NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Oleh: MEIDA KUSUMANINGRUM

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KETAATAN HUKUM. pada Buku PKn Kelas VII Karangan Sugeng Priyanto, dkk dan NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai drajat Sarjana S- 1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Diajukan Oleh DIAN KUSUMA IKA NURSANTI A

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: FELLA ULYA FAHMA A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PONDOK PESANTREN KHALAFIAH DI KUDUS NASKAH PUBLIKASI. Pancasila dan Kewarganegaraan

EDY NOVIYANTO A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI MUATAN DAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MUHAMMADIYAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI KARAKTER RELIGIUS PADA ANAK KELUARGA PERANGKAT DESA (STUDI KASUS DI DESA WONOREJO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. data di lapangan tentang penerapan model pembelajaran role playing

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki asumsi, karakteristik dan prosedur penelitian yang berbeda.1 Adapun

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Taylor mendefinisikan, metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA. (Studi Kasus di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA KERAS DI DESA JATI KECAMATAN SUMBERLAWANG KABUPATEN SRAGEN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Alokasi waktu dalam penelitian ini berlangsung selama 2 bulan sejak

PERAN PENGURUS HMP PGSD DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DI PROGDI PGSD FKIP UMS

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

RELEVANSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GASAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN STANDAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

RELEVANSI BUKU PAKET BAHASA INDONESIA KELAS V SD DENGAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR DI SD NEGERI BACIN 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan.

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

Transkripsi:

MUATAN MATERI PENDIDIKAN BELA NEGARA (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX Karangan Agus Dwiyono dkk Serta Pelaksanaannya Di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: MEIDA KUSUMANINGRUM A 220090098 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK MUATAN MATERI PENDIDIKAN BELA NEGARA (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX Karangan Agus Dwiyono dkk Serta Pelaksanaannya Di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013) Meida Kusumaningrum, A220090098, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, xvii + 106 halaman. Tujuan penelitian ini adalah, 1) untuk mendeskripsikan muatan materi pendidikan bela negara melalui analisis isi pada buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX Karangan Agus Dwiyono dkk yang digunakan di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013. 2) untuk menggambarkan pelaksanaannya pendidikan bela negara di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan sumber data tidak bergerak, yaitu buku PKn kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk dan bergerak, yaitu kepala sekolah, guru PKn dan siswa SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang kelas IX. Teknik pengumpulan data ini menggunakan metode mengkaji dokumen/simak, observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan dua macam trianggulasi yaitu, pertama trianggulasi sumber data berupa informasi dari kepala sekolah, guru PKn, siswa dan dokumen berupa buku PKn karangan Agus Dwiyono dkk. Kedua, trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari mengkaji dokumen/simak, observasi dan wawancara. Teknik analisis interaktif dengan analisis isi. Analisis interaktif dengan analisis isi digunakan untuk membandingkan data yang diperoleh dari data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan mengkaji dokumen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) muatan materi pendidikan bela negara yang terkandung dalam buku PKn Kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum dan SKKD PKn, nilai-nilai pendidikan bela negara yang termuat pada buku PKn kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk dalam bentuk materi dan soal uji kompetnsi. Adapun nilai-nilai bela Negara tersebut meliputi mencintai tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara; 2) Pelaksanaan pendidikan bela negara di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen dilakukan bersamaan dalam proses pembelajaran PKn oleh guru PKn, pendidikan bela negara juga termuat dalam silabus dan RPP. Selain itu, pelaksanaan pendidikan bela negara juga dilakukan diluar kelas dalam lingkungan sekolah. Kata kunci: Muatan materi Buku PKn, Pelaksanaan Pendidikan Bela Negara, Pendidikan PKn.

PENDAHULUAN Upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban kita semua sebagai warga negara. Selama lebih dari 60 tahun Indonesia merdeka, telah banyak contoh upaya pembelaan negara yang telah dilakukan oleh segenap komponen bangsa Indonesia. Peran warga negara dalam pembelaan negara memiliki tingkat kewajiban yang berbeda sesuai dengan kedudukan dan tugasnya masing-masing. Bela negara merupakan kegiatan yang dilahirkan oleh setiap warga negara sebagai penunaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan negara. Masih ada persepsi bahwa bela negara adalah tugas TNI dan POLRI, sedangkan bela negara merupakan tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh rasa kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dengan demikian perlu upaya sosialisasi kepada masyarakat luas tentang pentingnya bela negara. Peran yang dilakukan TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara telah mengalami masa perjuangan yang sangat panjang, mulai dari merebut dan kemudian mempertahankan kemerdekaan. TNI menjadi barisan terdepan dalam menghadapi ancaman Kepolisian Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam keamanan telah melakukan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan ancaman yang mengganggu keamanan. Berbagai upaya bela negara juga dapat dilakukan melalui organisasi maupun individu. Upaya bela negara tidak hanya berperang, tetapi mengharumkan nama bangsa Indonesia di luar negeri pun disebut bela negara. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 Pasal 5, menegaskan bahwa pertahanan negara berfungsi untuk mewujudkan dan mempertahan kan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah dan menjadi tanggung jawab segenap bangsa. Oleh karena itu, ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan ketentuan tersebut maka keikutsertaan segenap warga negara dalam upaya pembelaan negara bukan hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga dalam lingkungan terdekat tempat kita tinggal. Artinya, menjaga keutuhan wilayah lingkungan kita tidak dapat dipisahkan dari keutuhan wilayah negara secara keseluruh an. Oleh karena itu, sebagai pelajar kita harus ikut

berpartisipasi dalam membela negara di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tentang Muatan Materi Pendidikan Bela Negara (Analisis Isi Pada Buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX Karangan Agus Agus Dwiyono dkk Serta Pelaksanaannya Di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013).

LANDASAN TEORI a. Pengertian pendidikan. Menurut Ihsan (2010:7) menjelaskan bahwa, pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (panca indera serta keterampilan-keterampilan). b. Tujuan pendidikan. Menurut Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menjelaskan bahwa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. c. Latar belakang pendidikan bela negara. Menurut Anwar (2011) menjelaskan bahwa latar belakang pendidikan bela negara yaitu. Pendidikan bela negara dapat terlihat dari sebuah kesadaran. Kesadaran bela negara pada hakikatnya merupakan kesediaan berbakti pada negara dan berkorban demi membela negara. Kesadaran bela negara dibangun sebagai bagian dari sistem pertahanan negara. Oleh sebab itu pertahanan negara dilaksanakan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa. Sebagai warga negara sudah sepantasnya ikut serta dalam bela Negara sebagai bentuk kecintaan kita kepada pada negara dan bangsa. Pertahanan semesta tidak akan dapat dimobilisasi jika warga negara yang menjadi sentral bergeraknya sistem tidak memiliki sifat dan perilaku yang dijiwai oleh kesadaran bela negara d. Indikator bela negara. Menurut Wardana (2009) menjelaskan bahwa, Indikator perilaku bela negara sebagai berikut: 1) Mencintai tanah air. 2) Kesadaran berbangsa dan bernegara 3) Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara 4) Rela berkorban untuk bangsa dan negara 5) Memiliki kemampuan awal bela negara

e. Pengertian pendidikan kewarganegaraan. Menurut Bakry (2008:3) menjelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia.

METODE PENELITIAN Tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen tahun ajaran 2012/2013. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan dimulai dari tahap persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian. Secara keseluruhan semua kegiatan dilakukan selama kurang lebih empat bulan, yaitu sejak bulan Desember sampai dengan bulan Maret 2013. Menurut Sukmadinata (2011:12) mengatakan bahwa, banyak jenis pencarian yang dapat dilalukukan berdasarkan pendekatanya dibedakan antara, pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena analisis datanya berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang diamati serta mempertimbangkan asumsi dari pendapat orang lain yang disebut sebagai narasumber. Strategi penelitian yang digunakan tergantung pada jenis penelitian yang diambil oleh peneliti. Penelitian ini sebagaimana diungkap di atas adalah jenis kualitatif, sehingga strategi yang digunakan ialah strategi jenis kualitatif. Menurut Sukmadinata (2011:61-66) yaitu metode interaktif dan non-interaktif. Menurut Bungin (2008:76) menjelaskan bahwa, subjek penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Berdasarkan tersebut dapat disimpulkan subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, buku PKn kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk, guru PKn, dan seluruh siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang. Menurut Maryadi dkk (2010:13) menjelaskan bahwa, Objek penelitian adalah variabel yang diteliti, baik berupa peristiwa, tingkah laku, aktivitas, atau gejala-gejala sosial lainnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan objek dalam penelitian ini adalah, isi materi dalam buku Pendidikan kewarganegaraan kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk, dan pelaksanaan pendidikan bela negara pada siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang. Menurut Lofland dan Lofland sebagaimana diutip oleh Moleong (2004:157) menjelaskan bahwa, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Menurut Sutopo (2006:66) menjelaskan bahwa, Teknik pengumpulan data ialah cara dan teknik yang digunakan untuk mendapat data yang sesuai, guna memperoleh jawaban atas permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik mencatat dokumen atau arsip, obsevasi, wawancara dan catat-mencatat yang masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini: bahwa. 1. Mengkaji Dokumen/Simak. Menurut Sarwono (2006:225) menjelaskan Kajian dokumen merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. 2. Observasi. Menurut Mahmud (2011:168) mengatakan bahwa, Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomane yang diselidiki. 3. Wawancara. Menurut Mahmud (2011:173) menjelaskan bahwa, wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban-jawaban responden. Menurut Arikunto (2007:101) menjelaskan bahwa, instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sitematis dan dipermudah olehnya. Terkait dengan penelitian ini instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk telah dokumen atau arsip baik silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, maupun tata tertib sekolah adalah kisi-kisi telaah dokumen yang berupa indikator pendidikan bela negara. Keabsahan data merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Penelitian ini menerapkan bentuk trianggulasi sumber data sejenis (dokumen/arsip) yang berasal dari buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk dan trianggulasi teknik atau metode pengumpulan data yang berasal dari hasil wawancara, observasi, dan mengkaji dokumen yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang.

Menurut Miles dan Huberman (1992:15-19) mengatakan bahwa adapun langkah-langkah analisis data model Interaktif sebagai berikut: 1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan wawancara dan dokunentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus terta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikut. 2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabtrakan, tranformasi data kasar yang ada dilapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak penelitian mulai memfokuskan wilayah penelitian. 3. Pemyajian data, yaitu rangkain orgainasi informasi yang memungkinkan penelitian yang dilakukan. Dalam penyajian data diperoleh sebagai jenis jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel. 4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti da tanggap terhadap suatu yang dileliti langsung dilapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab-akibat. Menurut Moleong (2004:127-148) menjelaskan langkah-langkah prosedur penelitian ini meliputi, tahap pra lapangan, tahap penelitian lapangan, observasi, tahap analisis data, dan analisis dokumentasi.

HASIL PENELITIAN Adapun temuan-temuan dalam penelitian ini adalah: a. Muatan materi pendidikan bela negara yang terkandung dalam buku PKn Kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk yang digunakan sudah sesuai dengan kurikulum dan SKKD PKn, nilai-nilai pendidikan bela negara yang termuat dalam buku PKn kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk meliputi mencintai tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, memiliki kemampuan awal bela negara. b. Pelaksanaan pendidikan bela negara di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen dilakukan bersamaan dalam proses pembelajaran PKn oleh guru PKn, selain itu pelaksanaan pendidikan bela negara juga dilakukan diluar kelas dalam lingkungan sekolah.

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Muatan materi pendidikan bela negara yang termuat dalam buku ajar PKn Kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk yang digunakan di SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Sudah sesuai dengan kurikulum yang memuat SK dan KD. Adapun nilai-nilai pendidikan bela negara diantaranya mencintai tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara, rela berkorban untuk bangsa dan Negara, memiliki kemampuan awal bela negara. Nilai-nilai pendidikan bela negara semuanya termuat dalam buku PKn Kelas IX karangan Agus Dwiyono dkk. Pelaksanaan pendidikan bela negara dilaksanakan oleh guru PKn di tiap-tiap sekolah. Proses pelaksanaan pendidikan bela negara terhadap siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah 7 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran PKn di kelas dan luar kelas. Muatan materi buku Pendidikan Kewarganegaraan dapat mempengaruhi proses penanaman pendidikan bela negara yang dilakukan guru terhadap siswa. Penanaman pendidikan bela negara terhadap siswa akan mendorong siswa untuk memiliki kepribadian yang mencerminkan perilaku bela negara yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang mencerminkan perilaku bela negara yang dimiliki siswa, akan berdampak pada perilaku yang berakhlak mulia serta berguna dalam kehidupan masyarakat. Sebagai salah satu upaya untuk ikut mengembangkan pemikiran dalam rangka meningkatkan penanaman pendidikan bela negara, maka penulis perlu menyampaikan beberapa saran yaitu: 1. Kepada Penulis Buku a. Penulis diharapkan mengacu pada standar isi yang telah ditetapkan pemerintah dalam peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006. b. Penyusunan buku ajar diharapkan mempertimbangkan filosofi belajar yang berfokus pasa aktivitas belajar peserta didik. 2. Kepada Penerbit Buku

a. Bagi penerbit buku untuk mencetak lebih banyak agar tidak terjadi penggandaan. b. Menghasilkan buku ajar yang berkualitas. 3. Kepada Kepala Sekolah a. Kepala sekolah harus menjadi pemimpin perbaikan dan memberi contoh yang baik kepada guru maupun siswa. b. Sekolah sebagai sarana pendidikan, diharapkan dapat penanamkan nilainilai-nilai bela negara dalam upaya menciptakan generasi yang mempunyai kepribadian mencerminkan perilaku bela negara. 4. Kepada Guru a. Pendidik hendaknya mampu memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didik tentang perilaku yang bela negara. b. Guru hendaknya membimbing, menasehati, dan memantau keadaan siswa disekolah. 5. Kepada Siswa a. Siswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan selalu bersikap positif dengan melaksanakan nilai-nilai bela negara baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun negara. b. Siswa diharapkan selalu berprilaku yang mencerminkan perilaku bela negara baik di sekolah maupun dalam masyarakat, demi terwujudnya kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA Anwar, Raffi. 15 Agustus 2011. Kesadaran Bela Negara. http://hankam.kompasiana.com/2011/08/15/kesadaran-bela-negara 388384.- html. (diakses pada 5 februari 2013 pukul 22.15 WIB). Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Bakry, Noor Ms. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bungin, B. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kendana Pemuda Media Group Ihsan, Fuad. 2010. Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Jumali, Dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Mahmud. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Maryadi, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Skipsi FKIP. Surakarta: FKIP UMS Miles, Matthew dan Michael, Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta. Graha Ilmu. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian kualitatif (dasar teori dan terapannya dalam penelitian edisi 2). Surakarta:UNS Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Wardana, Andrie K. 20 Agustus 2009. Aspek - Aspek Bela Negara. http://nationfortressonline.blogspot.com/search/label/bela%20negara. (diakses pada 2 februari 2013 pukul 09.23 WIB).