PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

BAB III METODE PENELITIAN

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS KELAS PADA PEMBELAJARAN KIMIA

Ferina Widya Wiyanti et al., : Pengembangan Tes Matematika Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PEMBELAJARAN PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN BERBASIS MEDIA AUDIO VISUAL DI MAN YOGYAKARTA I

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA POKOK BAHASAN LIMIT FUNGSI DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. QUAL results. quan results

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL SOAL UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP DITINJAU DARI KRITERIA NATIONAL ASSESSMENT OF EDUCATIONAL PROGRESS

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK DENGAN MENGGUNAKAN PHP-MySQL PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK SMA KELAS XI

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI

THE QUALITY OF TRYOUTS ITEM ANALYSIS FOR EVERY SENIOR HIGH SCHOOL CLASS XII IN PEKANBARU BY USING ITEM ANALYSIS PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

2015 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI VIRTUAL TEST UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH BIOLOGI UMUM DI UNIVERSITAS PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN FORMATIF FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP KURIKULUM 2013

Education and Human Development Journal, Vol. 02. No. 01, April 2017

Abstrak. Pendahuluan. Anas et al., Analisis Deskriptif Soal Ujian Nasional Matematika...

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ANALISIS DESKRIPTIF SOAL MATEMATIKA PADA SELEKSI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU SMA/SMK TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN 2013/2014 KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Tingkat kognitif Soal Pilihan Ganda pada Buku Teks Ekonomi untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Jember

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Abstrak. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) STUDENT IN PROBLEM SOLVING OF PHYSICS SCIENCE NATIONAL EXAMINATON

PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FLUIDA STATIS KELAS X SMA/MA

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

ANALISIS SOAL PILIHAN GANDA BUATAN GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

PENGEMBANGAN SOAL TES POTENSI AKADEMIK NUMERIK PENERIMAAN SISWA BARU SMP BERBANTUAN MEDIA BERBASIS WIRELESS APPLICATION PROTOCOL JAVA 2 MICRO EDITION

HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH GENETIKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK MATERI STRUKTUR ATOM, BENTUK MOLEKUL, DAN GAYA ANTAR MOLEKUL

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci : Multi representasi, kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah

ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Study (TIMSS) merupakan penilaian internasional terkait

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS INSTRUMEN TES FISIKA ULANGAN AKHIR SEMESTER KELAS XI SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PURWOKERTO

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN RUBRIK BERPIKIR KREATIF SISWA MENENGAH ATAS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA

Pendahuluan. Tito et al., Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape...

Siti Sofiyah et al.,: Pengembangan Paket Tes Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi...

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2

ANALISIS KEBUTUHAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS TAKSONOMI THE STRUCTURE OF OBSERVED LEARNING OUTCOME PADA MATERI KONSEP LARUTAN PENYANGGA

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) FISIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HIGH ORDER THINKING SKILL) SISWA SMA

PENGEMBANGAN SOAL TES PENALARAN TINGGI BERBASIS KOMPUTER PADA BAHASAN TRIGONOMETRI SMA

Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENILAIAN TWO-TIER TEST ASPEK PENGETAHUAN UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X

Transkripsi:

MAKALAH PARALEL PARALEL A ISBN :978-602-73159-8 PENGEMBANGAN DAN VALIDASI TES PILIHAN GANDA BERBASIS PENALARAN UNTUK MENGUKUR PENGUASAAN MATERI KESETIMBANGAN KIMIA Farhan Baehaki 1*, Nahadi 2, dan Harry Firman 2 1 Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia 2 Departemen Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40154 1 Magister School, Education University of Indonesia 2 Chemistry Education Department, Faculty of Mathematic and Sains, Education University of Indonesia Dr. Seriabudi Street No. 229, Bandung, West Java, Indonesia 40154 *Untuk korespondensi: Email: farhanbaehaki71@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan butir soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dapat digunakan untuk melengkapi cakupan jenjang kognitif tingkat tinggi (Taksonomi Bloom revisi) pada naskah soal Ujian Nasional, khususnya pada materi kesetimbangan kimia. Soal pilihan ganda berbasis penalaran merupakan salah satu tipe soal yang menuntut kemampuan berfikir tingkat tinggi karena memerlukan lebih dari satu pendekatan untuk dapat memberikan jawaban. Soal pilihan ganda yang dikembangkan didasarkan pada 8 kriteria bernalar dari Framework TIMSS 2015. Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan dan validasi yang terdiri dari 3 tahap, yaitu (1) kajian literatur dan pengembangan; (2) perbaikan; dan (3) uji validitas. Pada tahap kajian literatur dan pengembangan dilakukan kajian kurikulum 2013 dan indikator penalaran untuk memperoleh indikator pencapaian sebagai dasar dalam pengembangan butir soal. Pada tahap perbaikan dilakukan penilaian konten butir soal oleh 7 orang pakar dan penilaian keterbacaan soal oleh 6 orang siswa. Dan pada tahap uji validitas dilakukan ujicoba soal terhadap 127 siswa SMA kelas 11 jurusan IPA. Data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda berbasis penalaran secara keseluruhan memiliki validitas yang tinggi, baik dari aspek teoritis maupun empiris. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa tes ini memiliki reliabilitas yang sangat tinggi dengan nilai Alpha Cronbach 0,952. Selain itu, daya pembeda butir soal termasuk ke dalam kategori baik dan tingkat kesukarannya adalah sulit. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum tes pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur penguasaan materi dan kemampuan bernalar siswa. Kata kunci: Tes Pilihan Ganda, Penalaran, Pengembangan dan Validasi, Kesetimbangan Kimia ABSTRACT This research was conducted to develop multiple-choice test items-based reasoning can be used to complement the coverage of high-level cognitive levels (Bloom's Taxonomy revision) on the manuscript of the Ujian Nasional (UN), in particular on the subject of the 46

ISBN: 978-602-73159-8 47 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) chemical equilibrium. Multiple-choice test items-based reasoning is one type of questions that require higher level thinking abilities because it requires more than one approach to be able to provide the answer. Multiple-choice test items are developed based on eight criterias of the reasoning from TIMSS Framework 2015. The method used is the development and validation consisted of three steps are (1) literature review and development; (2) repair; and (3) validity. At the step of the literature review and development, conducted a study on the Kurikulum 2013 and indicators of reasoning to derive indicators of achievement as a basis for development items. At the repair step, an assessment of the content items by 7 experts and legibility items by 10 students. At the step of the validity, trials conducted on items to 127 high school students in grade 11 science majors. The data showed that the multiple-choice test items-based reasoning as a whole have a high validity, both from theoretical and empirical aspects. The analysis of the data showed that reliability is also very high with a Cronbach Alpha value of 0.952. Moreover, distinguishing items included in the category of the good and the difficulty level is difficult. Based on these results it can be concluded that in general the multiple-choice test items- based reasoning were developed can be used to measure mastery of the subject of chemical equilibrium and students' reasoning ability. Key words: Multiple-Choice Test, Reasoning, Development and Validation, Chemical Equilibrium PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang dilaksanakan secara nasional [1]. Sebagai sarana penilaian skala nasional, sudah semestinya pengukuran di dalam UN dapat mencakup seluruh jenjang kognitif (C1 C6). Akan tetapi, faktanya soal-soal di dalam UN masih berada pada kategori Low-Order Cognitive Skills (LOCS), bahkan untuk kategori C5 (evaluasi) dan C6 (sintesis) tidak ada sama sekali [2,3]. Untuk menyempurnakan cakupan pengukuran jenjang kognitif pada UN, maka diperlukan soal-soal yang dapat mengukur kemampuan kognitif level tinggi, salah satunya adalah soal berbasis penalaran. Penalaran merupakan proses berfikir yang mencakup tiga jenjang teratas dalam Taksonomi Bloom, yaitu C4 (analisis), C5 (evaluasi), dan C6 (sintesis) [4]. Soal bernalar memiliki karakteristik yang berbeda karena membutuhkan lebih dari satu pendekatan untuk memberikan jawaban. Siswa dituntut untuk mampu mengevaluasi permasalahan secara teoritis berdasarkan data atau bukti. Dengan kemampuan bernalar, siswa dapat mengontrol variabel, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan lain untuk mengeksplorasi pengetahuan dan memecahkan masalah [5,6] Soal-soal dengan karakteristik bernalar sudah dikembangkan oleh Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Cambridge International Examinations (CIE). Bahkan, TIMSS telah menyusun delapan indikator bernalar yang disajikan dalam Framework TIMSS 2015, yaitu 1) analisis (mengidentifikasi unsurunsur dari masalah ilmiah dan menggunakan informasi yang relevan, konsep, hubungan, dan pola data untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah); 2) sintesis (menjawab pertanyaan yang memerlukan pertimbangan dari sejumlah faktor yang berbeda atau konsep terkait); 3) merumuskan pertanyaan/hipotesis/prediksi (merumuskan

48 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: 978-602-73159-8 pertanyaan yang dapat dijawab dengan melakukan penyelidikan dan memprediksikan hasil penyelidikan melalui informasi yang diberikan, merumuskan asumsi yang dapat diuji berdasarkan pemahaman konseptual dan pengetahuan dari pengalaman, pengamatan, atau hasil analisis informasi ilmiah, dan menggunakan bukti dan pemahaman konseptual untuk membuat prediksi tentang efek perubahan kondisi biologis atau fisik; 4) merancang penyelidikan (merancang percobaan tepat untuk menjawab pertanyaan ilmiah atau menguji hipotesis, dan menjelaskan atau mengenali karakteristik percobaan yang dirancang dengan baik dalam hal variabel yang diukur dan dikontrol dan hubungan sebab akibatnya); 5) evaluasi (mengevaluasi penjelasan alternatif, menimbang kelebihan dan kekurangan untuk membuat keputusan tentang proses dan bahan alternatif, dan mengevaluasi hasil penyelidikan sehubungan dengan kecukupan data untuk mendukung kesimpulan); 6) menarik kesimpulan (membuat kesimpulan yang valid atas dasar pengamatan, bukti, dan pemahaman konsep sains dan menarik kesimpulan yang tepat yang membahas pertanyaan atau hipotesis, dan menunjukkan pemahaman terhadap sebab dan akibatnya); 7) generalisasi (membuat kesimpulan umum dari hasil percobaan, menerapkan kesimpulan pada situasi yang baru); dan 8) justifikasi (menggunakan bukti dan pemahaman sains untuk mendukung penjelasan, solusi dari suatu masalah, dan kesimpulan dari suatu penyelidikan) [7]. Kesetimbangan kimia merupakan salah satu materi yang memiliki konsep yang cukup sulit dipahami karena melibatkan ranah abstrak [8]. Pembelajaran terhadap siswa lebih menekankan untuk menghafal tanpa memahami konsep yang benar. Padahal aplikasi dari konsep kesetimbangan kimia dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggalian pemahaman konsep lebih mendalam pada siswa dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen penilaian yang sesuai, salah satunya soal berbasis penalaran. Pilihan ganda merupakan format tes yang banyak digunakan dalam proses penilaian, termasuk UN. Hal ini karena tes pilihan ganda memiliki tingkat objektivitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi siswa dalam memberikan jawaban, efektif dan efisien dalam proses penilaian, mudah dalam memberikan skor dengan rubrik yang sederhana, dapat disusun untuk mengukur kemampuan dari setiap jenjang kognitif, dan tersedia pengolahan data secara statistik yang lengkap [9,10,11,12,13]. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes pilihan ganda yang dapat menggali pemahaman materi kesetimbangan kimia secara mendalam dan mengukur keterampilan kognitif tingkat tinggi (C4 C5) sehingga dapat direkomendasikan untuk melengkapi cakupan penilaian kognitif UN. Berdasarkan tujuan tersebut, maka pertanyaan penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah validitas butir soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan untuk mengukur penguasaan materi kesetimbangan kimia?; dan 2) Bagaimanakah karakteristik butir soal pilihan

ISBN: 978-602-73159-8 49 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) ganda berbasis penalaran yang dikembangkan?. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pengembangan dan Validasi (Development & Validation). Secara umum, ada tiga tahap yang dilakukan, yaitu 1) kajian literatur dan pengembangan (mengkaji kurikulum 2013, indikator penalaran Framework TIMSS 2015, Gambar 1. Butir soal pilhan ganda berbasis penalaran materi kesetimbangan kimia, dan mengembangkan butir soal pilihan ganda berbasis penalaran); 2) perbaikan (uji validitas konten dan keterbacaan soal); dan 3) uji validitas (uji coba lapangan) [14, 15]. HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian literatur dan pengembangan. Setelah mengkaji indikator-indikator dalam kurikulum 2013 tentang materi kesetimbangan kimia dan kriteria bernalar pada Framework TIMSS 2015 diperoleh sebanyak 25 indikator pencapaian berbasis penalaran. Dari 25 indikator pencapaian tersebut, sebanyak 42 butir soal pilihan ganda berbasis penalaran berhasil dikembangkan. Salah satunya dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 merupakan rancangan soal berbasis penalaran yang menuntut siswa untuk melakukan analisis masalah yang diberikan. Perbaikan. Dua hal yang dilakukan pada tahap ini adalah uji validasi isi dan uji keterbacaan butir soal. Uji validasi isi melibatkan tujuh orang pakar. Ketujuh pakar tersebut memberikan penilaian tentang kesesuaian konten soal dengan indikator dan konsep terkait. Selain itu, para pakar juga memberikan saran perbaikan pada butir soal yang dikembangkan. Hasil uji validasi isi tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR)...

50 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: 978-602-73159-8 Gambar 2 Grafik Hasil Analisis Content Validity Ratio (CVR) Pada Soal Berbasis Penalaran dari Lawshe. Nilai CVRkritis untuk koresponden sebanyak 7 orang dengan taraf signifikan 0,05 (one-tailed test) adalah 0,622 [16,17]. Data hasil analisis tersebut disajikan pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan adanya tiga butir soal yang memiliki nilai CVR di bawah nilai CVRkritis yaitu soal nomor 2, 24, dan 37. Dengan demikian, tiga butir soal tersebut dapat dibuang karena tidak memenuhi kriteria valid pada aspek kesesuaian dengan indikator pencapaian dan konsep terkait. Sedangkan untuk 39 butir soal lainnya tetap dipertahankan dengan melakukan beberapa perbaikan berdasarkan masukan dari para pakar. Uji keterbacaan soal dilakukan terhadap 6 orang siswa. Hasil dari uji keterbacaan soal ini digunakan untuk melakukan perbaikan lebih lanjut pada butir soal tentang kejelasan kalimat dan istilah yang digunakan pada setiap butir soal. Uji validitas. Pada tahap ini, sebanyak 127 siswa SMA kelas 11 jurusan IPA diminta untuk mengerjakan soal berbasis penalaran yang telah dikembangakan. Data hasil uji coba dapat dilihat pada Gambar 3. Data pada Gambar 3 menunjukkan bahwa terdapat 22 butir soal yang memiliki nilai validitas >0,60 sehingga termasuk dalam kategori validitas tinggi dan 17 butir soal yang memiliki nilai validitas 0,40 0,60 sehingga masuk dalam kategori cukup [18]. Tinggi atau rendahnya nilai validitas tersebut menunjukkan kemampuan suatu soal dalam mengukur taraf penguasaan konsep kimia yang telah diajarkan [19]. Uji validitas konkuren dilakukan untuk memperoleh data yang lebih akurat tentang validitas butir soal yang dikembangkan. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil ujicoba lapangan butir soal berbasis penalaran terhadap hasil ujicoba pada soal UN dan CIE. Hasil analisis disajikan pada Tabel.1.

ISBN: 978-602-73159-8 51 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) Tinggi Cukup Gambar 3 Grafik Hasil Analisis Validitas Butir Soal Berdasarkan Hasil Ujicoba Lapangan Tabel 1 Hasil Analisis Korelasi Soal Berbasis Penalaran dengan Soal Cambridge International Examinations (CIE) dan Ujian Nasional (UN) Correlation With Data Standarized Test CIE UN Pearson Correlation 0.781 0.716 N 127 127 Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai korelasi antara soal berbasis penalaran dengan soal CIE dan UN adalah 0,781 dan 0,716. Nilai korelasi pada rentang 0,71 0,90 termasuk dalam kategori kuat atau tinggi [20]. Semakin kuat korelasi maka tingkat validitas dari soal berbasis penalaran yang dikembangkan semakin tinggi validitasnya. Reliabilitas berhubungan dengan ketetapan hasil tes sehingga dapat dikatakan suatu tes memiliki reliabilitas yang tingga jika dapat memberikan informasi yang relatif sama pada subjek dan kondisi yang sama [9, 19]. Nilai reliabilitas dari soal yang dikembangkan diperoleh melalui data hasil uji coba. Tinggi atau rendahnya reliabilitas soal ditentukan oleh nilai Alpha Cronbach yang diperoleh. Berdasarkan hasil analisis pada 39 butir soal yang dikembangkan dengan jumlah responden sebanyak 127 siswa, diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,952. Ketika nilai Alpha Cronbach semakin mendekati 1, maka soal tersebut juga memiliki reliabilitas yang semakin baik. Berdasarkan pengklasifikasian reliabilitas yang dilakukan oleh George and Mallery, nilai Alpha Cronbach >0,90 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi [21], maka data tersebut menunjukkan bahwa soal berbasis penalaran yang dikembangkan memiliki reliabilitas yang sangat tinggi. Analisis daya pembeda dilakukan untuk dapat mengetahui kemampuan soal dalam membedakan level pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan [22, 23, 24]. Data hasil analisis daya

52 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: 978-602-73159-8 pembeda disajikan pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa terdapat 23 butir soal termasuk dalam kategori soal dengan daya pembeda yang sangat baik (indeks daya Sangat baik Baik Gambar 4 Grafik Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Berbasis Penalaran Se da ng Sul it Gambar 5 Grafik Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Berbasis Penalaran pembeda berada pada rentang 0,71 1), sedangkan 16 butir soal lainnya termasuk dalam kategori soal dengan daya pembeda yang baik (indeks daya pembedanya berada pada rentang 0,41 0,70) [9]. Indeks kesukaran butir soal berhubungan dengan peluang dari siswa untuk menjawab soal dengan benar atau salah sehingga dapat menunjukkan tingkat kesulitan soal [22, 23]. Data hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan pada Gambar 5. Analisis tingkat kesukaran dilakukan untuk melihat mudah atau tidaknya soal berbasis penalaran yang telah

ISBN: 978-602-73159-8 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) 53 dikembangkan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 39 butir soal yang dikembangkan, terdapat 9 butir soal (23%) yang memiliki tingkat kesulitan yang sukar (indeks kesukaran 0,1 0,3) dan 30 butir soal (77%) memiliki tingkat kesulitan yang sedang (indeks kesukaran 0,31 0,7) [9]. Tentu saja hasil ini diluar ekspektasi karena seharusnya soal-soal berbasis penalaran ini lebih cenderung memiliki karakteristik sukar karena melibatkan lebih dari satu pendekatan untuk memberikan jawaban. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan pada data tingkat kesukaran soal yang dikembangkan sehingga dapat diperoleh penjelasan dari ketidaksesuaian tersebut. Analisis pertama dimulai dengan melihat nilai rata-rata yang peroleh oleh siswa saat ujicoba. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk soal berbasis penalaran adalah 4,11. Nilai rata-rata ini terbilang rendah untuk soal-soal yang sebagian besar masuk ke dalam kriteria tingkat kesulitan yang sedang. Sehingga perlu dianalisis kembali indeks kesukaran dari tiap butir soal. Analisis indeks kesukaran ini dilakukan untuk melihat kecenderungan kriteria tingkat kesukaran soal. Analisis difokuskan pada indeks kesukaran antara 0,30 0,40 karena pada rentang angka tersebut karakteristik soal dapat dikatakan lebih cenderung dengan karakteristik sukar. Hasil analisis nilai tingkat kesukaran tersebut menunjukkan bahwa sebagian soal (15 butir soal) dari 30 butir soal yang termasuk ke dalam kriteria sedang memiliki nilai tingkat kesukaran 0,40. Sehingga kriteria dari 15 butir soal tersebut lebih cenderung mendekati kriteria sukar. Dari hasil analisis ini dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata siswa yang rendah disebabkan karena pada dasarnya soal-soal kesetimbangan kimia berbasis penalaran yang dikembangkan sebagian besar memiliki tingkat kesukaran yang cenderung sukar atau sulit. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan soal pilihan ganda berbasis penalaran pada materi kesetimbangan kimia yang dikembangkan memiliki validitas yang tinggi. Selain itu, soal tersebut juga memiliki tingkat reliabilitas tinggi dengan daya pembeda yang baik dan tingkat kesulitan yang cenderung sukar. Secara umum, soal pilihan ganda berbasis penalaran yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengukur pemahaman materi kesetimbangan kimia secara lebih mendalam. UCAPAN TERIMA KASIH Saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Nahadi, M.Pd., M.Si. dan Dr. Harry Firman, M.Pd. di Departemen Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia selaku pembimbing, serta semua pihak yang telah membantu baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses menyelesaikan penelitian. DAFTAR RUJUKAN [1] Kemdikbud, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian

54 Baehaki, Pengembangan dan Validasi Tes... ISBN: 978-602-73159-8 Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Dan Ujian Nasional. Kemdikbud, Jakarta, 2013. [2] Sunggarani, T., Nursa adah, E., & Yunita, 2013, J. Pijar MIPA, 78 83. [3] Satrisman, A., Analisis Soal Ujian Nasional Kimia SMA Tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia, 2013. [4] Brookhart, S. M., How To Assess Higher-Order Thinking Skills In Your Classroom. Alexandria, Virginia, 2010, p. 5. [5] Bhat, M. A., 2014, International Journal of Education Studies, 1, 2, 47 52. [6] Cracolice, M. S., & Busby, B. D., 2015, J. Chem. Educ., 92, 11, 1790 1797. [7] Jones, L. R., Wheeler, G., & Centurino, V. S., CHAPTER 2 TIMSS 2015 Science Framework. Boston: TIMSS & PIRLS International Study Center, 2015. [8] Karpudewan, M., et al., 2015, International Journal of Environmental and Science Education, 10, 6, 845 863. [9] Arikunto, S., Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2008. [10] Cetin-Dindar, A. and Geban, O., 2011, Procedia Social and Behavioral Sciences, 15, 600 604. [11] Liu, O., Lee, H. S., and Linn, M. C., 2011, Journal Of Research In Science Teaching, 48, 9, 1079 1107. [12] Mullen, K. and Schultz, M., 2012, International Journal of Innovation in Science and Mathematics Education, 20, 3, 1 18. 1303. [15] Sahin, M., Caliskan, S., and Dilek, U., 2015, International Journal of Environmental & Science Education, 10, 2, 183 200. [16] Senocak, E., et al., 2013, Educational Science: Theory and Practice, 13, 4, 2217 2228. [17] Wilson, F. R., Pan, W., and Schumsky, D. A., 2012, Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45, 3, 197 210. [18] Guilford, J. P, Fundamental Statistics in Psychology and Education. Mc Graw- Hill Book Co. Inc., New York, 1956, p. 145. [19] Firman, H., Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. PMIPA UPI, Bandung, 2000. [20] Sarwono, J. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006, 149 154. [21] Gliem, J. A. & Gliem, R. R., 2003, Calculating, Interpreting, and Reporting Cronbach s Alpha Reliability Coefficient for Likert-Type Scales. Midwest Research to Practice Conference in Adult, Continuing, and Community Education, Ohio State University, Columbus, 82 88. [22] Kulkarni, V., & Tambade, P., 2013, European Journal Of Physics Education, 4, 2, 9 16. [23] Adeleke, A. A., & Joshua, E. O., 2015, Journal of Education and Practice, 6, 7, 28 43. [24] Abed, E. R., Al-absi, M. M., & Abdelqader, Y., 2016, International Education Studies, 9, 1, 161 174. [13] Towns, M. H., 2014, J. Chem. Educ., 91, 9, 1426 1431. [14] Aydin, U. and Ubuz, B., 2014, International Journal of Science and Mathematics Education, 13, 6, 1279

ISBN: 978-602-73159-8 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IX (SN-KPK IX) 55 TANYA JAWAB PEMAKALAH : Farhan Baehaki PENANYA : Murwani Dewi PERTANYAAN : Bukankah jika soal pilihan JAWABAN ganda akan ada kemungkinan bagi siswa untuk menerka jawaban bagaimana mengantisipasi kecurangannya juga? Bagaimana cara pengambilan sampel untuk mengontrol supaya bisa terukur sesuai yang diinginkan? Apakah bisa diaplikasikan ke SMK? : Dikondisikan agar tidak terjadi kecurangan dengan mengatur posisi tepat duduk dan sebagainya. Mengkondisikan pengambilan data dimana siswa tidak boleh tau jika mereka sedang mengerjakan soal untuk penelitian sehingga akan diperoleh data yang cenderung akurat karena validitas soal dipengaruhi ketetapan butir soal untuk mengukur penguasaan materi siswa yang rendah dan tinggi. Bisa diaplikasikan untuk siswa SMK namun harus tetap ada penyesuaian materi karena materi untuk SMA dan SMK gak berbeda pula dalam kedalaman materinya.