BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani Igak

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Transkripsi:

43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action Research. Dalam penelitian ini peneliti bukan hanya memecahkan persoalan di kelasnya saja, tetapi juga berupaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, serta berupaya meningkatkan profesionalisme guru melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto dkk., (2011: 3) PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Guru melakukan penelitian tindakan karena telah menyadari adanya kekurangan pada dirinya, artinya pada kinerja yang dilakukan dan sesudah itu tentunya ingin melakukan perbaikan. Pemberian tindakan yang dilakukan oleh guru menyangkut penyajian strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh hasil melalui sebuah tindakan. Tindakan ini dilakukan secara berulang-ulang sampai memperoleh informasi yang mantap tentang pelaksanaan metode tersebut.

44 Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, dimana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tujuan pembelajaran di kelas tercapai. Menurut Arikunto (2011: 16) secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan pelaksanaan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 2. Bagan Tahapan PTK (Sumber: Arikunto, 2011: 16) B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru dan teman sejawat. Subjek penelitian tindakan kelas adalah siswa dan guru kelas IV B SD Negeri 7 Metro Pusat dengan jumlah

45 25 orang siswa yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV B SD Negeri 7 Metro Pusat yang berlokasi di Jalan Hasanudin No.91 Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat. 3. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 selama 6 bulan. Kegiatan penelitian dimulai dari perencanaan sampai penelitian laporan hasil penelitian (bulan Januari sampai dengan Juni 2014). C. Teknik Pengumpulan Data Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan keseluruhan data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yaitu dengan teknik tes dan non tes. 1. Teknik tes menurut Arikunto (1999: 139) adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu. Teknik tes ini menghasilkan data yang bersifat kuantitatif berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa. 2. Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data yang bersifat kualitatif, dalam teknik ini data diambil dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan psikomotor

46 terhadap pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model PBL dan media grafis. D. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah lembar observasi, dan soal tes. 1. Lembar observasi Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan kinerja guru, aktivitas siswa, hasil belajar afektif, dan psikomotor selama pembelajaran berlangsung dalam penerapan model PBL yang dikolaborasikan dengan media grafis. Pada penilaian hasil belajar afektif siswa, peneliti memilih sikap disiplin dan kerjasama untuk diteliti. Peneliti membuat tabel pengamatan yang skornya dikonversi kedalam skala nilai. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Indikator Menyajikan masalah yang relevan dengan tema melalui kegiatan mengamati media grafis Membimbing siswa untuk mengkontruksi pengetahuan melalui kegiatan bertanya Membimbing siswa dalam bernalar dengan mengumpulkan informasi baik individu maupun kelompok Memfasilitasi siswa mencoba dengan menyusun alternatif solusi pemecahan masalah Membimbing siswa membuat jejaring serta mengkomunikasikan hasilnya Menganalisis serta mengevaluasi hasil kerja siswa yang dibuat secara individu atau kelompok. siswa. Selanjutnya contoh instrumen untuk mengumpulkan data aktivitas

47 Tabel 2. Indikator Aktivitas Siswa No. Aspek yang diamati 1. Partisipasi 2. Minat 3. Perhatian Indikator a. Mengajukan pertanyaan b. Menjawab dengan benar pertanyaan lisan dari guru c. Mengemukakan pendapat d. Mengkomunkasikan hasil diskusi/kerja dihadapan kelompok lain a. Antusias/menampakkan keceriaan dalam mengikuti pembelajaran b. Patuh terhadap instruksi yang diberikan c. Terlibat dalam penggunakan media grafis d. Tanggap terhadap instruksi yang diberikan a. Tidak membuat kegaduhan yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran b. Menanggapi pendapat teman c. Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama d. Menyelesaikan tugas sesuai yang diinstrusikan oleh guru Contoh instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa. Tabel 3. Indikator Hasil Belajar Afektif (Sikap) Siswa No. Sikap yang diamati Indikator 1. Disiplin a. Masuk kelas tepat waktu b. Memperhatikan ketika guru menjelaskan c. Patuh terhadap peraturan di kelas d. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan 2. Kerjasama a. Bersedia membantu teman tanpa mengharap imbalan b. Aktif dalam kerja kelompok c. Mendahulukan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi d. Membagi tugas kepada teman dalam berdiskusi/ tidak mendominasi Contoh instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar psikomotor (keterampilan) siswa.

48 Tabel 4. Indikator Hasil Belajar Psikomotor (Keterampilan) Siswa No. Keterampilan yang diamati 1. Peniruan 2. Manipulasi 3. Artikulasi Indikator a. Mengumpulkan tugas sesuai dengan yang diinstrusikan b. Mengumpulkan fakta dari beberapa sumber a. Membuat rancangan pemecahan masalah b. Membuat kesimpulan dari beberapa fakta a. Mengkomunikasikan hasil temuan c. Menanggapi pendapat teman 2. Soal tes Soal tes digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa nilainilai siswa guna mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif siswa kelas IV B dalam pembelajaran tematik terpadu pada tema Indahnya Negeriku melalui model PBL dan media grafis. Tes hasil belajar berupa tes formatif yang diberikan pada akhir subtema atau pokok bahasan. E. Teknik Analisis Data Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. 1. Analisis kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu aktivitas siswa dan kineja guru selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan siswa dan aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi.

49 a. Rumus analisis aktivitas belajar siswa Keterangan: NA = Nilai Aktivitas JS = Jumlah Skor SM = Skor Maksimum 100% = Bilangan tetap Sumber: Adaptasi dari Aqib (dalam Haryani, 2013:23) Persentase siswa aktif secara klasikal diperoleh dengan rumus Tabel 5. Kualifikasi Hasil Observasi No. Nilai Aktivitas (NA) Yang Diperoleh Kualifikasi 1. 80 % < NA < 100% Sangat Aktif 2. 60 % < NA < 80% Aktif 3. 40 % < NA < 60% Cukup Aktif 4. 0 % < NA < 40% Kurang Aktif Sumber: (Prayitno, 2010: 49) b. Rumus analisis kinerja guru selama proses pembelajaran Tabel 6. Konversi Nilai Kinerja Guru No. Nilai Kategori 1. 90 AB 100 Amat Baik 2. 75 B < 90 Baik 3. 60 C < 75 Cukup 4. K < 60 Kurang Sumber : (Kemendikbud, 2013 : 313) c. Rumus Analisis Sikap (Disiplin dan Kerjasama) Siswa

50 Tabel 7. Konversi Nilai Sikap (Disiplin dan Kerjasama) Siswa No. Nilai Konversi Angka Huruf Kategori 1. 81-100 A Amat Baik 2. 61-80 B Baik 3. 41-60 C Cukup 4. 20-40 D Kurang Sumber : (Winarno, 2013: 238) d. Rumus Analisis Keterampilan Tabel 8. Konversi Nilai Keterampilan Siswa No. Nilai Kategori 1. 81 100 Sangat Terampil 2. 61 80 Terampil 3. 41 60 Cukup Terampil 4. 40 Kurang Terampil Sumber : ( Adaptasi Winarno, 2013: 238) 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar kognitif siswa dalam bentuk tes formatif. a. Menghitung ketuntasan belajar siswa secara individual S= Keterangan: S = Nilai siswa (nilai yang dicari) R = Jumlah skor/item yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes Ketuntasan individual jika siswa memperoleh nilai 66 Diadopsi dari Purwanto (dalam Haryani, 2013:25)

51 b. Menghitung nilai rata-rata kelas Keterangan: x = Nilai rata-rata kelas Xi = Total nilai yang diperoleh siswa N = Jumlah siswa c. Ketuntasan klasikal Hasil analisis ini digunakan untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran. F. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Prosedur penelitian yang ditempuh adalah pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran tematik terpadu pada tema Indahnya Negeriku menggunakan model PBL dengan media grafis direncanakan terdiri dari 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I 1. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan penelitian yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Peneliti mempersiapkan proses pembelajaran tematik terpadu pada tema

52 Indahnya Negeriku melalui penerapan model PBL dengan media grafis. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut. a) Menganalisis kurikulum untuk tema Indahnya Negeriku sub tema ke 2 Keindahan Alam Negeriku pembelajaran 2 melalui model PBL dengan media grafis. b) Membuat jaring-jaring Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan tema dan sub tema. c) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dengan guru untuk materi pembelajaran paragraf deskriptif, Sumber Daya Alam (SDA) dan operasi hitung desimal. d) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk diskusi kelompok dan media grafis berupa gambar pemandangan alam (sawah dan gunung) e) Membuat instrumen pengamatan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas belajar siswa, sikap sosial yang terdiri dari sikap disiplin dan kerjasama, lembar keterampilan siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pada tahap ini merupakan implementasi atau penerapan dari perencanaan yang telah disusun, yaitu sebagai berikut: a. Kegiatan awal Tahap 1 : Menyajikan masalah yang relevan dengan tema melalui kegiatan mengamati media grafis

53 1) Pengkondisian kelas (berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan menata tempat duduk untuk menertibkan siswa). 2) Guru melakukan apersepsi melalui dengan menyanyikan lagu dari teks yang berjudul Dari Sabang Sampai Merauke. 3) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. 4) Memberikan motivasi agar siswa memperhatikan pelajaran dan dapat berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. b. Kegiatan inti Tahap 2: Membimbing siswa untuk mengkontruksi pengetahuan melalui kegiatan bertanya 1) Siswa bertanya jawab dengan guru jika ada hal-hal yang belum dimengerti 2) Siswa bekerja melalui kegiatan membaca dalam kelompok dapat menganalisis teks bacaan sehingga mampu menemukan paling sedikit tiga informasi penting dalam teks tersebut. Tahap 3: Membimbing siswa dalam bernalar baik secara individu maupun kelompok 1) Siswa menyelesaikan masalah dengan diskusi kelompok atau individu disesuaikan dengan karakteristik masalah Tahap 4: Memfasilitasi siswa mencoba menyusun alternatif solusi pemecahan masalah 1) Guru berkeliling memfasilitasi serta membantu siswa mencoba merumuskan solusi pemecahan masalah

54 Tahap 5: Membimbing siswa membuat jejaring dan mengkomunikasikannya 1) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dihadapan kelompok yang lain 2) Kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan untuk kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya. 3) Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa, yaitu dengan pujian atau tepuk tangan diikuti perbaikan dalam susunan keruntutan bahasa maupun prosedur pemecahan masalah. c. Penutup Tahap 6: Menganalisis serta mengevaluasi hasil kerja siswa 1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan dari materi yang baru dibahas. 2) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. 3) Melakukan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan rencana kegiatan pada pembelajaran berikutnya. 3. Pengamatan Pelaksanaan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung,

55 peneliti sebagai guru yang diamati oleh dua orang observer yaitu wali kelas dan teman sejawat. Hal-hal yang perlu diamati sebagai berikut: a. Mengamati aktivitas menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan yaitu untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dalam berpartisipasi dalam pembelajaran. b. Mengamati sikap disiplin dan kerjasama yang muncul ketika pembelajaran berlangsung terutama dalam diskusi kelompok. c. Mengamati keterampilan siswa dalam mencari dan menetukan solusi pemecahan masalah yang sesuai dengan masalah yang diberikan. d. Mengamati kinerja guru menggunakan lembar instrumen penilaian kinerja guru yaitu untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif. e. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap dan mengembangkan materi pelajaran yang telah disampaikan. Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif. f. Mengidentifikasi kelemahan - kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya. 4. Refleksi Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi selanjutnya dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi sebagai berikut.

56 a. Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam rangkaian pembelajran dan keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan melalui penerapan model PBL dengan bantuan media grafis. b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapat dengan indikator keberhasilan c. Hasil analisis digunakan sebagai bahan kajian untuk merencanakan siklus II. Siklus II Seperti halnya siklus pertama, siklus II juga terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi/pengamatan serta analisis/refleksi. Siklus kedua dilaksanakan berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama. Hasil pembelajaran pada siklus II ini diharapkan lebih baik dari siklus I. 1. Perencanaan a) Menganalisis kurikulum untuk tema Indahnya Negeriku subtema ke 3 Indahnya Peninggalan Sejarah pembelajaran 2 melalui model PBL dengan media grafis. b) Membuat jaring-jaring KD berdasarkan tema dan subtema. c) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dengan guru untuk materi menemukan gagasan utama sebuah paragraf dan teknologi zaman batu.

57 d) Membuat LKS untuk diskusi kelompok dan media grafis berupa gambar peninggalan zaman batu, gambar museum dan gambar tempat wisata megalitikum di Lampung Barat e) Membuat instrumen pengamatan untuk mendapatkan data mengenai aktivitas belajar siswa, sikap sosial yang terdiri dari sikap disiplin dan kerjasama, lembar keterampilan siswa serta kinerja guru dalam pembelajaran. 2. Pelaksanaan Pada siklus II, tahapan atau langkah - langkah pelaksanaan yang dilakukan sama seperti yang dilakukan pada siklus I berdasarkan dengan hasil refleksi siklus I. a. Kegiatan awal Tahap 1 : Menyajikan masalah yang relevan dengan tema melalui kegiatan mengamati media grafis 1) Pengkondisian kelas (berdoa, mengecek kehadiran siswa, dan menata tempat duduk untuk menertibkan siswa). 2) Guru melakukan apersepsi dengan bercerita tentang kehidupan prasejarah sambil menunjukan gambar situs peninggalan sejarah 3) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh melalui kegiatan yang akan dilaksanakan. 4) Memberikan motivasi agar siswa memperhatikan pelajaran dan dapat berpartisipasi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran

58 b. Kegiatan inti Tahap 2: Membimbing siswa untuk mengkontruksi pengetahuan melalui kegiatan bertanya 1) Siswa bertanya jawab dengan guru jika ada hal-hal yang belum dimengerti. 2) Siswa bekerja melalui kegiatan membaca dalam kelompok dapat menganalisis teks bacaan sehingga mampu menemukan gagasan utama dari sebuah teks bacaan dan diakhiri dengan membuat kesimpulan dari teks tersebut. Tahap 3: Membimbing siswa dalam bernalar baik secara individu maupun diskusi kelompok 1) Siswa menyelesaikan masalah baik dengan diskusi kelompok atau mencari secari individu disesuaikan dengan karakteristik masalah yang diberikan. Tahap 4: Memfasilitasi siswa mencoba menyusun alternatif solusi pemecahan masalah 1) Guru berkeliling untuk memfasilitasi serta membantu siswa mencoba merumuskan alternatif solusi pemecahan masalah. Tahap 5: Membimbing siswa membuat jejaring serta mengkomunikasikan hasilnya 1) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dihadapan kelompok yang lain 2) Kelompok lain memberikan tanggapan dan masukan untuk kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya.

59 3) Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa, yaitu dengan pujian atau tepuk tangan diikuti perbaikan dalam susunan keruntutan bahasa maupun prosedur pemeccahan masalah. d. Penutup Tahap 6 : Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja siswa 1) Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan dari materi yang baru dibahas. 2) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dirasakan siswa, materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. 3) Melakukan tindak lanjut dengan memberikan pekerjaan rumah dan menyampaikan rencana kegiatan pada pembelajaran berikutnya. 3. Pengamatan Pelaksanaan pengamatan/observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti sebagai guru yang diamati oleh dua orang observer yaitu wali kelas dan teman sejawat. Hal-hal yang perlu diamati sebagai berikut: a. Mengamati aktivitas menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan yaitu untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dalam berpartisipasi dan antusias pada pembelajaran.

60 b. Mengamati sikap sosial terutama sikap disiplin dan kerjasama menggunakan lembar observasi c. Mengamati keterampilan siswa dalam mencari dan menetukan solusi pemecahan masalah yang sesuai dengan masalah yang diberikan. d. Mengamati kinerja guru menggunakan lembar instrumen penilaian kinerja guru yaitu untuk melihat kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif. e. Sedangkan evaluasi hasil belajar siswa dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi pelajaran yang telah disampaikan. Data yang dihasilkan berupa data kuantitatif. f. Mengidentifikasi kelemahan - kelemahan untuk memperbaiki proses pembelajaran pada siklus berikutnya. 4. Refleksi Berdasarkan data yang didapat dari hasil pengamatan selanjutnya dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi sebagai berikut. a. Peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Analisis yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan keberhasilan siswa dalam menyerap materi yang telah diajarkan melalui penerapan model PBL dengan media grafis.

61 b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran berlangsung. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang didapat dengan indikator keberhasilan G. Indikator Keberhasilan Penerapan model PBL dan Scientific dengan media grafis ini dikatakan berhasil apabila: 1. Persentase aktivitas siswa secara klasikal minimal mencapai kualifikasi Aktif. 2. Rata-rata nilai pada aspek sikap disiplin dan kerjasama siswa secara klasikal minimal mencapai kategori Baik. 3. Rata-rata nilai pada aspek keterampilan siswa secara klasikal minimal mencapai kategori Terampil. 4. Ketuntasan siswa mencapai 75% dari jumlah siswa berdasarkan KKM yaitu 66 pada kelas yang diteliti. (Mulyasa, 2013: 131).