III. METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November 2010 di Greenhouse dan Laboraturium Wageningen IPB. 3.2 ALAT DAN BAHAN Pada penelitian ini ada beberapa alat dan bahan yang akan digunakan yaitu : 1. Pengukuran Konduktivitas Hidrolika Kendi Untuk Media Air Kendi, tabung mariot, selang plastik, sumbat, wadah air, stopwatch, mistar, gelas ukur dan pressure transducer untuk mengukur perubahan kelembaban tanah selama irigasi. 2. Kalibrasi Alat Kelembaban Tanah (Digital Soil Tester) Ring samplers sebanyak 5 (diameter 5 cm dan tinggi 5 cm), semprotan air ukuran kecil, wadah tempak pengayak, selotip. 3. Pola Pembasahan Tanah, Nilai Konduktivitas Hidrolika dan Laju Rembesan Kendi Pada Media Tanah dengan Karakteristik Lempung Berpasir. 2 buah Drum (D dalam 57 cm dan tinggi 41 cm), 2 buah kendi, selang plastik, dirigen sebagai tabung mariot (volume 8 liter), tanah dengan karakteristik lempung berpasir, pupuk kandang, alat kelembaban tanah (Digital soil tester), kawar, tali kasur, mistar 15 cm, serta greenhouse ukuran 4 x 3 m yang berada di laboraturium wageningen IPB. 4. Pengujian Sistem Irigasi Kendi Pada Tanaman Lada Perdu. Polibag 5 x 5 cm, campuran tanah dengan kompos, potongan daun tanaman lada perdu. 3.3 TAHAPAN PENELITIAN 1. Pengukuran Nilai Konduktivitas Hidrolika Kendi Lapindo Pada Media Air a. Pengukuran dimensi masing-masing kendi Lapindo yang setelah didapatkan dimensinya kemudian masukkan kendi kedalam ember kosong. Isi kendi dengan air secara berangsurangsur, biarkan kendi merembeskan air lewat dindingnya hingga air yang tertampung dalam ember setinggi leher kendi. 12
(b) (b) Gambar 4. (a) Kendi Lapindo 1 dan (b) Kendi Lapindo 2 b. Setelah kendi jenuh, masukkan ke dalam wadah air tempat pengukuran, dihubungkan dengan selang plastik ke tabung mariot. c. Setelah laju aliran air mantap, lakukan pengukuran volume setiap interval waktu tertentu (Q/t). d. Hitung nilai K kendi dengan persamaan (1) Gambar 5. Pengujian konduktifitas kendi Lapindo media air. 13
2. Kalibrasi Alat Kelembaban Tanah (Digital Soil Tester) Spesifikasi alat yang digunakan yaitu ph range 3.5 9 dengan ketelitian ± 0.5. Suhu -9 C hingga 50 C dengan ketelitian ± 1 C. Pencahayaan 9 tingkat (Low-, Low, Low+, Nor-, Nor, Nor+, High-, High, High+). Tingkat kelembaban mempunyai 5 tingkat diantaranya (Dry +, Dry, Nor, Wet, Wet +) dengan Dry + < 5 %, Dry 5 10 %, Nor 10 20 %, Wet 20 30%, Wet + > 30 %. (a) (b) Gambar 6. (a) dan (b) Alat pengukur kelembaban tanah. Sedangkan metode yang digunakan yaitu : a. Ambil tanah yang sudah disiapkan dalam drum kemudian semprotkan air ke tanah tersebut. b. Ratakan dengan menggoyang goyangkannya. c. Buat contoh tanah diatas sebanyak 5 sampel dari mulai yang kering sampai yang basah (Dry +, Dry, Nor, Wet, Wet +) d. Masukkan sample tadi masing-masing kedalam ring sampler kemudian berikan seloip agar air yang meresap dalam tanah tidak menguap. e. Kemudian ke 5 sample tadi diuji sifat fisiknya ke laboraturium tanah. 14
3.4 Pengujian Laju Rembesan Kendi dan Nilai Konduktivitas Hidrolika Media Tanah Lempung Berpasir serta Pola Pembasahan Tanah. 1. Tanah dan pupuk kandang yang telah diayak kemudan dicampur kemudian dimasukkan kedalam drum hingga 5 cm dari batas atas drum. Gambar 7. Kendi dalam drum yang telah terpasang mariot 2. Tanam kendi dalam tanah dengan kedalaman hingga badan kendi sehingga yang terlihat hanyalah lehernya saja. Gambar 8. Kendi yang telah di tanam untuk irigasi 3. Dirigen yang masih kosong dan sudah dipasangi selang plastik sebagai tabung mariot atau tangki penyuplai air juga ditanam disebelah kendi sampai sebatas lubang atau selang udara mariotnya serta selevel/sejajar dengan leher kendi yang telah ditanam. 15
4. Sekeliling kendi dibuat garis untuk mengetahui pola perembesan dan kelembaban dengan benang kasur dan kawat. Pembuatan garis-garis ini dimulai 5 cm pertama dari dinding kendi kemudian 10 cm dan 15 cm dari dinding kendi. Gambar 9. Pola pembasahan yang dilakukan kendi lapindo 5. Isi penuh tabung mariot dengan air kemudian masukkan selangnya ke dalam kendi hingga air berhenti bergelembung (tanda keluarnya air) atau hingga air dalam kendi setinggi leher kendi. 6. Ukur kelembaban tanah pada titik yang sama pada garis 5 cm pertama dari dinding kendi dengan menggunakan alat ukur kelembaban tanah (Digital Soil Tester) setiap 3 jam sekali tiap harinya yaitu pada pukul 08.00, 11.00, 14.00 dan 17.00. Gambar 10. Pengukuran kelembaban tanah tiap garis 16
7. Ukur juga penurunan air dalam tabung mariot untuk mengetahui laju perembesan tanah serta nilai konduktivitasnya. Penelitian ini dilakukan di dalam Greenhouse (rumah tanaman) Wageningen IPB. Gambar 11. Greenhouse (rumah tanaman) yang digunakan dalam pengujian sistem irigasi kendi Lapindo 3.5 Pengujian Sistem Irigasi Kendi Lapindo Pada Tanaman Lada Perdu. 1. Tanaman lada yang akan ditanam dalam sistem irigasi kendi adalah tanaman lada perdu yang diperoleh dari proses stek. Sehingga sebelum diujikan ke sistem irigasi kendi terlebih dahulu dilakukan proses stek lada perdu. 2. Bagian pucuk-pucuk daun dari tanaman lada perdu dipotong melebihi ruas tunas nya sebagai calon tanaman baru. 3. Bagian ujung ruas tunasnya masing-masing diberikan gumpalan tanah yang dipadatkan. 4. Tancapkan tiap calon tanaman lada perdu ke polibag yang sudah diisi campuran tanah dan kompos kemudian siram tanaman dengan menggunakan spray sehingga semprotan air dapat meresap ke daun dan tanah. Siram tiap pagi dan sore. 5. Setelah hasil stek lada perdu terlihat tumbuh dan sedikit mengeluarkan akar, setelah itu pindahkan hasil stek nya ke pot sebagai tempat pengujian sistem irigasi kendi lapindo. 6. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan pengambilan data laju rembesan air yang keluar dari kendi sebagai suplai air lada perdu. Namun pengukuran tinggi dan lebar tanaman dilakukan setiap seminggu sekali untuk melihat pertumbuhan lada perdu. 17