I Gusti Ngurah Edi Putra 1, Putu Erma Pradnyani 1, Made Sasmitha Pragmaningtyas 1, Ni Made Candra Kusumadewi 1, Ni Putu Widarini 2

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Periode pubertas akan terjadi perubahan dari masa anak-anak menjadi

PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN METODE CHAID Studi Kasus pada Siswi SMP di Kota Depok SILVANA SYAH

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS : PADA SISWI SMP NEGERI DIKOTA PALU)

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa, hasil

BAB I PENDAHULUAN. masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan. perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial. Buku-buku Pediatri

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN BEBERAPA PARAMETER KEGEMUKAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 SUMBER, KABUPATEN CIREBON

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH 20 DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI SELURUH KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. al., 2005). Berdasarkan laporan dari National Health and Nutrition Examination

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses. kematangan manusia. Pada masa ini merupakan masa transisi antara masa

Gambaran kejadian karies gigi berdasarkan body mass index pada anak-anak usia bulan di TK Negeri Pembina Denpasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

HUBUNGAN STUNTING DAN GIZI KURANG DENGAN SKOR IQ ANAK SEKOLAH DASAR UMUR 8 TAHUN DI KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG TESIS

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

ANALISIS JALUR FAKTOR PENENTU PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KOTA SALATIGA TESIS

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA SMA TENTANG BAHAYA ROKOK DI KOTA DENPASAR PASCA PENERAPAN PERINGATAN BERGAMBAR PADA KEMASAN ROKOK

Disusun. Oleh : SEKOLAH

berusia di atas 37,65 tahun untuk lebih diperhatikan. Kata kunci: kesegaran jasmani lalu lintas. Kepustakaan: 46 ( ). ABSTRAK Susilowati

Endah Retnani Wismaningsih Oktovina Rizky Indrasari Rully Andriani Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Menarche di SMP X di Rangkabitung

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, STATUS PEKERJAAN IBU DAN PERAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS WEDARIJAKSA PATI TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan berwawasan kesehatan merupakan salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menstruasi pertama kali atau Menarche ( Nelson,2012). sudah menginjak haidnya yang pertama (Menarche). Datangnya haid ini

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

Keywords: hormonal contraceptive pills, hypertension, women in reproductive age.

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

Novita Lusiana, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP PGRI Pekanbaru 2012

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di SMP Negeri 8 Tambusai Utara Tahun 2013

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

ABSTRAK. Yuliana Elisabeth Eluama, 2015 Pembimbing I : dr. Dani, M.Kes Pembimbing II: dr. Jeanny E. Ladi, M.Kes., PA

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

AFIKA DWI KISSWARDHANI J410

ABSTRAK KORELASI BERAT BADAN LAHIR DAN USIA MENARCHE

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

ABSTRAK. Kata Kunci : karies gigi, nutrisi, dewasa muda. Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

Penelitian FAKTORFAKTOR YANG MEMPENGARUHI UMUR MENARCHE (MENSTRUASI PERTAMA) PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI KOTA DENPASAR I Gusti Ngurah Edi Putra 1, Putu Erma Pradnyani 1, Made Sasmitha Pragmaningtyas 1, Ni Made Candra Kusumadewi 1, Ni Putu Widarini 2 1 Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 2 Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana ABSTRAK Pendahuluan: Menarche sering dikaitkan dengan bertambahnya umur akibat paparan hormon estrogen dan progesteron yang semakin tinggi. Umur menarche lebih dini atau lebih lambat dapat dipengaruhi oleh status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umur menarche dan faktorfaktor yang mempengaruhi umur menarche selain faktor status gizi. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah siswi yang sudah menarche di 4 kecamatan di wilayah Kota Denpasar. Sampel penelitian ini dipilih secara cluster random sampling dan besar sampelnya adalah 7 orang siswi. Analisis data dilakukan dengan mengunakan uji regresi linier. Hasil: Jumlah sampel yang dikumpulkan yaitu sebanyak 72 siswi. Ratarata umur menarche pada siswi yaitu 11,37 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang bermakna mempengaruhi umur menarche dengan α =,5, yaitu status gizi, berat badan lahir, umur ibu saat melahirkan, dan pendidikan ayah, sedangkan berdasarkan hasil analisis multivariat, diperoleh model variabel yang bermakna mempengaruhi umur menarche, yaitu status gizi dan umur ibu saat melahirkan. Berdasarkan uji Anova model ini fit dengan model linier (p<,1). Koefisien determinasi (R 2 ) =,56 menunjukan status gizi dan umur ibu saat melahirkan mempengaruhi variasi nilai umur menarche sebesar 56%, dan sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan uji asumsi klasik, model linier tersebut tidak mengalami heteroskedastik (p=,37) dan tidak ada multikolinieritas (VIF=1,9). Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna antara status gizi, berat badan lahir, umur ibu saat melahirkan, dan pendidikan ayah terhadap umur menarche siswi. Kata kunci: Umur menarche, siswi. ABSTRACT Introduction: Menarche is related (to) increasing age as a result of higher exposure of estrogen and progesteron. Earlier menarche or later menarche can be influenced by nutrition status. This research aimed to describe age at menarche and to determine the contributing factors of age at menarche beside nutrition status. Method: The study used observational analytic design with cross sectional approach. Population was girls of elementary school in 4 districts in Denpasar City. Samples size was 7 girls of elementary school and chosen by cluster random sampling. Data analysis using linier regression test. Result: Samples size collected from this study was 72 girls of elementary school. Average of age at menarche was 11,37 years old. Bivariate analysis showed variables that influenced significantly were nutrition status, birth weight, maternal age during childbirth, and level of education of father, whereas multivariate analysis showed model of variables that influenced significantly were nutrition status and maternal age during BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 31

childbirth. Based on Annova test, the model was fit with linier model (p<,1). Coefficient of determination (R 2 ) =,56 showed that nutrition status and maternal age during childbirth influenced variation of age at menarche of 56%, and the remain 44% was influenced by others. The assumption classic test showed the model did not have problem of heteroscedastic (p=,37) and there was not multicollinearity (VIF=1,9). Conclusion: There was an significant influence between nutrition status, birth weight, maternal age during childbirth, and level of education of father to age at menarche. Keywords: Age at menarche, girls of elementary school 1. PENDAHULUAN Masa pubertas didefinisikan sebagai waktu tercapainya kematangan seksual, yaitu mulai berfungsinya organ reproduksi. [1] Pada perempuan, masa ini ditandai dengan terjadinya menarche (menstruasi yang pertama kali), yaitu keluarnya darah dari vagina sebagai proses dari pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan. [2] Menarche dapat terjadi lebih awal pada umur sekitar 9 sampai 11 tahun, atau lebih lambat pada umur 17 tahun. [3] Di beberapa negara, umur menarche pada perempuan bervariasi seperti di Amerika Serikat pada tahun 21, ratarata umur menarche yaitu 12,5 tahun, sedangkan di beberapa negara Asia, seperti India pada tahun 1998 memiliki ratarata umur menarche yaitu 12,1 tahun, dan di Jepang pada tahun 1992 memiliki ratarata umur menarche yaitu 12,6 tahun. [4] Di Indonesia, menurut data dari Riskesdas (21), diketahui 37,5 persen perempuan mengawali menarche pada umur 1314 tahun, dijumpai,1 persen perempuan dengan umur menarche 68 tahun, dan juga sebanyak 19,8 persen perempuan baru mendapat haid pertama pada umur 1516 tahun, dan 4,5 persen pada umur 17 tahun ke atas. [5] Indonesia sendiri menempati urutan ke15 dari 67 negara dengan penurunan umur menarche mencapai,145 tahun per dekade. [2] Umur menarche pada perempuan dapat lebih awal atau lebih lambat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah diantaranya yaitu status gizi. Parameter ukuran tubuh seperti berat badan dan tinggi atau Indeks Massa Tubuh (IMT) sangat berkorelasi dengan umur menarche. [4] Perempuan dengan status gizi overweight lebih cepat mengalami menstruasi dibandingkan perempuan yang berstatus gizi normal dan underweight. Keadaan status gizi yang overweight sering dihubungkan dengan paparan hormon estrogen dan progesteron yang tinggi sebagai akibat pola konsumsi makanan berlemak tinggi. [2] Umur menarche yang lebih awal pada perempuan akan berdampak pada meningkatnya risiko terjadinya kanker payudara. Perempuan dengan umur menarche 17 tahun atau di atas 17 tahun memiliki resiko 3% lebih rendah terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang menarche di bawah umur 12 tahun. [6] Selain itu, semakin dininya menarche merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kehamilan dini. Hal ini disebabkan karena umur menarche yang semakin dini dan umur kawin yang semakin lama menyebabkan "masamasa rawan" semakin panjang. [7] Keterbatasan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi akan meningkatkan resiko terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy) yang akan mengarah pada tindakan aborsi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka sangat penting untuk meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi umur menarche pada perempuan, khususnya pada siswi sekolah dasar () di Kota Denpasar. Hal ini mengingat hasil penelitian yang dilakukan oleh Suastiti (213) yang mendapatkan bahwa masalah gizi pada anak di Kota Denpasar didominasi oleh masalah gizi lebih (overweight) sebesar 26,7%. [8] Masalah gizi lebih (overweight) tentu akan berpengaruh terhadap umur menarche perempuan yang lebih awal, yaitu pada kisaran siswi. Begitu pula, penelitian mengenai umur menarche belum pernah dilakukan di Kota Denpasar. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dalam penelitian ini akan dianalisis mengenai faktorfaktor yang BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 32

mempengaruhi umur menarche (menstruasi pertama) pada siswi di Kota Denpasar. Dalam penelitian ini, tidak hanya diteliti mengenai status gizi, tetapi juga faktorfaktor yang diduga mempengaruhi umur menarche yang masih jarang dilakukan pengkajian. Nantinya, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat, khususnya guru dan orang tua bahwa umur menarche pada anak perempuan penting untuk diperhatikan karena hal tersebut secara tidak langsung berkontribusi terhadap derajat kesehatan masyarakat. 2. METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berpengaruh terhadap umur menarche. Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar yang dilaksanakan sejak bulan April sampai Juni 215. Variabel penelitian ini tediri dari dua, yaitu variabel tergantung yaitu umur menarche dan variabel bebas yaitu terdiri dari status gizi, berat badan saat lahir, urutan kelahiran, umur ibu saat menarche, umur ibu saat melahirkan, pendidikan ibu, dan pendidikan ayah. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswi yang telah mengalami menarche (menstruasi pertama), baik di negeri maupun swasta di empat kecamatan, yaitu Denpasar Utara, Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat. Besar sampel minimal dihitung dengan beberapa indikator, yaitu persentase remaja putri yang memenuhi syarat dalam survei nasional mengenai menarche p=24% [9] dengan tingkat presisi d=1% dan tingkat reabilitas (1α)=95%. Berdasarkan perhitungan, diperoleh besar sampel minimal yaitu sebanyak 7. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu siswi yang telah mengalami menarche (menstruasi pertama) di Kota Denpasar dan hadir saat pengumpulan data dilakukan, sedangkan kriteria eksklusi yaitu siswi yang tidak bersedia menjadi sampel dan mengalami gangguan komunikasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Data yang dikumpulkan merupakan jenis data primer. Data yang dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti di sekolah meliputi umur menarche, IMT/U, dan urutan kelahiran, sedangkan data yang diperoleh dengan memberikan angket kepada orang tua siswi meliputi berat badan saat lahir, umur ibu saat melahirkan, umur ibu saat menarche, pendidikan ibu, dan pendidikan ayah. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis univariat bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden. Kemudian analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan umur menarche sebagai variabel tergantung dan analisis mutivariat bertujuan untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh secara independen (setelah mengontrol perancu) terhadap umur menarche. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Simple Linier Regression dan analisis multivariat dilakukan dengan uji Multiple Linier Regression dengan derajat kemaknaan (α =,5). 3. HASIL PENELITIAN 3.1 Analisis Univariat Besar sampel yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini telah melebihi jumlah sampel minimal, yaitu 72 siswi yang telah mengalami menarche. Adapun karakteristik siswi dan orang tua siswi yang menjadi responden penelitian yaitu sebagai berikut. BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 33

Tabel 1. Karakteristik Siswi Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Karakteristik Siswi Umur Menarche (Mean; ) 11,37 (,69) Status Gizi (IMT/U) Sangat Kurus (Zscore < 3) Kurus (Zscore 3 s/d < 2) Normal (Zscore 2 s/d 1) Gemuk (Zscore >1 s/d 2) Obesitas (Zscore >2) 4 21 11 Berat Badan Lahir (Mean; ) 3,12 (,44) 55,56 29,17 15,28 Tabel 2. Karakteristik Orang Tua Siswi Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%) Karakteristik Orang Tua Siswi Umur Menarche Ibu (Mean;) 13,17 (1,51) Umur Ibu Saat Melahirkan (Mean;) 28,23 (5,17) Pendidikan Ibu Tidak Sekolah Tidak Tamat SMP SMA Perguruan Tinggi Pendidikan Ayah Tidak Sekolah Tidak Tamat SMP SMA Perguruan Tinggi 6 9 26 31 5 25 42 8,33 12,5 36,11 43,6 6,94 34,72 58,33 Berdasarkan tabel 1, maka ratarata umur menarche pada siswi yaitu 11,37 tahun. Berdasarkan status gizi, maka siswi yang telah mengalami menarche tidak ada yang memiliki status gizi sangat kurus dan kurus, tetapi lebih cenderung mengarah ke status gizi lebih dengan persentase siswi yang gemuk yaitu 29,17% dan obesitas mencapai 15,28%. Ratarata siswi memiliki berat badan lahir yaitu 3,12 kg. Selain itu, ratarata umur menarche ibu dari siswi yaitu 13,17 tahun. Jika dibandingkan dengan ratarata umur menarche siswi yaitu 11,37 tahun, maka hal tersebut menandakan telah terjadi penurunan usia menarche pada perempuan. Berdasarkan tabel 2, ratarata umur ibu saat melahirkan siswi yaitu 28,23 tahun. Berdasarkan status sosial ekonomi, maka pendidikan ibu dan pendidikan ayah sebagian besar merupakan lulusan perguruan tinggi dengan persentase masingmasing yaitu 43,6% dan 58,33%. 3.2 Analisis Bivariat Tabel 3. Analisis Bivariat FaktorFaktor yang Mempengaruhi Umur Menarche pada Siswi Variabel Bebas Koefisien Regresi 95% CI Koefisien Regresi Status Gizi (IMT/U) Normal (Zscore 2 s/d 1) Gemuk (Zscore >1 s/d 2) Obesitas (Zscore >2) Nilai p ref,64 1,38 (,9) (,38) (1,71) (1,5) <,1 <,1 Berat Badan Lahir,53 (,91) (,15),7 BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 34

Variabel Bebas Koefisien 95% CI Nilai p Regresi Koefisien Regresi Umur Menarche Ibu,4 (,15),7,51 Umur Ibu Saat Melahirkan,3 (,7) (,1),33 Pendidikan Ibu SMP SMA Perguruan Tinggi Pendidikan Ayah SMP SMA Perguruan Tinggi ref,68,19,35 ref,74,87 (,4) 1,41 (,43),82 (,26),96 (1,39) (,8) (1,5) (,23),64,531,259,29,8 Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji Simple Linier Resgression, maka variabel bebas yang bermakna mempengaruhi umur menarche dengan derajat kemaknaan α =,5, yaitu status gizi gemuk (p<,1) dan obesitas (p<,1), berat badan lahir (p=,7), umur ibu saat melahirkan (p=,33), serta pendidikan ayah SMA (p=,29) dan perguruan tinggi (p=,8). Berdasarkan hasil analisis bivariat, maka selanjutnya variabel bebas dengan nilai p<,25 akan diikutsertakan dalam analisis multivariat dengan uji Multiple Regression Linier dengan metode backward sampai ditemukan model variabel bebas yang bermakna mempengaruhi umur menarche. 3.3 Analisis Multivariat Tabel 3. Analisis Multivariat FaktorFaktor yang Mempengaruhi Umur Menarche pada Siswi Variabel Bebas Koefisien Regresi Nilai p Status Gizi (IMT/U) Normal (Zscore 2 s/d 1) Gemuk (Zscore >1 s/d 2) Obesitas (Zscore >2) 95% CI Koefisien Regresi ref,67 1,32 (,93) (,42) (1,65) (,99) <,1 <,1 Umur Ibu Saat Melahirkan,3 (,5) (,1),25 Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji Multiple Linier Regression, maka diperoleh model variabel bebas yang bermakna mempengaruhi umur menarche, yaitu status gizi gemuk (p<,1) dan obesitas (p<,1) dan variabel umur ibu saat melahirkan (p=,25). Hasil analisis menunjukkan nilai koefisien regresi untuk siswi dengan status gizi gemuk yaitu (,67) yang menunjukkan bahwa siswi dengan status gizi gemuk cenderung mendapatkan umur menarche,67 tahun lebih awal dibandingkan dengan siswi dengan status gizi normal. Sedangkan, nilai koefisien regresi untuk siswi dengan status gizi obesitas yaitu (1,32) sehingga siswi yang mengalami obesitas cenderung mendapatkan umur menarche 1,32 tahun lebih awal dibandingkan dengan dengan siswi dengan status gizi normal. Selain itu, setiap peningkatan umur ibu saat melahirkan sebesar 1 tahun, maka siswi cenderung akan mendapatkan umur menarche,3 tahun (11 hari) lebih awal dibandingkan dengan baseline (satu tahun di bawahnya). Berdasarkan uji Annova, diperoleh bahwa model tersebut fit dengan model linier (p<,1). Koefisien determinasi (R 2 ) menunjukan nilai,56 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel status gizi dan umur ibu saat melahirkan mempengaruhi variasi nilai umur menarche sebesar 56%, dan sisanya sebesar 44% dipengaruhi oleh BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 35

variabel lain. Berdasarkan uji asumsi klasik, model linier tersebut tidak mengalami heteroskedastik (p=,37) dan tidak ada multikolinieritas (VIF=1,9). 4. PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Status Gizi terhadap Umur Menarche Siswi Berdasarkan analisis bivariat dan multivariat, diperoleh bahwa status gizi lebih dan obesitas akan mempercepat terjadinya menarche dan pengaruh tersebut bermakna secara statistik. Hal ini sejalan dengan berbagai penelitian yang mengungkapkan bahwa parameter ukuran tubuh seperti Indeks Massa Tubuh (IMT) sangat berkorelasi dengan umur menarche. [4] Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Munda et al (213) yang mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang sangat bermakna antara IMT dengan umur menarche. Perempuan dengan status gizi overweight lebih cepat mengalami menstruasi dibandingkan perempuan yang berstatus gizi normal dan underweight. [2] Status gizi berpengaruh terhadap tingkat kematangan seksual sehingga berdampak pada umur menarche. Pada umumnya, perempuan dengan kematangan seksual lebih dini akan memiliki IMT yang lebih tinggi dan perempuan dengan kematangan seksual yang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama. [1] Hal ini disebabkan karena IMT yang tinggi atau status gizi cenderung lebih atau overweight sering dihubungkan dengan paparan hormon estrogen dan progesteron yang tinggi sebagai akibat pola konsumsi makanan berlemak tinggi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya menjaga asupan gizi yang baik pada anak perempuan adalah hal yang penting. Asupan gizi yang baik akan berpengaruh terhadap kejadian menarche karena pengaruh dari zatzat yang dikonsumsi setiap hari, terutama karbohidrat, protein, dan lemak. Status gizi yang baik akan membuat pertumbuhan seorang remaja menjadi sesuai dengan yang seharusnya atau dalam kategori normal. [1] 4.2 Pengaruh Berat Badan Lahir terhadap Umur Menarche Siswi Berdasarkan analisis bivariat, berat badan lahir berpengaruh bermakna secara statistik terhadap umur menarche siswi (p=,7). Koefisien regresi menunjukkan nilai (,53), hal tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan berat badan lahir, maka terdapat kecendrungan umur menarche menjadi lebih cepat. Hasil penelitian ini sejalan hasil penelitian Lindayati (27) yang mendapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan umur menarche. [11] Selain itu, hasil penelitian Terry et al (29) juga mendapatkan bahwa ratarata berat badan lahir pada perempuan dengan umur menarche lebih awal sebesar 3,16 kg, sedangkan berat badan lahir pada perempuan dengan umur menarche lebih lambat yaitu lebih rendah, sebesar 3,14 kg. [12] Adanya keterkaitan antara berat badan lahir dengan umur menarche dapat disebabkan oleh status gizi selama kehamilan. Berat badan lahir pada anak akan mencerminkan pemenuhan asupan gizi selama kehamilan. Hal tersebut tentu berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan badan anak sehingga berdampak pada umur menarche. 4.3 Pengaruh Umur Menarche Ibu terhadap Umur Menarche Siswi Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara umur menarche ibu terhadap umur menarche siswi (p=,51). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Derina (211) yang mengungkapkan hal yang sama, walaupun terdapat kencendrungan umur menarche ibu yang cepat akan meningkatkan peluang anak dengan umur menarche cepat pula sebesar 1,859 kali, tetapi hubungan tersebut tidak bermakna secara statistik (p=,459). [1] Namun, beberapa penelitian lain justru mendapatkan hasil yang berbeda, seperti penelitian Putri (29) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan genetik yang BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 36

bermakna antara umur menarche ibu dengan umur menarche anak. [13] Adanya beberapa hasil penelitian yang mengungkapkan umur menarche ibu berpengaruh terhadap umur menarche anak dapat dijelaskan bahwa hal tersebut diduga berkaitan dengan lokus yang mengatur estrogen yang diwariskan. [1] Pada waktu terjadi kematangan seksual, seorang anak gadis akan mengikuti menstruasi pertama ibunya. Umur menarche ibu ini dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan perkembangan badan anak sehingga mempengaruhi waktu terjadinya menarche. Adanya hubungan yang tidak bermakna pada hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh kesalahan dalam pengumpulan data. Beberapa ibu responden lupa kapan mengalami menarche karena mereka cenderung menganggap hal tersebut tidak terlalu penting. Kesalahan mengingat umur menarche dari ibu responden dapat menyebabkan hasil penelitian mengalami bias. 4.4 Pengaruh Umur Ibu Saat Melahirkan terhadap Umur Menarche Siswi Berdasarkan hasil analisis bivariat dan multivariat, diperoleh koefisien regresi linier bernilai negatif (,3) dan bermakna secara statistik. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kecendrungan semakin meningkat umur ibu saat melahirkan, maka anak tersebut akan mendapatkan umur menarche yang lebih cepat. Belum banyak penelitian yang mengungkapkan hal serupa. Adanya hubungan tersebut dapat disebabkan karena semakin tua umur ibu, maka semakin lama paparan hormon yang akan diperoleh ibu tersebut. [14] Jika seorang ibu mengandung dan melahirkan dalam usia yang cukup tua, maka paparan hormon tersebut akan dapat diturunkan kepada anaknya. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak yang akan berdampak pada waktu terjadinya menarche. 4.5 Pengaruh Pendidikan Orang Tua terhadap Umur Menarche Siswi Pendidikan orang tua yang meliputi pendidikan ayah dan ibu merupakan salah satu indikator sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi umur menarche. Berdasarkan hasil analisis bivariat, diperoleh bahwa pendidikan ibu tidak berpengaruh terhadap umur menarche siswi, tetapi pendidikan ayah SMA (p=,29) dan perguruan tinggi (p=,8) justru berpengaruh bermakna terhadap umur menarche siswi. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Sinaga (215) yang mendapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ayah dengan umur menarche pada anak. [15] Tingkat pendidikan orang tua dapat menggambarkan status sosial ekonomi suatu keluarga selain dapat dilihat dari besarnya pendapatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, maka identik dengan pekerjaan yang semakin baik dan penghasilan keluarga yang semakin tinggi. Anak gadis dengan status keluarga yang memiliki sosial ekonomi tinggi cenderung akan lebih mungkin untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dan bahkan lebih sehingga umur menarche akan lebih cepat. Adanya hubungan status sosial ekonomi dengan umur menarche juga didukung oleh penelitian Bayat et al (212) yang memperoleh hasil korelasi negatif kuat antara kondisi ekonomi dengan umur menarche (r=,7) dan bermakna secara statistik (p=,16). [16] Hasil penelitian tersebut menunjukkan semakin baik kondisi ekonomi maka umur menarche akan semakin awal dari yang seharusnya. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Ratarata umur menarche pada siswi di Kota Denpasar yaitu 11,37 tahun dengan standar deviasi,37 tahun. Berdasarkan analisis bivariat, faktorfaktor yang mempengaruhi umur menarche secara bermakna yaitu status gizi gemuk (p<,1) dan obesitas (p<,1), berat badan lahir (p=,7), umur ibu saat melahirkan (p=,33), serta pendidikan ayah SMA (p=,29) dan perguruan tinggi (p=,8). BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 37

Berdasarkan analisis multivariat, faktorfaktor yang mempengaruhi umur menarche secara bermakna yaitu status gizi gemuk (p<,1) dan obesitas (p<,1) dan umur ibu saat melahirkan (p=,25). 5.2 Saran Orang tua dan guru di sekolah dapat memperhatikan status gizi siswi sebelum menarche agar tidak mengalami masalah gizi lebih sehingga siswi diharapkan akan memperoleh umur menarche yang normal. Selain itu, mengingat semakin awalnya usia menarche, maka orang tua dan guru di sekolah dapat mempersiapkan siswi untuk menghadapi menarche dengan memberikan pendidikan kesehatan reproduksi lebih dini. DAFTAR PUSTAKA 1. Priyoto. Hubungan antara status gizi dengan usia menarche siswi SLTPN 2 Tegowanu Kecamatan Tegowanu Kab. Grobogan. SURYA. 1:1 (28): 6873. 2. Munda, Sarah Stevany, et al. Hubungan antara IMT dengan Usia Menarche pada Siswi dan SMP di Kota Manado. Jurnal EClinic. 1:1 (213): 18. 3. Kusuma, Doni Anggar. Hubungan Beberapa Faktor Siswi dengan Kejadian Menarche pada Remaja Awal di SMPN 11 Kota Semarang Bulan Juni Agustus 213. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2:1 (213): 51. 4. Karapanou, Olga, dan Anastasios Papadimitriou. Determinants of Menarche. Reproductive Biology and Endrocrinology. 8:115 (21): 18. 5. Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 21. Jakarta: Kemenkes RI; 21. 6. Irastorz, L. et al. Early Menarche as A Risk Factor of Breast Cancer. Submitted to Ginecol Obstet Mex 26. 74:11 (26): 6872. 7. Syah, Silvana. Pemodelan Usia Menarche dengan Regresi Logistik Ordinal dan Metode CHAID (Studi Kasus pada Siswi SMP di Kota Depok). Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, 28. 8. Suastiti, Ni Made Ayu. "Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah di Kota Denpasar. Community Health. 1:1 (213): 3742. 9. Batubara, JRL. et al. Age at Menarche in Indonesian Girls: A National Survey. Acta Med Indonesia. 42:2 (21): 7881. 1. Derina, Karis Amalia. Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun 211. Skripsi. Jakarta: FKIK, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 211. 11. Lindayanti. Berat Badan Lahir dan FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Status Menarche Remaja Putri di Perumnas KP. Baru Kota Pariaman Sumbar Tabun. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia, 27. 12. Terry, Mary Beth, et al. Birth Weight, Postnatal Growth, and Age at Menarche. American Journal of Epidemiology. 17:1 (29):7279. 13. Putri, Anni Kartika. Hubungan Antara Status Gizi, Status Menarche Ibu, Media Massa, Aktifitas Olahraga dengan Status Menarche Siswi di SMP Islam Alazhar Rawamangun Jakarta Timur. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia, 29. 14. Sihombing, Marice, dan Aprildah Nur Sapardin. Faktor Risiko Tumor Payudara pada Perempuan Umur 2565 Tahun di Lima Kelurahan Kecamatan Bogor Tengah. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 5:3 (214): 175184. 15. Sinaga, Sarma Eko Natalia. Faktorfaktor yang Berhubungan dengan Status Menarche di SMP X di Rangkabitung. Coping Ners Jurnal. 3:2 (215): 3443. 16. Bayat, Parvindokht, et al. Age at Menarche and Related Factors in Girls of Urban Areas of Markazi (Central) Province of Iran. Int. J. Morphol. 3:1 (212):1518. BIMKMI Volume 4 No.1 JanuariJuni 216 38