ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM MANAJEMEN K3 KULIAH 2: STATISTIK KECELAKAAN

MAKALAH TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Evaluasi Penerapan Prosedur Operasional Sistem Mananejem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. contohnya mesin. Bantuan mesin dapat meningkatkan produktivitas,

Identifikasi Kecelakaan Kerja Pada Industri Konstruksi Di Kalimantan Selatan

OCCUPATIONAL HEALTH MANAGEMENT PROGRAM. Yusmardiansah

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR

LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI PELAKSANAAN SMK3 DENGAN PENDEKATAN MANAJEMEN RISIKO

Izin Kerja diperlukan khusus untuk pekerjaan non-rutin yang mengandung bahaya/resiko tinggi.

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

STANDARD OPERATING PROCEDURE INVESTIGASI INSIDEN, KETIDAKSESUAIAN, TINDAKAN PERBAIKAN & PENCEGAHAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

MANUAL PROSEDUR KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KEPERAWATAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP/MP/ /05

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/MEN/98 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja juga tinggi (Ramli, 2013). terjadi kecelakaan kasus kecelakaan kerja, 9 pekerja meninggal

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. selamat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Untuk itu harus diketahui risiko-risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan.secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang. yang dapat mengakibatkan kecelakaan(simanjuntak,2000).

BAB I PENDAHULUAN. Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak direncanakan dan tidak

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam proses pembangunan nasional, titik berat pembangunan nasional

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP TINGKAT KECELAKAAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT ABC. Benny Winandri, M.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG FLAT

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh: : Agung Fajar Vigiyanto

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...2 BAB I...3 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Pembahasan

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan manajemen.

BAB 1 LATAR BELAKANG. signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari

2) K-Type injury accident : mengakibatkan luka yang mengeluarkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. eksis. Masalah utama yang selalu berkaitan dan melekat dengan dunia kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia. depan dan perubahan dalam arti pembaharuan.

ANALISIS KECELAKAAN DAN KESEHATAN KERJA DAN UPAYA PENCEGAHANNYA DI PT. XYZ SURABAYA DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESMENT SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan harta benda. Kecelakaan kerja banyak akhir-akhir ini kita jumpai

ANALISIS KEPENTINGAN DAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (STUDI KASUS PROYEK GEDUNG P1 DAN P2 UKP)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Proses industrialisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

MEMPELAJARI KESELAMATAN KERJA RUANG PLATTING MENGGUNAKAN FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan adanya globalisasi disegala bidang maka perindustrian di

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PT. PDSI)

KESELAMATAN KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN PELAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menerapkan Prosedur Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3)

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dari pesatnya pembangunan berbagai pusat perbelanjaan, pendidikan, perumahan, dan

PT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN

PENGUKURAN IMPLEMENTASI PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) SERTA IDENTIFIKASI HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT.

BAB I PENDAHULUAN. kesusilaan dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Usulan Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Menggunakan Metode Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih besar dan beraneka ragam karena adanya alih teknologi dimana

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kurang cepat atau kurang benar. Penderita cedera berat harus mendapatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI PENGERTIAN KESELAMATAN KERJA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan mewujudkan perkembangan nasional juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN DAN USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA BAGIAN AUTOMOTIVE COMPONENT PT DPM

Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi

RANCANG BANGUN MESIN LAS GESEK ( Proses Pembuatan )

BAB I PENDAHULUAN. Cidera kecelakaan lalu lintas (Road Traffic Injury) merupakan hal yang sangat

Peranan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja Sebagai Wujud Keberhasilan Perusahaan

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

pembinaan dan operasi. Audit keselamatan jalan pada awalnya diperiksa oleh orang atau tim yang berkualitas secara mandiri untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 1 ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

DISUSUN OLEH: ABDUL RACHMAN

ANALISIS PENERAPAN JAMSOSTEK PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh TEGUH SUSANTO NPM. :

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

Tugas Kelompok : Keselamatan Kesehatan Kerja Dosen Pembimbing : ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA O L E H : KELOMPOK II DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah, SWT atas kesempatan yang diberikan untuk menyelsaikan makalah yang membahas tentang Analisis Statistik Kecelakaan Kerja. Tidak lupa kami haturkan salawat dan salam kepada nabi besar junjungan kita Nabi Muhammad, SAW beserta keluarganya. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini. Perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju tetapi perkembangan itu belum di imbangi dengan kesadaran untuk memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara benar untuk mencegah kecelakaan yang sering terjadi di tempat kerja belum dilakukan dengan baik. Banyak jenis kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dari yang ringan sampai dengan berat, tetapi hal ini tidak dilaporkan secara benar untuk ditindak lanjuti sebagai upaya pencegahannya. Mengingat hal tersebut diatas, penulis berusaha menyajikan makalah ini sebagai salah satu sarana peningkatan pengetahuan dan salah satu upaya pencegahan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja di tempat kerja, sehingga bermanfaat baik buat diri penulis maupun masyarakat pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan rekan sangatlah dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini. Makassar, September 2015 Kelompok II

ANALISIS STATISTIK KECELAKAAN KERJA I. Analisis Kecelakaan Kerja Analisis kecelakaan kerja merupakan usaha mencari penyebab kecelakaan, mencegah kecelakaan serupa, juga sangat diperlukan dalam sistem statistik kecelakaan. Oleh karena itu laporan analisis kecelakaan harus dapat menggambarkan hal-hal sebagai berikut : a. Bentuk kecelakaan b. Type cidera pada tubuh c. Anggota badan yang cidera akibat kecelakaan d. Sumber cidera misalnya objek, pemaparan bahan e. Type kecelakaan f. Peristiwa yang menyebabkan cidera g. Kondisi berbahaya h. Kondisi fisik yang menyebabkan kecelakaan i. Penyebab kecelakaan objek, peralatan, mesin berbahaya Analisis kecelakaan kerja adalah sebuah studi yang bertujuan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi, menentukan sebab yang sebenarnya, mengukur risiko, mengembangkan tindakan kontrol, menentukan kecenderungan (trend), dan menunjukkan peran serta dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi. Hal-hal yang perlu dianalisis dalam kecelakaan kerja : Setiap kecelakaan yang terjadi, termasuk yang tidak membawa kerugian Setiap kecelakaan yang membawa kerugian keadaan celaka (incident) dan keadaan near miss (hampir celaka). Adapun langkah-langkah analisis adalah : a. Tanggap terhadap keadaan dengan cepat dan positif b. Kumpulkan informasi yang terkait c. Analisa semua fakta yang penting d. Kembangkan dan ambil tindakan perbaikan e. Membuat laporan analisis Analisis diawali dengan mengumpulkan informasi sehingga dapat menerangkan dengan jelas dan runtut kejadian kecelakaan secara tepat, jelas dan objektif. Analisis menyusun sejumlah fakta yang mendahului (anteseden) kecelakaan tanpa interprestasi atau menyatakan pendapat pribadi.

Informasi dikumpulkan di tempat kejadian segera setelah terjadi kecelakaan. Penyelidika dan analisa sebaiknya dilakukan oleh petugas yang terlatih atau petugas yang telah mengenal dengan baik tempat kerja tersebut. Informasi diperoleh dari korban, saksi mata, teman sekerja, pengawas kerja dan lain-lain. Informasi dapat dilengkapi dengan laporan teknis untuk mendukung analisis. Dalam analisis kecelakaan kerja pertama kali harus mencari fakta yang mendahului (anteseden) yang tidak tetap dan mencari hubungan logis. Kemudian anteseden tetap yang berperan terhadap kecelakaan. Dalam menyusun suatu analisis, seorang analisis bekerja mundur, mulai dari cedera, kejadian kecelakaan anteseden tetap dan tidak tetap yang langsung berkaitan dengan kejadian kecelakaan dan anteseden lain yang mendahului. Kaitan antar anteseden dengan kejadian kecelakaan digambarkan dengan bagan atau disebut pohon penyebab. II. Pengertian Statistik Kecelakaan Kerja Pengertian statistik menurut Suseno Hadi bahwa secara sempit statistik dapat diartikan sebagai data. Dalam arti yang luas statistik dapat berarti sebagai alat untuk menentukan sampel, mengumpulkan data, menyajikan data, menganalisa data dan menginterpretasikan data, sehingga menjadi informasi yang berguna. Statistik kecelakaan kerja merupakan data atau fakta-fakta yang diperlukan untuk mendeskripsikan keadaan jumlah tenaga kerja yang terpapar atau yang mengalami kecelakaan kerja, jumlah kasus kecelakaan kerja yang dialami, jenis kecelakaan, akibat-akibat kecelakaan, kelompok tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja, penyebab kecelakaan kerja serta waktu dan tempat kecelakaan kerja terjadi. Data kecelakaan kerja dapat disusun dan diolah dengan baik apabila semua kecelakaan kerja dari semua divisi atau bagian di perusahaan dilaporkan dengan lengkap. Disamping itu juga data kecelakaan kerja harus dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan seperti Badan penyelenggara asuransi tenaga kerja untuk keperluan klaim tenaga kerja dan ke kantor departemen

tenaga kerja setempat untuk keperluan pencatatan dan pelaporan data kecelakaan kerja. III. Tujuan Statistik Kecelakaan Kerja Menurut ILO (1989) maksud dan tujuan dari analisis data kecelakaan kerja adalah untuk menemukan dan menentukan faktor-faktor kecelakaan yang terkait dengan peristiwa kecelakaan yang terjadi. Dari hasil analisa dimaksud selanjutnya dapat diambil langkah-langkah untuk mencegah terualangnya kembali kecelakaan serupa, yaitu melalui koreksi terhadap kondisi maupun tindakan yang tidak aman. Tujuan statistik dalam penerapan K3 adalah digunakan untuk menilai OHS Performance Program. Dengan menggunakan statistik dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat kecelakaan kerja serta bebagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja K3. Adapun tujuan utamanya, yaitu : a. Memperkirakan penyebab dan besarnya permasalahan kecelakaan yang terjadi b. Mengidentifikasi pencegahan utama yang dibutuhkan c. Mengevaluasi efektivitas pencegahan yang dilakukan d. Memonitoring resiko bahaya, peringatan bahaya dan kampanye keselamatan kerja e. Mencari masukan informasi dari pencegahan yang dilakukan IV. Manfaat Statistik Kecelakaan Kerja Statistik kecelakaan kerja sangat penting untuk mengevaluasi berhasil tidaknya suatu program keselamatan dan kesehatan kerja yang dijalankan di sebuah perusahaan. Dari data statistik ini dapat diperoleh deskripsi kecelakaan kerja yang terjadi dilihat dari berbagai aspek. Hal terpenting dari data ini adalah dapat disusun serangkaian rencana pencegahan dan perbaikan agar kecelakaan kerja dari waktu ke waktu di perusahaan yang bersangkutan dapat turun hingga ke angka nol (zero accident). Manfaat statistik kecelakaan kerja sebagai ukuran atau parameter evaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk melihat trend

atau membandingkan kecelakaan kerja pada tiap unit / bagian kerja dalam suatu perusahaan, antar industri sejenis, antara satu industri dengan industri lain, industri antar daerah / wilayah, industri pada suatu negara bahkan antara berbagai negara dalam waktu tertentu. Konkritnya statistik dapat digunakan untuk : a. Mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari suatu timbulnya kecelakaan kerja b. Mengetahui peningkatan atau berbagai hal yang memperburuk kinerja K3 c. Membandingkan kinerja antara tempat kerja dan industri yang serupa (T-Safe Score) d. Memberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana K3 e. Memonitoring kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan sistem / tempat kerja yang aman. V. Azas-azas Statistik Kecelakaan Kerja Agar data statistik dapat dibandingkan secara maksimum untuk tujuan pencegahan kecelakaan kerja, maka harus memperhatikan beberapa azas yang berlaku. Suma mur (1989) menjelaskan bahwa beberapa azas yang harus diterapkan antara lain : a. Statistik kecelakaan kerja harus disusun atas dasar definisi yang seragam mengenai kecelakaan-kecelakaan dalam industri, dalam kerangka tujuan pencegahan pada umumnya dan sebagai ukuran resiko-resiko kecelakaan pada khususnya. Semua kecelakaan yang didefinisikan demikian harus dilaporkan dan ditabulasikan secara seragam b. Angka-angka dan beratnya kecelakaan harus dikumpulkan atas dasar caracara seragam. Harus ada pembatasan-pembatasan seragam tentang kecelakaan, cara-cara seragam untuk mengukur waktu menghadapi resiko, dan cara-cara seragam untuk menyatakan besarnya resiko c. Klasifikasi industri dan pekerjaan untuk keperluan statistik kecelakaan harus selalu seragam d. Klasifikasi kecelakaan menurut keadaan-keadaan terjadinya dan menurut sifat dan letak luka atau kelainan harus seragam, dan dasar-dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemikiran harus selalu sama.

VI. Sistem Pelaporan dan Statistik data Kecelakaan Kerja Pelaporan dan statistik data kecelakaan dilakukan dengan penilaian dan analisa kecelakaan yang ditemukan di tempat kerja, hal ini di tujukan untuk upaya pencegahan kecelakaan, data ini juga berguna untuk menilai besarnya biaya penggantian perawatan bagi korban kecelakaan. Informasi tentang kecelakaan kerja yang harus di catat sebagai berikut : a. Identifikasi dimana kecelakaan terjadi b. Gambaran bagaimana kecelakaan itu terjadi c. Penentuan tingkat jenis kecelakaan yang terjadi d. Informasi ini harus didokumentasikan dengan benar untuk langkah-langkah pencegahan selanjutnya. e. Pengumpulan informasi kecelakaan kerja mempunyai 3 fungsi yaitu : Ditempat kerja, data kecelakaan kerja digunakan untuk peringatan bagi tenaga kerja agar berhati-hati saat melakukan aktivitas Dibidang hukum, data ini digunakan untuk membuat peraturan tentang lingkungan kerja dan ketentuan penerapan keselamatan di tempat kerja Di bidang asuransi kecelakaan, data ini berguna untuk menentukan tingkat kecelakaan dan besarnya santunan yang harus diberikan sesuai tingkat kecelakaan yang terjadi. Contoh Laporan Kecelakaan Kerja Laporan Kecelakaan Kerja No. Seri :... Pekerja Terluka Informasi Perusahaan

Jenis Pekerjaan dan Tempat Kerja Jenis Pekerjaan apa yang dilakukan korban saat kecelakaan terjadi? Dimana terjadinya Kecelakaan? Gambaran terjadinya kecelakaan Apa yang sedang dilakukan korban saat kecelakaan terjadi dan alat apa yang digunakan? Apakah ada kerusakan pada alat yang digunakan? (berhubungan dengan kondisi peralatan) Apa ada faktor pendukung yang menyebabkan kecelakaan? (berhubungan dengan kondisi tempat kerja) Tingkat Kecelakaan Kerja Jenis Kecelakaan Bagian Organ Tubuh yang terluka Tergores - Luka Terbuka - Luka Tertutup - Terpotong - Meninggal Keracunan - Terkena bahan kimia - Terkena radiasi - Tersengat listrik - Lain-lain - Kepala - Mata - Leher - Punggung - Perut - Pundak - Tangan - Jari - Kaki - Lain-lain Gambaran keseluruhan tentang kondisi korban sehubungan dengan tingkat kecelakaan. Tidak Absen Absen 1-3 Absen 4-14 Absen lebih 14 hr Cacad Meninggal Tanggal :...

... Tanda Tangan Petugas VII. Ukuran-ukuran Kecelakaan Kerja Beberapa parameter kecelakaan kerja yang lazim dipergunakan menurut ILO (1991) adalah : a. Accident Frequency Rate (AFR) / Frekuensi Kecelakaan Kerja (FKK) b. Accident Incidence Rate (IR) / Angka Kejadian Kecelakaan (AKK) c. Disabling Injury Frequency Rate / Angka Kekerapan Cidera (AKC) d. Accident Severity Rate (SR) / Angka Beratnya Kecelakaan Kerja (ABKK) e. Averege Days Charge (ADC) / Rata-rata hari kerja hilang f. Accident Incidence Rate (IR) / Angka Kejadian Kecelakaan (AKJ) g. Frequency Severity Index (FSI) / Indeks Kecelakaan Kerja (IKK) Dari beberapa parameter yang telah disebut diatas, FR dan SR berdasarkan standar ANSI dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja K3. Hal ini telah diadopsi dan diterapkan oleh Depnaker RI yang merupakan salah satu substansi dalam pencatatan dan pelaporan kecelakaan kerja sebagaimana ditetapkan dalam Permenaker No. 03/Men/1988 tentang tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan.

DAFTAR PUSTAKA Cecep Dani Sucipto. 2014. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Gosyen Publishing. Yogyakarta. Iwan Muhammad Ramdan. 2006. Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Edisi Pertama, Up Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Kalimantan Timur.