MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh: SUNARYO SOENARTO

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

Oleh: Ali Muhson, M.Pd.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI SARANA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU

PTK DAN STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSALNYA *) Oleh: Ali Muhson **)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK/CAR)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

C. Jenis dan Model Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PADA GUGUS 4 KECAMATAN WALANTAKA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN.

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

PENGINTEGRASIAN MATERI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KE DALAM PEMBELAJARAN

CLASSROOM ACTION RESEARCH JAMILAH

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI No. 1 Tahun 2008 Hal PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Ani Widayati 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Purwakarta. Adapun subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS, DAN PERMASALAHANNYA. Oleh: H. Karso. Lektor Kepala FPMIPA UPI

Disampaikan pada kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Guru SMP dan SMA Sleman Yogyakarta di FBS UNY

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SD (GD 522)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN 1

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas

PERMASALAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN GURU DENGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1) R. Rosnawati 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

PENELITIAN TINDAKAN KELAS KARYA TULIS ILMIAH TERDEKAT BAGI GURU. Eka Zuliana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMK

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2013/2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teknik

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Classroom Action Research)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS GURU PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN CIPUTAT TANGERANG SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

Karya Tulis Ilmiah (Penelitian Tindakan Kelas) 1

Mukhamad Murdiono, M. Pd. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penilitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas(Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS *) Oleh: Ali Muhson **)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMBIMBINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MEWUJUDKAN GOOD SCHOOL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

EFEKTIVITAS PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN MIND MAP PADA KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TSM SMK MUHAMMADIYAH 2 WONOSOBO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASROOM ACTION RESEARCH) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

MAKALAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS 1 Oleh: Muhammad Nursa ban 2 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Disampaikan dalam workshop penelitian tindakan kelas Guru SMAN 1 Klaten tanggal 8 September 2012 2 Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNY, email: mnsaban@yahoo.com atau CP 081328635692 Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMAN 1 Klaten

A. Pengantar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research). Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan didalamnya. Seluruh proses, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dan perkembangan profesional. Dengan demikian PTK adalah penelitian tindakan di kelas yang difokuskan pada permasalahan yang terkait dengan keilmuan dan praktik tugas guru yang merupakan tanggung jawab profesionalnya. selanjutnya tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam sekolah-sekolah yang berada dalam binaan guru dan sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. Selain itu, bertujuan sebagai alat untuk memasukkan inovasi ke dalam sistem yang ada karena sulit dilakukan oleh upaya pembaharuan yang dilakukan pada umumnya Pelaksanaan PTK menggabungkan tindakan bermakna dengan prosedur penelitian yang merupakan suatu upaya memecahkan masalah sekaligus mencari dukungan ilmiah. Perbedaan keduanya terletak pada lingkup masalah yang diangkat. Berdasarkan penjabaran Tim Pudi Dikdasmen Lemlit UNY (2011) karakteristik PTK, yang disadur menjadi prinsip PTK sebagai berikut: 1. Situasional artinya berkaitan langsung dengan permasalahan yang konkrit dihadapi guru dalam kesehariannya dengan cara mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu seperti praktik akademik dan manajerial di satuan pendidikan yang dapat dirasakan oleh guru atau satuan pendidikan. 2. Kontekstual artinya upaya penyelesaian atau pemecahannya demi peningkatan mutu pendidikan, prestasi siswa, profesi guru dan mutu sekolah melalui refleksi diri sebagai guru dalam pelaksanaan tugas-tugas kesehariannya sekaligus secara sistemik meneliti dirinya sendiri. 3. Bersifat kolaboratif dan partisipatif antara guru dan individu lain yang terkait dalam proses pendidikan di satuan pendidikan yaitu suatu satuan kerja sama secara langsung atau tidak langsung dengan perspektif berbeda. Kolaborasi diartikan sebagai kerja sama saling tukar menukar ide untuk melakukan aksi dalam rangka memecahkan masalah. 4. Bersifat self-evaluatif (evaluatif dan reflektif) yaitu kegiatan modifikasi praksis yang dilakukan secara kontinu, dievaluasi dalam situasi yang ada dan terus berjalan, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perbaikan dalam tugas pokok guru. 2

5. Bersifat fleksibel dan adaptif (luwes dan menyesuaikan) memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan. Adanya penyesuaian menjadikan prosedur yang cocok. PTK lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan serta pembaharuan ditempat kejadian. 6. Memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empirik yaitu menelaah ada tidaknya kemajuan, sementara penelitian dan proses pendidikan terus berjalan, semua informasi yang ada dikumpulkan, diolah, didiskusikan, dinilai oleh beberapa individu yang terkait untuk melakukan tindakan. Perubahan kemajuan dicermati dari waktu ke waktu dengan melakukan evaluasi formatif. 7. Sifat dan sasaran PTK adalah situasional-spesifik, tujuannya pemecahan masalah praktis. Dengan demikian temuan-temuannya berguna dalam dimensi praktis tidak dapat digeneralisasi sehingga tidak secara langsung memiliki andil pada usaha pengembangan ilmu. Kajian permasalahan, prosedur pengumpulan data dan pengolahannya dilakukan secermat mungkin dengan mendasarkan pada keteguhan ilmiah. Secara garis besar PTK memiliki perbedaan dengan penelitian konvensional antara lain: No. Aspek Peneltian Konvensional Penel Tindakan Sekolah 1. Masalah 2. Tujuan 3. Manfaat/ Kegunaan 4. Teori 5. Metodologi Masalah dan hasil amat an pihak lain Menguji hipotesis, membuat generalisasi, men cari explanasi Tidak langsung dan sifatnya sebagai saran Digunakan sebagai dasar perumusan hipo tesis Menuntut paradigma penelitian yang jelas. Langkah kerja punya kecenderungan linear Analisis dilakukan setelah data terkumpul Masalah yang dirasakan dan dihadapi peneliti sendiri dalam melaksana kan tugas Melakukan perbaikan, peningkatan dalam pembelajaran untuk menuju peningkatan Langsung dapat dirasakan dan dinikmati oleh kon sumen/subjek penelitian Digunakan sebagai dasar untuk memilih aksi /solusi tindakan berikutnya Bersifat fleksibel Langkah kerja bersifat siklik dan setiap siklik terdiri tiga tahapan. Analisis terjadi saat proses setiap siklus Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMAN 1 Klaten

B. Desain PTK antara lain: Beberapa model atau desain Penelitian Tindakan yang diadaptasikan ke PTK 1. Model Kurt Lewin Model Kurt Lewin menjadi acuan dari berbagai model penelitian tindakan karena Kurt Lewin yang pertama kali memperkenalkan penelitian tindakan atau action research. Komponen pokok dalam penelitian tindakan Kurt Lewin yaitu : 1) Perencanaan (planning). 2) Tindakan (acting). 3) Pengamatan (observing) dan 4) Refleksi (reflecting). Hubungan keempat konsep pokok tersebut digambarkan dengan diagram berikut ini. Acting (Tindakan) Planning (Perencanaan) Observing (Pengamatan) 2. Model Kemmis & Taggart (Reflecting) Refleksi Konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin dan dikembangkan oleh Kemmis & McTaggart. Komponen tindakan (acting) dengan pengamatan (observing) dijadikan menjadi satu kesatuan karena menurut Kemmis & Taggart (1988) pada kenyatannya kedua komponen tersebut merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan karena kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu kegiatan dilakukan, kegiatan observasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bentuk desain dari Kemmis & Taggart seperti terlihat di bawah ini. Konten selengkapnya silahkan menghubungi MUHAMMAD NURSA BAN E-MAIL: mnursaban@gmail.com 4

Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SMAN 1 Klaten