PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI ATONIK PADA PERTUMBUHAN SETEK BUAH NAGA BERDAGING MERAH (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose) Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA KONSETRASI ROOTONE- F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DI POLYBAG

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (564) :

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN JERUK KEPROK (CITRUS NOBILIS LOUR) VAR. PULAU TENGAH: Rensi Novianti dan Muswita

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.3. No.4, September (541) :

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL SAINS AGRO

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI

Repositori FMIPA UNISMA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015 ISBN:

THE EFFECT OF COCONUT WATER CONSENTRATION ON DRAGON FRUIT (Hylocereus costaricencis) NURSERY

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:

PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DENGAN PEMBERIAN BEBERAPA KONSENTRASI URIN SAPI

ABSTRACT. Keyword : Coconut water, Consentration, Cuttings, Dragon fruit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN ZPT HANTU TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG TANAMAN BUAH NAGA DAGING SUPER MERAH (Hylocereus costaricencis).

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.

PENGARUH BERBAGAI MACAM PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGUR (Vitis vinivera L.)

PENGARUH PANJANG DAN LINGKAR STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN BUAH NAGA

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

PERTUMBUHAN BERBAGAI SETEK ASAL TANAMAN GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI IBA. Muliadi Karo Karo 1) ABSTRACTS

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

EFEKTIVITAS KONSENTRASI GIBERELIN (GA3) PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG KOPI (Coffea canephora) DALAM MEDIA CAIR

PENGARUH KONSENTRASI INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK PUCUK JAMBU AIR (Syzygium semarangense Burm. F.

I. PENDAHULUAN. Tanaman panili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS NUTRIFARM AG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao)

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

APLIKASI PUPUK N,P,K DAN MINERAL ZEOLIT PADA MEDIUM TUMBUH TANAMAN ROSELLA (Hibisccus sabdariffa, L) By Oki Riandi, Armaini and Edison Anom

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

RESPON PERTUMBUHAN MERISTEM KENTANG (Solanum tuberosuml) TERHADAP PENAMBAHAN NAA DAN EKSTRAK JAGUNG MUDA PADA MEDIUM MS

PENGARUH PUPUK DAUN GREEN-TAMA DAN ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) VARIETAS BERLIAN

Respon Pertumbuhan Stek Pucuk Keji Beling (Strobilanthes crispus Bl) dengan Pemberian IBA (Indole Butyric Acid)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

I. PENDAHULUAN. spesies) Indonesia yang ditetapkan sebagai maskot Sumatera Barat. Sumatera Barat erat kaitannya dengan budaya dan adat istiadat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lada (Piper nigrum L) atau yang sering disebut merica adalah salah

Tingkat Keberhasilan Okulasi Varietas Keprok So E dan Keprok Tejakula Pada Berbagai Dosis Pupuk Organik

PENGARUH PERBEDAAN KONSENTRASI ZPT DAN SISTEM PEMBIBITAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus Costaricensis)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ISSN : AGRINECA, VOL. 16 NO. 2 Juli 2016

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PERTUMBUHAN VEGETATIF DENGAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum, Mill )

PENGARUH BERBAGAI PANJANG STEK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BUAH NAGA (Hylocereus polyryzus) ABSTRAK

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN HORMON GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BUAH TOMAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

Pertumbuhan Bibit Buah Naga (Hylocereus costaricensis) dengan Perbedaan Panjang Stek dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus: Hylocereus, Perakaran tanaman buah naga umumnya dangkal, berkisar cm.

Pembiakan Vegetatif Pohon Hutan Gambut Tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser) dengan Metode Stek Pucuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun

PENGARUH INTERVAL PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Heveea brasiliensis) STUM MATA TIDUR

I. PENDAHULUAN. Lada (Piper nigrum Linn.) merupakan tanaman rempah-rempah yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

PELUANG BISNIS BUAH NAGA DI INDONESIA TUGAS AKHIR MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TABULAMPOT BUAH NAGA

PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH AUKSIN DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI PADA BIBIT KARET (Hevea brasiliensis) STUM MATA TIDUR KLON PB 260

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kopi merupakan produk tanaman perkebunan yang dibutuhkan oleh

A. PENDAHULUAN. Jurnal Geografi Vol. 1 No.1 Agustus

PEMILIHAN BAHAN VEGETATIF UNTUK PENYEDIAAN BIBIT BAMBU HITAM ( Gigantochloa atroviolacea Widjaja)

Pengaruh Bahan Setek dan Pemberian ZPT NAA Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Buah Naga Merah (Hylocereus costaricensis(web)britton & Rose)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

SKRIPSI. Persyaratan Sarjana-1. Disusun Oleh: VINA A FAKULTA

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

PENGARUH PEMBERIAN URINE SAPI, AIR KELAPA, DAN ROOTONE F TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK TANAMAN MARKISA (Passiflora edulis var.

I. PENDAHULUAN. Bambu merupakan hasil hutan bukan kayu yang telah lama. dimanfaatkanolehmasyarakat. Tanaman bambu dapat tumbuh di daerah iklim

Farida Nur Hasanah*, Nintya Setiari* * Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F PADA PERTUMBUHAN PULE PANDAK (Rauwolfia serpentina Benth)

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

Shella A.J.W., Kajian Pemberian Pupuk Hijau Eceng Gondok Pada Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengatnatan terhadap parameter saat muncul tunas setelah dianalisis. Saat muncul tunas (hari)

Pengaruh Penambahan Hormon Iba Terhadap Pembentukan Akar Stek Pucuk Zaitun (Olea Europaea L.) Dengan Teknik Micro-Cutting

PENGARUH BAGIAN TUNAS TERHADAP PERTUMBUHAN STEK KRANJI (Pongamia pinnata Merril)

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian Percobaan I: Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo Cikoneng

PENGARUH PERENDAMAN URIN SAPI SEBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ALAMI TERHADAP KEBERHASILAN TEK BUAH NAGA SUPER RED (Hylocereus costaricensis) Oleh :

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

RESPON SETEK CABANG BAMBU KUNING (Bambusa vulgaris) TERHADAP PEMBERIAN AIA

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

PENGARUH PENGGUNAAN ZPT ROOT-UP TERHADAP PERTUMBUHAN AKAR DAN ANAKAN PADA BERBAGAI BAGIAN SETEK CACAH DAUN LIDAH MERTUA (Sansevieria gracilis)

HASIL DAN PEMBAHASAN

IbM Kelompok Tani Buah Naga

Transkripsi:

PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI ATONIK PADA PERTUMBUHAN SETEK BUAH NAGA BERDAGING MERAH (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose) Oleh AMELIA SATRIA 06111039 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI ATONIK PADA PERTUMBUHAN SETEK BUAH NAGA BERDAGING MERAH (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose) ABSTRAK Penelitian tentang pengaruh beberapa konsentrasi atonik pada pertumbuhan setek buah naga berdaging merah (Hylocereus costaricensis (web.) Britton & Rose) telah dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, pada bulan Agustus sampai November 2010. Tujuannya adalah untuk mendapatkan konsentrasi atonik yang terbaik untuk mempercepat pertumbuhan setek tanaman buah naga berdaging merah. Percobaan ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah perendaman setek dengan atonik pada konsentrasi 0, 0,4, 0,8, 1,2, dan 1,6 ml/l. Data hasil penelitian ini dianalisis menggunakan uji F dan Uji F hitung perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil dari percobaaan yang telah dilakukan menunjukkan, pemberian beberapa konsentrasi atonik memberikan hasil yang hampir sama terhadap pertumbuhan buah naga.

I. PENDAHULUAN Buah naga (Hylocereus sp) merupakan salah satu tanaman sejenis kaktus yang tergolong baru ditengah masyarakat Indonesia dan cukup populer karena rasanya yang manis dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Buah naga memiliki beragam jenis diantaranya buah naga berdaging putih, berdaging merah, dan berdaging kuning. Buah naga berdaging merah adalah buah yang paling disukai dibandingkan buah naga lainnya karena rasanya yang manis dan warna daging buahnya merah dan menarik. Buah naga sangat baik dikonsumsi sehari-hari karena banyak mengandung nutrisi yang baik bagi tubuh. Kandungan nutrisi buah naga dapat dilihat pada (Lampiran 1). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Republik Indonesia (2007) menjelaskan bahwa buah naga mengandung betacharotene dan antioksidan yang tinggi untuk mencegah kanker dan menangkal radikal bebas. Kandungan serat didalamnya dapat memperlancar pencernaan, mencegah kanker usus, dan menanggulangi diabetes. Muhadianto (2007) juga menjelaskan bahwa buah naga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan diantaranya penyeimbang kadar gula darah, memperkuat ketahanan ginjal, bermanfaat untuk kecantikan, menguatkan daya kerja otak, mengurangi keluhan keputihan, mencegah dan memperlancar feses. Hingga saat ini pengembangan dan penanaman buah naga di Indonesia masih terpusat dibeberapa daerah seperti pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Kristanto (2008) mengatakan bahwa pengembangan dan penanaman buah naga sampai saat ini masih terpusat didaerah Jawa Timur, diantaranya Pasuruan, Jember, Mojokerto, dan Jombang. Kondisi ini menyebabkan tanaman buah naga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Kebutuhan buah naga di Indonesia yang cukup besar dan peluang ekspor juga tidak kalah besarnya. Namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi baik oleh produsen di dalam negeri maupun diluar negeri. Winarsih (2007) melaporkan bahwa kebutuhan buah naga di Indonesia mencapai 200-400 ton per tahun, namun kebutuhan buah naga yang dapat di penuhi masih kurang dari 50%. Permintaan produksi buah naga mengalami peningkatan setiap tahunnya, Heryanto (2010) menambahkan bahwa permintaan produksi buah naga mengalami peningkatan khususnya pada saat perayaan imlek mencapai 30-40% per tahun. Peningkatan produksi buah naga dapat dilakukan dengan penyediaan bibit yang berkualitas dan perluasan daerah pengembangan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Dengan demikian semua kalangan dapat mengkonsumsi buah naga serta merasakan manfaatnya. Buah naga dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif yaitu dengan perbanyakan setek cabang atau batang. Salah satu keuntungan menggunakan setek

adalah bibit yang dihasilkan seragam, banyak dan mudah diangkut. Batang atau cabang yang digunakan untuk setek harus dalam keadaan sehat, memiliki umur yang cukup sebagai bibit, pernah berbuah dan bewarna hijau, ukuran setek yang ideal antara 20-30 cm ( Kristanto, 2008). Perbanyakan tanaman buah naga menjadi kegiatan pokok dalam usaha pembudidayaan. Hal ini disebabkan karena penyediaan bibit yang baik saat ini masih dirasakan kurang optimal dan sebagai komoditas yang tergolong baru tentu penyediaan bibit menjadi suatu yang sangat penting. Kebutuhan bibit mencapai 6000 sampai 10.000 pohon perhektar (Kristanto, 2008). Untuk memenuhi kebutuhan bibit buah naga yang besar dalam waktu yang singkat maka dilakukan usaha untuk mempercepat pertumbuhan bibit buah naga salah satunya dengan mempercepat pertumbuhan perakaran, dimana pertumbuhan perakaran bibit buah naga tidak terlalu panjang. Kristanto (2008) meyatakan bahwa perakaran buah naga pada fase vegetatif tidak terlalu dalam berkisar 50-60 cm sehingga perlu diberikan perlakuan khusus pada setek sebelum ditanam guna membantu pertumbuhan dan perkembangan setek, disamping pemeliharaannya yang baik seperti pemupukan, penyiangan, dan lain-lain. Dalam upaya mempercepat pertumbuhan perakaran dapat dilakukan dengan penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) secara eksogen. ZPT seringkali dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif dan reproduktif tanaman, misalnya Auksin yang mampu merangsang pertumbuhan dan perakaran. Salah satu senyawa kimia yang mengandung auksin yang diperdagangkan adalah Atonik. Penelitian Arisman (2001) menunjukkan bahwa pemberian Atonik pada konsentrasi 1 ml perliter air pada setek nilam dapat mempercepat pertumbuhan setek dan berpengaruh nyata terhadap jumlah akar dan panjang akar tanaman. Penelitian Charomaini (2005) menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi Atonik 500 ppm dan lama perendaman 30 menit adalah perlakuan terbaik untuk pertumbuhan setek cabang bambu kuning/gading (Bambusa vulgaris var.striata). Hasil penelitian Andrina (2010) pemberian beberapa jenis Zat Pengatur Tumbuh pada umur muncul tunas setek buah naga berbeda nyata dengan tanpa pemberian Zat Pengatur Tumbuh. Berdasarkan pemikiran dan analisa diatas, maka penulis telah melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Beberapa Konsentrasi Atonik Pada Pertumbuhan Setek Buah Naga Berdaging Merah (Hylocereus costaricensis (Web) Britton & Ross). Penelitian ini bertujuan mendapatkan konsentrasi Atonik yang terbaik untuk mempercepat pertumbuhan setek tanaman buah naga berdaging merah (Hylocereus costaricensis (Web.)Britton & Ross).

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian beberapa konsentrasi Atonik memberikan hasil yang hampir sama terhadap keberhasilan pertumbuhan bibit tanaman buah naga. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas dapat disarankan untuk percobaan berikutnya agar dapat menggunakan konsentrasi atonik pada rentang yang lebih besar

DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 1993. Dasar-Dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur tumbuh Bandung. Angkasa Bandung. 85 hal. Andrina, Y. 2010. Pengaruh Beberapa Jenis Zat Pengatur Tumbuh terhadap Setek Buah Naga Berdaging Merah (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose ).[Skripsi]. Padang Fakultas Pertanian Unand. 45 hal. Arisman, T. 2001. Pertumbuhan Setek Nilam (Pogostemon cablin Benth) pada Berbagai Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Nitroaromatik. [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. 52 hal. Badan Litbang Departemen Pertanian RI (2007). Buah Naga Kuatkan Fungsi Ginjal. http://www.infosehat.com [31 oktober 2008] Charomaini, M. 2005. Aplikasi atonik Pada Setek Cabang Bambu Kuning/gading (Bambusa vulgaris var. striata). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Volume 2 No. 1.Halaman1-11.LITBANG Dephut.http://www.dephut.go.id [1 juni 2009]. Dwijoseputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta. PT. Gramedia. 232 hal. Fauzi, Fevi Frizia. 1985. Pengaruh banyak kali penyemprotan Atonik terhadap pertumbuhan bibit kopi (Coffea sp) dalam kantong plastik. [Tesis]. Padang Fakultas Pertanian Unand. 62 hal Gardner, F. P. R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi tanaman budidaya. Susilo, H.Penerjemah. Jakarta. Universitas Indonesia (UI Press). 428 hal. Halimin, M. A. 2008. Manual Ringkas Cara Penanaman dan Penjagaan Buah Naga. http://www.balitro.litbang.deptan.go.id [02 Maret 2009] Hardjadi, S. S. 1984. Pengantar Agronomi. Jakarta. PT. Gramedia. 197 hal. Hartman, H. T., D. E. Kester and F.T. Davies, Jr. 1990. Plant Propogation Principles and Practice. Fhifth edition. New Jersey. Prentice-Hall, Inc. Engelwood Cliffs. 727 hal. Heddy, S. 1986. Hormon Tumbuh. Jakarta. Rajawali Press. 97 hal. Heryanto, C. 2010. Permintaan buah-buahan. http://www.bataviase.co.id [29 April 2010] Hidayat,E. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung. 275 hal. Kristianto, D. 2008. Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta. Penebar Swadaya. 92 hal. Kusumo, S. 1970. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman Edisi Revisi. Jakarta. CV. Yasaguna. 75 hal. Lakitan, B. 1996. Fisiologi Tumbuhan dan Perkembangan Tanaman. PT. Grafindo Persada. Jakarta. 218 hal Lingga, P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta. Penebar Swadaya. 163 hal.

Muhadianto, N. 2007. Budidaya Buah Naga (Dragon Fruit) http://www.toplanet.blogspot.com[8 September 2008]. Nofrinaldi. 2009. Pengaruh Perbedaan Panjang Setek dan Konsentrasi Air Kelapa Muda Terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Buah Naga Berdaging Merah (Hylocereus costaricensis (Web.) Britton & Rose ). [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Unand. 45 hal. Oktarinaldi. 2009. Pertumbuhan Setek Teh (Camelia sinensis, L.). Pada Berbagai Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Ruas Setek Teh yang Berbeda di Pembibitan. [Skrpsi]. Padang. Fakultas Pertanian Unand. 37 hal. Prawiranata, W. S., Harran, dan P. Tjondronegoro. 1992. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.bogor. Departemen Pertanian Institut Pertanian Bogor. 323 hal. Ridwan, 1984. Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Atonik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sereh Wangi (Andropogon nardus L.) [ Usulan Penelitian Tesis]. Padang. Fakultas Pertanian Unand. 31 hal Rochiman, K dan S.S Harjadi, 1973. Pembiakan vegetative. Pengantar Agronomi. Departemen agronomi. IPB. Bogor Salisbury, F.B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid III. Bandung. Institut Teknologi Bandung. 343 hal. Sarief, E. Saifuddin. 1985. Kesuburan & Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 182 hal Sutarto. I M, Juwal As dan Wijaya. 1991. Pengaruh IBA dan Pengeratan Terhadap Keberhasilan Rambutan Binjai. Penelitian Hortikultura. Stigma vol. 4 no. 2 Sutomo, B. 2007. Buah Naga Merah Segar dan Berkhasiat. http://www.myhobbyblogs.com [8 september 2008] Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bogor. Pusat Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Lembaga Sumber Daya Informasi IPB. 145 hal. Winarsih, S. 2007. Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga. Semarang. Aneka Ilmu. 58 hal