BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODE PENELITIAN

RSUD Umbu Rara Meha Waingapu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal faktor lainnya (Hasan, 2002). B. Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode rancangan penelitian retrospektif. Penelitian ini

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-experiment posttest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang. Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. digunakan pada penelitian yang terdiri dari desain penelitian, populasi, teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

Transkripsi:

52 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menggambarkan fenomena dua variabel yaitu variabel independen dengan variabel dependen dan menganalisis bagaimana hubungan antara kedua variabel tersebut. Pemilihan metode deskriptif korelasional dalam penelitian ini didasari pada tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi sejauh mana hubungan antara variasi-variasi pada variabel independen berhubungan dengan variabel dependen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Cross Sectional. Pendekatan Cross Sectional adalah penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada suatu saat atau pada suatu periode tertentu (Nursalam, 2009). 3.2 Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional. Variable diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi subjek pengamatan penelitian. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak pada variabel dependen. Variabel dependen atau variabel terikat atau sering disebut sebagai variabel akibat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen akan diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya dengan variabel independen. Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel (Nursalam, 2009).

53 Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen adalah lama hari rawat dan variabel dependen adalah terjadinya dekubitus pada pasien yang di rawat di ruang ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan dalam tabel 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1: Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Parameter Instrumen Skala Katagori/Hasil ukur Variabel independen: Lama hari rawat Jumlah akumulasi hari pasien dirawat di mulai dari masuk ruang ICU sampai keluar ruang ICU Pasien yang dirawat di ruang ICU dengan kriteria: 1. 1-6 hari 2. 7-12 hari 3. > 12 hari Catatan dokumentasi keperawatan ICU Ordinal 1. 1-6 hari = 1 2. 7-12 hari = 2 3. >12 hari = 3 Variabel dependen: terjadinya dekubitus kerusakan kulit akibat kurangnya aliran darah dan iritasi pada kulit yang disebabkan karena tekanan yang kuat dan lama oleh berat badan pada tempat tidur Terdapat tanda-tanda luka dekubitus derajat 1-4 pada jaringan/ kulit yaitu di daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku Lembar Observasi Ordinal 1. Terjadi dekubitus = 2 2. Tidak terjadi dekubitus = 1 3.3 Populasi, Sampel dan sampling 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau objek yang diteliti (Wasis, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang dirawat di ruang ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Besaran jumlah banyaknya pasien yang dirawat tidak tentu, tetapi gambaran jumlah rata-rata setiap bulannya pasien yang dirawat dari bulan Januari sampai Agustus 2012 adalah 50 orang (Rekam Medik ICU, 2012).

54 3.3.2 Sampel Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien yang beresiko mengalami dekubitus yang dirawat di ruang ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada tanggal 9 Januari s/d 9 Februari 2013. Penetapan jumlah sampel pada penelitian ini didasarkan atas pengambilan sampel pada penelitian klinis. Pengambilan sampel pada penelitian klinis yaitu pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana semua penderita yang datang ke Rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel sampai suatu periode waktu yang telah ditentukan (Budiarto, 2003). Adapun yang menjadi kriteria inklusi sampel adalah: 3.3.2.1 Pasien yang dirawat antara 1 hari sampai > 12 hari 3.3.2.2 Pasien yang masuk ICU tanpa disertai dekubitus 3.3.2.3 Pasien yang bukan bayi dan lansia (batasan usia bayi dan lansia menurut WHO, bayi yaitu usia < dari 1 tahun dan lansia yaitu usia > 60 tahun) 3.3.2.4 Pasien yang beresiko mengalami dekubitus berdasarkan Skala Braden ( skor skala Braden < 23) 3.3.2.5 Pasien tanpa luka bakar terutama di daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica superior anterior, daerah tumit dan siku 3.3.2.6 Pasien yang diberikan askep pencegahan dekubitus 3.3.2.7 Pasien yang bersedia menjadi responden Kriteria ekslusi sampel adalah: 3.3.2.1 Pasien yang membatalkan menjadi responden 3.3.3 Sampling atau teknik pengambilan sampel Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih siapa saja (subjek/responden) yang kebetulan ada/dijumpai selama periode waktu pengambilan sampel yang memenuhi kriteria inklusi dari sampel penelitian (Notoatmodjo, 2010).

55 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dari mulai tanggal 9 Januari sampai 9 Februari 2013. Pemilihan ruang ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas sebagai tempat penelitian dikarenakan ruangan tersebut merupakan ruangan rawat inap yang lebih sering merawat pasien yang beresiko mengalami dekubitus yang dirawat selama 6 hari sampai lebih dari 12 hari. 3.5 Alat Pengumpul Data 3.5.1 Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah: 3.5.1.1 Jenis data Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka meliputi jumlah lama hari rawat tiap pasien yang menjadi subjek penelitian dan jumlah pasien yang mengalami dekubitus dan tidak mengalami dekubitus. 3.5.1.2 Sumber data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari responden sebagai subjek pengamatan dan sumber data yang berasal dari catatan dokumentasi keperawatan. Data tersebut merupakan data Primer yaitu data yang dikumpulkan oleh penelitinya sendiri. 3.5.2 Alat pengumpul data Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 3.5.2.1 Alat pengukuran terjadinya dekubitus Alat pengukuran terjadinya dekubitus adalah lembar observasi yaitu dengan cara pengamatan atau observasi pada objek atau pasien oleh peneliti dengan memberi tanda check list ( ) pada lembar observasi yang tersedia berdasarkan pada pengamatan tanda-tanda terjadinya dekubitus dan tidak terjadinya dekubitus pada pasien.

56 3.5.2.2 Alat pengukuran lama hari rawat Pengumpulan data lama hari rawat dan data karakteristik pasien diperoleh dari catatan dokumentasi keperawatan ICU dengan cara memberi check list ( ) pada lembar observasi sesuai dengan kriteria lama hari rawat yang sudah ditentukan. 3.6 Teknik Pengambilan Data 3.6.1 Persiapan pengambilan data dari responden Setelah proposal disetujui oleh institusi dan pembimbing maka segera peneliti meminta ijin kepada Direktur RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas dengan membawa surat pengantar pengambilan data penelitian dari Stikes Muhammadiyah Banjarmasin. Setelah mendapatkan ijin dari Direktur RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, kemudian peneliti mengadakan pendekatan kepada pasien atau keluarga dari pasien untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden peneliti untuk mendapatkan data. 3.6.2 Pelaksanaan pengambilan data Teknik pengambilan data pada penelitian ini ada dua yaitu: 3.6.2.1 Teknik Observasi Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung oleh peneliti pada subjek atau pasien dan melakukan check list pada lembar observasi pada pasien yang mengalami dekubitus dan tidak mengalami dekubitus. Observasi langsung bertujuan untuk mendapatkan data secara deskriptif yang faktual, cermat, teliti dan terperinci mengenai fenomena lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus serta untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah penelitian. 3.6.2.2 Teknik dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data dari sumber non insani. Sumber ini terdiri dari dokumen dan catatan

57 perkembangan perawatan. Data karakteristik dan lama hari rawat pasien diperoleh dari data catatan perkembangan pasien dari dokumentasi keperawatan ICU RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas. Peneliti langsung melakukan check list lama hari rawat pasien pada lembar observasi dari status pasien yang sesuai dengan parameter pengukuran lama hari rawat. 3.7 Teknik Pengolahan Data 3.7.1 Pengolahan data Pengolahan data bertujuan agar data yang masih terkesan bertebaran dapat disusun sehingga lebih mudah dianalisis untuk menjawab tujuan penelitian. Langkah-langkah pengolahan data meliputi: 4.1.1.1 Editing (pengelompokan data) Data-data responden yang sudah terkumpul melalui proses pengumpulan data kemudian dicek kembali satu persatu apabila ada kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan data, kemudian data-data yang meragukan dikonfirmasi dan cek ulang lagi valid tidaknya. Data-data tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis data yaitu data karakteristik responden meliputi data umur, diagnosis medis, tingkat risiko dan data masing-masing variabel meliputi data lama hari rawat dan terjadinya dekubitus. 4.1.1.2 Coding (Pemberian Kode) Setelah semua data terkumpul dan diyakini sudah benar-benar valid, peneliti kemudian melakukan pengkodean pada masingmasing data tersebut berupa kode angka pada tiap-tiap item data. Pengkodean dilakukan terhadap beberapa item data sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan entry data dan tabulasi data ke dalam program komputer. Pengkodean

58 dilakukan pada item data karakteristik, data variabel independen dan data variabel dependen. 4.1.1.3 Entri data Setelah pengodean dan pengelompokan data-data karakteristik, data lama hari rawat dan data terjadinya dekubitus selesai, kemudian dilakukan entry data ke dalam program komputer untuk ditabulasi dan dianalisis sehingga didapatkan tabulasi distribusi frekuensi dan prosentase serta hasil analisis dari masing-masing item data yang sudah dikelompokkan tersebut. 4.1.1.4 Cleaning data Setelah semua proses entry data selesai, kemudian dilakukan pengecekan kembali pada data yang sudah dimasukkan dan data yang masih tertinggal yang dianggap tidak valid atau tidak layak dimasukkan ke dalam tabulasi data. Data-data tersebut kemudian dilakukan pembersihan atau penghapusan. Cleaning juga dilakukan pada tiap-tiap tahapan pengolahan data. Tujuan cleaning data adalah untuk menyiapkan data agar pada saat dianalisis bebas dari kesalahan. 3.7.2 Analisis data Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase (%) dari masingmasing item. Data yang terkumpul kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur. Setelah proses tabulasi, data kemudian dianalisis untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu univariat dan bivariat. 3.7.2.1 Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk melihat prosentase dari distribusi frekuensi dan nilai statistik deskriptif tiap variabel

59 yang diteliti. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel dan gambar atau grafik. Analisis univariat dilakukan pada masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2010). Rumus yang digunakan untuk analisis univariat adalah sebagai berikut: P n f 100% Keterangan: P = Prosentase yang dicari f = Frekuensi yang didapat n = Jumlah skor maksimal yang didapat 3.7.2.2 Analisis Bivariat Analisis Bivariat adalah tabel silang dua variabel yaitu variabel independen dan variable dependen. Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen. Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini digunakan Uji korelasi Spearman rank dengan nilai kemaknaan (signifikan korelasi) p < α (0,05) dengan menggunakan program Komputer. Rumus uji Spearman rank yang digunakan yaitu: Keterangan: r s = Nilai Korelasi Spearman Rank d 2 = Selisih Setiap Pasangan Rank n = Jumlah pasangan rank untuk spearman

60 Ada tiga penafsiran hasil analisis korelasi spearman rank, meliputi: pertama melihat signifikansi hubungan dua variabel, kedua melihat kekuatan hubungan dua variabel dan ketiga, melihat arah hubungan dua variabel. a. Signifikan hubungan dua variabel Apabila hasil uji statistik didapatkan nilai signifikan korelasi atau nilai p < α (0,05) atau nilai r s hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari nilai r s tabel Spearman rho, maka H 0 ditolak yang berarti ada hubungan antara lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus. Sebaliknya apabila hasil uji statistik nilai p > α (0,05) atau nilai r s hitung lebih kecil dari nilai r s tabel Spearman rho, maka H 0 diterima yang berarti tidak ada hubungan antara lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus. b. Kekuatan hubungan dua variabel Jika terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel, maka kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam 4 area menurut Colton berdasarkan nilai signifikansi atau koefisien korelasi yang dihasilkan dari penghitungan (Sarwono, 2012), seperti pada tabel 3.2 di bawah ini: Tabel 3.2: Tabel Colton kekuatan hubungan dua variabel NILAI MAKNA 0 0,25 Tidak ada hubungan/hubungan lemah 0,26 0,50 Hubungan sedang 0,51 0,75 Hubungan kuat 0,76 1 Hubungan sangat kuat/sempurna c. Arah hubungan dua variabel Arah korelasi Spearman berada diantara -1 < s/d < 1, bila nilai korelasi = 0, berarti tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Jika arah nilai korelasi =

61 +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Jika arah nilai korelasi = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Arah hubungan (+) positif bermakna semakin tinggi nilai variabel independen maka semakin tinggi pula nilai variabel dependen. Arah hubungan (-) negatif bermakna semakin tinggi nilai variabel independen maka semakin kecil nilai variabel dependen atau sebaliknya. Dengan demikian arah hubungan lama hari rawat dengan terjadinya dekubitus dapat diartikan, jika arah hubungan positif maka akan bermakna semakin lama hari rawat maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya dekubitus. Jika arah hubungan negatif dapat diartikan semakin lama hari rawat maka semakin kecil kemungkinan terjadinya dekubitus. 3.8 Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dan rekomendasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin Program Studi S.1 Keperawatan, dengan rekomendasi tersebut peneliti mengajukan permohonan izin dan rekomendasi kepada Deriktur RSUD dr.h.soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas tempat dilakukan penelitian. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain: 3.7.1 Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden atau keluarga responden, sehingga responden atau keluarga dapat memtuskan apakah bersedia atau tidak diikutikan dalam penelitian. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan serta manfaat penelitian bagi subjek. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan tujuan agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya.

62 3.7.2 Anomity (tanpa nama) Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan. 3.7.3 Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi objek penelitian atau sampel (pasien) dijamin peneliti dan data-data yang diperoleh dari sampel juga hanya digunakan untuk kepenstingan penelitian.