BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC

dokumen-dokumen yang mirip
Yudha Bhara P

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

RANCANG BANGUN SISTEM Automatic Transfer Switch (ATS) dan Automatic Main Failure (AMF) PLN - GENSET BERBASIS PLC DILENGKAPI DENGAN MONITORING

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Ohm meter. Pada dasarnya ohm meter adalah suatu alat yang di digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

Universitas Medan Area

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PLC OMRON CPM 1 A 30 I/O UNTUK PROSES PELABELAN BOTOL SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK ABSTRAK

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/

BAB II LANDASAN TEORI

KONSTRUKSI GENERATOR DC

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II LANDASAN TEORI

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III PENGASUTAN MOTOR INDUKSI

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Laporan Tugas Akhir Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

(ATS) DAN LAPORAN. Oleh NIM: NIM:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Transformator (trafo)

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

TUGAS PERTANYAAN SOAL

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK RELAY

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR SINKRON Gambar 1

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK SISTEM KONTROL AMF (AUTOMATIC MAIN FAILURE) BERBASIS ARDUINO

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

REKAYASA CATU DAYA MULTIGUNA SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM. M. Rahmad

INSTALASI MOTOR LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Bab 2 Relay Prinsip dan Aplikasi

Gambar 2.1 Blok Diagram Programable Controller

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel

BAB III PENDAHULUAN 3.1. LATAR BELAKANG

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB II LANDASAN TEORI. mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

Laboratorium Sistem Komputer dan Otomasi Departemen Teknik Elektro Otomasi Fakultas Vokasi Institut Teknologi Sepuluh November

Transkripsi:

BAB II DASAR TEORI 2.1 PLC (Progammable Logic Controller) PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi intruksi fungsi spesifik seperti logika, sekuensial, timing,counting dan aritmatika untuk mengendalikan secara digital atau analog input atau output sebagai tipe mesin. PLC adalah kependekan dari Programable Logic Controller yang merupakan hasil dari tuntutan kebutuhan akan kontroller yang murah, yang dapat digunakan untuk segala kondisi dan mudah dalam pengoperasiannya. PLC ini merupakan sistem kontrol yan berdasarkan CPU yang menggunakan perangkat keras dan memori untuk mengendalikan proses. Kontrol jenis ini didesain untuk menggantika hardware relay dan timer logic. PLC menyediakan kemudahan pengendalian berdasarkan pemrograman dan pelaksanaan instruksi logic yang sederhana. PLC mempunyai fungsi intenal seperti timer, counter dan shift register sehingga kontrol yang rumit dapat diwujudkan dengan sesederhana mungkin. PLC (Programmable Logic Controller) memiliki input device yang disebut sensor, output device serta controller. Peralatan yang dihubungkan pada PLC (Programmable Logic Controller) yang berfungsi mengirim sebuah sinyal ke PLC (Programmable Logic Controller) disebut input device. Sinyal input masuk pada PLC (Programmable Logic Controller) disebut input poin. Input poin ini ditempatkan dalam lokasi memori sesuai dengan statusnya on atau off. 2.1.1 Bagian-Bagian dari sebuah PLC Semua instruksi / perintah yang ada di bawah ini merupakan instruksi paling dasar pada PLC. Menurut aturan pemprograman, setiap akhir program PLC harus ada instruksi dasar END yang oleh PLC dianggap sebagai batas akhir dari program. Semua instruksi 4

pemprograman PLC berupa ladder diagram dan bahasa pemprograman berupa kode mnemonic. Load (LD) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika saja dan sudah untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti kontak NO Relay. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.1 Simbol ladder diagram load Load Not (LD NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan satu kondisi logika saja dan dituntut untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti kontak NC Relay.. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.2 Simbol ladder diagram load not And (AND) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi logika yang harus dipenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti kontak NO Relay. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.3 Simbol ladder diagram and 5

And Not (AND NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol membutuhkan lebihnya satu kondisi logika yang harus terpenuhi semuanya untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti kontak NC Relay. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.4 Simbol ladder diagram and not Or (OR) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.5 Simbol ladder diagram or Or Not (OR NOT) Instruksi ini dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) pada suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja beberapa kondisi logika untuk mengeluarkan satu output. Logikanya seperti kontak NC Relay. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.6 Simbol ladder diagram or not 6

Out (OUT) Instruksi ini berfungsi untuk mengeluarkan output jika semua kondisi ladder diagram sudah terpenuhi. Logikanya seperti kontak NO Relay. Berikut simbol ladder diagramnya : Gambar 2.7 Simbol ladder diagram out End (END (01)) Instruksi ini berfungsi sebagai perintah akhir pada berbagai program. Setelah instruksi END(01), tidak ada instruksi lain yang dituliskan pada program. Apabila pada akhir program tidak dituliskan instruksi END(01), semua perintah yang terdapat pada program tidak dapat dijalankan, pada layar (display) akan muncul pesan kesalahan NO END LIST. Berikut simbol ladder diagramnya Gambar 2.8 Simbol ladder diagram end 2.2 Cx Progammer CX-Programmer adalah software ladder untuk PLC merk Omron. Program ini beroperasi dibawah sistem operasi windows, oleh karena itu pengguna software ini diharapkan sudah familiar dengan program aplikasi, membuat file, menyimpan file, menutup file, membuka file, dan lain sebagainya. PLC Omron dapat diprogram dengan menggunakan software CXProgrammer. Software ini dapat diperoleh di dealer-dealer Omron terdekat. Untuk dapat memogram PLC, PC tempat CX-Programmer diinstall harus dihubungkan ke CPU unit PLC dengan menggunakan kabel serial. Setelah menghubungkan CPU unit dengan PC, setting PLC harus ditentukan. Cara penentuan setting PLC ada 2: Auto Online dan secara manual. Cara Auto Online adalah melakukan penyettingan PLC secara 7

otomatis dengan membaca parameter-parameter di PLC. Dengan menekan tombol Auto Online di toolbar atau memilih menu di PLC -> Auto Online - > Auto Online, parameter-parameter setting PLC seperti: urutan modul, alamat modul, jenis modul, dan isi program di CPU unit dapat ditransfer ke CX-Programmer. Cara ini memudahkan kita karena hanya cukup mengklik satu tombol. Namun jika PLC sudah pernah diprogram, Auto Online dapat menghasilkan error message jika susunan modul-modul PLC tidak sama ketika diprogram dahulu kala. Dalam kasus ini, sebaiknya kita melakukan setting secara manual. Setting secara manual dilakukan dengan membuat project baru, kemudian memilih jenis PLC yang digunakan (Device Type). Lalu memasukkan jenis-jenismodul yang digunakan dengan cara memilih PLC -> Edit -> IO Table and Unit Setup. 2.3 Generator Set Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover. Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat kincir angin yang ditempatkan pada suatutempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap, seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian 8

utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar,medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor. Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut : Rangka Stator, terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian bagian generator lain. Stator, stator memiliki alur alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi. Rotor, rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutubkutub magnet dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat. Cincin Geser, terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor. Generator Penguat, Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus. Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medan magnet berputar. Generator itu disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.9 Bagian-bagian generator (http://blog-definisi.blogspot.co.id/2016) 9

Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik. Besarnya tegangan induksi memenuhi persamaan: E = Kd. Ks. ω. Φ. p.g. Nc E = 4,44. Kd. Ks. f. Φ. p. g. Nc Dimana: E = Ggl yang dibangkitkan (volt) Kd = faktor kisar lilitan ω = kecepatan sudut dari rotor (rad/second) f = frekuensi (hertz) Φ = fluks medan magnet Nc = jumlah lilitan g = jumlah kumparan per pasang kutub per phasa Generator AC bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik. Generator AC terdiri dari stator yang merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen berputar dan terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator AC jangkamya diam sedangkan medan utamanya berputar dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan dua cincin geser. 2.4 ATS (Automatic Transfer Switch) ATS merupakan singkatan dari kata Automatic Transfer Swicth, jika dipahami berdasarkan arti kata tersebut maka ATS adalah sakelar yang bekerja otomatis, namun kerja otomatisnya berdasarkan memungkinan jika sumber listrik dari PLN terputus atau mengalami 10

pemadaman maka sakelar akan berpindah kesumber listrik yang lainnya misalnya adalah Inverter. Automatic Transfer switch merupakan rangkaian kontrol sakelar power inverter dengan PLN yang sudah full automatic. Alat ini berguna untuk menghidupkan dan menghubungkan power inverter ke beban secara otomatis pada saat PLN padam. Pada saat PLN hidup kembali, alat ini akan memindahkan sumber daya ke beban dari power inverter ke PLN.Dalam perkembangan tehnologi dunia elektrikal akhirnya merekayasa hal tersebut kemudian di jalankan secara Automatic yang di singkat ATS (Auto Transfer Swicth) yang di fungsikan secara otomatis untuk memindahkan daya sesuai dengan kebutuhan tanpa menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya. Beberapa jenis ATS di bedakan menurut kapasitas daya yang di butuhkan atau berdasar Phasa dan Ampere yang melalui panel tersebut, namun untuk prinsip kerjanya sama. 2.5 Relay Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 ma ditunjukkan pada Gambar 2.9 mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A. Gambar 2.10 Relay (sumber : songle relay) 11

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu 1. Electromagnet (Coil) 2. Armature 3. Switch Contact Point (Saklar) 4. Spring Gambar 2.11menunjukkan dari Struktur Relay Gambar 2.11 Struktur Relay Kontak Poin Relay terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi close (tertutup). 2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi open (terbuka). Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila kumparan coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya NC keposisi baru NO sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik diposisi barunya NO. Posisi dimana armature tersebut berada sebelumnya NC akan menjadi open atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi keposisi awal NC. Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik contact poin keposisi close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil. 12

2.6 Sensor Tegangan Rangkaian sensor tegangan yang dipakai adalah pengatur tegangan (voltage regulator), yang berfungsi menyediakan suatu tegangan keluaran dc tetap. Sensor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran nilai tegangan dalam suatu rangkaian. Komponen yang digunakan adalah dengan memanfaatkan transfomator, dimana dengan melakukan penurunan tegangan dari 220 VAC. Tegangan keluaran dari transfomator disearahkan oleh dioda bridge yang terdapat pada rangkaian sensor tegangan untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Kemudian output dari dioda ini difilter oleh kapasitor. Tegangan yang telah difilter masih belum stabil. Disinilah IC regulator dipasang untuk menstabilkan tegangan dan menghasilkan tegangan yang diharapkan. Resistor dalam rangkaian ini berfungsi sebagai indikator. TR 220 v Dioda Bridge 78XX Vout R1 C1 C2 GND Gambar 2.12 Skema Rangkaian Sensor Tegangan 2.6.1 Transfomator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika. Prinsip kerja transformator dapat dijelaskan berdasarkan induksi elektromagnetik, di mana antara sisi primer dan sisi sekunder terdapat penghubung magnetik. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. Medan magnet berperan sangat penting 13

sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui medium medan magnet, bentuk energi mekanik dapat diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut motor. Konstruksi transformator gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk fisik dari transformator, di mana tegangan masukan (V1) berbentuk sinusioda pada gulungan primer (N1). Arus arus masukan (I1) mengakibatkan aliran fluk (φ) pada gulungan (N1) maupun gulungan (N2). Fluk pada gulungan sekunder (N2) menyebabkan aliran arus (I2) dan tegangan (V2). Gambar 2.13 Konstruksi Transformator (http://elektronika-dasar.web.id/2015) 2.6.2 Dioda Bridge Dioda bridge adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling bertemu satu sama lain (bridge rectifier atau penyearah jembatan). Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang baik. 14

Gambar 2.13 Dioda Bridge (http://www.sisilain.net/2011/02/pengertian-dioda-bridge.html) 2.6.3 Kapasitor Kapasitor atau kondensator adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrikum) pada tiap konduktor, atau yang disebut keping. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Gambar 2.15 Prinsip kerja kapasitor (http://tienkartina.wordpress.com/.2010) 15

Prinsip kerja kapasitor pada umumnya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima, dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply). 2.6.4 IC Regulator Tegangan Tetap Regulator tegangan tetap terintegrasi merupakan IC regulator yang menghasilkan tegangan output yang konstan. Contoh IC regulator tegangan tetap adalah IC LM 78XX dan LM 79XX. IC LM 78XX merupakan IC regulator tegangan tetap untuk tegangan DC positif. Sedangkan IC LM 79XX merupakan IC regulator tegangan tetap untuk tegangan DC negatif. Kedua IC regulator tegangan tetap ini memiliki 3 pin, yaitu pin input, pin ground, dan pin output. Besarnya tegangan keluaran dan tegangan masukan minimum untuk Kedua IC regulator tegangan tetap ini ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.1 Keluarga IC regulator tegangan DC positif 78XX V Seri IC Tegangan Keluaran (v) minimum(v) 7805 +5 7806 +6 7808 +8 7810 +10 7812 +12 7815 +15 7818 +18 7824 +24 +7,3 +8,3 +10,5 +12,5 +14,6 +17,7 +21,0 +27,1 16

Tabel 2.2 Keluarga IC regulator tegangan DC negatif 78XX V minimum Seri IC Tegangan Keluaran (v) (v) 7905-5 7906-6 7908-8 7910-10 7912-12 7915-15 7918-18 7924-24 -7,3-8,3-10,5-12,5-14,6-17,7-21,0-27,1 17