MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TENDANGAN BELAKANG MELALUI ALAT BANTU BOLA DIGANTUNG

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

Keywords: ball throwing basic movement, game.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MERANCANG MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA IPA BERBASIS ANIMASI MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Zen Fadli Ardiansyah Harahap Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan, Medan, Indonesia

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE DRILL

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Marsiah. Guru Penjas SMP Negeri 4 Dumai

SKRIPSI. Oleh : AZIDZAT RODHI ARDHANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2012

Halidin 1, Andi Usman 2, Wakidi 3

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Journal of Physical Education, Health and Sport

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK MULA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GAMBIRSARI SURAKARTA

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

TINJAUAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH BOLA VOLI MELALUI METODE TUGAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETAPANG

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN TOLAK PELURU GAYA O BRIEN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI ASAS MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGGUNAAN METODE LATIHAN BLOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Penerapan Teknik Modelling dan Latihan untuk Meningkatkan Keterampilan Senam Aerobik dan Senam Lantai

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh. Okta Sulistiani 1, Sutama 2, dan Idris Harta 3. Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS,

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAKAN HANDSPRING DENGAN PEMBELAJARAN MELALUI GAYA MENGAJAR INKUIRI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Key words: method, activity, achivement i

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

Iskandar 1, Massabirin 2

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

Prakoso et al., Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar IPA Biologi...ister

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

SINGGIH YOGA PUTRANTO K

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING SEPAKBOLA DENGAN KAKI BAGIAN DALAM MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MAHASISWA SEMESTER V MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN PROGRAM STUDI PPKN IKIP PGRI PONTIANAK

Upaya Meningkatkan Pembelajaran...(Badar Eko Saputro)1

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI KOOPERATIF GI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PUKULAN PENCAK SILAT

PENGGUNAAN MEDIA UANG DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALISABUK 2

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNOLOGI PENGUKURAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: CTL Models, science learning, learning result.

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MEDIA E-BOOK TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS X JURUSAN TKJ SMK NEGERI 4 PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

Transkripsi:

MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN MICRO TEACHING PENJAS DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Iskandar 1, Ashadi Cahyadi 2 1,2 Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera Nomor 88 Pontianak 78116 1 e-mail: oezoe81@gmail.com Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningatkan kreativitas mahasiswa dalam memodifikasi media pembelajaran penjas. Penelitian ini dilakukan di IKIP-PGRI Pontianak Kalimantan Barat pada semester Genap Tahun Akademik 2015/2016. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan orientasi pada kreativitas mahasiswa sebagai solusi dari permasalahan pembelajaran penjas yang muncul dengan menggunakan teknik pembelajaran Problem Solving. Penelitian ini dilakukan di IKIP-PGRI Pontianak pada mahasiswa semester VI pada mata kuliah Micro Teaching Kelas A Sore sebanyak 7 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas mahasiswa dalam memodifikasi media pembelajaran penjas pada mata kuliah micro teaching Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatandan Rekreasi sebagai dampak dari problem solving. Kata Kunci: Kreativitas, modifikasi media pembelajaran, metode pemecahan masalah. Abstract The purpose of this research was to increase the creativity of students in modifying the physical education instructional media. This research was conducted at the IKIP- PGRI Pontianak in West Kalimantan on even semester academic year 2015/2016. The method used is classroom action research with orientation on creativity of students as a physical education learning solution of the problems that arise with the use of learning techniques Problem Solving. This research was conducted at the IKIP-PGRI Pontianak on VI semester students in the subject of Micro Teaching Class A Sore as many as seven people. The results showed that there was an increase creativity of students in modifying the physical education instructional media course on micro teaching Physical Education Study Program, health and of Recreation as a result of problem solving. Keywords: Creativity, modified learning media, problem solving method. PENDAHULUAN Micro Teaching merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diberikan pada semester semester VI seperti yang tercantum di dalam kurikulum Program Studi Penjaskes IKIP PGRI Pontianak. Mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah ini 144

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 dikarenakan sebagai prasyarat untuk mengambil mata kuliah PPL pada semester VII. Kreativitas memodifikasi media pembelajaran akan membuat mahasiswa terbiasa dengan sarana dan prasarana penjasorkes yang kurang di sekolah. Kreativitas merupakan segala sesuatu yang baru ditemukan oleh dirinya, walaupun ada orang lain yang sudah menemukan hal tersebut. Menurut Slameto (2003: 146) bahwa yang penting dalam kreativitas bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya. Tujuan mata kuliah Micro Teaching dalam kurikulum Program Studi Penjaskes IKIP PGRI Pontianak adalah melatih mahasiswa untuk memiliki kompetensi-kompetensi membuat RPP, melaksanakan pembelajaran, penggunaan pendekatan dan metode pembelajaran, memilih dan menggunakan media pembelajaran, melaksanakan evaluasi pembelajaran. Mahasiswa diharapkan akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas mengenai keterampilan mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Mahasiswa diharapkan kreatif dalam mengelola kelas, agar pembelajaran berjalan menarik dan menyenangkan. Begitu juga media yang digunakan dapat membantu para siswa untuk melakukan tugas gerak yang diberikan. Micro teaching termasuk merupakan satu mata kuliah wajib dan ditempuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi IKIP- PGRI Pontianak dan sebagai syarat untuk menempuh mata kuliah PPL pada semester VII. Pada mata kuliah ini mahasiswa dipersiapkan untuk melakukan praktik mengajar di sekolah pada jenjang pendidikan menengah seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Barat dimana mahasiswa tersebut berasal. Micro teaching bertujuan membekali calon tenaga pendidik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran. Bagi calon tenaga pendidik metode ini akan memberi pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah keterampilan dasar mengajar secara terpisah. sedangkan bagi calon tenaga pendidik dapat mengembangkan keterampilan dasar mengajarnya sebelum melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik. Memberikan kemungkinan calon tenaga pendidik 145

untuk mendapatkan bermacam keterampilan dasar mengajar serta memahami kapan dan bagaimana menerapkan dalam program pembelajaran. sehingga pada akhir masa kuliah mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan nilai nilai dasar atau sikap yang direfleksikan dalam berfikir dan bertindak) sebagai calon guru sehingga memiliki pengalaman melakukan pembelajaran dan kesiapan untuk melakukan praktik pendidikan di sekolah. Keterampilan dasar yang dimaksudkan dalam hal ini adalah: (1) Menemukan tingkah laku calon pengajar dan memperoleh umpan balik sebagai hasil supervisi; (2) Menemukan dan melengkapi pengajaran yang sifatnya dinamis dalam proses belajar mengajar; dan (3) Menemukan model model penampilan seorang guru dalam pembelajaran, menggunakan hasil supervisi sebagai dasar diagnostik dan remidi untuk mencapai tujuan latihan keterampilan. Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar di mana segala sesuatunya dikecilkan atau disederhanakan untuk membentuk/mengembangkan ketrampilan mengajar. Secara umum, latihan Micro Teaching bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran atau kemampuan profesional calon guru dan/atau meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam berbagai keterampilan yang spesifik. Latihan praktik mengajar dalam situasi laboratoris, maka melalui Micro Teaching, calon guru ataupun guru dapat berlatih berbagai ketrampilan mengajar dalam keadaan terkontrol untuk meningkatkan kompetensinya. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah masih kurang, sehingga guru dituntut untuk kreatif untuk mengatasi kekurangan sarana dan prasaran dengan memodifikasi media pembelajaran. Sehingga proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat berjalan dengan lancar. Melalui mata kuliah Micro Teaching mahasiswa dipersiapkan untuk mengahadapi permasalahan yang akan dihadapinya nanti disekolah tempat mahasiswa melaksanakan PPL. Salah satu masalah yang dihadapi para guru penjasorkes di sekolah adalah kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran. Sarana pendidikan jasmani merupakan peralatan yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Sarana pendididkan jasmani 146

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang sifatnya tidak permanen, dapat dibawa kemana-mana atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Contoh sarana dan prasarana Penjas: bola, raket, pemukul, tongkat, balok, raket tenis meja, shuttlecock, dan lain-lain. Sarana atau alat sangat penting dalam memberikan motivasi peserta didik dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan aktivitas dapat tercapai. Pada mata kuliah Micro Teaching ini mahasiswa diminta untuk menggunakan berbagai media modifikasi setiap kali tampil mengajar. Adapun ruang lingkup materti yang diajarkan yaitu: permainan, senam, dan atletik. Harapannya dengan tuntutan yang diberikan ini mahasiswa terbiasa untuk menggunakan media yang dimodifikasi untuk pembelajaran, sehingga tidak mengalami kesulitan ketika melaksanakan PPL disekolah. Berdasarkan pengamatan selama ini banyak mahasiswa menggunakan media yang standar yang tersedia di kampus. Mahasiswa tidak terbiasa menghadapi situasi dengan kekurangan media. Padahal banyak sekolah yang tidak memiliki media yang standar. Akibatnya saat mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah mengalami kesulitan untuk mengajar. Salah satu cara untuk dapat mengatasi masalah media yang kurang tersebut mahasiswa dapat memodifikasi media pembelajar. Dosen pembimbing dalam mata kuliah Micro Teaching ini dapat menggunakan berbagai metode yang dapat mengarahkan mahasiswa untuk memodifikasi media pembelajaran. Misalnya dosen meminta mahasiswa untuk mengajar tolak peluru di lapangn basket, sehingga dengan demikian mahasiswa akan berpikir media apa yang bisa digunakan untuk pembelajaran tolak peluru di lapangan basket. Metode pembelajaran yang digunakan dosen pembimbing dalam hal tersebut yaitu metode problem solving (metode pemecahan masalah). Menurut Gagne (Mulyasa, 2005: 111) Jika seorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah, pada akhirmya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi juga belajar sesuatu yang baru. Pemecahan masalah memegang peranan penting dalam pelajaran, agar pembelajaran berjalan dengan fleksibel. Depdiknas (2008: 33) menyebutkan metode problem solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekadar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode 147

berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. Sanjaya (2006: 27) menjelaskan bahwa Problem solving adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Pemecahan masalah sebagai suatu strategi, maka kedudukan pemecahan masalah itu hanya sebagai suatu alat untuk memahami materi pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti bermaksud melakukan sebuah penelitian terkait dengan kreativitas mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi IKIP PGRI Pontianak dalam memodifikasai media pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah penelitian tindakan dengan judul: Meningkatkan Kreativitas Memodifiasi Media Pembelajaran dalam Mata Kuliah Micro Teaching dengan Metode Problem Solving pada Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. METODE Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang dengan orientasi pada kreativitas mahasiswa sebagai solusi dari permasalahan yang muncul dengan menggunakan teknik pembelajaran yang sesuai yaitu metode Problem Solving. Penelitian dilaksanakan di IKIP PGRI Pontianak, Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester VI pada mata kuliah Micro Teaching Kelas A Sore sebanyak 7 orang. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi (Kristiyanto dan Nuruddin, 2011: 54). 148

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 Gambar 1. Bagan Alur Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Tahap perencanaan (planning) adalah tahap pertama yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. Pada tahapan ini, peneliti dan kolaborator akan menyelidiki permasalahan yang muncul di kelas. Pada penelitian ini, permasalahan yang muncul adalah kurangnya kreativitas mahasiswa dalam memodifikasi media pembelajaran. Setelah menyelidiki permasalahan, peneliti dan kolaborator akan menentukan teknik pengajaran yang sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada penelitian ini, metode problem solving akan diterapkan untuk meningkatkan kreativitas mahasisswa dalam memodifiasi media pembelajaran. Peneliti akan menyiapkan media, materi dan hal-hal lainnya untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode problem solving yang digunakan dalam penelitian ini. Tahap perencanaan ini meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lesson plan), alat dan media, instrumen untuk mengumpulkan data (observation checklist dan field note). Pada tahap pelaksanaan, teknik pengajaran akan diterapkan pada subjek penelitian dengan metode problem solving diberikan sebagai teknik pengajaran dalam upaya kurangnya kreativitas mahasiswa dalam memodifikasi media pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan teknik ini, mahasiswa akan lebih kreatif untuk memodifiaksi media pembelajaran. Penerapan metode problem 149

solving mengikuti langkah-langkah pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pengamatan (observation) adalah tahapan ketiga dalam penelitian tindakan kelas (classroom action research). Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan (implementing). Pada tahap pengamatan, kolaborator mengamati keadaan kelas pada saat proses pembelajaran dilakukan. Kolaborator akan mengisi lembar obsrvasi pada saat mengamati kelas untuk mendapatkan data penelitian dari kegiatan penerapan metode problem solving dalam proses pembelajaran. Pada tahap refleksi, peneliti dan kolaborator akan mendiskusikan hasil pengamatan akan penggunaan metode problem solving dalam proses pembelajaran. Hasil pengamatan berupa aktivitas mahasiswa di dalam kelas, keadaan kelas pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, penggunaan alat dan media pembelajaran, dan juga pada kemampuan pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dengan kata lain, refleksi merupakan hasil diskusi dari tahap pelaksanaan. Hasil refleksi diperlukan bagi peneliti dalam mendapatkan informasi yang penting untuk membuat keputusan apakah perlu dilakukan siklus berikutnya untuk mencapai target penelitian dan untuk membuat persiapan-persiapan pada siklus berikutnya. Tahap refleksi ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan umpan balik dari proses pembelajaran. Dengan refleksi, peneliti dan kolaborator akan menemukan kelebihan dan kekurangan serta dapat mengevaluasi proses belajar dan pembelajaran. Jika peneliti dan kolaborator menemukan kekurangan dalam proses belajar dan pembelajaran, harus dilakukan perbaikan dan memutuskan untuk melakukan tindakan berikutnya untuk mengatasi masalah mahasiswa pada tahap berikutnya. Variabel yang terlibat dalam penelitian ini merupakan variabel tindakan (action variable) yaitu penggunaan metode problem solving dalam upaya meningkatkan kreativitas mahasiswa memodifikasi media pembelajaran yang selanjutnya dapat dijelaskan definisi operasionalnya sebagai berikut: (1) Kreativitas dalam penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa dalam memodifikasi media 150

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 pembelajaran penjas; dan (2) Metode pemecahan masalah dalam penelitian ini merupakan petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Micro Teaching. Langkah-langkah pengambilan data yang dilakukan untuk mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut: (1) Melakukan observasi pembelajaran untuk menemukan permasalahan pembelajaran; (2) Merancang dan menentukan teknik pembelajaran serta skenario pembelajaran yang akan dilakukan, serta melakukan diskusi dengan dosen pengampu mata kuliah untuk mendapatkan validasi data pra observasi, perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian; (3) Uji coba instrumen pembelajaran yang telah disusun dan membuat catatan proses pembelajaran yang terjadi di kelas dalam bentuk lembar observasi kegiatan pembelajaran; dan (4) Publikasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi kreativitas, dengan aspek-aspek: pribadi kreatif, press/dorongan, proses kegiatan, produk kreatif. Analisis data yang digunakan dari penilitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Menurut Sudijono (2005: 43) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: P = Angka persentase N = Number of Case (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang dicapai dari penelitian ini diperoleh dari jenis data kuatitatif yang diperoleh dari lembar observasi kreativitas mahasiswa memodifikasi media pembelajaran penjas. Untuk mengisi informasi yang terlewatkan pada saat observasi langsung dengan cara melihat kembali proses pembelajaran melalui rekaman video dan foto media yang dimodifiksi. 151

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (siklus), masing-masing siklus terdiri dari 3 (tiga) kali pertemuan. Hasil penelitian lebih khusus akan dijabarkan berdasarkan jenis data yang meliputi kedua siklus proses pembelajaran. Hasil penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 aspek perilaku kreatif yaitu: (1) Pribadi kreatif; (2) Press/memberikan semangat; dan (3) Proses Kegiatan; dan (4) Produk Kegiatan. Berikut akan dijabarkan hasil pengamatan dari data hasil observasi pada siklus pertama: (1) Pribadi kreatif. Pada siklus pertama, masih ada sekitar 71,4% mahasiswa kurang percaya diri dan kurang tekun dalam menggunakan media yang dibuat dalam pembelajaran; (2) Press/memberikan semangat. Pada siklus pertama, masih ada sekitar 42,8% mahasiswa termasuk kategori baik dalam memberikan semangat kepada temannya untuk menampilkan media yang telah dibuat, serta pantang menyerah ketika diberi komentar oleh dosen pembimbing; (3) Proses kegiatan. Pada siklus pertama, masih ada sekitar 42,8% mahasiswa termasuk kategori baik dalam menyiapkan media dan lapangan yang akan digunakan dalam pembelajaran; dan (4) Produk kreatif. Pada siklus pertama, masih ada sekitar 28,58% mahasiswa termasuk kategori baik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memodifikasi media pembelajaran penjas. Berikut akan dijabarkan hasil pengamatan dari data hasil observasi pada siklus kedua: (1) Pribadi kreatif. Pada siklus kedua, masih ada sekitar 71,4% mahasiswa termasuk kategori baik dalam hal percaya diri dan kurang tekun dalam menggunakan media yang dibuat dalam pembelajaran; (2) Press/memberikan semangat. Pada siklus kedua, masih ada sekitar 85,71% mahasiswa termasuk kategori baik dalam memberikan semangat kepada temannya untuk menampilkan media yang telah dibuat, serta pantang menyerah ketika diberi komentar oleh dosen pembimbing; (3) Proses kegiatan. Pada siklus kedua, masih ada sekitar 71,4% mahasiswa termasuk kategori baik dalam menyiapkan media dan lapangan yang akan diganakan dalam pembelajaran; dan (4) Produk Kreatif. Pada siklus kedua, masih ada sekitar 57,1% mahasiswa termasuk kategori baik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memodifikasi media pembelajaran penjas. Dari hasil data yang diperoleh menunjukkan peningkatan pada hasil capaian maupun performa kreativitas mahasiswa. Hal ini memberikan gambaran dampak 152

Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 5, No. 2, Desember 2016 positif terhadap penerapan metode pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan kreativitas mahasiswa memodifikasi media pembelajaran pada mata kuliah micro teaching Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. SIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan metode problem solving dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam memodifikasi media pembelajaran micro teaching mahasiswa IKIP PGRI Pontianak. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta. Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas. Kristiyanto, A. & Nuruddin, P. B. S. 2011. Penelitain Pengajaran: Prinsip dasar Metodologi PTK dalam Penjas dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta. UNS Press. Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:Rosda. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Media Pranada Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Cipta Sudijono, A. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 153