BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

BAB II LANDASAN TEORI. Ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup pada

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat digunakan untuk pemanas. menghasilkan uap. Dimana bahan bakar yang digunakan berupa

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 4500 Kg/JAM TEKANAN KERJA 9 kg/cm 2 BAHAN BAKAR AMPAS TEBU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiler)

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

BOILER / KETEL UAP. 1. Pengertian Ketel Uap

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 40TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 21 TON/JAM TEKANAN KERJA 1,45 N/mm 2 BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tenaga listrik adalah Boiler (Steam Generator) atau yang biasanya disebut ketel

KETEL UAP (STEAM BOILER)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP HASIL 10 TON/JAM TEKANAN KERJA 10 KG/CM 2 TEMPERATUR 173,75 C BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

KETEL UAP (STEAM BOILER)

PERANCANGAN KETEL UAP PIPA API JENIS SCOTCH KAPASITAS. 10 TON UAP Jenuh/jam TEKANAN 15 Kg/cm 2 TUGAS AKHIR

MAKALAH UTILITAS FIRE TUBE BOILER. Disusun oleh : Irfan Arfian Maulana ( ) Sintani Nursabila ( )

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH KOMPOSISI BAHAN BAKAR TERHADAP KALOR YANG DIHASILKAN DI RUANG BAKAR BOILER. Abstrak

KETEL UAP ANALISA EFISIENSI WATER TUBE BOILER BERBAHAN BAKAR FIBER DAN CANGKANG DI PALM OIL MILL DENGAN KAPASITAS 45 TON TBS/JAM

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Bagian-bagian Boiler

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE AES

TURBIN UAP. Penggunaan:

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA VERTIKAL

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BES

ANALISA DRAFT PADA BOILER DENGAN TEMPERATUR KELUARAN STACK 150 o C

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 30 TON TBS/JAM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API KAPASITAS 10 TON/JAM SEBAGAI PENGERING KAIN DENGAN TEKANAN 10 KG/CM 2 TEMPERATUR KERJA 175 C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERFORMANSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 18 TON/JAM DI PKS MERBAUJAYA INDAHRAYA

Tekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. listrik dimana generator atau pembangkit digerakkan oleh turbin dengan

BAB II TEORI PENDUKUNG

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. II. 1 Pengertian Ketel Bertenaga Listrik (Electric Boiling)

BAB I PENDAHULUAN I.1

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

Program Studi DIII Teknik Otomotif JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

PENGARUH SUHU DAN TEKANAN TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI THERMAL SIKLUS RANKINE PADA PEMBANGKIT DAYA TENAGA UAP. Oleh ( ) TEKNIK MESIN UNILA

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP)

Karakteristik Ketel Pipa Api Kapasitas Uap 6000 Kg / Jam Berbahan Bakar Solar di PT. Mustika Ratu, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

Gambar 1 Open Kettle or Pan

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

ANALISA KETEL UAP PIPA AIR BERBAHAN BAKAR CANGKANG DAN FIBER DI PTPN IV PKS BAH JAMBI DENGAN KAPASITAS 45 TON UAP/JAM LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK

ANALISA EFISIENSI KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON/JAM TEKANAN KERJA 20 BAR DI PABRIK KELAPA SAWIT

MULTIREFRIGERASI SISTEM. Oleh: Ega T. Berman, S.Pd., M,Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA API DENGAN KAPASITAS 25 TON/JAM DENGAN BAHAN BAKAR BATUBARA

ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR PADA KETEL UAP

BAB II LANDASAN DASAR TEORI

BAB III PROSES PEMBAKARAN

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

TUGAS I MENGHITUNG KAPASITAS BOILER

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

1. Bagian Utama Boiler

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

pesawat konversi, untuk mengkonversikan energi potensial fluida menjadi energi

BAB II LANDASAN TEORI

1 Universitas Indonesia

ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKAR TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN UAP

BAB IV PEMBAHASAN KINERJA BOILER

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. listrik adalah salah stu kebutuhan pokok yang sangat penting

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Maka persamaan energi,

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA HORISONTAL

2.1.2 UapJenuh. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR


Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya dikalangan industri, sehingga manusia dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan ilmu dan teknologi dibidangnya masing - masing. Ketel uap merupakan suatu pesawat tenaga yang banyak digunakan dan dianggap layak dalam dunia industri di negara kita. Disamping fluida utamanya berupa air, banyak tersedia serta murah, uap hasil ketel dapat juga digunakan untuk beberapa hal misalkan sebagai penggerak mula juga bisa sebagai pemanas. Berawal dari hal diatas, penulis memandang masih sangat penting untuk mengangkat topik ketel uap dalam Laporan Tugas Akhir yang lengkap dan jelas. I.2. Pembatasan Masalah Pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan merencanakan ulang ketel uap pipa api yang ada di PG. Tasikmadu Karanganyar. 1

2 Data ketel uap pipa api sebagai berikut : - Manufacture : Gebr Stork & CO Hengelo - Kapasitas uap : 12 ton/hour - Tekanan kerja : 8 kg/cm² - Suhu superheated steam : 464 º F - Bahan bakar : ampas tebu (bagasse) I.3. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan disiplin ilmu yang penulis pelajari khususnya mengenai ketel uap. 2. Untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh di bangku kuliah selama ini. 3. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu pada Jurusan k Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. I.4. Metode Perencanaan 1. Metode langsung Data diperoleh langsung dari sumber atau obyek perencanaan dan diolah sebagai data utama.

3 Metode ini ada dua macam, yaitu: a. Metode survei, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak terkait. b. Metode observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung ke lokasi atau obyek dengan proses dan bentuk fisik peralatan dengan data yang akurat sesuai kebutuhan. 2. Metode tak langsung Data diperoleh dengan cara tidak langsung dari lokasi atau obyek perencanaan namun tetap ada hubungannya. Metode ini ada dua macam, yaitu: a. Metode literatur, yaitu mengumpulkan data sesuai dengan pokok masalah yang dibahas dengan cara mengadakan riset perpustakaan. b. Metode brosur, yaitu mencocokkan segala bentuk data yang dikeluarkan oleh instansi atau perusahaan, baik berbentuk tulisan atau gambar dengan data fisik pada alat yang ada. I.5. Pengetahuan Mengenai Ketel Uap I.5.1. Pengertian ketel uap Ketel uap (boiler) adalah suatu pesawat tenaga yang mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan pada temperatur dan tekanan tertentu melalui proses pembakaran campuran bahan bakar dengan udara di dalam dapur (Furnace).

4 Secara umum ketel uap terdiri dari dua komponen utama, yaitu : a) Dapur (Furnace), sebagai alat yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi energi panas. b) Alat penguap (Evaporator), sebagai alat yang berfungsi untuk mengubah energi pembakaran menjadi energi uap. Komponen pendukung lainnya adalah : a) Cerobong asap, dengan berfungsinya cerobong pada tarikan gas asapnya memungkinkan dapur dapat bekerja secara efektif. b) Sistem pemipaan, pipa pipa api pada ketel uap pipa api berfungsi sebagai penghantar kalor yang efektif antara nyala api atau gas panas dengan air ketel. c) Superheater, Ekonomiser dan Airheater, alat yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi ketel. Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pemilihan ketel uap, antara lain : - Kapasitas ketel - Tekanan dan temperatur kerja ketel - Jenis bahan bakar yang dipergunakan - Air isian ketel - Biaya pembuatan dan perawatan ketel

5 Ketentuan ketel uap yang ideal dapat dituliskan sebagai berikut : - Konstruksi sederhana, sehingga pembuatan, operasi dan perawatan murah serta tidak memerlukan tempat yang luas. - Harus menghasilkan jumlah uap yang maksimum dengan bahan bakar minimum. - Sirkulasi air harus baik, agar diperoleh temperatur yang merata untuk seluruh bagian ketel. - Perangkat pembakar harus dapat membakar campuran bahan bakar dengan udara secara sempurna sehingga dapat menghaislkan panas yang optimal. - Alat-alat perlengkapan ketel harus memadai, sehingga ketel dapat bekerja secara optimal dan aman. I.5.2. Klasifikasi ketel uap Ketel uap dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas antara lain didasarkan pada : 1. Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa, maka ketel uap diklasifikasikan sebagai : a. Ketel uap pipa api (fire tube boiler) Jenis-jenis ketel uap pipa api adalah ketel Schotch, ketel Lokomobil dan ketel de Schelder. b. Ketel uap pipa air (water tube boiler) Jenis-jenis ketel uap pipa air adalah ketel Yarrow, ketel Babcock dan Wilcox.

6 2. Berdasarkan pemakaiannya, ketel dapat diklasifikasikan sebagai: a. Ketel stationer (stationary boiler) Yang termasuk ketel stationer adalah ketel untuk pembangkit tenaga, ketel untuk industri. b. Ketel mobil (mobile boiler) Jenis-jenis ketel mobil adalah ketel lokomotif, ketel kapal (marine boiler). 3. Berdasarkan jumlah lorong (boiler tube), ketel diklasifikasikan sebagai : a. Ketel dengan lorong tunggal (single tube steam boiler) Jenis-jenis ketel dengan lorong tunggal adalah Cornish Boiler dan Simple Vertikal Boiler. b. Ketel dengan lorong ganda (multi tubuler steam boiler) Jenis-jenis ketel dengan lorong ganda adalah ketel Scotch dan ketel Babcock dan Wilcox. 4. Tergantung kepada poros tutup drum (shell), ketel diklasifikasikan sebagai : a. Ketel tegak (vertikal steam boiler) Jenis-jenis ketel tegak adalah ketel Cochran, ketel Clarkson. b. Ketel mendatar (horizontal steam boiler) Jenis-jenis ketel mendatar adalah ketel Cornish, ketel Lancarshire, ketel Scotch.

7 5. Menurut sistem peredaran air ketel (water circulation), ketel diklasifikasikan sebagai : a. Ketel dengan peredaran alam (natural circulation steam boiler) Jenis-jenis ketel dengan peredaran alam adalah ketel Lancarshire, ketel Babcock dan Wilcox. b. Ketel dengan peredaran paksa (forced circulation steam biler) Jenis-jenis ketel dengan peredaran paksa adalah ketel La- Mont, ketel Benson, ketel Loeffer dan ketel Velcan. I.5.3. Ketel uap lorong api Ketel uap lorong api konstruksinya sederhana, hanya terdiri dari sebuah tangki air yang di dalamnya terdapat silinder kecil yang disebut lorong api. Ketel uap lorong api hanya cocok digunakan untuk ketel yang berkapasitas dan bertekanan kerja relatif kecil. Karakteristik ketel uap lorong api adalah : - Tekanan kerja 10 atm - Kapasitas uap hasil 5 ton/jam - Volume air didalam ketel besar jika dibanding luas pemanas sehingga pemanasan awal sangat lama

8 Keuntungan ketel uap lorong api : - Air isian ketel tidak harus yang berkualitas tinggi. - Konstruksinya sederhana, sehingga perawatannya mudah. - Dapat melayani perubahan beban atau kapasitas besar karena volume air isian besar. Kelemahan ketel uap lorong api : - Volume air di dalam ketel besar bila dibanding dengan luas pemanas (heating surface) sehingga pemanasan awal sangat lama. - Efisiensi ketel rendah. - Kapasitas uap dan tekanan kerja rendah. Adapun jenis-jenis ketel uap lorong api adalah : - Ketel Cornish - Ketel Lancarshire - Ketel Lorong api tegak Gambar 1.1 Ketel Cornish

9 Gambar 1.2 Ketel Lancashire I.5.4. Ketel Uap Pipa Api Ketel uap pipa api konstruksinya terdiri dari sebuah tangki silinder yang berisi air, di dalamnya terdapat lorong api dan susunan pipa-pipa yang dinamakan pipa api, dimana pipa-pipa api tersebut dialiri gas panas hasil pembakaran dan panas yang dihasilkan akan diberikan kepada air di sekelilingnya. Ketel uap lorong api maupun pipa-pipa api semua berada atau terendam di dalam air yang akan diuapkan. Volume air kira-kira ¾ dari tangki ketel. Adapun fungsi dari pipa-pipa tersebut adalah untuk menambah luas permukaan bidang pemanas, dengan demikian akan mempercepat dan mempertinggi produksi uap di dalam ketel. Keuntungan ketel uap pipa api : - Konstruksi sederhana, sehingga perawatan mudah. - Air isian memerlukan kualitas yang tinggi.

10 Kelemahan uap pipa api : - Tekanan uap hasil rendah dibanding dengan ketel uap pipa air. - Kapasitas ketel kecil dibanding kapasitas ketel uap pipa air. - Pemanasan fluida relatif lama dibanding ketel uap pipa air. Adapun jenis-jenis ketel uap pipa api adalah : - Ketel Scothch - Ketel Cochran Gambar 1.3. Ketel Scoth I.5.5 Ketel Uap Pipa Air Ketel uap pipa air terdiri dari susunan pipa-pipa yang di dalamnya berisi air yang akan dipanaskan. Sedangkan gas panasnya mengitari dari luar pipa-pipa tersebut. Dengan demikian luas bidang pemanasnya terdapat pada bidang luar pipa, karena air isian ketel sangat kecil maka dapat membentuk uap dengan lebih cepat.

11 Keuntungan ketel uap pipa air dibandingkan dengan ketel uap pipa api adalah : - Dapat bekerja pada tekanan tinggi. - Dapat menghasilkan uap lebih besar dan cepat, karena peredaran air didalam pipa berjalan lancar. - Berat ketel relatif ringan dibanding kapasitas ketel. Kerugiaan ketel uap pipa air dibandingkan ketel uap pipa api adalah : - Konstruksi lebih rumit, banyak pipa pipa. - Air isian ketel menggunakan air isian yang berkualitas tinggi. - Membutuhkan pengatur pengisi otomatis, karena harus hati-hati dalam menjaga air di dalam ketel dan produksi uap sangat cepat. Adapun jenis-jenis ketel uap pipa air adalah : - Ketel Babcock and Wilcox - Ketel Yarrow Gambar 1.4. Ketel Babcock and Wilcox

12 Drum Pemanas udara Tempat air Pembakar-pembakar minyak Tempat air Gambar 1.5. Ketel Yarrow I.6. Termodinamika I.6.1 Uap dan macamnya Uap merupakan hasil produksi dari ketel uap yang berasal dari air yang dipanaskan di dalam ketel. Uap mempunyai tekanan (P), temperatur (T) dan entalpi (h). Entalpi adalah sejumlah kalor yang diperlukan oleh ketel untuk memanaskan air menjadi uap. a) Uap jenuh (saturated Steam) Uap jenuh (saturated steam) adalah uap yang masih mengandung uap air.

13 Ciri-ciri uap jenuh adalah : 1. Temperatur uap dan temperatur air dalam keadaan sama 2. Pada saat temperatur diturunkan, uap akan mengembun menjadi air b) Uap panas lanjut (superheated steam) Uap panas lanjut (superheated steam) adalah uap jenuh yang mengalami pemanasan lanjut di dalam superheater. Pemanasan uap ini berlangsung pada tekanan tetap atau isobaris, sedangkan suhu dan entalpinya naik. Uap kering digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin uap. I.7. Siklus dasar pembentukan uap Pembangkit tenaga uap didasarkan atas siklus Rankine. Siklus Rankine ini tersusun atas komponen-komponen utama yaitu pompa, boiler, turbin dan kondensor. Q in Q in Q in 2 3 4 5 Ekonomiser Boiler Superheater W in Pompa Turbin W out Condensor 1 6 Q out Gambar 1.6 Diagram blok Siklus Rankine

14 Siklus Rankine juga dapat diartikan sebagai siklus uap dan cairan. Siklus ini digambarkan pada proses pembentukan tenaga uap di bawah ini : T Temperatur 2 3 4 5 1 6 Entropi S Gambar 1.7. Diagram Proses pembentukan uap Keterangan: 1 2 = Proses pemompaan 2 3 = Proses pemanasan air hingga mendekati titik didihnya 3 4 = Proses pendidihan sampai terbentuk uap jenuh 4 5 = Proses pembentukan uap panas lanjut 5 6 = Proses ekspansi isentropis dalam turbin 6 1 = Proses pengembunan pada tekanan konstan di dalam kondensor

15 I.8. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini memuat latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode perencanaan dan pengetahuan mengenai ketel uap serta sistematika penulisan. BAB II Air isian ketel uap Pada bab ini dijelaskan tentang pencegahan terhadap pembentukan kerak dan lumpur, pencegahan terhadap pembuihan dan spesifikasi air isian ketel. BAB III Pembakaran Pada bab ini berisi tentang bahan bakar, reaksi pembakaran, kebutuhan bahan bakar, kebutuhan udara pembakaran, kapasitas gas asap hasil pembakaran dan temperatur pembakaran. BAB IV Silinder api dan Pipa api Pada bab ini dijelaskan mengenai perhitungan silinder api dan pipa api, kerugian tekanan gas asap dan tinjauan kekuatan tebal silinder api dan pipa api. BAB V Drum ketel uap Pada bab ini berisi tentang perhitungan drum ketel, perhitungan tebal dinding drum ketel, perhitungan tube plate, lemari api dan lemari asap.

16 BAB VI Batang tunjang dan pipa tunjang Pada bab ini berisi tentang batang tunjang dan pipa tunjang serta data rancang bangun tube plate dan Ruang bakar. BAB VII Superheater dan Ekonomiser Pada bab ini berisi tentang perencanaan pipa-pipa, luas, konduktansi, kerugian tekanan gas asap, perhitungan tebal pipa, kerugian panas lewat dinding saluran dan kesetimbangan panas pada bagian Superheater dan Ekonomiser. BAB VIII Cerobong Asap dan Efisiensi Ketel Pada bab ini berisi perencanaan cerobong yang meliputi tarikan cerobong dan kerugian tekanan gas asap melalui cerobong serta perhitungan efisiensi pada ketel. BAB IX Penyangga ketel dan konstruksi pengelasan Pada bab ini berisi tentang perhitungan pada penyangga ketel uap pipa api dan konstruksi pengelasan pada ketel. BAB X Perlengkapan dan alat bantu ketel Pada bab ini memuat tentang perlengkapan ketel dan alat-alat bantu yang terdapat pada ketel uap pipa api. BAB XI Penutup Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.