BAB III METODE DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di dataran menengah desa Gunungsari, kelurahan Sidorejo Kidul, kecamatan Tingkir, kota Salatiga, propinsi Jawa tengah. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2013 sampai dengan bulan Desember 2013. 3.2. Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Cangkul 2. Alat pengukur/meteran 3. Sabit 4. Selang plastik 5. Botol wadah hama yang yang ditemukan dilahan 6. Tali rafia 7. Papan pengenal 8. Pompa air 9. Autoclave 10. Enkast 11. Mikroskop 12. Kamera 3.2.2. Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Pupuk OSA 2. POC Starmax 3. Pupuk organik cair Superfarm 4. SP36
5. Benih gandum galur 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, varietas selayar, nias, dewata dan jarissa. 6. Media PDA untuk isolasi patogen yang berupa jamur. 3.3. Metode Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dan kualitatif. Pengamatan hama tanaman gandum meliputi jenis hama, gejala yang ditimbulkan, dan saat pertama kali hama terlihat pada stadia pertumbuhan tanaman gandum. Stadia pertumbuhan tanaman gandum berdasarkan pada skala pertumbuhan Feekes (Miller, Travis D. 1992). Pengamatan penyakit tanaman gandum dilakukan secara makroskopik maupun mikroskopik. Pengamatan makroskopik dilakukan dengan mengamati dan mendeskripsikan gejala penyakit yang timbul secara langsung. Sedangkan pengamatan mikroskopik dilakukan dengan mengambil bagian tanaman yang sakit, kemudian penyebab penyakit dibiakkan pada media biakan PDA dan NA dan diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah itu dilakukan reinokulasi ke tanaman yang sehat. Identifikasi hama menggunakan kunci identifikasi Pengenalan Pelajaran Serangga yang dikarang oleh Borror (1992) dan The Pest of Crops in Indonesia yang dikarang oleh Van der Laan (1981), sedangkan kunci identifikasi untuk penyakit menggunakan kunci Ilustrated Genera of Imperfect Fungi yang dikarang oleh Barnet and Barry (1972). 14
Tabel Materi/Galur Kode Entry Asal G1 M1 Munal #1 G2 M2 SBR*D/1/09/38 G3 M3 SBD*D/1/09/142 G4 M4 CNDO/R143//ENTE/MEX1_2/3/AE G5 M5 WAXWING*2//PBW343*2/KUKUNA G6 M6 YMH/TOB//MCD/3/LIRA/4/FINSI G7 M7 ASTREB*2/CBRD G8 M8 ASTREB*2/NING MAI9558 G9 M9 H2D G10 SO3 OSIVO G11 SO8 OSIVO G12 SO9 OSIVO Varietas Jarissa Jarissa OSIVO Varietas Selayar Selayar Varietas local Varietas Nias Nias Varietas local Varietas Dewata Dewata Varietas local G13 SO10 OSIVO Tabel 3.1. Materi atau galur yang di Uji 3.4. Tata Letak dan Ukuran Petak Penelitian U1 G3 Selayar G10 Dewata G8 Jarissa G4 G14 G11 G12 G5 Nias G6 G9 G7 G1 G2 U2 G3 Jarissa P8 G7 G6 Dewata G2 G5 G14 G12 G1 G11 Nias G4 Selayar G10 G9 U3 G2 G10 Nias G6 G3 Jarissa Selayar G9 G15 G11 G5 G7 G4 G12 G1 Dewata G8 Keterangan: G: genotip gandum U: ulangan Gambar. 3.1 Tata Letak Penelitian 15
3.5. Ukuran Petak Penelitian 1,5 m 3 m 30 cm 30 cm 15 cm 1,5 m............. 15 cm....... 25 cm 20 cm 25 cm 3 m Gambar 3.2. Ukuran Petak Penelitian Keterangan : a. Jumlah luas petak penelitian : ± 230 m 2 b. Jumlah petak penelitian : 51 buah c. Jarak antar petak penelitian : 30 cm d. Luas masing masing petak penlitian : 3 m x 1,5 m e. Jarak tanam yang digunakan : 20 cm x 15 cm f. Jumlah alur pada setiap petak penelitian : 6 alur g. Populasi tanaman gandum dalam setiap petak : 120 tanaman 16
3.6. Pengamatan 3.6.1 Pengamatan Selintas Pengamatan selintas meliputi: jenis tanaman yang dibudidayakan sebelum ditanami gandum, jenis tanaman di sekitar tempat penelitian, suhu minimum dan suhu maksimum, dan jumlah curah hujan harian selama penelitian berlangsung. 3.6.2. Pengamatan Utama Pengamatan utama meliputi pengamatan terhadap hama dan patogen penyakit yang menyerang tanaman gandum selama penelitian berlangsung. Pengamatan hama meliputi jenis hama, gejala yang ditimbulkan, pada stadia pertama kali terlihat berdasarkan skala pertumbuhan Feekes. Pengamatan terhadap penyakit meliputi gejala yang terlihat, bagian tanaman yang diserang, patogen penyakit penyebab munculnya gejala pada stadia pertama kali terlihat berdasarkan skala pertumbuhan Feekes. Persentase tanaman yang terserang hama menggunakan rumus: P = a b x 100% P = Persentase serangan hama pada tanaman gandum a = Banyaknya tanaman yang bergejala per petak percobaan b = Banyaknya tanaman yang diamati per petak percobaan masing-masing dihitung dengan 3.7. Rencana Pelaksanaan Penelitian 3.7.1. Pemilihan Lokasi Lokasi penelitian yang digunakan adalah pada ketinggian ± 450 m dpl. Infrastruktur yang tersedia adalah pengairan, sehingga percobaan dapat diairi secara teratur. Pengairan dilakukan dengan memompa air karena lokasinya yang dekat dengan sumber air. Lahan lokasi terpilih tidak ternaungi. 17
3.7.2. Pengolahan Tanah Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki aerasi dan drainase tanah, menghilangkan keasaman tanah, menggemburkan tanah, membersihkan dari sisa tanaman sebelumnya dan gulma, menembus lapisan padas pada lahan dan membalikkan tanah. 3.7.3. Pemupukan Pemupukan untuk penelitian ini menggunakan pupuk kandang yang sudah matang dengan dosis 10 ton/ha. Pemupukan pertama diberikan bersamaan dengan tanam dan pemupukan berikutnya dilakukan pada umur 10 hari setelah tanam. 3.7.4. Penanaman Petak bedengan yang sudah dibentuk dibuat jarak tanam. Setiap bedengan dibuat 6 baris, jarak antar tanaman 20 cm x 15 cm. Lubang tanam setelah ditanam benih lalu ditutup dengan tanah dan tidak dilakukan penyulaman. 3.7.5. Penyiangan Penyiangan dilakukan secara manual (dengan mencabut gulma yang berada di sekitar tanam). Gulma yang berada di antara bedengan atau plot dibersihkan dengan cangkul. Tujuan penyiangan adalah membersihkan gulma sehingga tidak terjadi kompetisi dengan tanaman gandum. 3.7.6. Panen Pemanenan tanaman gandum dilakukan secara bertahap pada saat memenuhi kriteria panen. Kriteria panen dari penelitian ini adalah bila lemma dan palea mengering. 3.7.7. Identifikasi Hama dan Patogen Penyakit Pengamatan meliputi jenis hama, patogen dan gejala yang ditimbulkan, serta saat pertama kali hama dan patogen ditemukan pada stadia pertumbuhan menurut 18
Feekes. Sampel hama dan patogen untuk keperluan identifikasi. Identifikasi hama dan patogen penyakit dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Identifikasi hama menggunakan kunci identifikasi Pengenalan Pelajaran Serangga yang dikarang oleh Borror (1992) dan The Pest of Crops in Indonesia yang dikarang oleh Van der Laan (1981), sedangkan kunci identifikasi untuk penyakit menggunakan kunci Ilustrated Genera of Imperfect Fungi yang dikarang oleh Barnet and Barry (1972). 19