ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pada 40 ekor kambing kacang betina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sitologi sel darah abnormal pada kambing kacang yang berada di Rumah Potong Kambing tradisional Denpasar Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 40 ekor kambing kacang yang diperiksa ada yang mengalami kelainan pada sel darahnya. Kelainankelainan yang dijumpai pada lekosit adalah : neutrofilia 3 ekor, neutropenia 2 ekor, eosinofilia 3 ekor, limfositopenia 2 ekor, monositopenia 1 ekor. Sedangkan kelainan pada eritrosit berupa : anisositosis, poikilositosis (adanya akantosit), dan hipokromasia. Dapat disimpulkan bahwa kambing kacang yang diamati mengalami kelainan pada sel sel darahnya. Kata kunci : kambing kacang, eritrosit, Denpasar Barat
ABSTRACT Research has conducted on 40 female domestic goats. This study aims to describe the abnormality of cytology blood cells in domestic goats in slaughterhouse at west Denpasar. The results showed that the 40 domestic goats were inspected that have abnormalities in the blood cells. Abnormalities found on leukocytes are: three goat have neutrophil, two goats have neutropenia, three goats have eosinophilia, two goats have lymphocytopenia and one goats has monocytopenia. The form of abnormalities in erythrocytes are: anisocytosis, poikilocytosis (have acanthocyte), and hypochromasia. It can be concluded that the domestic goats were observed have abnormalities in the blood cells Keywords : domestic goats, erythrocytes, west Denpasar
DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Kambing Kacang... 5 2.2 Darah... 6 2.3 Sel Darah Merah (Eritrosit)... 7 2.4 Kelainan Sel Darah Merah (Eritrosit)... 7 2.4.1 Kelainan Ukuran... 8 2.4.2 Kelainan Bentuk... 9 2.4.3 Kelainan Warna... 12 2.5 Sel Darah Putih (Leukosit)... 14 2.5.1 Limfosit... 15 2.5.2 Monosit... 16 2.5.3 Neutrofil... 16 2.5.4 Eosinofil... 18
2.5.5 Basofil... 19 2.6 Trombosit... 19 2.6.1 Trombositopenia... 20 2.6.2 Trombositosis... 21 2.7 Sediaan Ulas Darah... 22 2.8 Kerangka Konsep... 24 BAB III MATERI DAN METODE... 26 3.1 Bahan-bahan yang digunakan... 26 3.1.1 Sampel... 26 3.1.2 Bahan... 26 3.2 Peralatan yang digunakan... 26 3.3 Variabel Penelitian... 26 3.4 Prosedur Penelitian... 27 3.4.1 Cara Pengambilan Sampel... 27 3.4.2 Pembuatan dan Pewarnaan Sediaan Ulas Darah... 27 3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 27 4.1 Hasil... 29 4.1.1 Eritrosit... 29 4.1.2 Leukosit... 30 4.2 Pembahasan... 30 4.2.1 Kelainan Eritrosit... 30 4.2.2 Kelainan Leuksoit... 34 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 36 5.1Simpulan... 36 5.2 Saran... 36 DAFTAR PUSTAKA... 37
DAFTAR GAMBAR 4.1 Anisositosis... 31 4.2 Akantosit... 32 4.3 Hipokromik... 33
DAFTAR TABEL 2.1 Hubungan Kelainan Morfologi Eritrosit dengan Kondisi Klinis... 13 4.1 Data hasil pengamatan kelainan eritrosit pada sediaan ulas darah kambing kacang yang dipotong di Denpasar Barat... 29 4.2 Diferensiasi jenis leukosit yang teramati pada kambing kacang... 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kambing merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil, hewan pemamah biak, dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya (Suryanto et al., 2007). Ada beberapa jenis kambing di Indonesia, salah satunya yaitu kambing kacang. Kambing kacang dianggap sebagai kambing asli Indonesia yang banyak dipelihara di pedesaan, karena mampu hidup dengan baik pada berbagai macam kondisi lingkungan dan mudah beradaptasi (Yurmiaty, 2006). Kambing kacang merupakan bangsa kambing lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan populasinya (Septian et al., 2015). Ternak kambing di Indonesia khususnya Bali sudah sangat dikenal oleh masyarakat, karena pemeliharaannya relatif mudah dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat (Yupardhi et al., 2014). Kenaikan konsumsi daging kambing akan berdampak dengan kenaikan jumlah permintaan daging kambing di pasar. Konsumsi daging kambing juga diminati oleh penduduk Denpasar. Daging kambing tersebut berasal salah satunya dari tempat pemotongan kambing di Denpasar Barat. Tempat pemotongan kambing di Denpasar Barat merupakan salah satu pusat jual beli daging kambing yang ada di Denpasar. Kambing-kambing kacang yang dipotong di tempat pemotongan Denpasar Barat berasal dari Jawa. Karena kambing kacang tersebut pemiliharaannya tidak bisa dipantau, maka ada kemungkinan pemeliharaan kambing kacang tersebut kurang efektif dilihat dari segi pemberian pakan, kebersihan kandang, dan lain-lain. Dewasa ini, usaha peternakan kambing tidak lepas dari pemeliharaan ternak saja, namun juga pengembangan produktifitas ternak contohnya usaha meningkatkan berat badan kambing agar
daging kambing yang dihasilkan lebih bagus dan banyak. Oleh karena itu, perawatan dan pengawasan di peternakan perlu diperhatikan mengingat kambing kacang sebagai kambing potong memiliki kerentanan terhadap beberapa penyakit (Blackwell, 2009). Agar kesehatan kambing tetap terjaga, perlu dilakukan perawatan dan pengobatan pada kambing. Pengobatan memerlukan pertimbangan dari berbagai segi baik dari segi penyakit (ringan, tidak menular atau menular) maupun dari segi ekonomis. Penyakit yang sulit ditangani atau disembuhkan serta berbahaya bagi ternak yang lain karena bisa menular, harus segera dilakukan penanganan. Dari segi ekonomis biaya pengobatan lebih tinggi daripada nilai ternaknya, maka lebih baik ternak kambing tersebut dijual sebagai ternak potong, dengan catatan penyakit tersebut tidak membahayakan konsumen (Devandra dan Burn, 1994). Usaha pencegahan terhadap penyakit yang menyerang kambing kacang dapat dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan. Menurut Dharmawan (2002), pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan fisik, anamnesa dan pemeriksaan laboratorium. Salah satu pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan sediaan ulas darah. Pemeriksaan ulas darah ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya adalah biayanya murah dan darah yang digunakan hanya sedikit. Selain itu, pemeriksaan ulas darah ini berguna untuk mengetahui kelainan-kelainan berbagai sel darah. Pada penelitian ini, difokuskan pada pemeriksaan sitologi sel darah merah yang meliputi kelainan berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna dan diferensiasi jenis leukosit. Dari hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui apakah sel darah kambing kacang yang diperiksa tergolong normal atau tidak, yaitu dengan cara membandingkan hasil uji tersebut dengan nilai standar. Hasil gambaran ini akan sangat bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis klinis hewan yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kelainan sel darah apa saja yang terdapat pada kambing kacang tesebut sehingga pencegahan dapat segera dilakukan karena kambing kacang sebagai ternak potong yang dikonsumsi masyarakat harus bebas dari penyakit. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah kambing kacang yang dipotong di Rumah Potong Kambing tradisional daerah Denpasar Barat mengalami gambaran sitologi sel darah merah dan diferensiasi sel darah putih dan yang abnormal? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran sitologi sel darah merah dan diferensiasi sel darah putih yang abnormal pada kambing kacang yang disembelih di Rumah Potong Kambing tradisional Denpasar Barat. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai diferensiasi leukosit dan gambaran sitologi sel darah kambing kacang yang abnormal sehingga jika ada sel darah yang abnormal dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi tingkat kejadian penyakit yang berhubungan dengan abnormalitas sel darah.