PENGARUH RETURN SAHAM DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RISIKO SISTEMATIK. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Semua investasi mengandung ketidakpastian atau memiliki resiko

BAB I PENDAHULUAN. return yang setinggi-tingginya dari investasi yang dilakukannya. Tetapi,

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. sejak awal berdirinya perusahaan tersebut. Meningkatkan kemakmuran

ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

dibidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI BETA SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA PADA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa resiko berinvestasi dalam obligasi relatif kecil. Apabila investor

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. more assets that will be held over some future time period, sedangkan Jogiyanto

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dekade 1950-an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori ini

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal juga tempat investasi yang sangat penting bagi investor. Investor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori Pesinyalan (Signalling Theory)

BAB I PENDAHULUAN. imbalan dari investasinya tersebut. Investasi yang akan dilakukan oleh investor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dalam melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan suatu saham dengan pasar. Beta menggambarkan volatilitas return suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

SKRIPSI. Disusun oleh : B FAKULTAS

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. biasanya mereka akan mendasarkan keputusannya pada beberapa informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. modal memberikan fasilitas untuk menyalurkan dana dari lender (pihak yang

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jangka panjang akan menimbulkan suatu efek yang biasa disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang tersedia secara efisien akan berkurang. Akibatnya

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

A LA TAR BELAKANG MASALAH

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

PENGARUH BETA SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

ANALISIS FINANCIAL LEVERAGE, OPERATING LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN ASSET SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BETA SAHAM PADA SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga maka akan semakin rendah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berharga yang berjangka panjang seperti saham, obligasi, waran, dan right

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. investasi bagi para pemilik modal atau investor (Adji, Suwerli dan Suratno,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara, karena pasar modal memiliki fungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi dengan teknologi yang serba canggih serta informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, RASIO PROFITABILITAS, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PENILAIAN TERHADAP PENDAPATAN SAHAM PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. maka risiko yang dimiliki perusahaan relative rendah juga. Dividend Payout Ratio menurut I Made Sudana(2015:192) adalah seberapa

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

Transkripsi:

PENGARUH RETURN SAHAM DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RISIKO SISTEMATIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh : Retno Sudarwanti B 200 040 101 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang menguntungkan bagi investor dan sarana investasi yang likuid sehingga investor dapat dengan leluasa membeli atau menjual sekuritas yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan dengan tingkat risiko yang sesuai dengan keinginannya. Ada beberapa macam sekuritas sebagai pilihan investasi, yaitu : saham biasa, saham preferen, obligasi, obligasi konversi, sertifikat right, dan waran. Tujuan utama berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko yang harus dihadapi. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi tersebut. Mengetahui secara pasti besarnya return yang dapat diperoleh dari suatu investasi di masa yang akan datang tidaklah mudah. Return investasi yang didapatkan di masa yang akan datang mungkin berbeda dengan estimasinya. Risiko merupakan variabilitas return realisasi terhadap return yang diharapkan. Investor menghadapi kesempatan investasi yang berisiko sehingga tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan dalam analisis investasi. Kepekaan tingkat keuntungan yang saham terhadap perubahan pasar disebut dengan beta saham. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Volatilitas dapat diartikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam 1

2 suatu periode waktu tertentu. Mengetahui beta suatu sekuritas merupakan bagian penting dalam menganalisis suatu sekuritas. Beta saham mengukur tingkat kepekaan saham terhadap perubahan pasar, dapat dihitung menggunakan data historis untuk mengestimasi beta di masa datang. Risiko merupakan faktor penting dalam keputusan investasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan investor sebelum mengambil keputusan investasi, yaitu : 1. Menentukan kebijakan investasi. Investor harus menentukan tujuan investasinya yang sesuai dengan keuntungan yang diharapkan dan preferensi risikonya. 2. Analisis sekuritas. Tahap ini dilakukan dengan menganalisis sekuritas secara individual maupun dalam suatu portofolio. 3. Pembentukan portofolio. Investor membentuk portofolio dengan tujuan untuk mendiversifikasikan sekuritas yang dimikili untuk mengurangi risiko investasi. 4. Melakukan revisi portofolio. Tahap ini dilakukan jika investor menilai bahwa portofolio yang dimiliki tidak dapat memberikan hasil yang optimal atau sudah tidak sesuai dengan preferensi risiko mereka.

3 5. Evaluasi kinerja portofolio. Dalam tahap ini investor melakukan evaluasi kinerja terhadap portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Pada dasarnya terdapat dua macam risiko dalam investasi saham, yaitu risiko sistematik dan risiko tidak sistematik. Risiko sistematik (risiko pasar/ market risk) adalah risiko yang tidak dapat didiversifikasi. Risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi semua perusahaan, seperti kebijakan pemerintah (misalnya tentang pajak). Sebaliknya, risiko tidak sistematik adalah risiko yang dapat didiversifikasi. Risiko ini dapat digolongkan dalam empat golongan, yaitu risiko perekonomian umum, risiko inflasi dan disinflasi, risiko perusahaan, dan risiko internasional. Penggabungan risiko sistematik dengan risiko tidak sistematik akan membentuk risiko total. Investor yang berinvestasi pada suatu sekuritas akan menanggungg risiko total. Jika investor menambah jumlah atau jenis sekuritasnya maka ia dapat menghilangkan risiko tidak sistematik sehingga risiko yang tersisa adalah risiko sistematik. Risiko ini tidak dapat dihilangkan dan setiap sekuritas memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda antara sekuritas satu dengan yang lain, tetapi risiko ini dapat diukur dan diestimasi menggunakan koefisien beta. Saham dapat memiliki nilai beta positif atau negative. Jika nilai beta pasar sama dengan satu, maka tidak terjadi bias. Sekuritas yang memiliki beta diatas satu berarti sekuritas tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi daripada pasar atau disebut dengan aggressive stock. Beta sekuritas satu berarti sekuritas

4 tersebut memiliki risiko sistematik yang lebih kecil daripada risiko pasar atau disebut dengan defensive stock. Penelitian tentang beta telah banyak dilakukan, namun kebanyakan berkaitan dengan faktor-faktor fundamental. Dalam Mainingrum dan Falikhatul (2005) terdapat penelitian-penelitian tentang beta yang telah dilakukan oleh Budiarti (1996), Tandelilin (1997), Retnaningdiah (1998), Natarsyah (2000), Indriastuti (2001), Soegiarto (2002), dan Setiawan (2003). Faktor-faktor fundamental yamg mempengaruhi beta yang telah dikemukakan dalam penelitian terdahulu antara lain asset growth, leverage, likuiditas, total asset turn over, return on investment, asset size, dividend payout ratio, dan accounting beta. Namun masih terdapat perbedaan hasil meskipun mengukur hal yang sama. Budiarti (1996) dalam Mainingrum dan Falikhatul (2005) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham selama periode Juli 1992-Desember 1994. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variabel yang mempengaruhi beta saham, yaitu variabel leverage financial, likuiditas, pertumbuhan aktiva, variabilitas keuntungan, ukuran perusahaan, dan beta akuntansi. Hanya tiga variabel saja yang berpengaruh signifikan terhadap beta secara parsial setelah dilakukan uji asumsi klasik, yaitu asset growth, ukuran perusahaan, dan operating leverage. Selanjutnya Tandelilin (1997) dalam Mainingrum dan Falikhatul (2005) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi risiko sistematik (beta) pada beberapa saham di BEJ. Variabel fundamental yaitu menggunakan 20 rasio keuangan yang

5 digolongkan menjadi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar modal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel fumdamental secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap risiko sistematik (beta), sedangkan faktor ekonomi makro seperti PDB, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga pengaruhnya tidak signifikan dengan risiko sistematik (beta). Blume (1975) dalam Kusuma (2005) menyatakan bahwa beta berubah dari waktu ke waktu dalam cara-cara sistematik terkait dengan perubahan tertentu dalam struktur perusahaan-perusahaan. Ragunathan, Faff dan Brooks dalam Nataliante (2003) dalam Kusuma (2005) menemukan bahwa siklus bisnis memiliki dampak yang besar pada beta saham dan portofolio. Laba memiliki potensi sebagai alat prediktor. Laba diyakini sebagai alat yang andal bagi para pemakainya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan terutama untuk mengurangi risiko ketidakpastian dalam investasi. Tetapi laba bukan instrument yang mutlak dapat diandalkan. Hal ini disebabkan pelakupelaku bisnis di pasar modal Indonesia masih banyak yang tergantung pada informasi non akuntansi, misalnya dengan melihat daftar peringkat saham, kondisi politik, dan lain-lain. Mengacu pada penelitian-penelitian yang terdahulu yang telah meneliti mengenai risiko sistematik (beta), maka penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti kembali risiko sistematik (beta). Jika pada penelitian sebelumnya variabel yang mempengaruhi adalah variabel-variabel fundamental, namun dalam penelitian ini variabel-veriabel yang mempengaruhi adalah harga pasar saham,

6 return saham, dan laba akuntansi. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2002 sampai tahun 2006. Untuk itu peneliti memberi judul penelitian ini : PENGARUH RETURN SAHAM DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RISIKO SISTEMATIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2006). B. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah yang penulis kemukakan adalah : 1. Apakah return saham berpengaruh terhadap risiko sistematis (beta)? 2. Apakah laba akuntasi berpengaruh terhadap risiko sistematis (beta)? C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh return saham terhadap risiko sistematis (beta). 2. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap risiko sistematis (beta). D. MANFAAT PENELITIAN diantaranya : Kontribusi yang dapat diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini

7 1. Bagi akademisi, untuk dapat dijadikan rujukan bagi peneltian selanjutnya serta memberi kontribusi dalam bidang ilmu ekonomi, khususnya pengembangan di bidang akuntansi. 2. Bagi peneliti, untuk membuktikan adanya pengaruh harga pasar saham, return saham, dan laba akuntansi terhadap risiko sistematik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Bagi pihak terkait, dalam hal ini adalah para investor dan pemegang saham pada khususnya serta pengguna laporan keuangan pada umumnya, untuk menjadi masukan dan bahan pertimbangandalam pengambilan suatu keputusan. E. SISTEMTIKA PENYUSUNAN SKRIPSI Sistematika yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penyusunan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini menjelaskan teori-teori mengenai laporan keuangan, pengertian pasar modal, return dan risiko saham, beta saham, tinjauan penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

8 BAB III METODE PENELITIAN Berisi tentang ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabeldan pengukurannya, dan teknik analisis data. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai deskripsi data, analisis data dan pengujian hipotesis serta pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran yang diharapkan ada manfaatnya bagi pihak yang bersangkutan dan bagi pembaca.