BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

(PSLK) 2016, KUALITAS MIKROBIOLOGI AIR SUMUR BERDASARKAN TOTAL KOLIFORM DI KABUPATEN TRENGGALEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (Soegianto, 2005). Salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

PENGARUH JARAK TPA DENGAN SUMUR TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR DI SEKITAR TPA DEGAYU KOTA PEKALONGAN

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi alternatif makanan dan minuman sehari-hari dan banyak dikonsumsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986).

BAB I PENDAHULUAN. terdapat sampai pada dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB 1 PENDAHULUAN. hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang penting bagi kehidupan manusia

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat langsung diminum (Rumondor et al., 2014). Air minum yang. mengurangi daya kerja serta daya produksi (Widarto, 1996).

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

UJI BAKTERIOLOGIS PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

RENCANA TINDAK LANJUT

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

bahan baku es balok yang aman digunakan dalam pengawetan atau sebagai

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Coliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang bersifat anaerob

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Selain dilakukan uji bakteriologis dilakukan juga beberapa uji fisika dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media penularan penyakit misalnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebanyak 15% di dalam atmosfer (Gabriel, 2001). Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dan atom H dan O.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah: zat organik yang terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobiologi adalah suatu kajian tentang mikroorganisme.

ANALISIS KEPADATAN TOTAL BAKTERI DAN Escherichia coli PADA AIR MINUM ISI ULANG YANG DIPEROLEH DARI DEPO PENGISIAN DI KOTA SAMARINDA

Air bagi Kehidupan Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

ISOLASI ACTINOMYCETES DARI LALAT RUMAH (Musca domestica) YANG BERPOTENSI SEBAGAI ANTIBIOTIK TERHADAP Escherichia coli

EVALUASI JUMLAH BAKTERI KELOMPOK KOLIFORM PADA SUSU SAPI PERAH DI TPS CIMANGGUNG TANDANGSARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologi Air Tanah di Lokasi Peternakan Babi. 1. Kualitas air tanah secara keseluruhan

BAB V PEMBAHASAN. olahan Teh Poci dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 4 kali, dengan

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

*Fakulatas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Daerah Pesisir, Sumber Air Bersih, Total Koliform, Most Probable Number

I. PENDAHULUAN. pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 1. Pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air memegang peranan penting bagi kehidupan manusia karena dapat digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, cuci, dan kakus. Kebersihan air adalah syarat utama bagi kesehatan, namun banyak hal yang menjadi masalah, diantaranya kepadatan penduduk dan kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air, sehingga berakibat akan memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Air yang digunakan penduduk tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan. Faktor-faktor penyebab pencemaran diantaranya lokasi sumber air dan model konstruksi yang tidak sesuai standar dan seringkali menjadi perantara berbagai penyakit yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Sirait (2010), pencemaran air yang mengakibatkan masalah kesehatan manusia melalui perantara air sumur gali dipengharuhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi geografis, arah aliran air tanah maupun kontruksi bangunan fisik sumur gali. Faktor alamiah dan faktor aktifitas manusia dapat menyebabkan penurunan kualitas air, sehingga berakibat sumber air tidak layak konsumsi. Hasil penelitian Marsono (2009), menunjukkan bahwa ada korelasi antara kandungan bakteriologis air sumur gali dengan konstruksi atau bangunan sumur. Rifda (2013), hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pencemaran air sumur dangkal tergolong tercemar sedang untuk kualitas air minum, sedangkan untuk 1

2 kualitas air bersih tingkat pencemaran air di wilayah penelitian tergolong tercemar berat sehingga perlu diperhatian baik pada konstruksi sumur maupun kondisi lingkungan di sekitar sumur. Bambang (2014), mengungkapkan syarat air minum harus aman, artinya bebas dari mikroba patogen dan zat yang berbahaya, terutama oleh kontaminasi mikroba yang berbahaya seperti bakteri koliform. Bakteri koliform adalah salah satu bakteri yang keberadaannya merupakan indikator keberadaan bakteri patogenik yang lazim digunakan, dimana keberadaan bakteri ini menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi patogen atau tidak. Sehingga, semakin tinggi tingkat kontaminasi koliform, maka semakin tinggi pula tingkat pencemaran kualitas air oleh bakteri berbahaya. Air bersih seharusnya tidak mengandung mikroorganisme patogen apapun, akan tetapi masih banyak air bersih yang tercemar mikroorganisme berbahaya, sehingga air bersih sampai saat ini masih menjadi kendala terbesar dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat dan seringkali menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia melalui PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, tentang kualitas air yang memenuhi syarat fisik, kimia dan biologi yang meliputi ; air harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa maupun berwarna, tidak mengandung bahan kimia dan bebas dari bakteri yang berbahaya, begitupula air yang digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari hendaknya air yang memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat dikonsumsi apabila akan dimasak (Waluyo, 2005).

3 Dwijoseputro (2005), mengungkapkan sifat bakteri patogen yang dapat mencemari air dapat dibagi menjadi dua yaitu koliform fekal dan koliform non fekal. Koliform fekal contohnya Escherichia coli yang keberadaannya menandakan telah tekontaminasi feses manusia dan mungkin mengandung patogen usus. Bakteri patogen yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan ialah bakteri Escherichia coli. Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif yang umumnya dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan manusia seperti diare, muntaber, muntah-muntah dan masalah pencernaan lainnya (Entjang, 2003). Pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi sumber air bersih terhadap pencemaran bakteriologis, salah satunya dengan mengetahui jasat yang terbiasa menjadi indikator pencemaran. Salah satu indikator pencemaran dalam air ialah adanya bekteri koliform seperti Escherichia coli. Escherichia coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. Penularannya dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung melalui air yang terkontaminasi dari kotoran manusia atau hewan. Oleh karena itu air dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, disentri, dan kolera. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah Salmonella typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma (Randa, 2012). Mayoritas masyarakat di Desa biasanya menggunakan sumur gali tanpa pompa sebagai alternatif sumber air bagi kehidupan sehari-hari mereka, sebab di Desa biasanya jarang bahkan tidak pernah mendapat pelayanan air bersih. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) atau air yang tersedia tersebut tidak

4 layak untuk dikonsumsi karena terdapat endapan kapur yang berwarna putih dan keruh. Sama halnya keadaan air yang ada di daerah Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Penggunaan sumber air sumur gali tanpa pompa tersebut umumnya tidak sesuai dengan standar kualitas yang ada. Letak sumber pencemar juga mempengaruhi kualitas air yang dikonsumsi. Menurut Suryana (2013), contoh sumber pencemar adalah jamban, air kotor atau comberan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak, dan saluran peresapan. Salah satu daerah yang memiliki sumber air dekat dengan sumber pencemar adalah Desa Munjungan. Desa ini dipilih karena kebanyakan penduduknya menggunakan air minum yang berasal dari sumur gali tanpa pompa dan mayoritas penduduknya memelihara ternak yang lokasinya dekat dengan sumur, sehingga diduga sumur tersebut terkontaminasi mikroba berbahaya, karena kotoran ternak dan manusia umumnya mengandung bakteri patogen usus seperti Escherichia coli, akan tetapi banyak masyarakat yang tidak paham tentang keadaan tersebut. Berdasarkan PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010, air minum yang dikonsumsi manusia mempunyai batas ambang untuk bakteri Escherichia coli dan radioaktivitas sehingga jika kedua aspek tersebut tidak diperhatikan maka akan membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai sumber belajar yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Proses dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar biologi SMA kelas X. Dalam suatu proses pembelajaran diperlukan sebuah sumber belajar yang berupa media, benda, data, fakta untuk menyampaikan materi dan alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

5 penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran ( Yusuf, 2010). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian tentang uji Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gali Tanpa Pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek sebagai Sumber Belajar Biologi untuk SMA Kelas X menjadi penting. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek? 1.2.2 Bagaimana kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010? 1.2.3 Bagaimanakah pemanfaatan penelitian kualitas mikrobiologi air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek sebagai sumber belajar biologi dalam bentuk modul untuk siswa SMA kelas X? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.3.1 Menganalisis kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek.

6 1.3.2 Menganalisis kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010. 1.3.3 Mengetahui pemanfaatan hasil penelitian kualitas mikrobiologik air sumur gali tanpa pompa di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek berdasarkan standar PERMENKES RI/492/MENKES/Per/IV tahun 2010. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Teoritis Menambah khazanah pengetahuan di bidang ilmu mikrobiologi air dan menambah wawasan berfikir peneliti serta keterampilan dalam melakukan penelitian serta memperluas terapan keilmuan peneliti pada mata kuliah Mikrobiologi Umum, Kesehatan Masyarakat, dan Metodologi Penelitian. 1.4.2 Praktis a. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan tambahan sebagai sumber belajar SMA kelas X pada materi peranan bakteri, karena jumlah bakteri Escherichia coli yang terdapat pada air sumur gali dalam jumlah yang melebihi batas yang ditentukan dapat menyebabkan penyakit. b. Aspek pendidikan, guru dan siswa dapat memanfaatkan media modul. sebagai sumber belajar yang dikembangkan dari hasil penelitian kualitas mikrobiologik air sumur ditinjau dari pencemaran bakteri Escherichia coli sehingga dapat membantu proses pembelajaran dalam kelas.

7 c. Manfaat Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kelayakan air sumur di lingkungannya dan memberikan informasi sanitasi konstruksi yang harus diperhatikan karena sanitasi yang buruk akan berdampak negatif bagi lingkungan kesehatan sehingga dapat mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat sehingga dapat mengenali dan memahami kondisi sarana air bersihnya dalam upaya melindungi dan memanfaatkan air bersih. 1.5 Batasan Masalah Untuk memberikan penjelasan dari permasalahan guna memudahkan dalam menganalisa, maka terdapat batasan masalah yang diberikan pada penulisan Kualitas Mikrobiologik Air Sumur Gaili Tanpa Pompa Di Desa Munjungan Kabupaten Trenggalek antara lain: 1.5.1 Sampel air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sumur gali tanpa pompa yang ada di Desa Munjungan, Kabupaten Trenggalek. 1.5.2 Penelitian yang akan dilakukan hanya untuk mengidentifikasi bakteri koliform dan jumlah bakteri Escherichia coli. 1.5.3 Metode yang digunakan adalah uji analisis mikrobiologi MPN (Most Probable number). 1.5.4 Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari antara pukul 07.00-09.00 WIB.

8 1.5.5 Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah parameter bakteriologis meliputi terbentuknya gas dan perubahan warna pada tabung reaksi. 1.5.6 Standar pengujian kualitas air dengan parameternya mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 1.6 Definisi Istilah 1.6.1 Kualitas Mikrobiologi adalah tingkat standar keberadaan jumlah suatu organisme hidup yang berukuran mikroskopis yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang (mikroorganisme, jasad renik, mikroba dan protista) (Waluyo, 2012). 1.6.2 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O, satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar tertentu yang dibutuhkan mahluk hidup (Siswanto, 2003). 1.6.3 Sumur adalah salah satu model kontruksi sumber air yang umum digunakan dalam masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia). 1.6.4 Bakteri adalah organisme berukuran mikroskopik yang biasanya berukuran mikrometer (µm) atau setara dengan 10-3 mm. Bakteri yang paling umum dipelajari adalah Escherichia coli, bakteri ini biasanya berukuran 0,6 x 2,0 3,0 µm (Pelczar, 1986).

9 1.6.5 Escherichia coli adalah salah satu bakteri koliform yang mempunyai sifat motil tak berspora coccobacili pendek, berbentuk menyerupai tongkat dengan ukuran 0,5 X 2,0 μ (waluyo, 2012). 1.6.6 Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seorang dalam belajarnya (Prastowo, 2011).