METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III ANALISA SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Elektronika Dasar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan

BAB III METODOLOGI PENULISAN

Pengembangan Sistem Mekatronika Pemindah dan Penyusun Barang tanpa Sensor Berbasis Mikrokontroller AT89S51

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

( Sistem Pengairan Sawah Berbasis Arduino dengan Mempertimbangkan Umur Padi dan Debit Air) NAMA : Dwiky Pradibyo Wibowo NPM : KELAS : 3DC01

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PROSES PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. air. Pintu air dapat di gunakan sebagai alat pengatur sarana irigasi, kolam, tambak

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkah dalam melakukan percobaan ini ialah sebagai berikut: A. Waktu dan Tempat Pengamatan proses pembuatan keripik pisang secara langsung dilakukan di kawasan sentral industri keripik lampung jln. Pagar Alam Kecamatan Kedaton Bandar Lampung dan pembuatan simulasi kontrol otomatis dilakukan di Laboratorium Termodinamika Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung dari tanggal 26 Mei 2011 sampai Agustus 2012. B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Timah solder Listrik Timah solder digunakan sebagai perekat komponen elektronik pada PCB. 2. Kabel Listrik Kabel listrik digunakan sebagai penghubung komponen elektronik ke aktuator.

39 3. Resistor Resistor adalah salah satu rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengatur serta menghambat arus listrik yang melewati suatu rangkaian. 4. PCB PCB digunakan sebagai papan tempat meletakkan komponen elektronik secara permanen. 5. Multi Tester Multi Tester digunakan sebagai alat untuk mengukur nilai amperemeter DC,voltmeter AC,voltmeter DC, dan ohmmeter. 6. AN7805 AN7805 merupakan sebuah IC regulator yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan keluaran dari catu daya sehingga menghasilkan nilai keluaran sebesar 5 V. 7. Sensor Suhu (Thermistor) Sensor digunakan sebagai alat untuk mendeteksi suhu pada penggorengan. 8. LM 324 LM 324 merupakan sebuah IC Op-Amp (Operational Amplifier) yang berfungsi sebagai penguat sinyal. 9. LM 339 LM 339 merupakan IC komparator, komparator adalah salah satu aplikasi dari Op-Amp (Operational Amplifier), dimana memiliki fungsi membandingkan besar potensial pada kedua inputan.

40 10. Mikrokontroler Mikrokontroler digunakan sebagai alat pengendali yang sebelumnya di isi program terlebih dahulu. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Bor listrik Bor listrik digunakan untuk membuat lubang pada papan PCB agar memudahkan menempelkan komponen elektronik. 2. Solder listrik Solder listrik digunakan untuk menempelkan timah pada papan PCB dan rangkaian elektronik lainnya. 3. Bread Board Bread Board digunakan sebagai tempat percobaan sebelum rangkaian dipindah ke papan PCB. 4. Aktuator Aktuator adalah alat yang digunakan sebagai penggerak dalam rangkaian elektronika,dalam penelitian ini aktuator yang digunakan ialah motor DC dan servo motor

41 C. Diagram Alir (Flow Chart) Proses jalannya penelitian dapat dilihat pada flow chart dibawah: Mulai Studi Literatur Perancangan : Sistem kontrol Penentuan sensor dan aktuator Penentuan inputan sinyal Pengujian Sistem Analisa Dan Pembahasan Kesimpulan Selesai Gambar 20. Diagram alir (Flow Chart) penelitian

42 D. Prosedur Penelitian 1. Tahap-tahap prosedur penelitian Pada prosedur penelitian Tugas Akhir ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: 1) Best Practice simulasi sistem otomatis pada penggorengan keripik. 2) Pembuatan lup sistem kontrol a. Regulator suhu penggorengan b. Proses penggorengan c. Hasil keripik jadi 3) Pembuatan benda kerja a. Pembuatan perangkat keras (Hardware) b. Pembuatan perangkat lunak (Software) 2. Mekanisme prosedur penelitian 1) Best Practice simulasi sistem otomatis pada penggorengan keripik : a. Menghidupkan kompor b. Selama proses pemanas pada wajan berlangsung maka user melakukan pengisian keripik pisang mentah kedalam strainer penggorengan secara manual c. Jika pada suhu penggorengan telah mencapai suhu 150 0 C atau sebesar 1,83 V suhu yang bagus untuk melakukan penggorengan maka motor DC akan hidup untuk bergerak Clock Wise (CW) untuk melakukan proses penurunan strainer selama ± 2 menit setelah itu motor DC akan mati dengan sendirinya.

43 d. Selanjutnya proses penggorengan keripik dengan lama waktu penggorengan ± 4 menit. Untuk menjaga agar regulator pada suhu dapat terjaga dengan baik dan menjaga keluaran gas lebih efisien pada proses ini digunakan sebuah aktuator yang berupa motor servo dengan prinsip kerja yaitu : Ketika sensor suhu telah menunjukan keluaran diatas 1,83 V maka servo motor akan bergerak sebesar 20 0 Clock Wise (CW) untuk mengecilkan bukaan katup pada gas. Ketika sensor suhu telah menunjukan keluaran dibawah 1,83 V maka servo motor akan bergerak sebesar 20 0 Counter Clock Wise (CCW) untuk membesarkan bukaan katup pada gas, proses ini di lakukan secara terus menerus dengan mengikuti lama waktu pengorengan. e. Selanjutnya motor DC akan hidup kembali bergerak Counter Clock Wise (CCW) untuk menaikan strainer dengan lama waktu ± 2 menit setelah waktu ditentukan maka motor DC akan mati f. Keripik pisang akan masuk dengan sendirinya kedalam bak penampungan hasil keripik jadi. g. Mematikan Kompor.

44 2) Pembuatan lup sistem kontrol Adapun pembuatan lup sistem kontrol pada simulasi sistem otomasi penggorengan keripik pisang yaitu: a. Regulator suhu penggorengan Pisang Vset + _ Mikro kontroler Aktuator Proses penggorengan Suhu Sensor suhu Gambar 21. Sistem kontrol pada regulator suhu penggorengan Berdasarkan gambar 21 sistem kontrol pada regulator suhu penggorengan, prinsip kerjanya yaitu ketika sensor suhu menunjukan keluaran 0.30 V maka mikrokontroler akan memberikan perintah pada motor servo untuk bergerak 90 0 Counter Clock Wise (CCW) membuka bukaan katup gas secara FULL untuk proses pemanasan minyak pada wajan. Ketika suhu pada wajan menunjukan keluaran diatas 1,83 V maka mikrokontroler akan memberikan perintah pada motor servo untuk bergerak 20 0 Clock Wise (CW) untuk mengecilkan bukaan katup pada gas. Pada saat keluaran suhu dibawah 1.83 V maka mikrokontroler akan memberikan perintah pada motor servo untuk

45 bergerak 20 0 Counter Clock Wise (CCW) membesarkan bukaan katup pada gas. Proses ini berlangsung secara terus-menerus sampai proses penggorengan keripik selesai, sehingga suhu dalam penggorengan dapat terjaga dengan baik. b. Proses penggorengan Tset Mikro kontroler Aktuator Delay Strainer Proses Penggorengan Gambar 22. Sistem kontrol proses penggorengan Berdasarkan gambar sistem kontrol proses penggorengan diatas setelah suhu pada kompor mencapai Tset yang telah ditentukan. Maka mikrokontroler akan memberikan perintah kepada motor DC untuk bergerak Clock Wise (CW) untuk menurunkan strainer dengan delay selama ± 2 menit setelah itu motor DC akan mati dan proses penggorengan dapat dilakukan dan Proses penggorengan berlangsung selama ± 4 menit. c. Hasil keripik jadi Waktu Mikro kontroler Aktuator Delay Strainer Keripik Pisang Gambar 23. Sistem kontrol hasil keripik pisang Berdasarkan gambar 23 untuk sistem kontrol proses penirisan dan hasil keripik pisang dengan memasukkan delay selama ± 2 menit.

46 Mikrokontroler akan memberikan perintah kepada aktuator (motor DC) untuk bergerak Counter Clock Wise (CCW) menaikan strainer sehingga proses penirisan dan pemasukan hasil keripik pisang kedalam bak penampungan dapat dilakukan. Setelah waktu yang ditentukan motor DC akan mati dengan sendirinya. 3) Pembuatan benda kerja Pembuatan benda kerja pada tugas akhir ini terdiri atas dua tahap yaitu : a. Pembuatan Perangkat keras (Hardware) Tahap pertama ini meliputi semua proses pembuatan perangkat keras untuk merealisasikan rancangan yang telah dibuat menjadi sistem yang siap dioperasikan. Pembuatan perangkat keras meliputi dua bagian, yaitu pembuatan bagian elektronika serta mekanik. Pembuatan perangkat elektronika meliputi perencanaan rangkaian, percobaan sementara, pembuatan Papan RangkaianTercetak (PRT), serta pemasangan komponen. Sedangkan bagian mekanik meliputi pembuatan mekanik alat pengorengan, pembuatan kerangka alat, pembuatan kotak rangkaian, perakitan modul rangkaian pada kotak rangkaian, pembuatan label fungsi dan petunjuk penggunaan alat. Adapun sistem kontrol yang ada, dapat dibuat menjadi beberapa bagian: a) Rangkaian catu daya b) Rangkaian sensor suhu (Thermistor) c) Rangkaian Differential Amplifier (Penguat LM 324)

47 d) Rangkaian Komparator (LM 339) e) Rangkaian mikrokontroler motor servo f) Rangkaian mikrokontroler motor DC g) Rangkaian driver motor DC h) Rangkaian driver motor Servo Perencanaan rangkaian dilakukan untuk mendapatkan rangkaian sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dilakukan dengan mencari datadata dan prinsip dasar dari komponen utama yang akan digunakan dalam rangkaian. Kemudian menentukan komponen-komponen yang akan digunakan. Setelah itu membuat gambar skema rangkaian baik untuk per modul atau pun rangkaian sistem secara keseluruhan. Sehingga rangkaian tersebut siap untuk dibuat pada Papan Rangkaian Tercetak (PRT). b. Pembuatan perangkat lunak (Software) Tahap kedua yaitu mencakup semua hal yang berkaitan dengan perangkat lunak bagi sistem. Perangkat lunak (Software) yang digunakan pada Tugas Akhir ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman C dengan target processor keluarga AVR. Bahasa C merupakan perangkat lunak yang menjadi bagian dari sistem yang berupa program yang mengatur kerja dari mikrokontroler ATMega16 dan keseluruhan perangkat keras (Hardware) yang dihubungkan dengan mikrokontroler ATMega16.

48 Langkah-langkah pembuatan program tersebut adalah sebagai berikut : a) Membuat program menggunakan pemrograman C dengan software CodeVision AVR. b) Mengkompilasi program yang telah dibuat sampai tidak terjadi kesalahan. c) Pengisian program. E. Pengujian Sistem Otomasi Pengujian sistem dilakukan setelah dilakukannya perancangan sistem otomasi manufakturnya. Perancangan sistem otomasinya dilakukan dengan mengubah bahasa yang ada pada Best Practice simulasi sistem kedalam bentuk control loop sehingga dapat dibentuk kedalam bentuk hardware dan software yang akan diubah kedalam bahasa fungsi logika yang kemudian dimasukan kedalam bahasa pemprogram CodeVision AVR. Perancangan sistem otomasi ini menjadikan alur proses pengolahan keripik pisang, menjadi fungsi-fungsi logika yang disesuaikan dengan sensor dan aktuator yang akan dimasukkan kedalam sistem rancangan otomasi ini. Bahasa fungsi logika dari rancangan sistem otomasi akan dijalankan dengan menggunakan software CodeVision AVR. Jika rancangan tersebut tidak bisa dijalankan pada software CodeVision AVR, maka ada kesalahan pada rancangan sistem otomasinya. Sehingga perlu dilakukanya pemeriksaan ulang terhadap rancangan otomasi yang dibuat. Jika fungsi logika dari rancangan sistem bisa dijalankan maka rancangan sistem otomasinya sudah benar.

49 F. Prosedur Pengamatan Setelah prosedur penelitian dilakukan maka proses selanjutnya yaitu pengamatan apakah lup berjalan normal atau tidak. Apabila tidak maka dilakukan peninjauan kembali. Kemudian setelah melakukan itu dilakukan pengamatan pembuatan sistem controller secara keseluruhan dan mikrokontroller ATMega16 pengamatan pada sistemnya, apakah berjalan dengan baik atau tidak, apabila tidak berjalan dengan baik maka dilakukan ulang sampai sistem dapat berjalan, Setelah rancangan otomasinya sudah benar, maka dilakukan pengujian terhadap rancangan sistem otomasi tersebut. Dan dilakukannya beberapa variasi pada perancangan agar didapatkan hasil yang terbaik. Data-data didapatkan dari pengujian rancangan sistem otomasi yang menggunakan mikrokontroler ATMega16. Data-data yang didapatkan dari pengujian kemudian diolah dan dianalisa, sehingga mendapatkan hasil yang baik. indikasi bahwa program ini berhasil dapat dilihat dari : a. Sensor suhu (Thermistor) menghasilkan keluaran sebesar 0.30 V pada suhu ruangan dan 1.83 V pada suhu 150 0 C pada suhu penggorengan yang digunakan. b. Apabila sensor suhu dalam pengorengan menghasilkan keluaran diatas 1,83 V maka sensor suhu akan memberikan sinyal kepada mikrokontroler untuk memberikan perintah pada motor servo bergerak Clock Wise (CW) untuk mengecilkan bukaan katup pada gas dan sebaliknya bila dibawah 1,83 V maka motor servo akan bergerak Counter Clock Wise (CCW).