BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian weak eksperimen dengan

O X O Pretest Perlakuan Posttest

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

1. BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan keperluan penelitian yaitu untuk melihat peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terkait dengan tujuan penelitian ini yang mengabaikan variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Weak experiment yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi berdasarkan gejala yang muncul pada kondisi tetentu, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terdiri dari dua kata,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. instrumen penelitian dan teknik pengolahan data. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pra experiment

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan mengetahui efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, serta analisis data. A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Subjek pada penelitian ini ialah siswa kelas XI semester 2 pada tahun ajaran 2012/2013 yang sedang mempelajari subpokok bahasan sifat koloid. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 40 orang siswa yang dibagi kedalam 9 kelompok belajar, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berasal dari kelompok atas, rendah dan bawah. Pembagian kelompok didasarkan pada nilai UTS kimia semester 2 (lampiran E). B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian prosedur yang dilakukan oleh peneliti secara sistematis untuk melakukan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental, dikarenakan pada metode ini tidak terdapat variabel kontrol serta sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012). Desain penelitian yang digunakan adalah one test pretest posttest design, menggunakan satu kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara random. Desain ini diawali dengan pre-test, kemudian perlakuan, dan diakhiri dengan post-test. Hasil pre-test dan post-test yang diperoleh dibandingkan untuk mengetahui dampak dari perlakuan yang diterapkan (Sukmadinata, 2005). Tabel 3.1 Desain Penelitian Pre-test Post-test One Design Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Eksperimen O1 X O2

28 Keterangan: O1 : pre-test (sebelum diberi perlakuan) O2 : post-test (setelah diberi perlakuan) X : perlakuan dengan pembelajaran menggunakan kit praktikum kimia skala kecil (Sugiyono, 2012) C. Alur Penelitian Untuk memperjelas tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian, dapat dilihat pada bagan alur penelitian berikut:

29 Pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA/MA Analisis Kit Praktikum Kimia Skala Kecil Yang akan Digunakan Analisis Prosedur Praktikum Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP Tervalidasi Pembuatan Instrumen Instrumen Tervalidasi Pre-test Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil Post-test Hasil Penelitian Pengolahan Data dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Alur Penelitian

30 Berdasarkan bagan alur penelitian di atas, tahap-tahap penelitian dapat dijelaskan sebagai beirkut: 1. Pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA/MA Langkah pertama dalam penelitian ini ialah mengkaji SK dan KD sebagai dasar penentuan materi yang akan dijadikan bahan penelitian. 2. Melakukan analisis terhadap kit praktikum kimia skala kecil dan prosedur percobaannya Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap kesesuaian antara kelengkapan kit praktikum yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan materi yang telah ditentukan. Kit praktikum kimia skala kecil dan prosedur percobaan yang digunakan dalam penelitian ini telah disediakan oleh Mulyono HAM. Kit praktikum kimia skala kecil berisi prosedur percobaan, alat-alat praktikum dan bahan-bahan praktikum. 3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut UU No.19 tahun 2005, RPP ialah seperangkat rencana yang menggambarkan proses dan prosedur pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan di dalam silabus. RPP merupakan pedoman guru dalam melakukan pembelajaran. RPP yang disusun mengenai penjernihan air diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x45 menit). 4. Pembuatan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: soal pilihan berganda (tes tertulis) dan angket siswa. Kedua instrumen ini divalidasi oleh pembimbing. Instrumen yang telah divalidasi kemudian direvisi sehingga diperoleh instrumen yang tervalidasi. Instrumen yang tervalidasi yaitu soal pilihan berganda dan angket. Jumlah soal tertulis yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 12 butir dengan 5 pilihan jawaban, soal tes tertulis digunakan untuk pre-test dan post-test. Angket siswa digunakan untuk

31 mengetahui respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil, terdapat 10 item penyataan dengan 4 pilihan jawaban. 5. Penelitian Penelitian dilakukan dengan menerapkan RPP yang sudah dirancang ke dalam pembelajaran menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subpokok bahasan sifat koloid. Soal tes tertulis diberikan sebelum pembelajaran dimulai (pre-test) dan sesudah pembelajaran (post-test). Nilai pre-test dan post-test digunakan untuk mengetahui gambaran kognitif siswa setelah menerima pembelajaran melalui praktikum kimia skala kecil. Setelah pembelajaran, siswa diberikan angket yang berisi penyataan mengenai praktikum kimia skala kecil. Angket tersebut berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil. 6. Hasil Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah nilai pre-test dan post-test siswa serta respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil. 7. Pengolahan Data dan Pembahasan Data yang diperoleh diolah sebagaimana pengolahan data yang telah ditentukan. Setelah itu, dilakukan pembahasan guna menjawab rumusan masalah pada bab 1. Dari pembahasan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai penelitian tersebut. D. Definisi Operasional Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable).variabel bebasnya adalah metode praktikum dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan kognitif. Siswa akan diberi pre-test sebagai stimulus untuk mengasah kemampuan kognitif yang telah dimilikinya mengenai materi sifat koloid dengan fokus kajian penjernihan air. Setelah itu, siswa diberi perlakuan berupa metode praktikum. Di akhir pembelajaran siswa diberikan soal post-test yang serupa dengan soal pre-test.

32 E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda dan angket siswa. 1. Tes Tertulis Soal tes tertulis berisi soal-soal yang berhubungan dengan materi sifat koloid. Tes tertulis diberikan sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (posttest) untuk mengetahui perubahan kemampuan kognitif siswa pada subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil. Bentuk tes ini berupa soal pilihan ganda. Tes tertulis yang dibuat terdiri dari pokok uji jenjang mengingat (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3). Soal tes tersebut sebelum diberikan kepada siswa sebagai subyek, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas lain yang telah lebih dulu mempelajari materi sifat koloid. Berdasarkan hasil uji coba dari 15 soal tes terdapat tiga soal yang tidak memenuhi kriteria. Karena keterbatasan waktu, keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dan berbagai pertimbangan lainnya tiga soal yang tidak memenuhi kriteria tersebut dibuang. Dalam rangkaian uji coba 12 sola tes tersebut diuji nilai reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal yaitu: a. Uji Reliabilitas Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas seringkali disebut derajat konsistensi atau keajegan (Firman, 1991). Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu instrumen memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus Kuder Richhardson 20, dengan rumus sebagai berikut: r = [ ]

33 Keterangan : r : reliabilitas k : jumlah soal p : proporsi respon betul pada suatu soal q : proporsi respon salah pada suatu soal s 2 : variansi skor test Berdasarkan pengolahan data hasil uji coba instrumen diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,79 yang termasuk kategori tinggi menurut Suherman, untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran C. Berikut pedoman kriteria penafsiran nilai reliabilitas menurut Suherman (1990): Tabel 3.2 Penafsiran Nilai Reliabilitas Nilai Reliabilitas Tafsiran 0,80-1,00 Sangat tinggi 0,60-0,79 Tinggi 0,40-0,59 Cukup 0,20-0,39 Rendah <0,20 Sangat rendah b. Indeks Kesukaran Indeks kesukaran adalah proporsi (bagian) dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut. Pokok uji suatu tes sebaiknya terdiri dari pokok uji dengan indeks kesukaran mudah, sedang dan sukar dengan jumlah pokok uji indeks kesukaran sedang lebih banyak. Indeks kesukaran menurut Suherman (1990) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: IK : indek kesukaran JB A : jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis

34 JB B : jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis JS A : jumlah siswa kelompok atas JS B : jumlah siswa kelompok bawah Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Menurut Suherman (1990) Indek Kesukaran Kategori 0-0,15 Sangat sukar 0,16-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-0,85 Mudah 0,86-1,00 Sangat mudah Berdasarkan perhitungan indeks kesukaran untuk 12 soal tes pilihan ganda pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid sebagai berikut: soal dengan kategori mudah berjumlah 4 butir soal dan soal dengan kategori sedang berjumlah 8 butir soal. Perhitungan indeks kesukaran lengkapnya dapat dilihat pada lampiran C. c. Daya Pembeda Daya pembeda pada suatu pokok uji menyatakan kemampuan suatu pokok uji untuk dapat membedakan siapa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai materi pelajaran. Daya pembeda pokok uji menurut Suherman (1990) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: Keterangan : D : daya pembeda JB A : jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis JB B : jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis

35 JS A : jumlah siswa kelompok atas Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Menurut Suherman (1990) Daya Pembeda D<0,20 0,20<D<0,40 0,40<D<0,70 0,70<D<1,00 Kategori Jelek Cukup Baik Baik Sekali Berdasarkan perhitungan daya pembeda untuk 12 soal tes pilihan ganda pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid sebagai berikut: soal dengan kategori daya pembeda baik berjumlah 2 butir soal, dan 10 butir soal memiliki kategori daya pembeda cukup. Perhitungan lengkap mengenai daya pembeda dapat dilihat pada lampiran C. 2. Angket Angket adalah suatu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Angket ditujukan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pembelajaran menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subpokok bahasan sifat koloid. Pengukuran angket menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban yaitu: Tabel 3.5 Pengukuran Angket Menurut Skala Likert Kategori Nilai Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 4 3 2 1

36 F. Proses Pengembangan Instrumen Alat ukur yang baik harus dikembangkan untuk mengetahui kelayakannya dalam suatu penelitian, yaitu dengan uji validitas. Alat ukur yang baik harus memliki validitas yang tinggi. Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu digunakan untuk megukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji validitas isi (content validity). Validitas ini adalah suatu alat ukur yang dipandang dari segi isi (content) bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Suatu tes mempunyai validitas isi apabila, tes itu mengukur hal-hal yang mewakili kesuluruhan isi bahan pelajaran yang diukurnya. Cara menilai atau menyelidiki validitas isi suatu alat ukur ialah dengan melakukan judgement oleh kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Dalam hal ini peneliti meminta pertimbangan dari dosen-dosen pembimbing yang berkompeten pada bidang kimia skala kecil. G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes tertulis dan angket. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui gambaran kognitif siswa sebelum dan setelah pembelajaran melalui praktikum kimia skala kecil. Tes tertulis terdiri dari pre-test dan post-test. Instrumen tes tertulis terdiri dari 12 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan sifat koloid dengan fokus kajian proses penjernihan air lumpur. Sedangkan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan praktikum kimia skala kecil pada pembelajaran. H. Analisis Data Teknik analisis data akan diuraikan secara rinci sebagai berikut: 1. Tes Tertulis Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data tes tertulis (pre-test dan post-test) meliputi:

37 a. Melakukan penskoran untuk tiap butir soal sesuai dengan kunci jawaban. Pemberian skor disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. b. Menghitung skor mentah hasil pre-test dan pos-test siswa untuk tiap butir soal yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang kognitif. c. Mengubah skor mentah tiap butir soal kedalam persentase berdasarkan rumus: d. Menentukan rata-rata nilai tiap butir soal, berdasarkan rumus: e. Menghitung persentase nilai gain ternormalisasi tiap jenjang kognitif untuk mengetahui capaian kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran berdasarkan rumus: 2. Angket Tabel 3.6 Tafsiran Gain Ternormalisasi Gain Ternormalisasi N-gain<0,3 0,3<N-gain<0,7 N-gain>0,7 Kriteria Capaian Rendah Sedang Tinggi (Hake, et al. 1999) Pengolahan data angket dilakukan terhadap data temuan dalam keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, yaitu: a. Tabulasi data temuan tiap subtansi yang dipilih oleh subyek penelitian, sehingga dapat diketahui frekuensi dari masing-masing pilihan jawaban. b. Menentukan persentase tiap pilihan jawaban untuk masing-masing subtansi kedalam bentuk grafik. c. Menafsirkan presentase pilihan jawaban ke dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan tabel tafsiran harga presentase (Koenjrataningrat, 1997).

38 Tabel 3.7 Tafsiran Persentase Angket Nilai Presentase Kategori Interprestasi Skor 0 Tidak ada 1-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir separuhnya 51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya