HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

IV HASIL dan PEMBAHASAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDAHULUAN ekor di Tahun 2016 (Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya genetik asli Indonesia adalah domba Garut, domba

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah berada di Kecamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN. (BBPTU-HPT) Baturraden merupakan pusat pembibitan sapi perah nasional yang

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

Gambar 3. Peta Sulawesi Utara

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN KEPUSTAKAAN. domba yang tersebar di seluruh dunia. Sampai saat ini tercatat 245 rumpun

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Keragaman wilayah di muka bumi menyebabkan begitu banyak rumpun

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PEMBAHASAN. Pulau Sumba terletak di Barat-Daya Propinsi NTT, berjarak sekitar 96 km

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

Bab 4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

PROFIL KAWASAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DOMBA DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Hasil Analisis Ukuran Tubuh Domba. Ukuran Tubuh Minimal Maksimal Rata-rata Standar Koefisien

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 4. Lokasi BBPTU-SP Baturraden, Purwokerto

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. km dari pusat pemerintahan kecamatan. Desa Talang Mulya mempunyai luas 654

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...

PENDAHULUAN. cukup besar, tidak hanya keanekaragaman flora tetapi juga faunanya. Hal ini

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumba Timur terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Metro merupakan ibukota Kecamatan Metro Pusat. Kota Metro

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dusun dan terletak di bagian selatan Gunungkidul berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1-4 Lintang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak Sapi Bali di Kabupaten Tabanan 1

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus merupakan salah satu dari 11 (sebelas)

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

Transkripsi:

23 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kecamatan Leles dan Desa Dano 4.1.1 Keadaan Umum Kabupaten Garut Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat sebelah selatan, di antara 6 0 57 49 7 0 45 00 Lintang selatan dan 107 0 25 8 108 0 07 30 bujur timur, dengan luas wilayah 306.519 Ha, jika dilihat dari segi geografis Kabupaten Garut merupakan daerah yang terdiri dari batuan dan pegunungan. Jenis batuan terluas adalah berupa batuan hasil gunung tak teruraikan, yang tersebar di beberapa daerah dengan luas 124.465 Ha yang mencakup 40,64% dari seluruh luas wilayah. Secara topografi Kabupaten Garut terletak pada ketinggian 500 1.000 meter di atas permukaan laut, yang meliputi areal seluas 122.465 Ha mencakup 39,85% dari seluruh wilayah. Persentase kemiringan lahan berkisar antara 15-40% meliputi areal seluas 127.747 Ha (41,68%). Gambar 2. Peta Kabupaten Garut ( Sumber : https://www.google.co.id/maps/dir//garut+kota )

24 Kabupaten Garut berbatasan langsung dengan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung di sebelah utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah timur, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung di sebelah barat, serta Samudera Indonesia di sebelah selatan. Wilayah Kabupaten Garut secara administratif terbagi menjadi 37 kecamatan dengan 405 desa (Priatna, 2013). 4.1.2 Keadaan Umum Kecamatan Leles Kecamatan Leles berbatasan secara administratif dengan Kecamatan Kadungora di sebelah utara, Kecamatan Banyuresmi di sebelah selatan, Kecamatan Cipaku dan Kabupaten Bandung di sebelah barat dan Kecamatan Leuwigonong di sebelah timur. Luas wilayah Kecamatan Leles adalah 65,24 Km 2 terdiri dari 12 desa, dengan luas desa terbesar adalah Desa Dano yaitu 17,15 Km 2, sedangkan yang terkecil adalah Desa Salamnunggal yaitu 0,58 Km 2. Jarak dari Kecamatan Leles ke Ibukota Kabupaten yaitu sepanjang 12 Km yang dapat ditempuh selama 15 menit perjalanan, sedangkan jarak ke Ibukota Provinsi sejauh 50 km. Kecamatan Leles memiliki jalan darat yang tergolong sebagai jalan Provinsi sepanjang 11 Km dan jalan kabupaten sepanjang 7 Km, jika dilihat dari permukaan jalan untuk jalan diaspal terdapat sepanjang 39 Km, jalan diperkeras sepanjang 20 Km dan jalan tanah sepanjang 43 Km.(Priatna, 2013). 4.1.3 Keadaan Umum Desa Dano Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut terletak pada lintang selatan 07 o 06 15,1 dan bujur timur 107 o 51 10,8. Batas wilayah Desa ini diantaranya sebelah utara yaitu Desa Jangkurang, sebelah selatan yaitu Kecamatan Tarogong, sebelah timur yaitu Desa Lembang dan sebelah barat yaitu Kabupaten Bandung. Luas wilayah Desa Dano adalah 17,15 Km 2 dan kondisi

25 iklim sebagaimana halnya di Desa lain di Kecamatan Leles, Desa Dano mempunyai iklim 7 (tujuh) bulan basah dan 5 (lima) bulan kering dengan curah hujan rata rata 1100 Mm/bulan, jenis tanah Andosol / Latosol, suhu rata rata 24,27 0 C dengan ketinggian dari permukaan laut 1149 mdl. Kondisi bentangan wilayah di Desa Dano merupakan wilayah dataran tinggi/ pegunungan yang berbukit bukit dan merupakan kawasan hutan yang memiliki potensi wisata. Jarak ke Ibukota kecamatan yaitu 12,3 km, lama jarak tempuh ke kecamatan 1 jam, jarak ke Kabupaten yaitu 27,3 km, sedangkan jarak ke Provinsi yaitu 72,3 km. Desa Dano memiliki potensi untuk lokasi peternakan karena memiliki wilayah yang cukup luas yang dapat digunakan oleh para peternak sebagai tempat untuk beternak dan untuk pengadaan pakan rumput disamping memanfaatkan pakan yang ada, mayoritas dari para peternak hanya untuk keperluan konsumsi saja. Desa Dano banyak terdapat domba tangkas yang berkualitas yang merupakan salah satu ciri khas Kabupaten Garut terutama di wilayah Kampung Soreang dan Patrol. Potensi ini didukung oleh faktor sosial lainnya bahwa mayoritas penduduk Desa Dano bermata pencaharian petani dan peternak, sehingga hal tersebut berpengaruh kepada persediaan pakan yang tercukupi. 4.1.4 Kelompok Tani Lembur Sauyunan Kelompok Tani Lembur Sauyunan merupakan salah satu kegiatan usaha swadaya masyarakat di Kampung Soreang Rt 03 Rw 03 Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut yang berdiri pada Tahun 2010. Kelompok ini hadir berdasarkan peluang potensi sumber daya ternak yang besar dan luas, kemampuan dalam melaksanakan, dan permintaan pasar terhadap hasil ternak terus meningkat. Kelompok ini tergerak untuk mendirikan kelompok dalam rangka melaksanakan

26 ternak ruminansia secara terpadu dan mandiri dalam naungan organisasi untuk menciptakan kreatifitas usaha yang diharapkan kedepan menjadi sumber mata pencaharian guna menunjang kehidupan keluarga dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pengembangan usaha milik Desa Dano yang dikelola oleh kelompok kelompok yang berada di Desa Dano. Kelompok Tani Lembur Sauyunan dalam perkembangannya mulai diperhatikan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan dan Bupati Kabupaten Garut. Program swadaya, optimalisasi sumber daya manusia, serta pemuliaan ternak Domba Garut pada kelompok ternak ini menjadi salah satu nilai tambah dan prestasi dibandingkan Kelompok Tani yang lain. Hal tersebut menjadikan pemerintah setempat melakukan pengajuan ke pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian Republik Indonesia supaya Desa Dano Kecamatan Leles Kabupaten Garut diajukan menjadi Wilayah Sumber Bibit Domba Garut dengan prosedur yang ditetapkan dengan didukung program pendukung kebijakan pemerintah untuk membuat motivasi menambah ilmu pengetahuan para peternak, diantaranya Program SPR, penyuluhan pembuatan silase dan lainnya. 4.2 Ukuran Tubuh Domba Garut Jantan 4.2.1 Sifat Kuantitatif Bobot Badan Domba Garut Jantan Kelompok Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun. Berdasarkan hasil penelitian mengenai sifat kuantitatif bobot badan yang dilakukan terhadap Domba Garut jantan di Kelompok Tani Lembur Sauyunan Desa Dano, populasi Domba Garut jantan pada semua kelompok umur sebanyak 34 ekor, setelah dilakukan perhitungan statistik diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 2.

Nilai Tabel 2. Sifat Kuantitatif Bobot Badan Domba Garut Jantan Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun Bobot Badan Domba Garut Jantan < 1 Tahun 1-1,5 Tahun > 1,5 Tahun Rata-rata (kg) 27, 25 33,89 51,72 SD 3,69 5,51 6,76 KV (%) 7,38 6,15 7,65 Minimum (kg) 21,17 24,40 40,43 Maksimum (kg) 34,27 40,40 63,27 Keterangan : SD = Standar Deviasi, KV = Koefisien Variasi 27 Berdasarkan Tabel 2. terungkap bahwa nilai rataan bobot badan Domba Garut jantan umur < 1 tahun, 1-1,5 tahun dan > 1,5 tahun secara berturut-turut adalah 27,25 + 3,69 kg, 33,89 + 5,51 kg, dan 51,72+ 6,76 kg. Menurut SNI bobot badan Domba Garut jantan umur 8 12, 12-18 bulan, dan > 18-24 bulan adalah 23 kg, 33 kg dan 50 kg. Hal ini menunjukkan bahwa bobot badan untuk semua kelompok umur pada Domba Garut jantan di Kelompok Tani Lembur Sauyunan berada di atas persyaratan (minimum) SNI 7532.1 : 2015, menurut peternak Kelompok tersebut hal ini dikarenakan bibit Domba Garut jantan di Kelompok Ternak ini merupakan hasil perkawinan turunan Domba Garut jantan lain yang mempunyai performa unggul. Faktor genetik merupakan salah satu faktor lain penentu pertumbuhan Domba Garut jantan tersebut, hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa kecepatan pertumbuhan tidak lepas dari faktor genetik dan lingkungan (Hardjosubroto, 1994). Koefisien variasi untuk kelompok umur < 1 tahun, 1 1,5 tahum, dan >1,5 tahun untuk bobot badan secara berturut-turut adalah 7,38%, 16,15% dan 7,65%. Berdasarkan data tersebut, tampak bahwa bobot badan pada Domba

28 Garut jantan semua kelompok umur dikatakan seragam, hal ini sesuai menurut pendapat Nasoetion (1992), bahwa suatu data dikatakan seragam jika mempunyai nilai koefisien variasi kurang dari 15 %. Nilai maksimum bobot badan pada kelompok umur < 1 tahun adalah 34,27 kg dengan kode domba Anut, sedangkan nilai minimumnya adalah 21,17 kg dengan kode domba 17. Nilai maksimum bobot badan kelompok umur 1-1,5 tahun adalah 40,40 kg dengan kode domba Sontol, sedangkan nilai minimumnya adalah 24,40 kg dengan kode domba Banteng. Nilai maksimum bobot badan kelompok umur >1,5 tahun adalah 63,27 kg dengan kode domba Tukar, sedangkan nilai minimumnya adalah 40,40 kg dengan kode domba Supra. 4.2.2 Sifat Kuantitatif Panjang Badan Domba Garut Jantan Kelompok Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun. Berdasarkan hasil penelitian mengenai sifat kuantitatif panjang badan yang dilakukan terhadap Domba Garut jantan di Kelompok Tani Lembur Sauyunan Desa Dano, populasi Domba Garut jantan pada semua kelompok umur sebanyak 34 ekor, setelah dilakukan perhitungan statistik diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 3.

Nilai Tabel 3. Sifat Kuantitatif Panjang Badan Domba Garut Jantan Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun Panjang Badan Domba Garut Jantan < 1 Tahun 1-1,5 Tahun > 1,5 Tahun Rata-rata (cm) 53,22 55,09 64,71 SD 2,76 2,49 4,02 KV (%) 19,28 14,71 16,09 Minimum (cm) 47,53 51,23 58,60 Maksimum (cm) 58,33 58,30 70,17 Keterangan : SD = Standar Deviasi, KV = Koefisien Variasi 29 Berdasarkan Tabel 3. terungkap bahwa nilai rataan panjang badan Domba Garut jantan umur < 1 tahun, 1-1,5 tahun dan > 1,5 tahun secara berturt-turut adalah 53,22 + 2,76 cm, 55,09 + 2,49 cm, dan 64,71+ 4,02 cm. Menurut SNI bobot badan Domba Garut jantan umur 8 12, 12-18 bulan, dan > 18-24 bulan adalah 49 cm, 51 cm dan 61 cm. Hal ini menunjukan bobot badan, panjang badan Domba Garut jantan di Kelompok Tani Lembur Sauyunan berada di atas persyaratan (minimum) SNI 7532.1 : 2015, hal ini dikarenakan Domba Garut jantan yang dipelihara peternak Domba Garut jantan setempat merupakan tipe tangkas sehingga peternak meningkatkan manajemen pemeliharaan dan akibatnya terjadi peningkatan intensitas seleksi, menurut (Warwick, dkk., 1990 dalam Nataatmaja dan Johar, 2008) peningkatan intensitas seleksi dan berdampak pada perubahan genetik. Berdasarkan data tersebut bahwa, panjang badan Domba Garut jantan semua kelompok umur dikatakan tidak searagam karena mempunyai nilai koefisien variasi berturut-turut 19,28%, 14,71%, dan 16,09% atau lebih dari 15% dan tidak sesuai dengan pendapat Nasoetion (1992), hal ini dipengaruhi pada

30 umur terjadi pertumbuhan yang cepat pada rentang umur > 1 tahun, 1-1,5 tahun karena sedang mengalami proses pertumbuhan terbaik dan telah dideskripsikan melalui kurva Brody (1945), diperkuat dengan menurut kurva pertumbuhan Domba Garut dan persilangannya menggunakan model Von Bertalanffy dalam Ismeth., dkk (2007) yang menjelaskan bahwa domba umur 330 480 hari mengalami proses pertumbuhan yang cepat, sehingga diduga jika manajemen pemeliharaan tidak tepat akan menyebabkan performa domba tidak optimal. Manajemen pemeliharaan menjadi salah satu faktor lainnya. Nilai maksimum panjang badan kelompok umur > 1 tahun adalah 58,33 cm dengan kode domba Bonsai, sedangkan nilai minimumnya adalah 47,53 cm dengan kode domba Oscar. Nilai maksimum panjang badan kelompok umur 1-1,5 tahun adalah 58,30 cm dengan kode domba Paro, sedangkan nilai minimumnya adalah 51,23 cm dengan kode domba Banteng. Nilai maksimum panjang badan kelompok umur >1,5 tahun adalah 70,17 cm dengan kode domba Tukar, sedangkan nilai minimumnya adalah 58,60 cm dengan kode domba Toser. 4.2.3 Sifat Kuantitatif Lingkar Pinggang Domba Garut Jantan Kelompok Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun. Berdasarkan hasil penelitian mengenai sifat kuantitatif lingkar pinggang yang dilakukan terhadap Domba Garut jantan di Kelompok Tani Lembur Sauyunan Desa Dano, populasi Domba Garut jantan pada semua kelompok umur sebanyak 34 ekor, setelah dilakukan perhitungan statistik diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.

Nilai Tabel 4. Sifat Kuantitatif Lingkar Pinggang Domba Garut Jantan Umur < 1 Tahun, 1-1,5 Tahun dan > 1,5 Tahun Lingkar Pinggang Domba Garut Jantan < 1 Tahun 1-1,5 Tahun > 1,5 Tahun Rata-rata (cm) 73,60 80,66 94,35 SD 9,16 5,48 3,66 KV (%) 8,03 22,09 25,78 Minimum (cm) 47,53 73,67 88,53 Maksimum (cm) 84,93 90,40 100,00 Keterangan : SD = Standar Deviasi, KV = Koefisien Variasi 31 Berdasarkan Tabel 4. terungkap bahwa nilai rataan lingkar pinggang Domba Garut jantan umur < 1 tahun, 1-1,5 tahun dan > 1,5 tahun, secara berturtturut adalah 73,60 + 9,16 cm, 80,66 + 5,48 cm, dan 94,35 + 3,66 cm. Deskripsi tentang lingkar pinggang erat kaitannya dengan ciri khas tubuh Domba Garut jantan yang ngabaji yaitu suatu bentuk konformasi tubuh yang besar di daerah depan (anterior) dan mengecil di daerah belakang posterior. Berdasarkan data tersebut bahwa lingkar pinggang Domba Garut jantan pada kelompok umur 1-1,5 dan > 1,5 tahun dikatakan tidak seragam, karena mempunyai nilai koefisien variasi berturut-turut 22,09% dan 25,78% atau lebih dari 15% dan tidak sesuai dengan pendapat Nasoetion (1992), hal ini dipengaruhi pada umur terjadi pertumbuhan yang cepat pada rentang umur 1-1,5 tahun, karena sedang mengalami proses pertumbuhan terbaik dan telah dideskripsikan melalui kurva Brody (1945), sehingga diduga jika manajemen pemeliharaan tidak tepat akan menyebabkan performa domba tidak optimal, sedangkan untuk kelompok umur >1,5 tahun dikatakan tidak seragam karena mempunya pengaruh tingkat perbedaan umur dengan rentang 1,6-2,7 tahun dan terjadi keberagaman.

32 Nilai maksimum lingkar pinggang kelompok umur > 1 tahun adalah 84,93 cm dengan kode domba Ere, sedangkan nilai minimumnya adalah 47,53 cm dengan kode domba Gatot2. Nilai maksimum pada kelompok umur 1-1,5 tahun adalah 90,40 cm dengan kode domba Balak, sedangkan nilai minimumnya adalah 73,67 cm dengan kode domba 33. Nilai maksimum kelompok umur >1,5 tahun adalah 100,00 cm dengan kode domba Tukar, sedangkan nilai minimumnya adalah 88,53 cm dengan kode domba Supra.