HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BERAT DAN PANJANG BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN WIDURI YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

SKRIPSI HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI BPS MEI SUWARSONO KLEDOKAN TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

PENELITIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

HUBUNGAN EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS WONGKADITI KOTA GORONTALO. Heni PanaI. Polteknik Kesehatan Provinsi Gorontalo

SIKAP IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH PUSKESMAS WULUHAN TAHUN 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL BERDASARKAN PENGUKURAN LILA DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI RS PANTI WILASA CITARUM SEMARANG

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN, KECAMATAN DAWAN, KLUNGKUNG

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Ayu Rahma Putri 1, Al Muqsith 2* Lhokseumawe-Aceh 24352, Indonesia *Corresponding Author: Abstrak

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman : 1-8 Volume 6, Nomor 1, Mei 2015 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN TERHADAP MITOS TENTANG MAKANAN DALAM KEHAMILAN DENGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS UMBULHARJO I

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

KARAKTERISTIK IBU HAMIL, STATUS KEK DAN STATUS ANEMIA DENGAN BERAT DAN PANJANG BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS GAMPING I, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

LINGKAR LENGAN ATAS IBU HAMIIL AKAN MEMPENGARUHI PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BPS ARTININGSIH SURABAYA. Nurul Kamariyah, Musyarofah

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

GAMBARAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIK DAN POLA MAKAN WANITA USIA SUBUR DI DESA PESINGGAHAN KECAMATAN DAWAN KLUNGKUNG BALI 2014

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian analitik korelatif

ABSTRAK HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN POLA MAKAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT LAHIR BAYI DI RUMAH BERSALIN BHAKTI IBU SEMARANG

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

93 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN RIWAYAT RUPTUR PERINEUM DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI BPM SY

Kata Kunci: Hamil, Anemia

HUBUNGAN PREEKLAMSIA DAN PERDARAHAN ANTEPARTUM DENGAN KEJADIAN KEMATIAN JANIN DALAM RAHIM DI RUANG BERSALIN RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

BAB I PENDAHULUAN. keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Lama kehamilan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Transkripsi:

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BERAT DAN PANJANG BAYI BARU LAHIR DI RUMAH BERSALIN WIDURI YOGYAKARTA Alfred E.N. Rohy, Listyana Natalia Retnaningsih *), Farissa Fatimah Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Respati Yogyakarta, Jl. Raya Tajem KM 1,5 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Abstrak Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Penilaian status giziibu pada masa kehamilan dapat dilakukan melalui pengukuran LLA untuk mengetahui status pada ibu hamil.berat dan panjang lahir adalah indikator yang penting bagi kelangsungan hidup neonatus dan bayi, baik ditinjau dari segi pertumbuhan fisik dan perkembangan status mentalnya. Berat dan panjang lahir juga dapat digunakan sebagai indikator umum untuk mengetahui status kesehatan, gizi, dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi ibu hamil dengan berat dan panjang bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016, dengan populasi semua ibu yang melahirkan di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta selama tahun 2015. Teknik sampling menggunakan sampling dengan jumlah sampel sebanyak 206 orang. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi Squaremenunjukkan bahwa status gizi ibu pada awal kehamilan berdasarkan LLA sebagian besar adalah non yaitu 78.6%, berat bayi lahir sebagian besar adalah normal yaitu 81.1%, panjang bayi lahir sebagian besar adalah normal yaitu 60.7%, angka signifikasi antara LLA ibu hamil dengan BBL adalah p=0,000 (p<0,05), danlla dengan panjang bayi lahir p=0,020 (p<0,05). Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil berdasarkan LLA dengan berat dan panjang bayi baru lahir. Kata Kunci : LLA, Berat Bayi Lahir, Panjang Bayi Lahir Abstract [The Correlation Between Mothers Nutritional Status and Newborn Babies Length and Weight at Widuri Maternity Hospital Yogyakarta] A mother s nutritional status before and during pregnancy may influence the fetus growth in the womb. Assessing can be performed by measuring the upper arm circumference to determine the chronic energy deficiency of the pregnant mother. The weight and length at birth are essential indicators of neonates and babies survival, both in terms of physical growth and mental development. The weight and length at birth can also be used as general indicators to determine the status of health, nutrition and social economy. The Objective of this study to determine the correlation between mothers nutritional status and newborn babies length and weight at Widuri Maternity Hospital, Yogyakarta. This is a descriptive analytic research which uses the cross sectional approach. The research was conducted in February 2016, the population of the research were mothers who gave birth at Widuri Maternity Hospital in 2015. The samples were collected using total sampling method, and 206 samples were obtained. The data collected were analyzed using chi square test. Based on the results of chi square test, by measuring the upper arm circumference, it is shown that the nutritional status of 78.6% of the mothers during early pregnancy was free from chronic energy deficiency, most babies, or 81.1%, were from normal delivery, most babies had normal birth weight and length (60.7%). The significance rate between pregnant mothers upper arm circumference and birth weight was p = 0.000 (p < 0.05), and the rate between upper arm circumference and birth length was p = 0.020 (p < 0.05). There is a correlation between mothers nutritional status and newborn babies length and weight. Keywords: Upper Arm Circumference, Birth Weight, Birth Length Info Artikel : Dikirim 22 November 2016; Revisi 23 November 2016; Diterima 18 Januari 2017 ---------------------------------------------------- *) Penulis Korespondensi Email : listyanatalie@gmail.com 133

1. Pendahuluan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah salah satu indikator yang mencerminkan derajat kesehatan ibu dan anak. Disamping itu AKI dan AKB juga menggambarkan status kesehatan suatu negara (WHO, 2010). Sepanjang periode 2007-2012 tingkat kematian ibu di Indonesia meningkat tajam yaitu AKI pada tahun 2012 mencapai 359 per 100 ribu penduduk atau meningkat sekitar 57 persen bila dibandingkan dengan survei yang dilakukan pada tahun 2007 yaitu sebesar 228 per 100 ribu penduduk (Depkes RI, 2007). Status gizi ibu hamil yang buruk, akan menyebabkan beberapa akibat, pada ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain: anemia,, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi, terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. Pada janin dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan, anemia pada bayi, Intra Uterine Fetal Death (IUFD) (Atikah, 2009). Berat dan panjang lahir adalah indikator yang penting bagi kelangsungan hidup neonatus dan bayi, baik ditinjau dari segi pertumbuhan fisik dan perkembangan status mentalnya. Berat dan panjang lahir juga dapat digunakan sebagai indikator umum untuk mengetahui status kesehatan, gizi, dan sosial ekonomi (Supariasa, dkk, 2011). Pengukuran LLA pada ibu hamil berkaitan dengan kekurangan energi kronik (). merupakan masalah yang sering terjadi pada ibu hamil. LLA <23,5 cm harus mendapatkan penanganan agar tidak terjadi komplikasi pada janin. Pada wanita tidak hamil kelompok umur 15-19 tahun prevalensi naik 15,7%. Demikian juga pada wanita hamil kelompok umur 45-49 tahun naik 15,1%. Di DIY, prevalensi ibu hamil masih pada kisaran 15 sampai 39% di 4 Kabupaten/Kota, kecuali di Kabupaten Sleman sudah dibawah 15 % (Dinkes, 2012). Dari hasil studi pendahuluan di RB Widuri Yogyakarta pada hari rabu, tanggal 13 januari 2016 melalui pengambilan data sekunder dari 10 ibu yang melahirkan di bulan Desember 2015, 40% ibu yang memiliki status gizi baik dilihat dari LLA yang normal selama trimeser akhir masa kehamilan yaitu 23.5 cm, melahirkan bayi yang berat badannya normal yaitu 2500 gram sampai 4000 gram, dan panjang badan normal yaitu >48 cm, sedangkan 50% ibu yang memiliki gizi kurang dilihat dari ukuran LLA selama kehamilan yaitu < 23.5 cm, melahirkan bayi yang berat badannya kurang atau rendah yaitu < 2500 gram dan panjang badan < 48 cm, dan 10% ibu yang memiliki gizi kurang dilihat dari ukuran LLA selama kehamilan yaitu < 23.5 cm melahirkan bayi yang berat badannya normal yaitu 2500-4000 gram dan panjang badan < 48 cm. 2. Bahan dan Metode Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar mengenai suatu obyek. Analitik adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi atau hubungan antara faktor-faktor resiko atau variabel independent dengan efek atau variable dependent( Notoatmodjo & Soekidjo, 2010). Penelitian ini menggunakan pendekatan Retrospektif. Penelitian retrospektif adalah penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward lookig), artinya pengumpulan data di mulai dari efek atau akibat yang elah terjadi. Kemudian dari efek tersebut di telusuri ke belakang tentang penyebabnya atau variabel-variabel yang mempengaruhi akibat tersebut (Notoatmodjo & Soekidjo, 2010). Penelitian ini di lakukan di RB Widuri Yogyakarta pada bulan februari 2016. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta selama tahun 2015, yaitu 247 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta, dengan Kriteria Inklusi: 1. Ibu bersalin dengan data di rekam medik dan buku KIA lengkap LLA ibu dan Berat dan Panjang Badan bayi. 2. Status kesehatan ibu selama masa kehamilan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling. Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua anggota populasi di jadikan sampel. Pada penelitian ini total sampling di gunakan dan di sesuaikan dengan kriteria inklusi. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 206 sampel (Notoatmodjo & Soekidjo, 2010). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subyek penelitiannya. Biasanya berupa dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Pada penelitian ini data sekunder yang digunakan adalah data identitas responden, LLA ibu bersalin, berat dan panjang bayi yang dilahirkan di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta melalui rekam medik dan buku KIA (Saryono & Anggraeni, 2013). Pengambilan data dilakukan dengan melihat data di rekam medik dan buku KIA, yaitu data LLA ibu bersalin dan berat dan panjang bayi sewaktu lahir. Pada saat pengambilan data, proses pengambilan data ini meliputi pengambilan data untuk study pendahuluan dan pada saat penelitian ini di laksanakan pada bulan februari 2016, di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. 134

3. Hasil dan Pembahasan a. Karakteristik Responden berdasarkan ukuran lingkar lengan atas (LLA) 23.5 cm selama masa kehamilan. Tabel.1 Distribusi FrekuensiResponden berdasarkan Karakteristik Umur dan Pendidikan Karakteristik Kategori F % Umur 12-20 10 4.85 21 35 159 77.18 35-45 37 17.96 206 100 Pendidikan SD 1 0.48 SMP/SMA 170 82.52 PT 35 17 206 100 Berdasarkan tabel.1 diketahui bahwa umur ibu melahirkan di Rumah Bersalin Widuri paling banyak berusia 21 35 tahun yaitu sebanyak 159 orang atau 77.18%, dan tingkat pendidikan paling banyak SMP/SMA (menengah) yaitu sebanyak 170 orang atau 82.52%. b. Status Gizi Ibu Hamil Tabel 2. Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil di Rumah Bersalin Widuri Non 162 78.6% 44 21.4% 206 100.0% Berdasarkan Tabel.2 dapat diketahui bahwa ibu melahirkan di Rumah Bersalin Widuri Yogyakartasebagian besar mempunyai status gizi ibu hamil kategori non yaitu sebanyak 162 orang atau 78.6%. Ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang melahirkan RB Widuri telah memperhatikan pentingnya gizi pada masa kehamilan dan telah mengetahui kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Status gizi ibu hamil adalah suatu kondisi keseimbangan di dalam tubuh ibu hamil sebagai bentuk dari akibat yang ditimbulkan konsumsi makanan serta penggunaan zat yang digunakan oleh tubuh untuk mempertahankan kelangsungan hidup serta mempertahankan fungsi-fungsi dari organ tubuh (Supariasa, dkk, 2011). Hasil penelitian diperoleh sebagian besar yaitu sebanyak 162 orang (78.6%) ibu hamil mempunyai status non, di lihat dari kondisi kecukupan gizi ibu bersalin yang di tentukan c. Berat Badan Bayi Baru Lahir Tabel.3 Distribusi Frekuensi Berat Badan Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin Widuri. Kurang 39 18.9% Normal 167 81.1% 206 100.0% Berdasarkan Tabel.3 dapat diketahui bahwa berat bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakartasebagian besar mempunyai berat bayi baru lahir kategori normal yaitu sebanyak 167 bayi atau 81.1 %. Berat badan merupakan ukuran terpenting dan paling sering digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan dapat digunakan untuk mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan makanan. Bayi berat lahir kurang (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram. Sedangkan bayi dengan berat lahir lebih adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir lebih dari 4000 gram. Berat badan bayi baru lahir ditentukan oleh status gizi janin. Status gizi janin ditentukan antara lain oleh status gizi ibu sewaktu hamil dan keadaan ini dipengaruhi pula oleh status gizi ibu pada waktu konsepsi. Pada penelitian ini ada 39 bayi yang lahir dengan berat badan lahir kategori kurang, ini dapat disebabkan karena kurangnya gizi ibu selama kehamilan sehingga tidak terjadi penambahan berat badan yang optimal selama hamil. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya berat lahir kurang pada bayi yaitu karena komplikasi pada masa kehamilan seperti anemia, perdarahan ante partum,, hipertensi, preeklampsia berat, eklampsia, dan infeksi selama masa kehamilan (Proverawati, Atikah, & Cahyo, 2010). d. Panjang Badan Bayi Baru Lahir Tabel 4. Distribusi Frekuensi Panjang Badan Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin Widuri. Normal 125 60. 7% Pendek 81 39. 3% 206 100.0% Berdasarkan Tabel.4 dapat diketahui bahwa panjang bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakartasebagian besar mempunyai 135

panjang bayi baru lahir kategori normal yaitu sebanyak 126 bayi atau 60.7%. Panjang badan merupakan sala satu ukuran penting pada bayi baru lahir (neonatus). Pada masa bayi-balita panjang badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis (dehidrasi, asites, edema). Panjang bayi kurang adalah bayi baru lahir yang panjang badannya saat lahir <48 cm. Sedangkan bayi dengan panjang lahir normal adalah bayi baru lahir yang panjang badannya saat lahir >48 cm (Arisman, 2009). Pada penelitian ini ada 81 bayi yang lahir dengan panjang badan lahir kategori pendek, ini dapat disebabkan karena kurangnya gizi ibu selama kehamilan sehingga menghambat laju pertumbuhan badan yang optimal selama hamil. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya berat lahir kurang pada bayi yaitu karena komplikasi pada masa kehamilan seperti anemia, perdarahan ante partum,, hipertensi, preeklampsia berat, eklampsia, dan infeksi selama masa kehamilan (Proverawati, Atikah, & Cahyo, 2010). e. Analisis Bivariat Tabel5. Tabulasi Silang Antara Variabel Status gizi ibu hamil dengan berat bayi baru lahir. Status Gizi Ibu Hamil Non 161 6 167 Normal 96,4% 3,6% 100,0 BBL Kurang 1 38 39 2,6% 97,4% 100,0 162 44 206 78,6% 21,4% 100,0 Signifikan 0.000 Berdasarkan Tabel.5 hasil tabulasi silang status gizi ibu hamil dengan berat bayi baru lahir dapat diketahui bahwa sebagian besar bayi baru lahir memiliki berat badan yang normal dilahirkan oleh ibu dengan status gizi non yang dilihat dari LLA ibu yang non selama masa kehamilan yakni sebanyak 161 orang atau 96.4%. Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square dapat diketahui bahwa nilai signifikansebesar 0.000 untuk status gizi ibu dengan berat bayi baru lahir. Ini menunjukkan bahwa nilai sig. < 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan yang signfikan antara status gizi ibu hamil dengan berat bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. Hasil penelitian terdapat enam orang ibu hamil yang mengalami serta melahirkan bayi dengan berat lahir kurang. Ini ditunjukkan karena ukuran LLA ibu hamil <23,5 cm dan berat bayi <2500 gr. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Adriani dan Wirjatmadi (2012), bahwa ibu hamil dengan diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko pada ibu hamil, sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LLA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LLA ibu sebelum hamil kurang dari angka ini, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR (Adriani & Wirjatmadi, 2012). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada ibu hamil yang tidak mengalami namun melahirkan bayi dengan berat lahir kurang. Ini ditunjukkan karena ukuran LLA ibu hamil 23,5 cm dan berat bayi <2500 gr. Permasalahan gizi pada ibu hamil tidak hanya dipengaruhi oleh satu permasalahan gizi, tetapi oleh beberapa macam permasalahan gizi salah satunya adalah anemia yaitu keadaan dimana terjadinya hemodilusi yaitu pertambahan volume cairan darah yang lebih banyak dari sel darah, sehingga kadar Hb wanita hamil berkurang (Istiany, Ari & Rusilanti, 2013). Tabel 6. Tabulasi Silang Antara Variabel Status gizi ibu hamil dengan panjang bayi baru lahir. PBL Normal Pendek Status Gizi Ibu Hamil Non 105 20 125 84,0% 16,0% 100,0% 57 24 81 70,4% 29,6% 100,0% 162 44 206 78,6% 21,4% 100,0% Signifikan 0.020 Tabel.6 hasil tabulasi silang status gizi ibu hamil dengan panjang bayi baru lahir dapat diketahui bahwa sebagian besar bayi baru lahir memiliki panjang badan yang normal dilahirkan oleh ibu dengan status gizi non yakni sebanyak 105 orang atau 84.0%. Berdasarkan hasil uji Pearson Chi Square dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.020 untuk status gizi ibu dengan panjang bayi baru lahir. Ini menunjukkan bahwa nilai sig. < 0,05 maka hipotesis diterima artinya ada hubungan yang signfikan antara status gizi ibu hamil dengan panjang 136

bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menetukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Dengan demikian jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik juga dan kesehatan ibu saat melahirkan akan terjamin (Proverawati, Atikah, & Cahyo, 2010). Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Bila mengalami kekurangan gizi selama hamil, akan menimbulkan masalah baik pada ibu maupun janin (Proverawati, Atikah, & Cahyo, 2010). Proverawati, Atikah, & Cahyo. (2010). Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika. Saryono & Anggraeni. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Supariasa, dkk. (2011). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. WHO. (2010). Internet. Angka Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayihttp://www.who.int/gho/publications/worl d_health_statistics/en_whs10_full.pdf. Diakses tanggal 10 Juli 2014. 4. Kesimpulan 1. Status gizi ibu hamil di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta sebagian besar adalah non yaitu 78.6%. 2. Berat badan bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta sebagian besar adalah normal yaitu 81.1%. 3. Panjang badan bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta sebagian besar adalah normal yaitu 60.7%. 4. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan berat bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. 5. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi ibu hamil dengan panjang bayi baru lahir di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta. 5. Daftar Pustaka Adriani & Wirjatmadi. (2012). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kharisma Putra Utama. Arisman, (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Atikah. (2009). Buku Ajar Gizi Kebidanan. Nuha Medika; Yogyakarta. Depkes. RI. (2007). Internet. Riset Kesehatan Dasar http://www.gizikia.depkes.co.id/archives/658. Diakses pada tanggal 30 Desember 2013. Dinkes. (2012). Internet. Progam Pemberian Makanan Tambahanhttp:///www.dinkesNTT.co.id/doku men/profil/profil2012diakses tanggal 10 Januari 2014. Istiany, Ari & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Notoatmodjo & Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 137