASSING 2 PERATURAN BERSAMA MENTERI KEUANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 74/PMK.07/2015 DAN NOMOR 17 TAHUN 2015 DAN PMK NOMOR 96/PMK.07/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JAFUNG AKPD 8 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 201/PMK.07/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING) JAFUNG AKPD 3 4 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.07/ 2015 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JAFUNG AKPD KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 1256/KMK.01/2015 TENTANG PENETAPAN UNIT PEMBINA INTERNAL JAFUNG AKPD 9 10 PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 205/PMK.01/2016 TENTANG PEDOMAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN JUMLAH PEGAWAI DALAM JJAFUNG DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TUNJANGAN JAFUNG AKPD 5 KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/KM.1/2016 TENTANG URAIAN JAFUNG AKPD LINGKUNGAN DJPK 6 PERATURAN DIRJEN PERIMBANGAN KEUANGAN NOMOR PER-8/PK/2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN AKPD DI LINGKUNGAN DJPK

COMPARATIVE ADVANTAGES Sebagai alternatif pengembangan karir Merupakan kompetensi keahlian Kontrak kinerja fokus pada tujuan organisasi Kenaikan pangkat dapat lebih cepat Asosiasi AKPD sebagai sarana transfer knowledge Diklat berbasis kompetensi

JENJANG, KRITERIA, DAN TUGAS JAFUNG AKPD NO. JENJANG KRITERIA KEPANGKATAN FUNGSI DAN TUGAS 1. AKPD Ahli Pertama Penata Muda, III/a Penata Muda Tk I, III/b 2. AKPD Ahli Muda Penata, III/c Penata Tk I, III /d 3. AKPD Ahli Madya Pembina, IV/a Pembina Tk I, IV/b Pembina Utama Muda, IV/c Melakukan inventarisasi dan identifikasi data terkait HKPD/Keuangan Daerah Melakukan pengolahan dan analisis data terkait HKPD/Keuangan Daerah Menyusun rekomendasi dan advokasi terkait HKPD/Keuangan Daerah 4. AKPD Ahli Utama Pembina Utama IV/d Pembina Utama, IV/e Menyusun konsep dan desain HKPD/Keuangan Daerah

TUGAS TAMBAHAN JAFUNG AKPD 1. Membuat modul bahan ajar diklat analisis keuangan pusat dan daerah; 2. Membuat karya tulis ilmiah di bidang analisis keuangan pusat dan daerah; 3. Membuat model kebijakan sebagai bahan diklat analisis keuangan pusat dan daerah; 4. Membuat alat bantu diklat analisis keuangan pusat dan daerah; 5. Mengembangkan buku pedoman tentang analisis keuangan pusat dan daerah; 6. Menyusun/mengembangkan juklak/juknis di bidang analisis keuangan pusat dan daerah; dan 7. Melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas pokok jabatannya.

TUNJANGAN JABATAN AKPD JENJANG JABATAN AKPD Pertama (Gol. III/a III/b) AKPD Muda (Gol. III/c III/d) AKPD Madya (Gol. IV/a - IVc) AKPD Utama (Gol. IV/d IV/e) BESAR TUNJANGAN Rp540.000,00 Rp960.000,00 Rp1.260.000,00 Rp1.500.000,00 Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2017

POLA KARIR Pejabat Fungsional dapat dimungkinkan perpindahan (mutasi) diagonal. Perpindahan diagonal adalah perpindahan pegawai dari jabatan struktural ke jabatan fungsional atau sebaliknya.

PENGANGKATAN AKPD (1) PENGANGKATAN PERTAMA berijazah paling rendah Sarjana (S-1) /Diploma IV (D-IV); pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; Telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional untuk AKPD; nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

PENGANGKATAN AKPD (2) PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN Tersedia lowongan formasi; berijazah paling rendah Sarjana (S-1) /Diploma IV (D-IV); pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a; Telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional untuk AKPD; mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang analisis keuangan pusat dan daerah; memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang analisis keuangan pusat dan daerah secara kumulatif paling kurang 2 (dua) tahun; nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (satu) tahun terakhir; Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun.

PENGANGKATAN MELALUI PENYESUAIAN (INPASSING) A. Syarat Penyesuaian (Inpassing) berijazah paling rendah Sarjana (S-1) /Diploma IV (D-IV); pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III / a; memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang analisis keuangan pusat dan daerah secara kumulatif paling kurang 2 (dua) tahun; mengikuti dan lulus uji kompetensi Penyesuaian (Inpassing) di bidang analisis keuangan pusat dan daerah; nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; memiliki usia paling tinggi: 1) 55 (lima puluh lima) tahun untuk Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Pertama dan Ahli Muda; dan 2) 57 (lima puluh tujuh) tahun untuk Analis Keuangan Pusat dan Daerah Ahli Madya dan Ahli Utama. Tidak sedang menjalani / dijatuhi hukuman disiplin dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat pada masa Penyesuaian (Inpassing) sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan mengenai Disiplin PNS; Tidak sedang menjalankan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan pada masa Penyesuaian (Inpassing); dan Tidak sedang menjalankan cuti diluar tanggungan Negara (Inpassing).

TATA CARA PELAKSANAAN INPASSING (1) PPK menetapkan Formasi Jafung AKPD Sosialisasi Pengisian Formasi SKPD mengusulkan PNS dgn data persyaratan OPD yg membidangi Kepegawaian Verifikasi Administrasi Lulus Pengusulan Uji Kompetensi Inpassing kepada Menkeu c.q Dirjen PK Tidak lulus Tidak lulus Uji Kompetensi Inpassing oleh Menkeu (Dirjen PK) Lulus Penetapan dan Pengangkatan oleh PPK Penyampaian hasil uji kompetensi Inpassing PMK 201/PMK.07/2016

TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING) (4) Penetapan dan Pengisian Formasi Jafung AKPD Instansi Pusat dan Daerah menetapkan formasi sesuai dengan kebutuhan yang dihitung sesuai dengan PMK mengenai Petunjuk Teknis Jafung AKPD dan menyampaikan ketetapan formasi dimaksud kepada Menteri Keuangan. Tahapan dalam pelaksanaan penyesuaian (inpassing) Penetapan dan Pengisian Formasi Pengusulan Penyesuaian (Inpassing) Verifikasi Administrasi Uji Kompetensi Penyesuaian (Inpassing) Penyampaian hasil seleksi penyesuaian (inpassing) Pengangkatan Jafung AKPD melalui penyesuaian (inpassing) Uji Kompetensi Penyesuaian (Inpassing) Uji kompetensi akan dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Tim Uji Kompetensi berasal dari unsur teknis yang membidangi analisis keuangan pusat dan daerah, unsur kepegawaian dan pejabat fungsional AKPD Ketentuan angka kredit penyesuaian (inpassing) PNS yang direkomendasikan untuk menjadi Jafung AKPD melalui penyesuaian (inpassing) akan diberikan angka kredit sesuai dengan masa kerja dalam pangkat terakhir yang dimilikinya Pengangkatan Jafung AKPD Melalui Penyesuaian PNS yang lulus uji kompetensi penyesuaian (inpassing) dapat diusulkan untuk diangkat menjadi Jafung AKPD

TATA CARA PELAKSANAAN PENYESUAIAN (INPASSING) (3) B. Ketentuan Angka Kredit Penyesuaian (Inpassing) PNS yang direkomendasikan untuk menjadi Jafung AKPD melalui penyesuaian (inpassing) diberikan angka kredit sesuai dengan masa kerja dalam pangkat terakhir yang dimilikinya No. Jenjang Gol. Angka Kredit dan Masa Kepangkatan < 1 Tahun 1 - < 2 Tahun 2 - < 3 Tahun 3 Tahun / Lebih 1 III-a 0 12,5 25 37,5 Ahli Pertama 2 III-b 0 12,5 25 37,5 3 III-c 0 25 50 75 Ahli Muda 4 III-d 0 25 50 75 5 IV-a 0 37,5 75 112,5 6 Ahli Madya IV-b 0 37,5 75 112,5 7 IV-c 0 37,5 75 112,5 8 IV-d 0 50 100 150 Ahli Utama 9 IV-e 0 50 100 150 C. Penyampaian Rekomendasi dan Pengangkatan Jafung AKPD 1. Unit yang membidangi kepegawaian menyampaikan rekomendasi pengangkatan Jafung AKPD berdasarkan hasil seleksi penyesuaian (inpassing) kepada PPK. 2. PPK menetapkan pengangkatan penyesuaian (inpassing) dalam Jafung AKPD

BATAS USIA PENSIUN PP Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil 1. PNS yang telah mencapai Batas Usia Pensiun diberhentikan dengan hormat sebagai PNS 2. Batas Usia Pensiun sebagaimana dimaksud angka satu di atas yaitu : 58 tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional Ahli Muda, pejabat fungsional Ahli Pertama dan pejabat fungsional Keterampilan; 60 tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional Ahli Madya; 65 tahun bagi PNS yang memangku jabatan fungsional Ahli Utama;

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI Diklat Kompetensi Inti (Core Competency) No. Jenis Diklat Level 1 Diklat Manajemen Keuangan Daerah Dasar & Lanjutan 2 Diklat Manajemen Keuangan Publik Dasar & Lanjutan 3 Diklat Penguasaan Metode dan Teknik Analisis Dasar & Lanjutan 4 Diklat Kemampuan Menulis Dasar & Lanjutan

DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI Diklat Kompetensi Penunjang (Additional Competency) No. Jenis Diklat Level 1 Diklat Pengetahuan Kebendaharaan Negara 2 Diklat Analisa dan Proyeksi Perekonomian Daerah 3 Diklat Pengetahuan Hukum Adm. Keuangan Negara Dasar & Lanjutan Dasar & Lanjutan Dasar & Lanjutan 4 Diklat Manajemen Sistem Anggaran Dasar & Lanjutan 5 Diklat Manajemen BMN Dasar & Lanjutan 6 Diklat Pengetahuan Hukum Dasar & Lanjutan 7 Diklat Teknik Penyusunan Prosedur Non-Leveling 8 Diklat Pengetahuan Sistem Anggaran Non-Leveling

FORMASI JAFUNG AKPD Kebutuhan Jafung AKPD : jumlah dan susunan Jafung AKPD dalam jenjang tertentu yang diperlukan oleh suatu Instansi Pemerintah untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam jangka waktu tertentu Kebutuhan = Beban Kerja Jam Kerja Efektif Beban Kerja : waktu yg diperlukan untuk penyelesaian kegiatan Jam Kerja Efektif : jam kerja yang secara objektif digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dari kegiatan pokok dan tambahan Mengacu pada Lampiran V PMK 96/2015

PERHITUNGAN FORMASI JAFUNG AKPD 1. Penyusunan Rencana Kegiatan SKPD untuk Jafung AKPD - Renja SKPD - Pembuatan rencana kerja jika terdapat Jafung AKPD 2. Penghitungan beban kerja - PMK 96/2015 - Dihitung sesuai kondisi daerah No. Butir Kegiatan Beban Kerja 1 2 3 Tahun 2017 Tugas Pokok 1 Melakukan identifikasi dan inventarisasi data terkait Pendapatan Asli Daerah 1.051,51 2 Mengolah dan menganalisisi data/informasi terkait Pendapatan Asli Daerah 1.230,03 3 Memberikan rekomendasi terkait Pendapatan Asli Daerah 8.035,59 4 Melakukan telaah pengelolaan barang milik megara/daerah 205,00 5 Melakukan telaah standar analisa belanja 300,00 6 Melakukan telaah standar satuan harga 429,00 7 Melakukan telaah tambahan penghasian (tunjangan daerah) 429,00 Tugas Tambahan 1 Membuat modul bahan ajar diklat analisis keuangan pusat dan daerah 278,25 2 Membuat karya tulis ilmiah di bidang analisis keuangan pusat dan daerah 278,25 Jumlah Beban Kerja Tahun 2017 12.236,63

PENGISIAN FORMASI JAFUNG AKPD Penyesuaian (Inpassing) Sarjana (S-l)/Diploma IV; minimal Penata Muda/IIIa; Pengalaman di bidang analisis keuangan pusat dan daerah min 2 tahun; mengikuti dan lulus uji kompetensi; nilai kinerja min bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; usia maksimal 55 tahun untuk AKPD Ahli Pertama dan Ahli Muda; dan usia maksimal 57 tahun untuk AKPD Ahli Madya dan Ahli Utama. [s.d. Desember 2018 Permenpan 26 Tahun 2016] Pengangkatan Pertama Sarjana (S-l)/Diploma IV; minimal Penata Muda/IIIa; telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional; dan nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir Perpindahan Dari Jabatan Lain tersedia lowongan formasi untuk jabatan AKPD; Sarjana (S-l)/Diploma IV; minimal Penata Muda/IIIa; telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional; mengikuti dan lulus uji kompetensi; pengalaman di bidang analisis keuangan pusat dan daerah min 2 tahun; nilai prestasi kerja min bernilai baik dalam 2 tahun terakhir; dan usia paling tinggi 50 tahun

PELAKSANAAN TUGAS Pelaksanaan Tugas Jafung AKPD berbasis Kinerja Penilaian kinerja didasarkan pada pencapaian SKP Output SKP Jafung AKPD berupa Laporan Analisis Keuangan Pusat dan Daerah Tugas Pokok & Tambahan Konversi Kinerja Ke Angka Kredit Penyusunan SKP Penilaian SKP

PELAKSANAAN TUGAS JAFUNG AKPD Pimpinan Unit Teknis IKU & Renja Unit Teknis Uraian Tugas Jafung Paling sedikit 3 Tugas Pokok dan maksimal 20% Tugas Tambahan Jafung AKPD 57 Tugas Pokok dan 7 Tugas Tambahan Mengacu pada Lampiran II PMK 96/2015

KETENTUAN PENYUSUNAN DAN PENETAPAN SKP KETENTUAN UMUM Sasaran Kerja Pegawai (SKP) adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS SKP merupakan kontrak kinerja SKP disusun berdasarkan penetapan kinerja unit kerja dan merupakan penjabaran Rencana Kerja Instansi yang berorientasi pada hasil akhir secara nyata dan terukur SKP disetujui dan ditetapkan oleh pimpinan tinggi pratama di unit yang bersangkutan setiap tahun pada awal Januari

KETENTUAN PENYUSUNAN SKP (2) KETENTUAN TEKNIS AKPD menyusun SKP sesuai dengan jenjang jabatan SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari kegiatan sebagai turunan dari penetapan kinerja unit dengan mendasarkan kepada tingkat kesulitan dan syarat kompetensi untuk masingmasing jenjang jabatan Penentuan jumlah kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan beban kerja efektif satu tahun Selain melaksanakan tugas pokok, AKPD dapat melaksanakan tugas tambahan yang ditetapkan dalam SKP dan diberikan bobot dengan ketentuan: maksimal 20% dari hasil capaian tugas tambahan apabila tugas pokok sejumlah 3 (tiga) kegiatan maksimal 10% dari hasil capaian tugas tambahan apabila tugas pokok lebih dari 3 (tiga) kegiatan Mengacu pada Lampiran I PMK 96/2015

PENYUSUNAN DAN PENETAPAN SKP DI DJPK Pasal 5 Perdirjen PK No.8/2016 Telah menampung arahan ATASAN Jafung Pembahasan bersama dengan struktural Identifikasi Penyusunan SKP : Nov TA Berjalan Output : potensi permasalahan (SKP) di unit kerja TA Baru Penyusunan Konsep SKP Jan Mg I Telah mempertimbangkan ketersediaan data dan metode analisis yg akan digunakan Jan Mg II Pembahasan Konsep SKP Simultan dgn Pembahasan IKU Eselon II Jan 15 Penetapan SKP Dalam hal AKPD yang diangkat setelah bulan Januari, maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki jabatan

CONTOH FORMAT DAN PENGISIAN SKP

PENILAIAN SKP Dihitung berdasarkan capaian SKP yang telah ditetapkan, diukur berdasarkan aspek kuantitas, kualitas, dan waktu Perka BKN No 1 Tahun 2013 Nilai SKP = Nilai Kategori 91 Sangat Baik 76-90 Baik 61-75 Cukup 51-60 Kurang 50 Buruk

KONVERSI PENILAIAN KINERJA MENJADI ANGKA KREDIT

KONVERSI NlLAI KINERJA MENJADI ANGKA KREDIT Pejabat Penilai Tim Penilai Penilaian Kinerja Konversi Kinerja Kategori Nilai Besaran Konversi Sangat Baik 91 150% Baik 76-90 125% Cukup 61-75 100% Kurang 51-60 75% Buruk 50 50% x Angka Kredit Minimal per Tahun = Angka Kredit Mengacu pada Butir IV Lampiran Perber KBKN 17/2015 dan PMK 74/2015 Jenjang Angka Kredit Minimal Per Tahun Pertama 12,5 Muda 25 Madya 37,5 Utama 50

Penilaian Kinerja (Prestasi Pegawai) Penilaian perilaku dilakukan sesuai dengan sistem penilaian perilaku pada unit kerja atau melalui pengamatan oleh Pejabat Penilai terhadap AKPD yang dinilai, dengan mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing Orientasi pelayanan Integritas Komitmen Disiplin Kerjasama Kepemimpinan Penghitungan Kinerja AKPD PRESTASI

FORMAT PENILAIAN PRESTASI KERJA JABATAN FUNGSIONAL AKPD KEMENTERIAN/LEMBAGA/ JANGKA WAKTU PENILAIAN DAERAH PROV/KAB/KOTA BULAN... s.d.... 20... 1. YANG DINILAI a. Nama b. N I P c. Pangkat, golongan ruang d. Jabatan / Pekerjaan e. Unit organisasi 2. PEJABAT PENILAI a. Nama b. N I P c. Pangkat, golongan ruang d. Jabatan / Pekerjaan e. Unit organisasi 3. ATASAN PEJABAT PENILAI a. Nama b. N I P c. Pangkat, golongan ruang d. Jabatan / Pekerjaan e. Unit organisasi 4. UNSUR YANG DINILAI JUMLAH a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP)/ Nilai Prestasi Akademik*)... x 60% b. Perilaku Kerja 1. Orientasi Pelayanan 2. Integritas 3. Komitmen 4. Disiplin 5. Kerjasama 6. Kepemimpinan Jumlah**) Nilai rata-rata ***) Nilai Perilaku Kerja ****)... x 40% Nilai Prestasi Kerja (... ) Konversi Angka Kredit

CONTOH PERHITUNGAN KONVERSI NILAI KINERJA MENJADI ANGKA KREDIT (1) Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 89,68 x 60% 53,76 Perilaku Kerja 1. Orientasi Pelayanan 90 2. Integritas 90 3. Komitmen 87 4. Disiplin 86 5. Kerjasama 86 6. Kepemimpinan 85 Jumlah**) 524 Nilai rata-rata ***) 87,3 Nilai Perilaku Kerja 87,33 x 40% 34,92 Nilai Prestasi Kerja 88,68 Konversi Angka Kredit

CONTOH PERHITUNGAN KONVERSI NILAI KINERJA MENJADI ANGKA KREDIT (2) KONVERSI ANGKA KREDIT Angka kredit yang Hasil Penilaian Kinerja Angka kredit minimal yang didapat harus dicapai setiap tahun ANGKA SEBUTAN PROSENTASE (kolom 3 x kolom 4) 1 2 3 4 5 88,68 Baik 125% 37,5 46,8 Dilakukan oleh Tim Penilai dengan standart konversi : Kategori Nilai Besaran Konversi Sangat Baik 91 150% Baik 76-90 125% Cukup 61-75 100% Kurang 51-60 75% Buruk 50 50%

CONTOH PERHITUNGAN KONVERSI NILAI KINERJA MENJADI ANGKA KREDIT (3) KONVERSI ANGKA KREDIT Hasil Penilaian Kinerja Angka kredit minimal yang harus Angka kredit yang didapat Tahun ANGKA SEBUTAN PROSENTASE dicapai setiap tahun (kolom 4 x kolom 5) 1 2 3 4 5 6 1 88,68 Baik 125% 37,5 46.8 2 88,68 Baik 125% 37,5 46.8 3 88,68 Baik 125% 37,5 46.8 Jumlah Angka Kredit yang diperoleh 140.6 Dapat/belum dapat *) dipertimbangkan untuk kenaikan jabatan/pangkat... Terhitung mulai tanggal... Angka Kredit Kumulatif 150 x 80% = 120 Jika telah melampaui 80% DAPAT mengajukan kenaikan pangkat/jenjang JENJANG JABATAN/ GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT KUMULATIF TUGAS POKOK Melakukan kegiatan analisis dibidang keuangan pusat dan daerah AHLI PERTAMA AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA Ill/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e 50 50 100 100 150 150 150 200 200 JUMLAH 50 50 100 100 150 150 150 200 200 JUMLAH MINIMAL PER TAHUN 12,5 12,5 25 25 37,5 37,5 37,5 50 50