BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembiayaan dalam perbankan syariah menurul Al-Harran (dalam Ascarya,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang no 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

BAB II. pendapatan total perusahaan dengan biaya totalnya. Menurut Kusnadi dkk (2004),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini merupakan hasil pengembangan dari peneliti-peneliti terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produktif, bebas dari hal-hal yang tidak jelas (gharar), berprinsip keadilan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil terhadap Profitabilitas.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. keuangan menerapkan prinsip-prinsip syariah diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain untuk pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

PENGARUH NON PERFORMING FINANCE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetian Bank berdasarkan UU No. 21 Tahun 2008 Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Jual Beli terhadap Laba Bersih

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia. Terbukti dengan bermunculannya bank umum syariah lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Kebijakan perbankan di Indonesia sejak tahun 1992 berdasarkan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1992, perbankan Indonesia menjadi maju dengan munculnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas (ROA) Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

II. LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992,

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB III TELAAH PUSTAKA. berkaitan dengan jasa yang diberikan perbankan kepada nasabahnya.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Return On Assets terhadap pembiayaan murabhahah. Hasil pengujian data diatas dapat diketahui dari tabel Coefficient

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan secara terpadu (integrated) dan tidak parsial sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.

BAB II TUJUAN PUSTAKA. dikembangkan berlandaskan pada Al Qur an dan Al-Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan rasio keuangan khususnya pada perusahaan perbankan syariah di Indonesia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

ESTIMASI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan suatu lembaga atau badan usaha yang saat ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. memberikan jasa bank lainnya. (Kasmir, 2007)

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori dalam perbankan syariah menurul Al-Harran (dalam Ascarya, 2007 : 122) dapat dibagi tiga, yaitu: 1. Return bearing financing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersial menguntungkan, ketika pemilik modal mau menanggung risiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan. 2. Return free financing, yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari keuntungan yang lebih ditujukan kepada orang yang membutuhkan (poor), sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diberikan. 3. Charity financing, yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan keuntungan. Pada bentuk pertama, ditujukan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor rill dengan tujuan produktivitas dalam bentuk investasi bersama (investment financing) yang dilakukan bersama mitra usaha (kreditor) dengan tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha sesuai dengan prinsip bagi-hasil. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh nisbah bagi hasil yang disepakati dimuka. Produk perbankan yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah musyarakah dan mudharabah. Sedangkan pada bentuk kedua dan ketiga, ditujukan dalam bentuk investasi sendiri (trade financing) dengan tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Produk yang termasuk dalam kelompok ini adalah produk yang menggunakan prinsip jual-beli seperti

murabahah, salam, dan istishna serta produk yang menggunakan prinsip sewa yaitu ijarah. 2.1.1. Prinsip Bagi Hasil Bank syariah mempunyai akad yang paling utama adalah akad dengan pola bagi hasil dengan prinsip mudharabah dan musyarakah. 2.1.1.1. Mudharabah Mudharabah berasal dari kata adhdharby fl ardhi yaitu berpergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata alqardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungan. Menurut PSAK 105 mudharabah didefinisikan sebagai akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (pemilik dana/shahibul maal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola dana/mudharib) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian financial hanya ditanggung oleh pemilik dana. Akad mudharabah merupakan suatu transaksi investasi yang berdasarkan kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur terpenting dalam akad mudharabah, yaitu kepercayaan dari pemilik dana kepada pengelola dana. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalailan si pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena

kecurangan atau kelalaian si pengelola maka si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. Dalam PSAK mudharabah (dalam Nurhayati dkk, 2013: 130) terbagi atas 3 jenis yaitu: a. Mudharabah mutlaqah Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah ini disebut juga investasi tidak terikat. b. Mudharabah Muqayyadah Mudharabah muqqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola antara lain mengenai dana, lokasi, cara, atau objek investasi atau sektor usaha. c. Mudharabah Musytarakah Mudharabah musytarakah adalah mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Mudharabah musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan musyarakah. Praktik mudharabah yang dilakukan di bank syariah telah sesuai dengan pengertian mudharabah dimana bank syariah sebagai pemberi dana dan nasabah sebagai penerima dana untuk melakukan usaha. Namun usaha yang dilakukan telah ditentukan oleh pemberi dana, untuk akad mudharabah diperuntukkan hanya untuk pembiayaan jasa keuangan seperti koperasi atau multi finance. Disini bank syariah membantu membiayai lembaga keuangan atau multi finance untuk memenuhi kebutuhan anggota mereka. 2.1.1.2. Musyarakah Musyarakah atau sharikah atau syirkah atau kemitraan yang secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (percampuran) atau

persekutuan dua orang atau lebih, sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Menurut Nurhayati dkk (2013: 150) Musyarakah merupakan akad kerja sama diantara para pemilik modal yang mencampurkan modal mereka dengan tujuan mencari keuntungan. Para mitra sama-sama menyediakan modal untuk membiayai suatu usaha tertentu dan bekerjasama dalam mengelola usaha tersebut, dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi secara proporsional atau sesuai dengan nisbah yang disepakati dan risiko ditanggung bersama secara proporsional. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading asset), kewiraswastaan (entrepreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property), peralatan (equipment), atau intangible asset (seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/reputasi (credit worthiness) dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Dengan merangkum seluruh kombinasi dari bentuk kontribusi masing-masing pihak dengan atau tanpa batasan waktu menjadikan produk ini sangat fleksibel. Dalam praktiknya, akad musyarakah diberlakukan sama dengan akad mudharabah. Bank syariah berperan sebagai pemberi dana dan nasabah sebagai penerima dana. Namun pembiayaan musyarakah diperuntukkan untuk pembiayaan stok barang atau persediaan. Misalnya, ada nasabah yang meminta pembiayaan ke bank syariah

mandiri untuk pabrik roti. yang nasabah minta adalah untuk barang persediaan seperti tepung, mentega, gula dan stok-stok barang lainnya. Maka pembiayaan yang cocok adalah dengan menggunakan akad musyarakah. Disini nasabah akan diberikan plafon pembiayaan oleh bank dan akan diberi jangka waktu 1 tahun untuk mengembalikan pokoknya tanpa ada aturan cicilan atau angsuran per bulan. Jadi nasabah tidak diikat untuk rutin membayar pokok setiap bulannya namun disesuaikan dengan kapan nasabah memiliki dana untuk mengembalikannya. Jika dalam 1 tahun tidak mampu melunasi pokoknya, maka pembiayaan bisa diperpanjang. 2.1.2. Prinsip Jual Beli Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank ditentukan didepan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Prinsip jual-beli terdiri dari murabahah, salam, dan istihana. Disini penulis hanya membahas murabahah saja mengingat judulnya terkait dengan murabahah. 2.1.2.1. Murabahah Murabahah bi tsaman ajil atau lebih dikenal sebagai murabahah. Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan). Menurut Nurhayati dkk (2013: 172) Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Hal yang

membedakan antara murabahah dengan penjualan yang biasa kita kenal adalah penjual secara jelas memberi tahu kepada pembeli berapa harga pokok barang tersebut dan berapa besar keuntungan yang diinginkannya. Pembeli dan penjual dapat melakukan tawar-menawar atas besaran margin keuntungan sehingga akhirnya diperoleh kesepakatan. Harga jual dicantumkan dalam akad jual-beli dan jika telah disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran cicilan (bi tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh. 2.1.3. Profitabilitas Laporan akuntansi mencerminkan keadaan yang telah terjadi di masa lalu, tetapi laporan tersebut juga memberikan kita petunjuk tentang hal-hal yang sebenarnya memiliki arti penting- apa yang kemungkinan terjadi dimasa depan. Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio dapat memberikan petujuk-petunjuk yang berguna dalam menilai keefektifan dari operasi perusahaan, tetapi rasio profitabilitas (profitability ratio) yang akan menunjukkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yaitu Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Cash Flow Margin. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan Return On Assets (ROA) sebagai variabel dependen

karena untuk mengetahui pengaruh pembiayaan syariah terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas investasi. 2.1.3.1. ROA (Return On Assets) Return On Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Besarnya nilai ROA suatu bank dapat dihitung dengan rumus: RROA = Laba Sebelum Pajak Total Asset x 100% 2.2. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama tetapi karena obyek dan periode waktu yang digunakan berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Penelitian yang dilakukan oleh Adhitya Satriawan dan Zainul Arifin pada tahun 2012 untuk menganalisis profitabilitas dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah pada bank umum syariah di Indonesia periode 2005-2010. yang diteliti adalah Mudharabah, Musyarakah, Return

On Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), dan Operating Profit Margin (OPM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM) dan Operating Profit Margin (OPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan mudharabah. Sedangkan Gross Profit Margin (GPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan musyarakah. Net Profit Margin (NPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan musyarakah namun tidak memberikan pengaruh positif profitabilitas yang berasal dari Net Profit Margin (NPM) pada bank umum syariah artinya profitabilitas tidak hanya ditentukan oleh realisasi pembiayaan namun diperoleh melalui pospos income yang lain, misalnya administrasi tabungan dan administrasi Automated Teller Machine. Yesi Oktriani (2012) melakukan penelitian terhadap pengaruh pembiayaan musyarakah, mudharabah, dan murabahah terhadap profitabilitas (studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.). Dengan menggunakan variabel pembiayaan musyarakah, mudharabah, murabahah, return on assets (ROA). Hasil penelitian menunjukan bahwa pembiayaan musyarakah, mudharabah, murabahah dan profitabilitas setiap tahunnya berfluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan, pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan, pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan, pembiayaan musyarakah, mudharabah dan murabahah terhadap profitabilitas secara simultan berpengaruh signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh R. Ade Sasongko Pramudhito tahun 2014 untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap pembiayaan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Net Core Operating Margin (NCOM) terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia (studi kasus pada bank umum syariah di Indonesia periode 2008-2012). Variable yang digunakan musyarakah, mudharabah, murabahah dan Return On Asset (ROA). Hasil dari penelitian tersebut Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap pembiayaan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Net Core Operating Margin (NCOM) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Non Performing Financing (NPF) tidak signifikan terhadap ROA. Russely inti Dwi Permata, Fransisca Yaningwati, dan zairoh Z.A (2014) melakukan penelitian terhadap analisis pengaruh pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap tingkat profitabilitas (Return On Equity) (studi pada bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2009-2012). Variable yang digunakan adalah pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, dan Return On Equity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat ROE, sedangkan pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROE secara parsial. Secara simultan, pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROE. mudharabah merupakan pembiayaan bagi hasil yang paling dominan mempengaruhi tingkat ROE.

Table 2.1 Penelitian Terdahulu NAMA PENELITI JUDUL PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN HASIL PENELITIAN Adhitya Satriawan dan Zainul Arifin (2012) Analisis Profitabilitas dari Mudharabah, dan Musyarakah pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2005-2010 Independen : mudharabah, dan musyarakah. Dependen : Return On Equity (ROE), Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM) dan Operating Profit Margin (OPM) Return on Equity (ROE) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan mudharabah. Operating Profit Margin (OPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan mudharabah. Gross Profit Margin (GPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan musyarakah. Net Profit Margin (NPM) dipengaruhi secara signifikan oleh pembiayaan mudharabah, namun untuk pembiayaan lain seperti musyarakah tidak memberikan pengaruh positif profitabilitas yang berasal dari Net Profit Margin (NPM) pada Bank Umum Syariah. Yesi Oktriani (2012) Pengaruh Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.) Independen : mudharabah, musyarakah, dan murabahah. Dependen : Return On Assest musyarakah dan pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas secara persial tidak berpengaruh signifikan. murabahah terhadap profitabilitas secara persial berpengaruh signifikan.

R. Ade Sasongko Pramudhito (2014) Analisis Pengaruh CAR, NPF, BOPO, FDR, dan NCOM Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2008-2012) (ROA) Independen : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional terhadap pembiayaan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Net Core Operating Margin (NCOM). Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap pembiayaan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR), Net Core Operating Margin (NCOM) berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.. Non Performing Financing (NPF) tidak signifikan terhadap ROA. Russely Inti Dwi Permata, Fransisca Yaningwati, dan Zahroh Z.A (2014) Analisis Pengaruh Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas (Return On Equity) (Studi pada Bank Umum Syariah yang Terdaftar di Bank Indonesia Periode 2009-2012) Dependen : Return On Assets (ROA) Independen : mudharabah dan musyarakah. Dependen : Return on Equity (ROE) Sumber: data sekunder yang telah diolah. Secara parsial : pembiayaan mudharabah memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat ROE pembiayaan musyarakah memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat ROE. Secara simultan: pembiayaan mudharabah dan musyarakah ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROE.

Adapun letak perbedaan antara penelitian-penelitain terdahulu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis sekarang adalah jangka waktu penelitian 5 tahun dari tahun 2010-2014 dan objek penelitiannya. Peneliti terdahulu kebanyakan melakukan objek penelitian langsung pada perusahaan dan jangka waktu kurang dari 5 tahun. Adapun persamaan yang digunakan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu antara variabel-variabel prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, dan profitabilitas. 2.3. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang di atas, berikut kerangka konseptual penelitian : Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian mudharabah (X 1) musyarakah (X 2) murabahah (X 3) Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Return on Asset (ROA) (Y) Hipotesis 4 Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap return on assets (ROA),

pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap return on assets (ROA), pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap return on asset (ROA), pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap return on asset (ROA). 2.4. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 1 : mudharabah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Return on Assets (ROA). H 2 : musyarakah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Return on Assets (ROA). H 3 : murabahah berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Return on Assets (ROA). H 4 : mudharabah, musyarakah, dan murabahah berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap Return on Assets (ROA).