STUDI ABRASI PANTAI PADANG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Ferli Fajri 1, Rifardi 1, Afrizal Tanjung 1

dokumen-dokumen yang mirip
TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

STUDI TRANSPOR SEDIMEN LITHOGENEUS DI PERAIRAN MUARA SUNGAI DUMAI PROVINSI RIAU. Oleh

STRATIGRAFI SEDIMEN PERAIRAN SELAT RUPAT BAGIAN TIMUR. Oleh Visius Uracha Sisochi Wau 1 dan Rifardi 2

KOMPOSISI BUTIRAN PASIR SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

SEDIMENT STRATIGRAPHY IN DUMAI WATERS RIAU PROVINCE. Ramot S Hutasoit 1), Rifardi 2) and Musrifin Ghalib 2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

ANALISIS KUALITAS SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU. oleh: Hardi Sandro Situmeang 1) dan Rifardi 2) Abstrak

Sebaran Fraksi Sedimen Dasar Permukaan di Perairan Pantai Pulau Topang Provinsi Riau

Sebaran Fraksi Sedimen Dasar Permukaan di Perairan Pantai Pulau Topang Provinsi Riau

3,15 Very Fine Sand 1,24 Poorlysorted -0,21 Coarse-Skewed. 4,97 Coarse Silt 1,66 Poorlysorted -1,89 Very Coarse-Skewed

SEDIMENT CHARATERISTICS IN TELUK KABUNG WATERS PADANG CITY WEST SUMATERA KARAKTERISTIK SEDIMEN DI PERAIRAN TELUK KABUNG KOTA PADANG SUMATERA BARAT

1. Student of Fisheries and Marine Sciences Faculty, University of Riau 2. Lecturer at the Fisheries and Marine Sciences Faculty, University of Riau

STUDI PERUBAHAN GARIS PANTAI DI TELUK BANTEN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT MULTITEMPORAL

STUDI ARUS DAN SEBARAN SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN PANTAI LARANGAN KABUPATEN TEGAL

SEDIMENT COMPOSITION AS VERTICAL IN DUMAI COASTAL WATERS. Abstract

PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT MULTI TEMPORAL DI DAERAH PESISIR SUNGAI BUNGIN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

POLA ARUS DAN TRANSPOR SEDIMEN PADA KASUS PEMBENTUKAN TANAH TIMBUL PULAU PUTERI KABUPATEN KARAWANG

Bambang Istijono 1 *, Benny Hidayat 1, Adek Rizaldi 2, dan Andri Yosa Sabri 2

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Penulis, Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc

STUDI SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN TEKSTUR SEDIMEN DI PERAIRAN SAYUNG, DEMAK

ANALISIS KARAKTERISTIK SEDIMEN DI MUARA SUNGAI INDRAGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA RAPERMEN TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BATAS SEMPADAN PANTAI

KARAKTERISTIK SEDIMEN DASAR PERAIRAN KAMPUNG BUGIS KELURAHAN KAMPUNG BUGIS KOTA TANJUNGPINANG

PROSES SEDMENTASI DI PERAIRAN DOMPAK KECAMATAN BUKIT BESTARI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PENGARUH KECEPATAN ARUS, CEPAT RAMBAT GELOMBANG, DAN UKURAN PARTIKEL SEDIMEN TERHADAP VOLUME ANGKUTAN SEDIMEN. Oleh

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) Makalah Gelombang Yudha Arie Wibowo

Analisis Kandungan Minyak Pada Air dan Sedimen di Perairan Sekitar Bungus Teluk Kabung Kota Padang Sumatera Barat. Abstract

KAJIAN SEBARAN UKURAN BUTIR SEDIMEN DI PERAIRAN GRESIK, JAWA TIMUR

ANALISA LAJU SEDIMENTASI DI MUARA SUNGAI CILAUTEUREUN GARUT

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI TUBAN, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN EMPIRICAL ORTHOGONAL FUNCTION (EOF)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi penelitian

SEDIMENT CHARACTERISTIC AND DISTRIBUTION PATTERN OF WESTERN COAST OF RUPAT STRAIT. By:

BAB I PENDAHULUAN. Jawa yang rawan terhadap bencana abrasi dan gelombang pasang. Indeks rawan

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

KARAKTERISTIK PANTAI GUGUSAN PULAU PARI. Hadiwijaya L. Salim dan Ahmad *) ABSTRAK

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

Praktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN. Oleh

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2014), Hal ISSN :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

DR. IR. RIFARDI M.Sc. TEKSTUR SEDIMEN Sampling dan Analisis

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 3 (2017), Hal ISSN :

ANALISA PENGARUH PARAMETER OSEANOGRAFI TERHADAP SEBARAN GUMUK PASIR DI PANTAI PARANGTRITIS TAHUN

Gambar 4.11 Lokasi 1 Mala (Zoom).

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 5 SYSTEM PLANNING

STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

PROSES SEDIMENTASI SUNGAI KALIJAGA, DAN SUNGAI SUKALILA PERAIRAN CIREBON

JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di :

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

Simulasi Arus dan Distribusi Sedimen secara 3 Dimensi di Pantai Selatan Jawa

II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pembangkitan Gelombang oleh Angin

VERTICAL CONTENT ANALYSIS CRUDE OIL AT THE CORE OF SEDIMENT IN DUMAI COASTAL WATERS. Abstract I. PENDAHULUAN

ANALISIS ARUS DAN GELOMBANG PERAIRAN BATU BELANDE GILI ASAHAN DESA BATU PUTIH KECAMATAN SEKOTONG LOMBOK BARAT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Penyebab Perubahan Garis Pantai

Dinamika Pasang Surut dan Perubahan Iklim di Perairan Pantai Kelurahan Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat Provinsi Riau. Oleh

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI

Analisis Karakteristik Fisik Sedimen Pesisir Pantai Sebala Kabupaten Natuna Hendromi 1), Muhammad Ishak Jumarang* 1), Yoga Satria Putra 1)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

SEDIMENTASI AKIBAT PEMBANGUNAN SHEET PILE BREAKWATER TELUK BINTUNI, PAPUA BARAT

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

KETIDAKSTABILAN PANTAI SEBAGAI KENDALA PENGEMBANGAN DAERAH PERUNTUKAN DI PERAIRAN LASEM JAWA TENGAH

Studi Laju Sedimentasi Akibat Dampak Reklamasi Di Teluk Lamong Gresik

ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU SELAMA 10 TAHUN ( )

Gambar 4.20 Lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.

Kondisi Oseanografi Fisika Perairan Utara Pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL

SEDIMENTASI DI PERAIRAN TEPI LAUT KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU

STUDI SEBARAN SEDIMEN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN

KAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA

THE MAPPING OF SHORELINE CHANGE BENGKULU CITY WATER S. By : ABSTRACT

ISSN : KARAKTERISTIK SEDIMEN PANTAI PADA PERAIRAN PANTAI DESA HUTUMURI DAN DESA WAYAME PULAU AMBON

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pesisir Pantai. merupakan daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut dimulai dari

PEMODELAN GENESIS. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 5. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

Simulasi Pola Arus Dua Dimensi Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu Pada Bulan September 2004

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Permasalahan

STUDI TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI SLAMARAN PEKALONGAN

Studi Gelombang dan Arus Pasang Surut di Perairan Pantai Pasir Jambak Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Oleh

UKURAN BUTIR SEDIMEN PERAIRAN PANTAI DUMAI SELAT RUPAT BAGIAN TIMUR SUMATERA

ZONASI KARAKTERISTIK KECEPATAN ABRASI DAN RANCANGAN TEKNIK PENANGANAN JALAN LINTAS BARAT BENGKULU BAGIAN UTARA SEBAGAI JALUR TRANSPORTASI VITAL

CHARACTERISTIC OF SEDIMENT AND SEDIMENT ACCUMULATED RATE IN COASTAL WATERS OF BUKIT BESTARI SUBDISTRICT TANJUNGPINANG CITY RIAU ARCHIPELAGO PROVINCE

LIFE PATTERN OF GASTROPODS ON BREAKWATER AND SANDY BEACH ECOSYSTEM IN WATER CONSERVATION AREA PARIAMAN CITY WEST SUMATRA PROVINCE ABSTRACT

Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia.

STUDY ON THE SUSPENDED SOLIDS IN THE WEST COASTAL WATERS OF BENGKALIS. Arif Teguh Satria 1, Rifardi 2, Elizal 2 ABSTRACT

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

POLA SPASIAL SEBARAN MATERIAL DASAR PERAIRAN DI TELUK BUNGUS, KOTA PADANG

Analisa Perubahan Garis Pantai Akibat Kenaikan Muka Air Laut di Kawasan Pesisir Kabupaten Tuban

KARAKTERISTIK DAN LAJU ENDAPAN SEDIMEN DI PERAIRAN KELURAHAN TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Transkripsi:

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 36 Jurnal perikanan dan kelautan 17,2 (2012): 36-42 STUDI ABRASI PANTAI PADANG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT Ferli Fajri 1, Rifardi 1, Afrizal Tanjung 1 1) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Kampus Binawidya Km. 12.5 Pekanbaru, Email: fardi64@yahoo.co.id ABSTRACT This reseach was conducted in March to April 2012, in Padang Beach of West Sumatra and in Integrated Oceanology Lab of Riau University. The aim of this research is to reveal the progress of abration happening in Padang Beach. The method used in this research is the survey one. The result of this reasearch shows that abration happened at three research stations, the abration velocity at the first station is 0,28 m/year, the second is 0,36 m/year and at the third one is 0,12 m/year. The principle causes of abration process in Padang beach are the flow and the great wave of the sea which signed by each characteristic and the flow that the beach abrased easily, as the bigger of wave's energy and water's flow the faster of abration will be. Key word : Padang beach, abration,wave and flow. PENDAHULUAN Abrasi pantai adalah kerusakan garis pantai akibat dari terlepasnya material pantai, seperti pasir atau lempung yang terus menerus di hantam oleh gelombang laut atau dikarenakan oleh terjadinya perubahan keseimbangan angkutan sedimen di perairan pantai (Hang Tuah, 2003). Arus dan gelombang yang cukup kuat, serta rusaknya ekosistem terumbu karang di sepanjang perairan Pantai Padang menyebabkan abrasi yang terjadi kini semakin mengkhawatirkan, hal ini diperparah lagi oleh rusaknya pelindung pantai alami dan buatan yang akan berdampak buruk terhadap kawasan pemukiman di sepanjang pantai. Sampai saat ini belum ada hasil penelitian yang menjelaskan seberapa besar kecepatan abrasi pada Pantai Padang. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian Studi Abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju abrasi yang terjadi di Pantai Padang. Manfaat hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk menunjang pengembangan wilayah, pemanfaatan sumber daya alam dan penanggulangan

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 37 bencana alam yang mungkin terjadi akibat abrasi di kawasan pantai, khususnya daerah Pantai Padang. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 2012, di Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, sampel dianalisis di Laboratorium Terpadu Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Bahan dan alat yang di gunakan di lapangan GPS, rambu ukur atau galah berskala Current drouge, meteran, timbangan, kamera, sendok, ember dan kantong plastik. Sedangkan bahan dan alat yang digunakan di Loboratorium ayakan bertingkat, aluminium foil, oven, desikkator, timbangan analitik, tabung ukuran 1000 ml, pipet volume 20 ml, dan stopwatch. Metode yang digunakan adalah metode survei. Penelitian dilakukan dalam enam tahapan yaitu: 1) penentuan stasiun penelitian, 2) pengambilan sampel sedimen, 3) pengukuran karekteristik gelombang, 4) pengukuran kecepatan arus, 5) analisis fraksi sedimen, dan 6) penghitungan kecepatan abrasi. Kecepatan abrasi dapat diukur setelah substrat atau fraksi sedimen yang terabrasi diketahui. Menurut Junaidi dalam Suwarsono, et al (2011), kecepatan abrasi dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut: m V A t dimana : V = kecepatanabrasi (m/tahun) m = massa substrat terabrasi (kg) A = luas permukaan yang terkena benturan gelombang (m 2 ) ρ = densitas substrat yang terabrasi (kg/m 3 ) t = waktu (s) Data yang diperoleh ditabulasi dan selanjutnya dianalisis dan kemudian dibahas secara deskriptif.

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 38 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Daerah Penelitian Pantai Padang Kota Padang secara geografis terletak antara 0 57 55-1 0 34 LS dan 100 20 24-100 21 53 BT dan berada 0-2 m di atas permukaan laut. Karakteristik Pantai Padang Kota Padang yaitu pantai terbuka berbentuk horizontal, tidak memiliki lekukan dan pantai landai berpasir, dengan endapan pasir halus hingga kasar berwarna kuning kecoklatan hingga keabu - abuan. Karakteristik Gelombang Tinggi gelombang pada stasiun 1 Pantai Padang Kota Padang berkisar antara 0,88-1,18 m, pada stasiun 2 berkisar antara 1,12-1,49 m, dan pada stasiun 3 berkisar antara 0,62 1,15 m. Energi gelombang di Perairan Pantai Padang Kota padang pada setiap stasiunnya bervariasi. Pada stasiun 1 berkisar antara 965,89 1743,62 Nm/m 2, pada stasiun 2 berkisar antara 1568,00 2784,77 Nm/m 2, dan pada stasiun 3 berkisar antara 476,67 1655,81 Nm/m 2. Kecepatan Arus Kecepatan arus pada stasiun 1 berkisar antara 0,16 0,28 m/s, pada stsiun 2 berkisar antara 0,19 0,33 dan pada stsiun 3 berkisar antara 0,15 0,326 m/s. Karakteristik Sedimen Hasil analisis nilai diameter rata - rata (Mz) sedimen di perairan Pantai Padang Kota Padang berkisar 0,82 1,06 Φ (Tabel 1). Tabel 1. Diameter rata-rata sedimen perairan Pantai Padang Kota Padang Stasiun Mean Size(Φ) Klasifikasi I 0,82 Coarse Sand II 0,63 Coarse Sand III 1,06 Medium Sand Sumber: Data Primer Kecepatan abrasi pada stasiun 1 Pantai Padang Kota Padang 0,28 m, pada stasiun 2 adalah 0,36 m dan pada stasiun 3 adalah 0,24 m (tabel 3)

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 39 Tabel 3. Rata - rata kecepatan abrasi di Pantai Padang Kota Padang Stasiun Kecepatan Abrasi (m/thn) I 0,28 II 0,36 III 0,24 Sumber: Data Primer Gambar 1. Perubahan garis Pantai (abrasi ) Padang Kota Padang dari tahun 1990 2010. Tabel 4. Perubahan garis Pantai (abrasi) tahun 1990 sampai tahun 2010 Stasiun Koordinat Perubahan Tahun 1990-2010 (m) m/th (m) 1 2 3 Sumber: Data Primer 100 0 21'53" LS 100 0 21' 20" LS 100 0 21' 16" LS 01 0 0' 53" BT 0 0 59' 20" BT 0 0 58' 16" BT Dari hasil pengukuran terdapat perbedaan antara pengukuran langsung dilapangan dengan pengukuran menggunakan peta. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor alam yang terjadi selama penelitian, dimana selama penelitian terjadi gelombang yang cukup besar sehingga mengakibatkan tingkat abrasi lebih besar 2,4 3,4 2,0 2 7 0 0,1 0,1 0,1

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 40 dari pada penggambaran abrasi berdasarkan peta. Sedangkan hasil abrasi berdasarkan peta merupakan hasil perkiraan dari data pengamatan tahunan sebelumnya yang mana keadaan kondisi pantai dan alamnya tidak sama saat dilakukan penelitian. Hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh aktivitas manusia maupun akibat fenomena alam (arus yang kuat dan gelombang besar) yang terjadi pada musim tertentu. Penyebab utama dari proses abrasi Pantai Padang Kota Padang adalah arus dan gelombang laut yang besar yang ditandai dengan besarnya nilai dari masing masing karakteristik gelombang dan arus sehingga pantai mudah terabrasi. Tinggi gelombang yang besar menghasilkan arus menyusur pantai dengan kecepatan yang tinggi, sehingga material pantai semakin banyak yang tergerus atau hilang ke pantai yang lebih dalam yang dibawa oleh arus pantai pada perairan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Brahmanto, et al (2000) bahwa karekteristik oseanografi yang berperan penting dalam proses abrasi pantai adalah arus menyusur pantai (longshore current) dan gelombang. Energi gelombang merupakan faktor yang mempengaruhi abrasi sepanjang Pantai Padang Kota Padang, sehingga semakin besar energi gelombang maka semakin besar juga abrasi yang terjadi. Setiyono (1996) menyatakan bahwa kekuatan abrasi ditentukan oleh besar kecilnya gelombang yang menghempas ke pantai. Energi gelombang yang besar akan menyebabkan kuatnya gelombang yang menghempas ke pantai, yang dapat membentuk gelombang perusak pantai yang mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar. Sehingga air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke arah aut. Abrasi yang terjadi di Pantai Padang Kota Padang sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus. Kecepatan arus sejajar pantai (longshore current) dapat mengangkut sedimen yang telah digerakkan oleh gelombang, gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkan arus pantai yang berperan terhadap proses sedimentasi atau abrasi pantai. Menurut Komar (1983), gelombang yang menyebabkan terjadinya arus menyusur pantai (longshore current) adalah

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 41 penyebab utama dari pergerakan sedimen. Jadi kecepatan arus yang besar akan menyebabkan abrasi pantai dikarenakan proses transport sedimen semakin cepat. Lain halnya dengan energi gelombang dan kecepatan arus, hubungan kecepatan abrasi dengan ukuran diameter sedimen (mean size) berdasarkan hasil analisis regresi linear diketahui bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang negatif. Ini artinya semakin kecil nilai mean size maka semakin besar nilai kecepatan abrasi. Perbedaan ukuran diameter sedimen (mean size) akan mempengaruhi kecepatan dalam proses transportasi sedimen. Secara umum partikel berukuran kasar akan diendapkan pada lokasi yang tidak jauh dari sumbernya, sebaliknya semakin halus partikel akan semakin jauh ditranspor oleh arus dan gelombang, maka semakin jauh diendapkan dari sumbernya (Rifardi, 2010). Jadi semakin halus atau kecil ukuran butiran sedimen maka akan menyebabkan semakin besarnya pantai yang terabrasi. KESIMPULAN Abrasi yang terjadi di Pantai Padang Kota Padang disebabkan oleh arus dan gelombang. Kecepatan abrasi Pantai Padang Kota Padang berkisar antara 0,24 0,36 m/thn, sedangkan berdasarkan hasil Overlay citra hasil digitasi peta periode tahun 1990 2010 yaitu berkisar antara 2,0 3,4 m (0,10 0,17 m/thn). Energi gelombang, kecepatan arus dan ukuran diameter rata rata sedimen pantai merupakan parameter atau faktor alam yang dapat menentukan besar kecilnya kecepatan abrasi yang terjadi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada civitas akademik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau yang telah memperlancar proses penelitian penulis serta semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini DAFTAR PUSTAKA Brahmanto, R., Rifardi, dan Ghalib, M. 2000. Karakteristi gelombang dan sedimen di pelabuhan kelautan universitas riau dan sekitarnya, selat rupat pantai timur sumatera. Fakultas parikanan dan ilmu kelautan. V (13) 25-28.

Studi abrasi Pantai Padang Kota Padang Provinsi Sumatera Barat 42 Hang Tuah, S. 2003. Hidraulika Pantai (coastal engineering). Diktat Kuliah. Institut Tekhnologi Bandung. Komar, P. D. 1983. Handbook of Coastal Processes and Erosion. CRC Press, Inc. Boca Raton. Florida. 313 hal Rifardi. 2008. Tekstur Sedimen : Sampling dan Analisis. Unri Press. Pekanbaru, 101 hal. 2010. Ekologi Sedimen Laut Modern. Unri Press. Pekanbaru. 145 hal. Setiyono, H. 1996. Kamus Oseanografi. Cetakan Pertama. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Suwarsono, Supiyati, dan Suwardi. 2011. Zonasi Karekteristik Kecepatan Abrasi dan Rancangan Teknik Penanganan Jalan Lalu Lintas Barat Bengkulu Bagian Utara Sebagai Jalur Transportasi Vital. Makara, Teknologi, Vol. 15, No. 1, SApril 2011: 31-38. Universitas Bengkulu.