BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan di Laboratorium Penelitian DepartemenTeknik Kimia Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian selama 2 bulan, dari bulan Agustus sampai September 2016 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimental dengan susunan sebagai berikut : 3.2.1 Variabel Tetap Variabel tetap dalam penelitian ini adalah 1).MEKPO (Methyl Ethyl Keton Peroksida) dengan jumlah 1 % dari massa volume campuran poliester 3.2.2 Variabel Tidak Tetap Variabel tidak tetap dalam penelitian ini adalah : Variasi pencampuran resinpoliester dengan cangkang biji karet 1). 100% 2). 90 : 10 % 3). 80 : 20 % 4). 70 : 30 % 5). 60 : 40 % 6). 50 : 50 % 3.3 Bahan dan Peralatan Penelitian Penelitian ini membutuhkan alat - alat dan bahan yang digunakan ialah sebagai berikut : 19
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Bahan baku yang digunakan sebagai matriks adalah resin poliester tak jenuh dan katalis (MEKPO) Methyl Ethyl Keton Peroksida berasal dari tempat penjualan bahan kimia plastik PT Justus Raya. Sementara bahan pengisi cangkang biji karet diperoleh dari PTPN III Kebun Sei Putih Galang Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Alat-Alat yang digunakan adalah Blender, Ayakan 100 Mesh, Gelas Ukur, Mikrometer secrup, Wadah, Compression Molding, Alat Uji MOE dan MOR 3.4 Tahapan Penelitian 3.4.1 Penyediaan Matriks Partikel Matriks merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan papan partikel dimana nantinya akan ada katalsi / bahan pengeras untuk mengeraskan matriks tersebut. Berikut prosedur penyediaan matriks sebagai berikut: 1). Resin poliester tak jenuh dicampurkan katalis MEKPO dengan komposisi katalis 1% dari berat resin. 2). Resin poliester tak jenuh yang sudah disiapkan 3). Campuran diaduk selama 10-15 menit hingga merata menggunakan sendok besi. MULAI Dicampurkan resin poliester tak jenuh dan katalis MEKPO 1% dari berat resin Diaduk campuran dengan sendok besi hingga merata SELESAI Gambar 3.1 Gambar Bagan Alur Prosedur Penyediaan Matriks Partikel 20
3.4.2 Penyediaan Pengisi Partikel Filler dibuat dengan prosedur sebagai berikut: 1). Biji karet dipisahkan secara manual dengan batu 2). Cangkang biji karet kemudian diblender 3). Dilakukan pengayakan dengan ayakan 100 mesh MULAI Biji karet dipisahkan secara manual kemudian cangkanya diambil Cangkang biji karet digiling mengguakan blender Dilakukan pengayakan dengan ayakan 100 mesh SELESAI Gambar 3.2 Gambar Flowchart Prosedur Penyediaan Pengisi Partikel 3.4.3 Proses Pembuatan papan Partikel 1). Cetakan bagian bawah diletakkan plat 5 mm dan dilapisi dengan plastik mika 2). Dilakukan pencampuran matriks poliester dan mekpo dengan resin pengisi partikel dengan perbandingan 100%, 90 : 10 %, 80 ; 20 %, 70 : 30 %, 60 : 40%, 50 ; 50% 3). Dituangkan campuran bahan ke dalam cetakan besi berukuran 250 mm x 250 mm x 15 mm. 4). Ratakan permukaan campuran menggunakan plastik mika. 5). Ditekan dengan menggunakan alat Compresssion Molding pada tekanan 125 21
Psi selama 45 menit 6). Komposit yang sudah kering dilepas dari cetakan dan dipotong sesuai ukuran JIS A 5908-2003 kemudian dihaluskan bagian-bagian permukaannya dengan alat kikir dan amplas. 7). Dilakukan pengujian terhadap komposit 3.5 Pengujian Papan Partikel 3.5.1 Uji Pengembangan Tebal (Metode JIS A 5908-2003) Spesimen pengujian ini memiliki bentuk 50 mm x 50 mm x 15 mm. Pada uji pengembangan tebal dapat dilakukan dengan mengukur tebal dari sampel setelah direndam dalam air selama 120 jam. Gambar 3.5.1 menunjukkan spesimen yang digunakan pada uji pengembangan tebal: Gambar 3.5.1 Ukuran Dimensi Spesimen Uji Pengembanagan Tebal dan JIS A 5908-2003 3.5.2 Uji MOE dan MOR (Metode JIS A 5908-2003) Spesimen yang akan diuji pada MOR dan MOE memiliki bentuk yang sama yaitu 100 mm x 100 mm x 15 mm dimana pertama dilakukan pengujian MOE terlebih dahulu yang dilakukan dengan perlakuan uji tiga titik tekuk (three point bend test). Selanjutnya dilakukan uji MOR hingga patah pada sampel yang sama dengan cara mengamati sifat kekukatan tarik ( t) menggunakan alat tensometer. Secara praktis kekuatan tarik diartikan sebagai besarnya beban maksimum (Fmaks) yang dibutuhkan untuk memutuskan spesimen bahan dibagi dengan luas penampang bahan. Gambar 3.10 menunjukkan sepsifikasi spesimen yang digunakan pada uji MOE dan MOR: 22
Gambar 3.5.2 Ukuran Dimensi Spesimen Uji MOE dan MOR pada JIS A 5908-2003 3.6 Jadwal Penelitian No. Jenis Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 1. Konsultasi dan bimbingan kepada pembimbing 2. Penyusunan Proposal Tugas Akhir 3. Seminar Proposal Tugas Akhir 4. Pengambilan Sampel 5. Pemecahan/Pemisahan biji karet 6. Blender Cangkang Biji Karet 7. Pencetakan Papan Partikel 8. Pengujian Papan Partikel 9. Analisa Data 10. Penyusunan Laporan dan bimbingan 11. Seminar Tugas Akhir 23
MULAI Dilakukan pencampuran matriks dengan pengisi sesuai dengan perbandingan ke dalam wadah Pada bagian bawah cetakan diletakkan plat 5 mm dan dilapisin plastik mika Dituangkan campuran bahan kedalam cetakan plat 200 mm x 150 mm x 15 mm Pada bagian atas cetakan ditutup dengan plat 5mm dan dilapisin plastik mika Ditekan menggunakan Compression Molding pada tekanan 125 PSi Dibiarkan mengering Dilepaskan papan partikel dari cetakan dan dipotong sesuai ukuran JIS A 5908-2003 Dihaluskan permukaan dengan alat kikir Dilakukan pengujuian terhadap partikel SELESAI Gambar 3.3 Gambar Bagan Alur Prosedur Pembuatan Komposit 24