1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah telah mencanangkan visi Indonesia sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Depkes RI, 2008 : 170). Kebidanan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional turut serta ambil bagian dalam menangani masalah kesehatan Lansia dengan menitikberatkan pada penanganan di bidang pelayanan kesehatan. Dalam hal ini penting kiranya diketahui informasi mengenai tingkat kesehatan dan tingkat ketergantungan Lansia di masyarakat. Spesialisasi kebidanan ini terkait dengan mengkaji status kesehatan dan fungsional Lansia, merencanakan dan melaksanakan asuhan dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diidentifikasi serta mengevaluasi keberhasilan asuhan (Meilani, 2009 : 56). 1
2 Tingginya peran keluarga dan masyarakat dalam perawatan Lansia serta adanya pergeseran pelayanan kesehatan di rumah sakit ke pelayanan di komunitas, memberi tantangan tersendiri kepada bidan dalam rangka memberikan pelayanan yang komprehensif kepada Lansia. Sasaran kebidanan komunitas meliputi bayi baru lahir, pra sekolah dan Balita, remaja, dewasa, masa reproduksi (hamil, bersalin, nifas), interval, klimakterium yang berada di dalam keluarga dan masyarakat, yang pada dasarnya menggunakan prinsip kebidanan komunitas dengan sifat pelayanan kesehatan yaitu promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif (Meilani, 2009 : 69). Salah satu pelayanan kesehatan di masyarakat adalah Posyandu Lansia. Posyandu Lansia atau Kelompok Usia Lanjut (POKSILA) adalah suatu wadah pelayanan bagi usia lanjut di masyarakat, dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan pada upaya promotif dan preventif. Kegiatan Posyandu lansia dilaksanakan oleh kaderkader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Untuk mewujudkan tujuan Posyandu tersebut maka perlu diikuti dengan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas oleh kader posyandu. Beberapa faktor yang berhubungan dengan pengetahuan kader tentang pelayanan Posyandu Lansia, diantaranya, dukungan tokoh masyarakat, pendidikan kesehatan, pelatihan-pelatihan kesehatan dan pekerjaan kader sendiri. Tujuan umum dari Posyandu Lansia
3 adalah meningkatkan kesejahteraan Lansia melalui kegiatan Posyandu Lansia yang mandiri dalam masyarakat (Depkes RI, 2003 : 121). Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Putri Diana Sari pada tahun 2005 di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader Posyandu Lansia di Desa Mijen dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan pengetahuan dan peranan kader dengan keaktifan peserta posyandu lansia. Negara Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah penduduk terpadat ke 4 di dunia. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa pada tahun 2000, 7,5% atau 15 juta jiwa adalah penduduk Lansia. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2007, prosentase Lansia mencapai 5,65 %, dengan 5,14 % laki-laki dan 6,15 % perempuan. Berdasarkan proyeksi Biro Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2005-2010 jumlah penduduk lanjut usia akan sama dengan jumlah balita, yaitu 8,5% dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Secara umum, tingkat kesehatan masyarakat Indonesia terkait erat dengan meningkatnya usia harapan hidup (UHH). Pada tahun 2004, UHH penduduk Indonesia adalah 66,2 tahun, kemudian meningkat menjadi 69 tahun pada tahun 2007 (Depkes RI, 2008 : 179). Provinsi Jawa Tengah menempati urutan terbesar kedua setelah Provinsi Yogyakarta. Provinsi Jawa Tengah prosentase jumlah Lansia 7,76 % (Depkes RI, 2008). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2007, prosentase jumlah Lansia di pedesaan lebih tinggi dibandingkan prosentase
4 jumlah Lansia di perkotaan, yaitu sebesar 8,42 % di pedesaan dan 6,86 % di perkotaan. Di Puskesmas Bonang Kabupaten Demak dengan 11 Desa memiliki 32 kelompok Posyandu. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Bonang Kabupaten Demak, didapatkan bahwa di Desa Sukodono terdapat sarana kesehatan, meliputi 1 Polindes, 4 Posyandu Balita dan terdapat Posyandu Lansia yang sudah tidak aktif. Sumber daya manusia dalam bidang kesehatan di desa Sukodono hanya ada 1 bidan desa dan 20 kader kesehatan yang tersebar pada 4 Posyandu Balita. Dari 20 kader tersebut 18 diantaranya pernah mengikuti pelatihan tentang pelayanan Posyandu Lansia yang diadakan oleh petugas Puskesmas Bonang, sedangkan 2 diantaranya tidak pernah mengikuti pelatihan dikarenakan kesibukan dari kader. Jumlah Lansia di desa Sukodono cukup tinggi, yaitu sebesar 124 jiwa (4,62% dari jumlah penduduk). Beberapa Lansia mengalami keluhan mengenai kesehatannya, karena kurangnya pengetahuan dalam merawat kesehatan. Hal inilah yang melatarbelakangi pembentukan dan pengelolaan Posyandu Lansia yang mencakup pembinaan kader maupun pendidikan kesehatan bagi para kader. Dalam kegiatan Posyandu Lansia kader mempunyai peran sebagai pelaku dari sebuah sistem kesehatan, kader diharapkan bisa memberikan berbagai pelayanan yang meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pengukuran tekanan darah, pengisian lembar KMS, memberikan penyuluhan atau penyebarluasan informasi kesehatan, menggerakkan serta mengajak usia lanjut untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu Lansia karena
5 itulah kader harus dibina, ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya serta didukung oleh pembimbing yang lebih terampil dan berpengalaman, dalam hal ini Puskesmas sebagai pembina. Terkait dengan uraian latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Kader Tentang Pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak Tahun 2010. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka latar belakang rumusan permasalahan ini adalah Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan kader tentang pelayanan Posyandu Lansia di desa Sukodono, kecamatan Bonang, kabupaten Demak tahun 2010? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan pengetahuan kader tentang pelayanan Posyandu Lansia di desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak tahun 2010 mencakup dukungan tokoh masyarakat,pendidikan, pelatihan dan pekerjaan. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten
6 Demak tahun 2010 mencakup dukungan Tokoh Masyarakat, Pendidikan Kader, Pekerjaan Kader dan Pelatihan Kader. b. Mendeskripsikan pengetahuan kader tentang Pelayanan Posyandu Lansia. c. Menganalisis hubungan Pendidikan Kader terhadap pengetahuan Kader tentang pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak tahun 2010. d. Menganalisis hubungan Pekerjaan Kader terhadap pengetahuan Kader tentang pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak tahun 2010. e. Menganalisis hubungan Pelatihan yang diberikan kepada Kader terhadap pengetahuan Kader tentang Pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak. f. Menganalisis hubungan pengetahuan Tokoh Masyarakat terhadap dukungan yang diberikan kepada Kader tentang pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono Kecamatan Bonang Kabupaten Demak tahun 2010. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Desa Sukodono Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat khususnya bagi Lanjut Usia tentang pentingnya Posyandu Lansia.. Hasil penelitian ini juga
7 dapat memberikan gambaran kepada kader kaitannya dengan Posyandu Lansia. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya ilmu kebidanan, serta dapat dijadikan rujukan dalam bidang penelitian. 3. Bagi Peneliti. Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dalam mengembangkan wawasan dan pengetahuan penulis dalam asuhan kebidanan komunitas khususnya dalam pengelolaan Posyandu Lansia. E. Keaslian Penelitian Sepanjang sepengetahuan penulis penelitian Hubungan Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Kader tentang Pelayanan Posyandu Lansia di Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak Tahun 2010 belum pernah diteliti. Namun penelitian sejenis atau yang berhubungan pernah dilakukan oleh: 1. Adam Wisudiyanto Wahyuna (2008) tentang Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Posyandu Lansia terhadap Sikap Kader dalam Pemberian Pelayanan Di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kauman Ngawi dengan metode Eksperimental dengan rancangan penelitian one group pretest-postest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan tentang Posyandu Lansia
8 terhadap sikap kader dalam pemberian pelayanan di Posyandu Lansia wilayah kerja Puskesmas Kauman Ngawi. 2. Dian Novita Sari (2009) tentang Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap pengetahuan tentang garam beryodium pada keluarga di Desa Blagung Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali dengan menggunakan metode eksperimen dengan model pretest-posttest control group design. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang garam beryodium pada keluaraga. Perbedaan dengan penelitian ini adalah waktu, tempat, spesifikasi responden dan variabel yang diteliti. 3. Putri Diana Sari (2005) tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keaktifan Kader di Posyandu Lansia di Desa Mijen Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan peranan kader dengan keaktifan Posyandu Lansia.