BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum Kepala Daerah menjadi Cossensus politik Nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara demokrasi akan selalu ditandai dengan adanya partai politik

I. PENDAHULUAN. Dalam Negara demokrasi, pemilu merupakan sarana untuk melakukan pergantian

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dikarenakan dari 4 Kabupaten/Kota di DIY. yang memiliki basis masa tidak sebanyak partai pesaingnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB I PENDAHULUAN. penentuan strategi komunikasi, jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

I. PENDAHULUAN. sangat penting dalam kehidupan bernegara. Pemilihan umum, rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. Sejak reformasi, masyarakat berubah menjadi relatif demokratis. Mereka

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

III. METODE PENELITIAN. Peneliti berusaha untuk menggambarkan bagaimana persepsi elit partai

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau

DINAMIKA POLITIK LOKAL SUKSESI PEMILU KEPALA DAERAH

PROFIL DPRD KABUPATEN SUMENEP PERIODE Disusun oleh: Bagian Humas & Publikasi Sekretariat DPRD Sumenep

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

Tjhai Chui Mie, Perempuan Tionghoa, Calon Walikota Singkawang Pilihan PDIP

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling bertukar informasi dengan antar sesama, baik di dalam keluarga

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan system pemerintahan. Dimana para calon pemimpin. PP NO 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PERMASAALAHAN YANG TIMBUL DARI PILKADA 2005 TERKAIT DENGAN PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANAH LAUT. Nomor 11/Kpts/ /III/2014

PEMERINTAHAN GOVERNMENT

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

I. PENDAHULUAN. Runtuhnya rezim Orde Baru memberikan ruang yang lebih luas bagi elit politik

I. PENDAHULUAN. Setiap lima tahun keanggotaan dewan perwakilan rakyat mengalami pergantian.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk kepedulian sebuah Negara terhadap rakyatnya. Di Indonesia sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. daerah (pemilukada) diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENGANTAR. keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi aktif untuk menentukan jalannya

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

BAB I PENDAHULUAN. rakyat indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang undang dasar negara

III. METODOLOGI PENELITIAN. cara-cara yang akan digunakan bersifat operasional dari kegiatan yang akan

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran perempuan dalam kontestasi politik di Indonesia, baik itu

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Kepala Daerah atau yang sekarang lebih dikenal dengan Pilkada

LAMPIRAN. Daftar Informan. Waktu. Tanggal 1 Novemvber 2016 pukul WIB. Tanggal 1 November WIB

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

Terpelajar itu harusnya setia dalam mendidik (Tawakkal Baharuddin) Untuk: Keluarga, Saudara dan Sahabat

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota

I. PENDAHULUAN. masyarakat untuk memilih secara langsung, baik pemilihan kepala negara,

BAB III METODE PENELITIAN

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan jenis penelitian deskriptif (descriptive research) dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research

BAB II METODE PENELITIAN. Dengan pengambilan sampel secara purposive random sampling yakni

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL

BAB II KONFIGURASI POLITIK DI KABUPATEN PATI

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

Pencalonan DPR RI sebagian besar memenuhi aturan zipper system 1:3, namun fenomena yang muncul adalah pencalonan pada angka 3 dan 6.

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemilihan Kepala Daerah secara langsung merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di wilayah Provinsi dan Kabupaten/ Kota berdasarakan Pancasila dan Undang undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Lebih lanjut sejak berlakunya Undang undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka dalam penentuan Kepala Daerah di suatu daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat dengan Pilkada. Sama halnya dengan Kabupaten Kabupaten yang lain, Kabupaten Kapuas juga akan meyelenggarakan Pilkada untuk melakukan pemilihan terhadap pemimpinnya. Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kapuas merupakan pesta demokrasi lima tahunan yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Kapuas. Pesta demokrasi ini yang kedua kalinya dilaksanakan di Kabupaten Kapuas. Anggaran yang diusulkan KPUD Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah untuk penyelenggaraan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (PILKADA) setempat kurang lebih Rp 20 miliar. 1 Banyak partai politik di Kabupaten Kapuas yang ikut meramaikan pertarungan Pilkada untuk mengusung salah satu calon, baik berupa partai besar maupun partai kecil yang berkoalisi demi mendapatkan 15% suara 1 KPUD, Kabupaten Kapuas. 1

sebagai syarat untuk dapat mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati. Partaipartai yang mengikuti persaingan Pilkada antara lain : PDIP, Partai Demokrat, PBB, Gerindra, juga terdapat parpol koalisi yang belakangan turut melebur yakni dari PPP, PAN, dan Hanura. 2 Partai-partai ini mengusung calon Bupati incumbent yang pernah memenangkan Pilkada sebelumnya yang di dominasi oleh PDIP, calon Bupati incumbent ini adalah H.M. Mawardi dan Herson Aden. Partai selanjutnya yang mengusung Ben Brahim S. Bahat dan Muhajirin yaitu Golkar, Partai Pelopor dan PPD. Kemudian calon yang terakhir yaitu Surya dan Taufiqurrahman di usung oleh beberapa partai kecil antara lain PPRN, PPI, PKPB, PBN, PKPI, PNI Marhaen, RepublikN, PDS, PKNU, P. Merdeka, PSI, PKP dan P. Buruh. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang mengikuti Pilkada di Kabupaten Kapuas mengusung calon bupati H.M. Mawardi. H.M. Mawardi selain sebagai Ketua Dewan Perwakilan Cabang PDIP Kabupaten Kapuas, beliau juga merupakan Bupati aktif yang masih menjabat di Kabupaten Kapuas. Figur H.M. Mawardi di mata masyarakat dikenal sebagai sosok yang agamis dan rendah hati sehingga masyarakat senang kepada beliau. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Kapuas di kenal sebagai partai nya wong cilik, yang mempunyai misi salah satunya memperjuangkan kepentingan rakyat di bidang ekonomi, sosial, dan budaya secara demokratis hal ini searah dengan misi calon Bupati yang di usung. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam menentukan calon yang akan di usungnya menuju 2 Talas, Kapuas Pilkada, http://www.kapuaskab.go.id/dokumentasi/bupati-kapuas di akses pada tanggal 23 agustus 2012 2

orang nomor satu Kabupaten Kapuas sebenarnya dilema, karena salah satu calon yang mengikuti Pilkada Kabupaten Kapuas sudah lebih dulu melamar ke PDIP yaitu Ben Brahim S Bahat. Tetapi berdasarakan keputusan rapat DPD PDIP Kalteng Mawardi lah yang tetap di usung sebagai bakal calon Bupati. Hal ini terjadi selain Mawardi sebagai ketua DPC PDIP, beliau juga merupakan seorang tokoh yang dikenal dimasyarakat. Sehingga strategi politik yang di mainkan PDIP untuk mendapatkan kemenangan maka yang di pilih untuk diusung H.M. Mawardi. Karena keputusan DPD PDIP Kalteng memilih Mawardi maka Ben Brahim S Bahat beralih ke Partai Golkar yang berkoalisi dengan Partai Pelopor dan PPD untuk menjadi kendaraan politiknya. Memahami strategi politik dalam dunia politik sangat penting karena dalam hal itu dapat dianalisis arah dan tujuan politik yang hendak dicapai. Bagi para pemain politik yang sesungguhnya pemahaman atas strategi politik itu penting untuk menentukan akan dibawa kemana suatu permainan politik yang sedang dijalankan. Secara umum bisa disimpulkan bahwa strategi politik digunakan bagi seseorang pemain politik yang didukung partai politik untuk menguasai lawannya. Pentingnya dalam penelitian ini yaitu peneliti ingin mengetahui secara mendalam strategi politik yang di gunakan partai PDIP dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kapus. Sehingga penyusun berkeinginan untuk meneliti dengan judul : 3

Strategi Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas Periode 2013 2018. B. Rumusan Masalah Dari masalah-masalah yang melatarbelakangi di atas maka dalam hal ini penyusun merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah strategi politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas Periode 2013-2018? 2. Apa saja hambatan hambatan strategi politik yang digunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan paparan di atas tujuan penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui strategi politik yang digunakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada saat proses Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas D. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini dapat memperoleh beberapa hal yang urgen yakni sebagai berikut: 4

1. Manfaat Teoritis Sebagai konstribusi syarat kelulusan dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas Periode 2013-2018 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini memberikan rekomendasi bagaimana strategi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung di Kabupaten Kapuas Periode 2013-2018 E. Definisi Konsep Definisi konsep merupakan penggambaran suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. 3 Adapun konsep-konsep yang dibuat dalam penelitian ini agar terfokus sesuai dengan tujuan yang dicapai oleh peneliti, sehingga batasanbatasannya tidak keluar dari konteksnya adalah sebagai berikut. a. Strategi Strategi merupakan suatu tujuan dan sasaran perlu dipahami bahwa tujuan berbeda dengan sasaran. Strategi di bagi menjadi dua 4 : (a) organizational goals adalah keinginan yang hendak dicapai di waktu yang akan datang, yang digambarkan secara umum dan relative tidak mengenal 3 Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hlm 148 4 Harvey, dalam Jonathan Salusu, 1996 Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonfropit, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana. Hlm 99 5

batas waktu, sedangkan organizational objectives adalah pernyataan yang sudah lebih mengarah pada kegiatan untuk mencapai goals: lebih terikat dengan waktu, dapat diukur dan dapat dijumlah atau dihitung. Strategi juga merupakan suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. 5 b. Partai Politik Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggotanya mempunyai orientasi, nilainilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik. 6 Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui mana sesorang turut serta dalam proses pemilihan pemimpinpemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tak langsung dalam pembentukan kebijaksanan umum. Kegiatan-kegiatan ini mencakup kegiatan memilih dalam pemilihan umum; menjadi anggota golongan politik seperti partai, kelompok penekan, kelompok kepentingan; duduk dalam lembaga politik seperti dewan perwakilan rakyat atau mengadakan komunikasi dengan Wakil-wakil rakyat yang duduk dalam badan itu; berkampanye dan menghadiri kelompok diskusi dan sebagainya. 5 Mcnicholas, dalam Jonathan Salusu. 1996. Pengambilan Keputusan Stratejik: Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonfropit, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana. Hlm 99 6 Budiarjo, Miriam. 1986. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia, Hlm.161 6

c. Pemilihan Kepala Daerah Pilkada bukan hal yang baru di Indonesia, yang baru hanya tata caranya. Khususnya yang menyangkut pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (tentu bersama Wakil-wakilnya). Walaupun sebenarnya pemilihan pimpinan langsung oleh rakyat bukanlah hal yang baru dalam khasanah kehidupan demokrasi, karena secara turun temurun pernah dilakukan dalam pemilihan Lurah, akan tetapi yang namanya Gubernur, Bupati, dan Walikota (Kepala Daerah) selama ini dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Meski di UUD 45 pemilihan Kepala Daerah itu dicantumkan secara demokratis, akan tetapi melalui Undang-undang N0. 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah diputuskan dilakukan secara langsung oleh rakyat. Pilkada langsung sebagai sarana pembelajaran demokrasi (politik) bagi rakyat (civic education). Pilkada langsung menjadi media pembelajaran praktik berdemokrasi bagi rakyat yang diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif segenap unsur bangsa tentang pentingnya memilih pemimpin yang benar sesuai nuraninya F. Definisi Operasional Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau mensefisikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut. Definisi operasional yang dibuat dapat berbentuk definisi operasional yang diukur (measured), ataupun definisi 7

ekprimental. Definisi operasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variable atau konstrak tersebut diukur. Dalam penelitian ini variable penelitiannya adalah strategi politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam pemilihan Kepala Daerah secara langsung di Kabupaten Kapuas, strategi politik adalah cara yang dilakukan suatu partai politik untuk memperoleh dukungan suara dari masyarakat dengan cara menguasai lawan politiknya. Maka ditetapkan beberapa indicator sebagai berikut : 1. Strategi yang di gunakan PDIP dalam mempengaruhi pemilih 2. Metode kampanye 3. Hambatan hambatan strategi politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan G. Metode Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat deskriftif kualitatif, metode ini adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. 7 Tujuan dari penelitian deskriftif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki 7 Opcit.hlm 6 8

1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan ruang lingkup penelitian untuk mendapatkan data-data, gambaran partai politik, dan informasi yang dibutuhkan peneliti. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di DPC Partai Demokrasi Perjuangan Kabupaten Kapuas 2. Subyek penelitian Subyek penelitian merupakan hal penting dalam suatu penelitian. Subyek dapat memberikan informasi, gambaran, dan data-data secara tepat dan benar sekaligus menjadi objek. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Kader Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia Tim Pemenangan Calon Masyarakat Kabupaten Kapuas (baik itu partisipan maupun sebaliknya) 3. Sumber data a. Sumber data primer Merupakan data pokok yang terdapat pada penelitian yang berasal dari tulisan-tulisan, wawancara. Dasar tulisan adalah data yang mendukung penelitian, sedangkan wawancara merupakan kumpulan orang yang berkompeten dan terkait dengan penelitian ini. b. Sumber data sekunder Data sekunder, adalah sumber data yang mendukung, menjelaskan, serta memberikan tafsiran terhadap sumber data primer. Dalam hal ini yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui jurnal jurnal 9

dan buku-buku yang berhubungan dengan strategi politik PDIP dalam Pilkadasung Kabupaten Kapuas. 1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu kegiatan pengambilan data oleh penyusun dengan menggunakan alat atau instrument. Dalam pengumpulan data ada beberapa tekhnik yang akan digunakan oleh penyusun yaitu sebagai berikut : a. Metode Observasi Observasi atau yang sering disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Metode ini disebut juga metode yang menggunakan pengamatan atau pengideraan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses, atau prilaku. 8 Dalam penelitian ini kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati proses kampanye dan kegiatan kader PDIP dalam komunikasi, sosialisasi dan kampanye. b. Metode Wawancara Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Tentu saja kreatifitas pewawancara sangat diperlukan, 8 Faisal, Sanapiah.2003. Format-format Penelitian Sosial. Cetakan ke-6.pt. Raja Grafindo Persada Jakarta 10

bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini lebih tergantung dari pewawancara. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus di dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya 9. Dalam penelitian ini dokumen yang diperlukan adalah bagaimana kegiatan yang dilakukan tim sukses kemenangan calon untuk memenangkan pasangan Mawardi dan Herson Aden. 4. Teknik Analisa Data Teknik analisa data adalah proses mengatur urutan data, pengorganisasian kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul terdiri catatan lapangan, interview, gambar, foto, dan dokumen berupa laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisa dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang kemudian dilakukan reduksi data (memformulasikan teori kedalam seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti dalam penelitian. 10 9 Canggara.2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori, dan Strategi). Jakarta : Rajawali pers 10 Maloeng, Lexey, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakaria: Hlm 15 11

Analisa data dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan pengurutan data yang diperoleh secara sistematis baik untuk menafsirkan dan mengimplementasikan data-data yang dapat dari penelitian. Proses analisa data ini dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber data baik data primer maupun data sekunder. Dalam penelitian ini penyusun menggunakan analisa deskriftif kualitatif dimana lebih menitikberatkan kepada penggambaran dan penguraian objek yang nantinya akan menghasilkan simpulan. 12