BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. sampai panen okra pada Januari 2017 Mei 2017 di lahan percobaan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. MATERI DAN METODE

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE

m. BAHAN DAN METODE Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakuteis Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

3. METODE DAN PELAKSANAAN

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. MATERI DAN WAKTU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE. No. 155 KM. 15 Simpang Baru Panam Kecamatan Tampan Pekanbaru, dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Transkripsi:

12 BAB III MATERI DAN METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang, yang terletak di Jl. Tangkuban Perahu, No. 517, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat dengan ketinggian tempat 1250 m dpl (diatas permukaan laut). Letak geografis kebun percobaan tersebut berada pada 107,30 o BT dan 6,30 o LS. 3.1. Materi Penelitian Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu urea (N), SP36 (P), KCl (K), pupuk kandang sapi, pupuk kandang kuda, pestisida, moluskisida (toxiput), tanah, benih pakchoy varietas Flamingo, Na 2 CO 3, alkohol 70%, dan aceton. Peralatan yang digunakan adalah baki, rafia, bambu penanda, semat mulsa, cangkul, ember, gembor, sprayer, aqua gelas 240 ml, kaleng, meteran, penggaris, sekop, pisau dapur, pisau parang, gunting, termometer udara, termometer tanah, timbangan digital, timbangan (kapasitas 100 kg), timbangan analitik, alat tulis, kertas label, kantong plastik bening, kantong plastik putih, kamera, pestle, mortar, spektrofotometer, kuvet, beker glass, plastik obat, kertas saring, cawan petri, Leaf Area Meter, tissue, kuas, ph meter, amplop, oven, jerami padi, mulsa plastik hitam perak, cat kayu warna putih, cat kayu warna biru, dan daun pisang.

13 3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan meliputi tahap penyusunan rancangan percobaan, prosedur penelitian, pengumpulan data, dan analisis data. 3.2.1. Rancangan Percobaan Penelitian menggunakan percobaan faktorial 3x3 dengan Rancangan Acak Kelompok (Randoimized Block Design) dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah Macam Mulsa dengan 3 taraf perlakuan, yaitu M0 (tanpa mulsa), M1 (mulsa plastik hitam perak), dan M2 (mulsa jerami padi). Faktor kedua adalah Pola Jarak Tanam dengan 3 taraf perlakuan, yaitu J0 (10x10 cm_segitiga), J1 (20x20 cm_persegi), dan J2 (30x30 cm_segi enam). Pola jarak tanam dapat dilihat pada Ilustrasi 2 dan denah percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1. Segitiga Persegi Segienam Ilustrasi 2. Pola Jarak Tanam

14 3.2.2. Prosedur Penelitian Persemaian, benih pakchoy terlebih dahulu dilakukan tahapan persemaian dengan menggunakan media semai top soil selama 14 hari (2 minggu). Setelah 14 hari, bibit pakchoy dilakukan pembumbunan dengan menggunakan daun pisang yang berisi media tanam top soil dan pupuk kandang kuda (1:1) selama ±7 hari (1 minggu) sampai bibit memiliki tiga daun. Pengolahan tanah, tanah diolah bersamaan dengan kegiatan persemaian benih pakchoy. Tahapan pertama dalam pengolahan tanah, yaitu pembersihan lahan yang dilakukan dengan cara membersihkan batu, sampah, sisa-sisa perakaran, serta membersihkan segala tanaman yang tidak diinginkan. Tahapan kedua, yaitu lahan diolah dengan cangkul sedalam 20 cm, tanah dibiarkan terkena sinar matahari selama tiga hari, kemudian dilakukan pembuatan bedengan dengan ukuran 1,5 m x 1 m sebanyak 27 petak, jarak antar bedengan yaitu 50 cm. Tahapan ketiga, yaitu pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 1,5 kg per bedeng (Lampiran 4), lalu lahan dibiarkan selama tujuh hari sebelum tanam. Setelah tujuh hari, bedengan ditutup dengan menggunakan mulsa plastik hitam perak (sesuai perlakuan), sedangkan mulsa jerami padi diaplikasikan setelah bibit pakchoy ditanam ke lahan. Mulsa plastik dipasang dengan cara menarik kedua ujung mulsa ke ujung bedengan dengan arah memanjang, kemudian dikuatkan dengan bambu yang ditancapkan pada setiap sudut bedengan serta ditancapkan pada sisi kanan dan kiri bedengan hingga tampak rata menutupi seluruh permukaan bedengan. Alat pelubang mulsa dibuat dari kaleng bekas yang salah satu ujungnya diasah hingga

15 tajam. Mulsa jerami dibuat secara manual yaitu dengan cara mencincang jerami padi dengan ukuran 5-10 cm, selanjutnya mulsa dipasang dengan menggunakan tangan dan dihamparkan diatas bedengan yang telah ditanami bibit pakchoy dengan ketebalan mulsa ± 5 cm. Penanaman, bibit pakchoy ditanam pada pagi hari, setiap lubang tanam ditanami satu bibit dengan jarak tanam sesuai dengan taraf percobaan, sehingga pada perlakuan pola jarak tanam 10x10 cm_segitiga terdapat 77 tanaman, 20x20 cm_persegi diperoleh 35 tanaman, dan 30x30 cm_segi enam diperoleh 12 tanaman (Lampiran 3). Bibit pakchoy yang telah ditanam, lalu disiram dengan menggunakan air, kemudian di sekitar tanaman ditaburi dengan moluskisida (toxiput) supaya bibit pakchoy yang ditanam terhindar dari molusca. Pemeliharaan tanaman, meliputi pemupukan tahap kedua yang dilakukan pada 14 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk urea (1,62 kg), KCl (0,405 kg), dan SP36 (0,81 kg) (Lampiran 4). Penyulaman, dilakukan dengan cara mengganti bibit muda yang rusak atau menunjukkan gejala pertumbuhan yang kurang baik dengan tanaman yang baru pada lubang yang sama, kegiatan penyulaman dilakukan pada pagi/sore hari, penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 7 hari (1 minggu). Penyiraman, dilakukan pada sore hari dan dilakukan apabila dalam satu hari tidak turun hujan, penyiraman tidak terlalu basah atau becek sehingga tidak memacu pertumbuhan patogen lain penyebab penyakit. Penyiangan gulma, dilakukan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman pakchoy. Pengendalian hama dan penyakit, hama yang terdapat pada tanaman pakchoy, yaitu ulat grayak, siput tak bercangkang (slug),

16 dan lintah. Ulat grayak bisa dikendalikan dengan cara disemprot dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Permetrin/Profenofos, sedangkan siput tak bercangkang (slug) dan lintah bisa dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif metaldehida/saponin yang berbentuk butiran kemudian ditabur disamping tanaman pakchoy. Penyakit yang terdapat pada tanaman pakchoy yaitu busuk basah (Erwinia carotovora), penyakit ini bisa dikendalikan dengan cara membuang/memusnahkan tanaman dari bedengan supaya tidak menular ke tanaman yang lainnya, atau bisa juga dikendalikan dengan cara menyemprotkan pestisida berbahan aktif Asam Oksolinik/Asilbenzolar-S-Metil+Mankozeb. Panen dan pasca panen, pemanenan pakchoy dilakukan pada umur 30 hari setelah tanam dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman, kemudian tanaman sampel (tujuh tanaman per petak) dan tanaman non sampel dimasukkan kedalam kantong plastik bening. Pakchoy yang telah dipanen, lalu dicuci dibawah air mengalir hingga bersih, setelah itu dilakukan pemisahan antara akar dengan pangkal batangnya dengan menggunakan pisau, lalu pakchoy disusun didalam keranjang. 3.2.3. Pengumpulan Data Parameter yang diamati adalah sebagai berikut: 1) Tinggi tajuk diukur mulai dari leher akar sampai ujung tanaman tertinggi pada tanaman sampel dengan menggunakan penggaris/meteran. Pengamatan tinggi tajuk dilakukan setiap seminggu sekali pada saat tanaman berumur 1, 2, 3, dan 4 MST.

17 2) Jumlah daun diamati dengan cara menghitung semua daun yang telah terbentuk sempurna pada tanaman sampel. Jumlah daun dilakukan setiap seminggu sekali pada saat tanaman berumur 1, 2, 3, dan 4 MST. 3) Lebar tajuk tanaman diamati dengan cara mengukur rata-rata diameter tajuk tanaman sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Supriyanto dan Irawan, 2001): d1 d Keterangan: d 1 = dari ujung daun ke satu sampai ujung daun ke dua. d 2 = dari ujung daun ke tiga sampai ujung daun ke empat. Pengamatan lebar tajuk tanaman dilakukan setiap seminggu sekali pada saat tanaman berumur 1, 2, 3, dan 4 MST. Lebar tajuk tanaman dapat dilihat pada ilustrasi 3. d1 d2 Ilustrasi 3. Lebar Tajuk Tanaman Pakchoy

18 4) Berat segar tajuk tanaman per petak diamati dengan cara membersihkan tanaman dibawah air mengalir supaya bersih dari tanah yang menempel. Pakchoy dikering anginkan selama ±15 menit, kemudian akar dan tajuk tanaman dipisahkan dengan menggunakan pisau, selanjutnya tajuk tanaman ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. 5) Berat segar akar per petak diamati dengan cara membersihkan tanaman dibawah air mengalir supaya bersih dari tanah yang menempel. Pakchoy dikering anginkan selama ±15 menit, kemudian akar dan tajuk tanaman dipisahkan dengan menggunakan pisau, selanjutnya akar tanaman ditimbang dengan menggunakan timbangan digital. 6) Indeks luas daun (ILD) diamati dengan cara memotong bagian daun dari satu tajuk tanaman, selanjutnya dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Indeks luas daun (ILD) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Beadle, 1993): ILD = Keterangan: S = Luas daun pada kanopi. G = Luas permukaan tanah yang tertutupi kanopi. 7) Khlorofil daun diamati dengan cara mengambil 4-5 daun beserta pelepahnya, kemudian dihaluskan dengan menggunakan mortar, lalu ditimbang seberat 1 gram (per sampel) dengan menggunakan timbangan analitik. Setiap sampel diambil 0,5 gram, kemudian dihomogenkan dengan 0,1 gram Na 2 CO 3 dan 5 ml aceton, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. Filtrat diukur pada

19 panjang gelombang 662 nm dan 645 nm dengan menggunakan alat spektrofotometer (Lichtenthaler and Wellburn, 1983). Khlorofil dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Khlorofil A = 11,75 x A 662 2,35 x A 645 Khlorofil B = 18,61 x A 645 3,96 x A 662 Total Khlorofil = Khlorofil A + Khlorofil B 3.3. Analisis Data Model linier yang menjelaskan setiap nilai pengamatan sesuai dengan percobaan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah sebagai berikut: Yijk = μ αi ßj (αß)ij ρk εijk Keterangan : Yijk μ αi ßj (αß)ij ρk εijk = Nilai faktorial pengamatan perlakuan dari faktor macam mulsa ke-i dan pola jarak tanam ke-j dari kelompok ke-k. = Mean populasi. = Pengaruh taraf ke-i dari faktor macam mulsa. = Pengaruh taraf ke-j dari faktor pola jarak tanam. = Pengaruh interaksi taraf ke-i dari faktor macam mulsa dan taraf ke-j dari faktor pola jarak tanam. = Pengaruh taraf ke-k dari faktor kelompok. = Pengaruh acak dari perlakuan mulsa ke-i, pola jarak tanam ke-j dan kelompok ke-k. Hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut: 1) Pengaruh Macam Mulsa H0 : α1 = α2 = α3 = 0

20 Tidak ada pengaruh penggunaan macam mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. H1 : Paling sedikit ada satu αi 0 Ada pengaruh penggunaan macam mulsa terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. 2) Pengaruh Pola Jarak Tanam H0 : ß1 = ß2 = ß3 = 0 Tidak ada pengaruh penggunaan pola jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. H1 : Paling sedikit ada satu ßj 0 Ada pengaruh penggunaan pola jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. 3) Pengaruh Interaksi Macam Mulsa dan Pola Jarak Tanam H0 : α1ß1= α1ß2= α1ß3= α ß1= α ß = α ß3= α3ß1= α3ß = α3ß3 = 0 Tidak ada pengaruh penggunaan macam mulsa dan pola jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. H1 : Paling sedikit ada satu αißj 0 Ada pengaruh penggunaan macam mulsa dan pola jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pakchoy. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan taraf signifikasi 5%.