Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi


Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan dengan alur metodologi sebagai berikut pada Gambar 3.1: Identifikasi Bahaya

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

Analisa Kecelakaan Menggunakan Metode Event and Casual Factor Analysis Pada Kecelakaan Menghilangkan Waktu Kerja Studi Kasus di PT.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

Analisis Cost-Benefit pada Pemasangan Lock Out-Tag Out (LOTO) untuk Pengendalian Risiko Keselamatan Pada Pekerjaan Maintenance

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan selain modal dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Healthy Tadulako Journal (Lusia, Hasanah, Bunniati : 57-61) 57

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang...

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan permesinan dan peralatannya dengan mesin berteknologi

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu bangunan yang membutuhkan sumber daya, baik biaya, tenaga kerja,

Riandi Fauzan *), Nia Budi Puspitasari. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mempunyai risiko terjadinya kecelakaan. Besarnya

PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

ABSTRAK. ditemukan bahwa pekerjaan struktur atas memiliki risiko lebih banyak dan rata-rata indeks risiko lebih besar dari struktur bawah.

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)(STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK CBD SURABAYA) PUBLIKASI ILMIAH

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN I.1

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

Upaya Pencapaian Zero Accident di PT. Sari Mas Permai

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

Personal Protective Equipments (PPE)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

PERANCANGAN PROSEDUR UNTUK MEMINIMASI RISIKO K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC

Analisis Budaya Kerja UKM Industri Bambu di Cebongan Sleman Yogyakarta

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PELAPORAN PEKERJAAN NON RUTIN MENGGUNAKAN FORM CHECKLIST DI PERUSAHAAN PEMBANGKIT

Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study)

ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memakai peralatan yang safety sebanyak 32,12% (Jamsostek, 2014).

Desy Ambar Yunanta ( )

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I KONSEP PENILAIAN

PENDAHULUAN. Fathoni Firmansyah 1*, Mey Rohma Dhani 2, Novi Eka Mayangsari 3. Kata Kunci : Confined space, HIRARC, JSA, Kondensat.

DAFTAR ISI. Daftar Isi...1 BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur akan Menilai Tipe Penilaian...2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN STANDARD OPERATING PROCEDURE

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Selviani R

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

IMPLEMENTASI HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT AND CONTROL PADA PROSES PRODUKSI BC. CASTING GEDUNG C PT. SHOWA INDONESIA MANUFACTURING CIKARANG

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat,

MATERI PELATIHAN OPERATOR FORKLIFT BATTERY

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Aji Dwijayanto Widodo R

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INFRASTRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

HEALTH, SAFETY, ENVIRONMENT ( HSE ) DEPARTMENT PT. GRAHAINDO JAYA GENERAL CONTRACTOR

O L E H : A B I S A R W A N S A T Y A W E N D A ( )

Ratri Widiyastuti, Chandra Satrya

Keywords: HIRARC, risk control.

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB 1 : PENDAHULUAN. teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PEKERJA PADA BAGIAN PRODUKSI PENGOLAHAN KAYU DENGAN METODE JSA (JOB SAFETY ANALYSIS)

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan. Setiap karyawan berhak mendapatkan keselamatan saat

STANDAR LATIHAN KERJA (S L K)

LAPORAN TUGAS AKHIR. Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. Oleh :

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

Transkripsi:

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA) Vandy Setia Prabowo 1, Rina Sandora 2, Haidar Natsir A. 3 1 Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 2 Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 3 Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya 60111 Email: vandysetiaprabowo@gmail.com Abstrak Keselamatan kerja merupakan aspek yang harus dibenahi setiap saat karena masalah keselamatan kerja merupakan masalah yang sangat kompleks yang mencakup permasalahan segi perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentisfikasi bahaya pada proses kerja pembangunan jalan tol serta solusi alternatif sebagai upaya pengendalian risiko tingkat risiko extreme dan High. Peneliti menggunakan metodehazard Identification, Risk Assessment and Risk Control(HIRARC) karena metode ini dapat mengidentifikasi setiap tahapan aktivitas kerja dan dapat merangking risiko pada setiap aktivitas kerja, hasil dari penilaian risikoextreme dan High. Pemberian solusi alternatif pengendalian dilakukan dengan menggunakan analisa biaya dengan metode Benefit Cost Analysis(BCA) yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan solusi alternatif yang diberikan secara ekonomi. Berdasarkan dari hasil penelitian ini didapatkan5 proses pekerjaan pembangunan jalan tol, terdapat 5 risiko extreme dan36 risiko High. dari risiko extremedan Highdapat diberikan penggunaan road barrier, masker 3M N95, sarung tangan kulit, metatersal safety shoes,face shield dan Safety harness. Rekomendasi yang diberikan dan wajib dilakukan pada perusahan adalah pemberian safety sign pada setiap alat kerja atau pada tempat kerja, pemberian safety line sebagai pembatas area kerja, pemberian SOP sebelum bekerja, pemberian training pada operator alat berat, memakai APD, pemberian safety net pada pekerjaan di ketinggian dan safet briefing sebelum bekerja. Kata Kunci : Benefit Cost Analysis(BCA), Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control (HIRARC), Keselamatan kerja, Risiko 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneliti akan melakukan identifikasi potensi bahaya dengan metode HIRARC dengan melakukan identifikasi tahapan pekerjaan pada proyek pembangunan jalan tol yang mungkin berpotensi akan timbulnya sumber bahaya, kemudian melakukan penilaian risiko yang mungkin akan terjadi dan memberikan penilaian secara kuantitatif, serta memberikan solusi pengendalian bahaya ditempat kerja tersebut. Peneliti menggunakan metode HIRARC karena metode ini dapat mengidentifikasi setiap 171

tahapan aktivitas kerja dan dapat merangking risiko pada setiap aktivitas kerja, hasil dari penilaian risiko yang masuk dalam kategori extreme dan High akan diprioritaskan untuk diberikan solusi alternatif. Pemberian solusi alternatif pengendalian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisa biaya dengan metode Benefit Cost Analysis yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan solusi alternatif yang diberikan secara ekonomi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang diatas maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : 1 Bagaimana mengidentifikasi bahaya dan menilai tingkat risiko proses kerja pada perusahaan jasa pembangunan jalan tol dengan metode HIRARC? 2 Bagaimana memberikan solusi alternatif sebagai upaya pengendalian risiko dengan memprioritaskan tingkat risiko extreme dan High dengan metode (BCA)? 1.3 Tujuan Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi bahaya proses kerja dan menilai risiko pada perusahaan jasa pembangunan jalan tol 2. Untuk memberikan solusi alternatif yang tepat sebagai upaya pengendalian risiko 1.4 Batasan Penelitian Agar penelitian menjadi lebih terarah dan memberikan kesimpulan yang lebih baik, maka batasan masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Beberapa pembatasan dan asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Hal yang ditinjau adalah dari analisa pembuatan HIRARC 2. Penelitian ini dilakukan pada pekerjaan pada proyek tol Surabaya Mojokerto paket 1B 3. Pemberian solusi alternatif yang diberikan dengan metode Benefit Cost Analysis memprioritaskan tingkat risiko extreme dan High 2. METODE PENELITIAN Pada tahapan ini berisi mengenai langkah-langkah pengolahan data yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam analisis data pada tahapan selanjutnya, langkah-langkah yang dimaksud adalah : 2.1 Identifikasi Bahaya dan Analisis Risiko Menggunakan Metode HIRARC Pada tahap ini dilakukan identifikasi bahaya setiap pekerjaan yang dilakukan pada proyek pembangunan jalan tol. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber bahaya, penyebab, dan akibat yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja pada pekerjaan pembangunan jalan tol. Adapun langkah pada identifikasi HIRARC antara lain adalah : Menggolongkan aktivitas dari pekerjaan Mengidentifikasi potensi bahaya penilaian risiko (menganalisis dan estimasi risiko dari setiap bahaya), dengan menghitung atau memperkirakan kemungkinan terjadi dan keparahan bahaya. memutuskan apakah risiko ditoleransi dan menerapkan langkah-langkah pengendalian. 2.2 Analisis solusi alternatif menggunakan BCA (Benefit Cost Analysis) Analisis manfaat biaya (Benefit Cost Anslysis) adalah analisis yang sangat umum digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek pemerintah. Analisis ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek, dengan kata lain diperlukan analisis dan evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos ongkos maupun manfaat yang disumbangkannya. Tahap tahap dalam melakukan analisis solusi alternatif menggunakan BCA (Benefit Cost Analysis) yaitu: Tahap pertama yang harus dilakukan yaitu memahami nilai ongkos (Cost) dan nilai manfaat (Benefit) dari setiap alternatif proyek yang akan dianalisa Hitung ROR untuk masing-masing alternatif yang ada. Bandingkan ROR masing-masing alternatif dengan MARR yang ditetapkan dan buang alternatif yang ROR nya kurang dari MARR. Urutkan alternatif-alternatif yang ada (yang tidak terbuang pada langkah 2) berdasarkan besarnya investasi awal yang dibutuhkan, mulai dari yang terkecil 172

Hitunglah penambahan investasi awal maupun penambahan aliran kas netto dari alternatif dengan investasi terkecil terhadap alternatif dengan investasi terkecil berikutnya (yang lebih besar),dan cari IROR dari peningkatan tersebut. Bila IROR lebih besar atau sama dengan MARR, pilih alternatif yang membutuhkan biaya investasi yang lebih kecil. Kembali lagi ke langkah 5 sampai akhirnya tinggal satu alternatif saja 2.3 Tahap Analisis Data Metode analisis data ini peneliti melakukan analisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan yaitu menganalisa tentang level risiko, analisa pemberian solusi alternatif dalam bentuk rekomendasi dengan mempertimbangkan analisa biaya. 2.5 Tahap Kesimpulan dan Saran Tahap kesimpulan dan saran ini akan membahas hasil dari pengolahan data dengan memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan kemudian memberikan saran perbaikan yang mungkin dilakukan untuk penelitian selanjutnya. 1 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Identifikasi Bahaya dan Risiko Menggunakan Metode HIRARC HIRARC (Hazard Identification, Risk Analysis and Risk Control) adalah serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat terjadi dalam aktifitas pembangunan jalan tol. Kemudian dilakukan penilaian risiko dari setiap sumber bahaya yang terdapat pada setiap aktifitas pekerjaan, kemudian membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat meminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan mencegah terjadi kecelakaan. Dalam pembuatan HIRARC ini dilakukan dengan cara brainstroming dengan pekerja pada masing-masing bidang, analisis dengan menggunakan metode HIRARC pada proses pembangunan jalan tol mempunyai 5 aktifitas urutan pekerjaan yaitu : 1. Pekerjaan persiapan, terdapat 6 potensi bahaya dan memiliki 5 level risiko High, 1 risiko Low dan mempunyai 9 rekomendasi pengendalian risiko. 2. Pekerjaan tanah, terdapat 5 potensi bahaya dan memiliki 5 level risiko High dan mempunyai 7 rekomendasi pengendalian risiko. 3. Pekerjaan pendatangan material, terdapat 13 potensi bahaya dan memiliki 8 level risiko High dan mempunyai 14 rekomendasi pengendalian risiko. 4. Pekerjaan struktur, terdapat 41 potensi bahaya dan memiliki 3 level risiko extreme, 15 level risiko High, 6 level risiko medium, 4 risiko Low dan mempunyai 9 rekomendasi pengendalian risiko. 5. Pekerjaan perkerasan jalan, terdapat 6 potensi bahaya dan memiliki 2 level risiko extreme, 3 level risiko High, 1 risiko medium dan mempunyai 9 rekomendasi pengendalian risiko. 3.2 Analisis solusi alternatif menggunakan BCA (Benefit Cost Analysis) Analisis solusi alternatif menggunakan BCA (Benefit Cost Analysis) akan dilakukan pada level risiko Extreme dan High. Maka akan dapat terlihat nilai solusi alternatif mana yang paling terbaik untuk dipilih sesuai dengan unsur kelayakan ekonomi yaitu : 1. Pada proses pengukuruan atau survey, alternatif pertama pemberian rubber cone nilai B/C sebesar 0,97 dan untuk alternatif kedua pemberian Road barrier sebesar 5,3, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif kedua pemberian Road barrier karena memiliki nilai B/C>1, pemberian rekomendasi alternatif tersebut sama dengan pemberian rekomendasi alternatif pada pekerjaan tanah dan pekerjaan perkerasan jalan. 2. Pada proses pembuatan jalan kerja, alternatif pertama pemberian 3MN95 mask nilai B/C sebesar 120,2 dan untuk alternatif kedua pemberian surgical mask sensi sebesar 190,2, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif pertama pemberian 3MN95 mask, pemberian rekomendasi alternatif tersebut sama dengan pemberian rekomendasi alternatif pada pekerjaan pendatangan material dan pekerjaan perkerasan jalan. 3. Pada proses pemindahan besi beton, alternatif pertama pemberian sarung tangan katun nilai B/C sebesar 53,6 dan untuk alternatif kedua pemberian sarung tangan kulit sebesar -80,9, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif pertama pemberian sarung tangan katun, pemberian rekomendasi alternatif 173

tersebut sama dengan pemberian rekomendasi alternatif pada pekerjaan pendatangan material, pekerjaan struktur dan pekerjaan perkerasan jalan. 4. Pada proses pemindahan besi beton, alternatif pertama pemberian metatarsal safety shoes nilai B/C sebesar 24,53 dan untuk alternatif kedua pemberian toed safety shoes sebesar 9,5, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif pertama pemberian metatarsal safety shoes. 5. Pada proses penyambungan antara tiang pancang dengan pengelasan, alternatif pertama pemberian safety google katun nilai B/C sebesar 777 dan untuk alternatif kedua pemberian face shield sebesar 314, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif kedua pemberian face shield. 6. Pada proses pemasangan bekisting pada ketinggian, alternatif pertama pemberian Safety harness nilai B/C sebesar -406 dan untuk alternatif kedua pemberian Safety belt sebesar 836, maka alternatif yang layak dipilih adalah alternatif kedua pemberian Safety belt, pemberian rekomendasi alternatif tersebut sama dengan pemberian rekomendasi alternatif pada pekerjaan struktur. 2 4. KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : Dari hasil penilaian risiko pada proses pekerjaan persiapan proyek yang telah dilakukan terdapat 5 risiko dalam kategori High, 1 risiko dalam kategori Low. Pada proses pekerjaan tanah yang telah dilakukan terdapat 5 risiko dalam kategori High. Pada proses pekerjaan pendatangan material yang telah dilakukan terdapat 7 risiko dalam kategori High. Pada proses pekerjaan strukturyang telah dilakukan terdapat 3 risiko dalam kategori extreme, 16 risiko dalam kategori High, 6 risiko dalam kategori medium, 6 risiko dalam kategori Low. Pada proses pekerjaan perkerasan jalan yang telah dilakukan terdapat 1 risiko dalam kategori extreme, 4 risiko dalam kategori High, 1 risiko dalam kategori medium. Pemilihan alternatif yang diberikan berdasarkan rasio B/C yang telah dihitung untuk menentukan rekomendasi alternatif yang paling tepat yaitu pada proses pekerjaan persiapan adalah pemberian road barrier pada saat melakukan pengukuran area proyek, pemberian masker 3M N95 pada saat melakukan persiapan pembuatan jalan kerja, Pada proses pekerjaan tanah rekomendasi yang paling tepat adalah pemberian road barrier pada saat melakukan proses galian dan timbunan, Pada proses pekerjaan pendatangan material rekomendasi yang paling tepat adalah pemberian sarung tangan kulit, pemberian metatersal safety shoes pada saat melakukan pemindahan besi beton dengan cara manual dari truk ke dalam stok yard. Pada proses pekerjaan struktur rekomendasi yang paling tepat adalah pemberian masker 3M N95 pada saat rigger melakukan pemancangan, pemberian face shield pada saat melakukan penyambungan antara tiang pancang dengan pengelasan, pemberian Safety harness pada saat melakukan pemasangan bekisting pada ketinggian, pemberian road barrier pada saat melakukan proses pengecoran penuangan concerate ke dalam area yang sudah ditentukan. Pada proses pekerjaan perkerasan jalan yang paling tepat adalah pemberian road barrier pada saat melakukan pekerjaan sub grade, penghamparan aspal, pembuatan markadan pemberian masker 3M N95 pada saat melakukan pembersihan sebelum pengaspalan dan pada saat penghamparan aspal. 5. REFERENSI Australia, Standard Association 2004, Risk Management Gudelines: AS/NZS 4360 New South Wales: Standard Association of Australia Australian HealthMinisters Advisory Council October 2005, National safety prioritiesin mental health:a national plan forreducing harm, Australia Departement of Occupational Safety and Health Ministry of Human Resources. 2008. Guidelines For Hazard Identification, Risk Assessmen and Risk Control.Malaysia Goetsch, D. 1996. Occupational Safety and Health In the Age of High Technology Hard Hat Class Standard.http://www.coopersafety.com/.Diakses tanggal : 24 November 2016 Krisbow Pvc Traficc Cone. https://www.bizzy.co.id/. Diakses tanggal : 24 November 2016 174

OHSAS 18001 : 2007. Occupational Health and Safety Management System Requirements PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. 8 TAHUN 2010. TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI Pujawan,I.N. (2012). Ekonomi Teknik.Edisi PertamaCetakan Ketiga. GunaWidya, Surabaya Ramli, S. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta:Dian Rakyat. Safety Equipment.http://www.histeel.co.id/. Diakses tanggal : 15Februari 2017 Safety Equipment.http://www.krisbow.com/. Diakses tanggal : 23April 2017 Undang- undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Undang- undang No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan 175