MANAJEMEN PERSEDIAAN. Asti Widayanti S.Si M.T

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Produksi dan Operasi. Inventory M-4

INVESTASI DALAM PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ini akan membahas tentang gambaran umum manajemen persediaan dan strategi persdiaan barang dalam manajemen persediaan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

Pengelolaan Persediaan

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

Proudly present. Manajemen Persediaan. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.

MANAJEMEN PERSEDIAAN. a. Pengertian Persediaan. 2) Persediaan Barang Dalam Proses. 2) Persediaan Barang Jadi

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. dagang maupun manufaktur. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan menjadi. berpengaruh pada kegiatan produksi dan penjualan.

BAB III LANDASAN TEORI

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

Manajemen dan Kebijakan Modal Kerja 1 BAB 5 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN MODAL KERJA

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB VII AKTIVA LANCAR-PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

Manajemen Persediaan

Persediaan. by R.A.H

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

MANAJEMEN PERSEDIAAN BSP MANAJEMEN PERSEDIAAN 1

Manajemen Operasional. Metode EOQ

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab II : Manajemen Proyek. Bab III : Manajemen Inventori. Bab IV : Supply-Chain Management

PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui proses penyusunan anggaran. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam perkembangan ekonomi dewasa saat ini dunia usaha tumbuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

Manajemen Persediaan KONTRAK PERKULIAHAN DAN PENGENALAN MANAJEMEN PERSEDIAAN. Irvan Hermala, S.E. M.Sc. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

Bab 8 Manajemen Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

INVENTORY. (Manajemen Persediaan)

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

menghitung EOQ Menghitung EOQ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

Bab 1. Pendahuluan. Persediaan bahan baku dalam perusahaan industri memegang peranan yang

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB I PENDAHULUAN. produksi dan penjualan, maka persediaan harus dikelola secara tepat. Dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu sistem. Menurut Jogiyanto (1991:1), Sistem adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis dan metode yang digunakan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

ANALISIS PERSEDIAAN MIE SEDAAP PADA PT. SEGAR HARUM SAMARINDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deterministik, dengan

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBELIAN DAN PEMAKAIAN BAHAN MANUFAKTUR DAN BUKAN MANUFAKTUR. Dr. Kartika Sari. Universitas Gunadarma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Zulian Zamil : 2003).

MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN KEUANGAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Helsinawati, SE, MM Bisnis

Modul ke: Manajemen Persediaan. Manajemen Pembelian. Fakultas. Hesti Maheswari SE., M.Si. Ekonomi dan Bisnis. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. paling sering dipakai dalam hal perekonomian (Zulfi Suhendar, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

INVENTORY MANAGEMENT. By : Aldin Ardian, ST, MT. Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

MANAJEMEN PERSEDIAAN Asti Widayanti S.Si M.T

Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian dari modal kerja yang tertanam dalam bahan baku, barang setengah jadi, maupun berupa barang jadi tergantung jenis industrinya. Persediaan merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan

Pengertian Persediaan Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena : 1. Jml persediaan paling besar dj dibanding dg Modal Kerja lainnya 2. Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di mana secara terus menerus mengalami perubahan 3. Tingkat likuiditasnya paling rendah

Manajemen Persediaan - 1 Intinya mengatur tingkat persedian yang tepat agar jumlah tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi persediaan akan menekan keuntungan perusahaan

Manajemen Persediaan - 2 Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana yang ditanamkan dalam persediaan dan bagi perolehan laba. 3 Semakin tinggi tingkat perputarannya semakin pendek tingkat dana yang tertanam dalam persediaan semakin kecil dana yang ditanam dalam perusahaan.

MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan membentuk hubungan antara produksi dan penjualan produk Persediaan dikelompokan : 1. Bahan baku 2. Barang dalam proses 3. Barang jadi

Menetapkan Persediaan Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, suatu contoh : Persediaan terlalu kecil Hilangnya kesempatan ; untuk menjual memperoleh laba Persediaan terlalu besar Adanya biaya besar ; memperkecil laba memperbesar resiko

Manajemen Persediaan 1. Jika persediaan terlalu tinggi maka a) Biaya penyimpanan tinggi b) Biaya bunga tinggi Jika Investasi dibiayai Modal Asing biaya bunga Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri Opportunity cost c) Biaya pemeliharaan di gudang tinggi d) Kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keausan. e) Memperkecil keuntungan perusahaan DAGANGANE ISIH MAS??

Manajemen Persediaan 2. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu akibatnya : Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full capasity, artinya: capital assets dan direct labour tidak bekerja dengan sepenuhnya. Penjualan turun, akibatnya: Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen Turunnya market share Turunnya laba

Keuntungan meninghkatkan persediaan Perusahaan dapat Mempengaruhi ekonomi produksi Mempengaruhi pembelian Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat

Kerugian adanya persediaan Biaya penyimpanan Biaya pemindahan Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan

Fokus Pengelolaan persediaan Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu tertentu? Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan? Kapan sebaiknya persediaan dipesan?

Tujuan pengelolaan persediaan Menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INVESTASI DALAM PERSEDIAAN 1. Tingkat penjualan Makin tinggi omzet penjualan makin besar investasi pada persediaan. 2. Sifat teknis dan sifat produksi Produksi pesanan persediaan beragam & banyak Produksi masal persediaan bisa diatur 3. Lamanya proses produksi Proses lama BDP tinggi 4. Daya tahan bahan baku dan produk akhir Barang tahan lama persediaan relatif tinggi Barang tahan tidak lama persediaan relatif rendah Barang musiman persediaan tinggi pada musimnya 5. Lama pembelian & pengiriman

Tingkat Perputaran Persediaan Tingkat perputaran persediaan Barang Dagangan Penjualan bersih Inventory Turnover= ---------------------------= kali Persediaan rata-rata Atau Harga Pokok Penjualan =------------------------------- = kali Persediaan rata-rata Persedi awal + Persd. akhir tahun Persediaan rata2 = --------------------------------------- 2

Hari Rata2 Barang Disimpan di Gudang 365 hari = -------------------------- =... hari Inventory Turnover

TINGKAT PERPUTARAN BAHAN BAKU Bahan baku yang digunakan * TPBB =-------------------------------------- Rata-rata bahan baku Pesediaan bahan baku awal Rp... + Pembelian Rp - Retur pembelian Rp Rp ---------- + Bahan baku yang tersedia Rp Persediaan akhir bahan baku. Rp ---------- - Bahan baku yang digunakan. Rp. ====== = kali

TK. PERPUTARAN BARANG SETENGAH JADI HARGA Pokok Produksi * TPBSD = ---------------------------------------- = kali Rata-rata Baraang dalam proses Pesediaan barang dalam proses awal. Rp... Bahan baku yang digunakan. Rp. -------+ Rp. Upah langsung. Macam2 biaya produksi tidak langsung Rp Rp ----- + Persediaan akhir Barang dalam Proses... Rp. Rp ---------- - Harga Pokok Produksi... Rp. ======

TINGKAT PERPUTARAN BARANG JADI Harga Pokok Penjualan * TP.BARANG JADI = -------------------------------------- Rata-rata Persediaan Barang jadi = kali Pesediaan barang jadi awal tahun. Rp... Harga pokok produksi.. Rp. -------+ Barang jadi tersedia dijual Rp. Persediaan akhir Barang jadi..... Rp -------- - Harga Pokok Penjualan.... Rp. ======

CONTOH SOAL Persediaan barang per 1 Jan 2008 Rp. 20.000.000,00 Pembelian selama tahun 2008 Rp. 380.000.000,00 Persediaan barang akhir tahun 2008 Rp. 40.000.000,00 Hitunglah Inventory Turnover & Hari Rata2 barang disimpan digudang

Jawaban Harga pokok penjualan... Rp. 360.000.000,00 20.000.000 + 40.000.000 Rata2 Pers BD = ------------------------------------- 2 = 30.000.000,00 360 JUTA Inventory Turnover = ----------------- = 12 kali 30 JUTA Hari rata-rata barang disimpan digudang 365 hari = ----------- = 30 hari 12 Untuk menilai tingkat efisiensi, rasio tersebut dapat dibandingkan dengan : anggaran, rasio tahun lalu, rasio industri

PERSEDIAAN EFEKTIF

PERSEDIAAN PADA MANUFAKTUR (Bahan Baku) 1. Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus ada Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku Biaya simpan dan biaya bunga tinggi. Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil Menghambat jalannya proses produksi 2. Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus Dibeli secara bertahap Pembeliaan dengan EOQ Just in time (JIT)

Pembelian sekaligus Keuntungan : 1. Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal 2. Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku 3. Perusahaan mempunyai persediaan yang cukup, sehingga stock persediaan rendah 4. Proses produksi dapat berjalan lancar

Pembelian sekaligus Kerugian: 1. Biaya simpan tinggi 2. Perusahaan harus menanggung oportunity cost, karena dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku

Pembelian Bertahap Keuntungan : 1. Biaya simpan menjadi kecil Kerugian: 1. Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi pembelian berulang-ulang

Economical Order Quantity (EOQ) Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis. Atau EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya minimal / jumlah pembelian yang optimal. Dasar penentuan : Perimbangan antara Biaya pesanan dan Biaya penyimpanan Economical Order Quantity terjadi pada saat biaya pemesanan = biaya penyimpanan. (procurement costs = carrying costs)

Economical Order Quantity (EOQ) Yang termasuk Ordering Cost (Proucurement) : 1. Biaya selama proses persiapan : a. Persiapan yang diperlukan untuk pesanan b. Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan 2. Biaya pengiriman pesanan 3. Biaya penerimaan barang 4. Biaya selama proses pembayaran

Economical Order Quantity (EOQ) Yang Termasuk Carrying Cost (Storage) 1. Biaya sewa gudang 2. Biaya pemeliharaan 3. Biaya untuk menimbang barang 4. Biaya Asuransi 5. Biaya Modal

Syarat pembelian dengan EOQ Harga pembelian per unit konstan Bahan baku selalu tersedia di pasar setiap saat dibutuhkan Kebutuhan Bahan Baku tersebut relatif stabil sepanjang tahun

MENGHITUNG EOQ EOQ 2xRxS Pxl R S P l = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama satu periode (satu tahun) = Biaya pesanan setiap kali pesan. = Harga pembelian per unit yang dibayar. = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata dalam rupiah dari nilai persediaan)

BLONJO TERUS????? CONTOH SOAL Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang adalah 40 % dari nilai persediaan di gudang. Biaya pesanan adalah Rp. 15 juta setiap kali pesanan. Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1200 unit dengan harga Rp. 1.000.000,- per unitya. 2 x1200 x15 EQQ 90.000 300 unit 1x 0,40 Ini berarti bahwa cara pembelian yang paling ekonomis ialah pembelian bahan sebanyak 300 unit sekali pesanan, jadi kebutuhan material sebanyak 1200 unit selama satu tahun akan dipenuhi dengan 4 kali pesanan @ 300 unit.

Sebenarnya kebutuhan material sebanyak 1200 unit ini dapat dipenuhi dengan berbagai cara sebagai berikut : Satu kali pesanan sebanyak 1200 unit. Dua kali pesanan sebanyak 600 unit setiap kali pesan. Tiga kali pesanan sebanyak 400 unit setiap kali pesan. Empat kali pesanan sebanyak 300 unit setiap kali pesan. Enam kali pesanan sbanyak 200 unit setiap kali pesan. Sepuluh kali pesan sebanyak 120 unit setiap kali pesan. Duabelas kali pesan sebanyak 100 unit setiap kali pesan. Management

PERHITUNGAN ECONOMICAL ORDER QUANTITY Frekuensi Pembelian 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali 6 Kali 10 Kali 12 Kali Berapa bulan sekali pesanan dilakukan 12 6 4 3 2 1,2 1 Jumlah unit setiap kali pesan Nilai persediaan 1200 600 400 300 200 120 100 1200 jt 600 jt 400 jt 300 jt 200 jt 120 jt 100 jt Nilai persediaan rata 600 jt 300 jt 200 jt 150 jt 100 jt 60 jt 50 jt Biaya penyimpanan setahun (40 %) Biaya pesanan setahun 240 jt 120 jt 80 jt 60 jt 40 jt 24 jt 20 jt 15 jt 30 jt 45 jt 60 jt 90 jt 150 jt 180 jt Jumlah biaya semuanya 255 jt 150 jt 125 jt 120 jt 130 jt 174 jt 120 jt Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya semuanya yang paling murah pada pesanan sejumlah Rp. 120.000.000,- pada pesanan sebesar 300 unit setiap kali pesan.

Latihan Soal Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang (Carrying cost) adalah 20% dari nilai average inventory. Biaya pemesanan (procurement cost) adalah $4 setiap kali pesan. Jumlah material yang dibutuhkan selama satu tahun sebanyak 24.500 unit dengan harga pembelian $2.5 per unitnya. Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ)! Dan buatlah daftar pembeliannya

Hubungan biaya pesanan, biaya penyimpanan dan jumlah biaya selama satu periode adalah sebagai berikut : 300 250 200 150 Jumlah biaya variabel selama satu periode Jumlah biaya penyimpanan selama satu periode 100 50 Jumlah biaya pesanan selama satu periode 0 v EOQ 300 200 400 600 800 1000 Besarnya pesanan dalam unit 1200

Menetapkan EOQ berdasarkan besarnya biaya penyimpanan per unit Rumus sebagai berikut : EOQ 2 xr c x s dimana c adalah biaya penyimpanan per unit.

Menetapkan EOQ berdasarkan besarnya biaya penyimpanan per unit Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun = 1600 unit. Biaya pesanan sebesar Rp. 100.000.000,- setiap kali pesanan. Biaya penyimpanan per unit = Rp. 0,50 Besarnya EOQ adalah : 2 x1600 x100 0,50 640.000 800 unit

EOQ dengan Safety Stock Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum persediaan yang harus ada digudang (Safety Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang: = EOQ + Safety Stock Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety Stock maka perusahaan harus segera membeli sebesar EOQ Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol

EOQ dengan Safety Stock Dari contoh perhitungan EOQ dimuka, hitunglah besarnya jumlah barang yang ada di gudang bila ditetapkan safety stock sebesar 25: = EOQ + Safety Stock = 300 + 25 = 325 unit

Reorder Point (ROP) Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material yang dipesan itu tepat waktu dimana persediaan diatas safety stock sama dengan nol Safety stock adalah batas pengaman persediaan yang harus ada dalam gudang untuk menjaga kontinuitas produksi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besarnya Reorder point adalah : 1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan barang (procurement lead time). 2. Besarnya safety stock.

Reorder Point (ROP) Reorder point = safety stock + penggunaan selama lead time Reorder point = Prosentase tertentu dr. Safety Stock + Kebutuhan Lead Time Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.

Contoh Soal Misalkan suatu perusahaan menetapkan bahwa safety stock sebesar 50 unit dan procurement lead timenya selama 5 minggu sedangkan kebutuhan material setiap minggunya sebanyak 40 unit. Berapakah jumlah persediaan yang harus ada di gudang sewaktu perusahaan tersebut harus melakukan pemesanan lagi?

JUST IN TIME (JIT) Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan. Tidak ada persediaan mengendap digudang Hal yang dibutuhkan: 1. Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat 2. Pembelian dengan efisiensi tinggi 3. Pemasok yang dapat diandalkan 4. Pengelolaan yang efisien