KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK BERCERITA (STORY TELLING) PADA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJARMENGGUNAKAN ALAT PERAGA TIMBANGANBILANGAN DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK SELATAN

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DI SEKOLAH DASAR

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN TIPE COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PUISI BERANTAI DI SEKOLAH DASAR

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MEDIA ARSIRAN KELAS IV SDN 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA SMA NEGERI 3 SANGGAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MEDIA PROJEKTOR LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PESERTA DIDIK MELALUI METODE DEMONSTRASI BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEAMS GAMES TOURNAMENT DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN AKTIVITAS MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF DI KELAS I SDN 37 SUNGAI KAKAP ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SAPARIAH NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 39 KELEMPU TAYAN HILIR SANGGAU

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO ARTIKEL. Oleh HERI PRAMONO F

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE EKSPOSITORI DI SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN VALUE CLARIFICATION TEHNIQUE DI SD

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

TAHUN AJARAN 2015/2016

Keywords: Learning Results, Discussion Methods, Social Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

PENGGUNAAN METODE PENUGASAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MENGGUNAKAN METODE SQ3R DI KELAS V SDN 07 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN DENAH SECARA LISAN MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERKALIAN BILANGAN BULAT DENGAN STRATEGI POLAMATIKA DI SD ARTIKEL PENULISAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TALKING STICK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RIKA EFENDI NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN TEKNIK MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

METODE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PARAGRAF PADA SISWA MTs KELAS VII

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

Kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS BIOGRAFI MODEL PROJECT BASED LEARNING SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.B DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

INTEREST AND IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING IN TEACHING READING STRATEGIES USING SORT ON CARD CLASS IV SDN 04 MUARA TEBO JAMBI PROVINCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD NEGERI 35 PAGAMBIRAN PADANG

Transkripsi:

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA Ratih Febriani, Kaswari, Tahmid Sabri Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak Email: ratihfebriani@yahoo.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah perlunya inovasi dalam menyajikan materi pembelajaran bahasa Indonesia yang sekiranya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian Penelitian Tindakan Kelas dan sifat penelitian kolaboratif. Hasil penelitian menggunakan media audio visual mengalami peningkatan. Untuk skor kemampuan guru merencanakan pembelajaran pada siklus 1 (rata-rata 2,98), siklus 2 (rata-rata 3,42), ada peningkatan sebesar 0,44 dan pada siklus 3 (rata-rata 3,85), ada peningkatan sebesar 0,43. Pada kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran siklus 1 (rata-rata 2,96), siklus 2 (rata-rata 3,42), ada peningkatan sebesar 0,46, dan pada siklus 3 (rata-rata 3,83), ada peningkatan sebesar 0,41. Sedangkan pada keterampilan membaca intensif siswa siklus 1 (rata-rata 36,36%), siklus 2 (rata-rata 60,61%), ada peningkatan sebesar 24,25, dan pada siklus 3 (rata-rata 78,79%) ada peningkatan sebesar 18,18%. Dengan demikian, dapat dikatakan terdapat peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, serta terdapat Peningkatan keterampilan membaca intensif siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual. Kata kunci: Keterampilan Membaca Intensif, Media Audio Visual Abstract: The purpose of this study is the need for innovation in serving Indonesian learning materials that are likely to improve the ability of students to understand the content of reading that will improve student learning outcomes. This research used descriptive research form of classroom action research and collaborative nature of the research. The results using audio-visual media has increased. To score the ability of teachers plan learning in cycle 1 (average of 2.98), cycle 2 (average 3.42), there was an increase of 0.44 and the third cycle (average 3.85), there was an increase of 0.43. On the ability of teachers in implementing the learning cycle 1 (average of 2.96), cycle 2 (average 3.42), there was an increase of 0.46, and in cycle 3 (average 3.83), there was an increase 0,41. While in intensive reading skills of students in Cycle 1 (average 36.36%), cycle 2 (average 60.61%), there was an increase of 24.25, and in the third cycle (average 78.79%) there was an increase of 18.18%. Thus, it can be said there is an increase in the ability of teachers to plan and implement learning, and there Improved intensive reading skills of students in learning the Indonesian language by using audio visual media. Keywords: Intensive Reading Skills, Media Audio Visual 1

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia. Pada dasarnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi, dengan kemampuan berbahasa, siswa dapat mengungkapkan ide, pokok pikiran, mengekspresikan perasaan dan melaporkan fakta-fakta yang siswa amati dalam pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan berbahasa siswa tentunya dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan,latihan yang banyak dan bantuan kepada siswa pada saat membaca. Salah satu pembelajaran di sekolah dasar adalah bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia mengembangkan empat aspek keterampilan berbahasa. Menurut Henry Guntur Tarigan (2008 :1), ada empat aspek keterampilan berbahasa yaitu : 1) Keterampilan menyimak, 2) Keterampilan berbicara, 3) Keterampilan membaca, dan 4) keterampilan menulis. Salah satu aspek keterampilan Bahasa adalah keterampilan membaca. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Kemampuan membaca merupakan modal utama siswa dalam belajar, terutama dalam memahami isi bacaan. Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu memperluas daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Selain itu, dengan membaca dapat menambah pengetahuan dari hal-hal yang sebelumnya tidak kita ketahui, dan dapat meningkatkan keterampilan dalam berbicara karena mendapatkan perbendaharaan kata yang lebih banyak lagi. Siswa yang tidak mampu membaca suatu isi bacaan dengan baik akan mengalami kesulitan dalam memahami informasi tentang materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, baik dalam pelajaran bahasa Indonesia maupun pelajaran yang lainnya. Siswa sering kali mengalami kesulitan dalam belajar dan mengerjakan soal-soal materi yang diberikan oleh guru karena siswa tersebut memiliki kemampuan membaca yang rendah sehingga siswa mengerjakan soal asal-asalan dan berdampak kepada hasil belajar siswa yang rendah. Pada pembelajaran bahasa Indonesia peran guru sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Pada dasarnya ketika membaca yang dicari adalah mencari informasi pentingnya. Tapi kenyataannya, siswa hanya membaca sekilas saja tanpa memahami apa yang dibacanya, siswa tidak ada motivasi sama sama sekali dan banyak siswa yang merasa bosan karena guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak dikemas semenarik mungkin, bahkan hanya melalui metode ceramah dan tidak menggunakan media Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara pada pembelajaran bahasa Indonesia, ketika siswa diminta untuk menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita yang telah dibacanya, sebagian siswa masih bingung dan mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyan pertanyaan yang diberikan oleh guru, mereka hanya membaca sepintas 2

saja tanpa memahami isi dari teks bacaan itu sendiri. Padahal semua jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru sudah ada di dalam teks bacaan yang telah mereka baca sebelumnya.di dalam pembelajaran guru hanya menyuruh siswa untuk membaca teks cerita di dalam buku paket tanpa disertai dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik, sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan kurang termotivasi untuk membaca cerita tersebut, selain itu, ada beberapa siswa yang mulai merasa bosan, mengantuk, sibuk sendiri, dan mengganggu temannya. Keadaan seperti ini sungguh sangat tidak diharapkan mengingat tujuan dari pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar tidak akan tercapai maksimal. Berdasarkan permasalahan yang demikian, maka perlunya sebuah inovasi dalam menyajikan materi pembelajaran bahasa Indonesia yang sekiranya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak luput dari peran guru sebagai pelaksana tindakan dalam kegiatan pembelajaran, salah satunya dalam penggunaan media pada saat kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini media audio visual yang digunakan dalam proses pembelajaran melalui Film cerita anak berteks. Dengan penggunaan media audio visual tersebut diharapkan adanya peningkatan kemampuan membaca siswa yang lebih baik sehingga dapat memahami materi yang diberikan oleh guru. Tentunya dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, baik, dan benar akan membuat pembelajaran bahasa Indonesia akan lebih aktif, menarik, dan menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa tersebut. Berdasarkan kenyataan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk sebuah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan Media Audio Visual Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara. METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nawawi (2007:67) bahwa metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang sedang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya dengan kata lain, metode deskriptif ini digunakan untuk memecahkan permasalahan penelitian dengan cara menggambarkan atau memaparkan objek penelitian berdasarkan hasil di mana penelitian berlangsung. Metode deskriptif dalam penelitian ini adalah pemecahan masalah mengenai peningkatan kualitas keterampilan membaca dengan menggunakan media audio visual sehingga akan diperoleh hasil apakah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual ini dapat meningkatkan kualitas membaca siswa atau tidak. 3

Tahap Persiapan Pada tahap perencanaan ini, peneliti bekerja sama dengan guru kolaborasi yaitu ibu Milyun, S.Pd, yang merupakan Guru Bahasa Indonesia kelas III Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan tindakan. Hal-hal yang dilakukan dalam penelitian tersebut tertuang dalam perencanaan tindakan. Adapun perencanaan tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menetapkan materi pembelajaran, 2) Menyusun langkah-langkah proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran 3) Menyusun RPP yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kolaborasi. 4) Menentukan metode/strategi pembelajaran (5) Membuat lembar observasi siswa dan guru. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti dan guru kolaborasi adalah implementasi langsung proses kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pada tahap perencanaan. Setelah tahap perencanaan sudah disiapkan selanjutnya melaksanakan rencana pembelajaran yang sudah dirancang sebagai tindakan awal dari penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media audio visual yang sudah dirancang. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 tahap pelaksanaan ini yang mengajar adalah peneliti sendiri, sedangkan guru kolaborator yang ikut dalam penelitian ini bertindak sebagai pengamat. Pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajar sesuai dengan RPP yang telah dirancang dan sesuai dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tahap Akhir Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi tindakan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi, dilakukan yaitu dengan melihat kelebihan dan kekurangan pada pembelajaran siklus 1. Kekurangan-kekurangan yang muncul akan diperbaiki pada siklus 2, dan siklus 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data tentang peningkatan keterampilan membaca intensif dengan menggunakan media audio visual serta data keterampilan siswa dalam membaca intensif isi sebuah ceritadengan menggunakan media audio visual yang diperoleh dari siklus 1 siklus 2, dan siklus 3. Data-data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan perhitungan persentase dalam proses pembelajaran. Untuk menganalisis tabel peningkatan kemampuan keterampilan membaca pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III Sekolah DasarNegeri 29 Pontianak Utara dengan menggunakan media audio visual akan digunakan rumus perhitungan rata-rata dan persentase dengan rumus: 4

X = fx f Keterangan: X = rata-rata = jumlah f = jumlah siswa yang mendapat nilai x = nilai siswa (Awalludin, dkk. 2010:2-8). Tabel 1 Data Hasil Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif No 1 2 Siklus 1 ( % ) Siklus 2 ( % ) Siklus 3 ( % ) Indikator Tidak Tidak Tidak Bisa Bisa Bisa Bisa Bisa Bisa Siswa dapat memahami isi bacaan 45,45 % 54,54 % 66,67 % 33,33 % 84,85 % 15,15 % Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita 27,27 % 72,73 % 54,54 % 45,45 % 72,73 % 27,27 % yang telah di baca Rata-rata 36,36 % 63,64 % 60,61% 39,39 % 78,79 % 21,21 % Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat peningkatan yang terjadi pada setiap indikator kinerja kemampuan membaca intensif siswa dengan menggunakan media audio visual. Tabel 2 Kemampuan Guru Merencanakan Pembelajaran pada Siklus I, II, III No Aspek Yang Diamati ( KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN ) Terlaksana Y T Skor 1 2 3 4 A Perumusan Tujuan Pembelajaran 1 Kejelasan Rumusan 2 Kelengkapan Cakupan Rumusan 3 Kesesuaian dengan kompetensi dasar Rata-rata skor A : 5

B Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar 1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3 Keruntutan dan sistematika materi 4 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu C Rata-rata skor B : Pemilihan media pembelajaran 1 Kesesuaian Penerapan Media Audio Visual dengan tujuan pembelajaran 2 Kesesuaian Penerapan Media Audio Visual dengan materi pembelajaran 3 Kesesuaian Penerapan Media Audio Visual dengan karakteristik peserta didik 4 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu Rata-rata skor C: D Penilaian Hasil Belajar 1 Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran 2 Kejelasan prosedur penilaian 3 Kelengkapan instrument Rata-rata skor E : Skor total A+B+C+D = Skor rata-rata IPKG = 6

Tabel 3 Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus I, II, III No. Aspek yang diamati Terlaksana Y T Skor Siklus 1 2 3 4 I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Memeriksa kesiapan siswa II. Kegiatan Awal Rata-rata 1. Melaksanakan Apersepsi 2. Menyampaikan kompetensi dasar yang diharapkan dicapai, dan rencana kegiatan kelas Rata-rata III. Kegiatan Inti A Mengajar ( Teach ) 1. Menunjukkan penguasaan materi pelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan 3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4. Melaksanakan pembelajaan sesuai dengan waktu yang dialokasikan 5. Menggunakan media secara efektif dan efisien 6. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 7. Mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan berpikir kritis dalam pembelajaran bahasa Indonesia 8. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi atau menyampaikan informasi menggunakan sumber belajar yang dimiliki 7

9. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 10. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Rata-rata B. Strategi pembelajaran media audio visual 1. Guru menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam membaca ceritaanak berteks dengan menggunakan media audio visual ( VCD ) 2. Guru memutar cerita anak berteks dalam bentuk audio visual dengan menggunakan alat bantu laptop 3. Siswa diminta untuk membaca cerita tersebut secara intensif dengan memperhatikan hal-hal penting yang terdapat pada cerita yang diputar 4. Setelah cerita selesai diputar, guru bersama siswa melakukan tanyajawab tentang isi cerita yang telah diputar. 5. Guru menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam membaca cerita anak berteks dengan menggunakan media audio visual ( VCD ) 6. Guru memutar cerita anak berteks dalam bentuk audio visual dengan menggunakan alat bantu laptop Rata-rata IV Kegiatan Akhir 1. Menyusun kesimpulan dengan melibatkan siswa 2. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa 3. Memberikan evaluasi berupa soal tes 4. Melaksanakan tindak lanjut Rata-rata Skor Total I+II+III+IV Rata-rata skor total 8

90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 84,85% 27,27% 66,67% 54,54% 45,45% 36,36% 27,27% 20,00% Baseline Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 siswa dapat memahami isi bacaan siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah dibaca Grafik Data Hasil Grafik Batang Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Berdasarkan uraian, secara keseluruhan peningkatan keterampilan membaca intensif siswa kelas III D Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara, dengan menggunakan media audio visual dapat dikatakan berhasil. Pembahasan Pada bagian ini akan dipaparkan beberapa pembahasan hasil Siswa dapat memahami isi bacaan pada baseline jumlahnya 12 orang (36,36%) meningkat di siklus 1 menjadi 15 Orang (45,45%). Adapun persentase siswa yang memahami isi bacaan mencatat selisih 9,09 % termasuk kategori rendah. Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca pada baseline jumlahnya 7 orang (21,21 %) meningkat di siklus 1 menjadi 9 Orang (27,27 %). Adapun persentase Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca mencatat selisih 6,06% termasuk kategori rendah.siswa dapat memahami isi bacaan pada siklus 2 jumlahnya 22 orang (66,67%) meningkat di siklus 3 menjadi 28 Orang (84,85%). Adapun persentase siswa yang memahami isi bacaan mencatat selisih 18,18% termasuk kategori sedang. Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca pada siklus 2 jumlahnya 18 orang (54,54%) meningkat di siklus 3 menjadi 24 Orang (72,73%). Adapun persentase Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca mencatat selisih 18,19%. Termasuk kategori sedang.siswa dapat memahami isi bacaan pada siklus 2 jumlahnya 22 orang (66,67%) meningkat di siklus 3 menjadi 28 Orang (84,85%). Adapun persentase siswa yang memahami isi bacaan mencatat selisih 18,18% termasuk kategori sedang. Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca pada siklus 2 jumlahnya 18 orang (54,54%) meningkat di siklus 3 menjadi 24 Orang (72,73%). Adapun persentase Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca mencatat selisih 18,19% termasuk kategori sedang. 9

Siswa dapat memahami isi bacaan berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan keterampilan membaca intensif siswa pada aspek memahami isi bacaan dengan jumlah siswa 15 orang atau 45,45% pada siklus 1 dan 22 orang atau 66,67 % pada siklus 2 serta 28 orang atau 84,85% pada siklus 3. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas III D dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa khususnya pada aspek memahami isi bacaan. Siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi peningkatan keterampilan membaca intensif siswa pada aspek siswa dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca dengan jumlah siswa 9 orang atau 27,27 % pada siklus 1 dan 18 orang atau 54,54% pada siklus 2 serta 24 orang atau 72,73% pada siklus 3. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas III D dapat meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa khususnya pada aspek dapat membuat pertanyaan dari cerita yang telah di baca. Berdasarkan uraian di atas, secara keseluruhan peningkatan keterampilan membaca intensif siswa kelas III D Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara, dengan menggunakan media audio visual dapat dikatakan berhasil. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual cocok diterapkan pada pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas III D Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara karena terjadi peningkatan keterampilan membaca siswa. Kemampuan guru merencanakan pembelajaran (membuat RPP) pada tabel 2 yang terdiri dari 5 aspek yaitu Perumusan Tujuan Pembelajaran, Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, Metode Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar. Siklus 1 pada aspek Perumusan Tujuan Pembelajaran rata-ratanya 3,00, Pada aspek Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar rata-ratanya 3,00, Pada aspek Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran rata-ratanya 3,25 dan pada aspek Penilaian Hasil Belajar rata-ratanya 2,67, Total skor kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran siklus 1 yaitu 11,92 dan rata-rata skor mencapai 2,98. Pada siklus II kemampuan guru merencanakan pembelajaran (membuat RPP) yang terdiri dari 5 aspek yaitu Perumusan Tujuan Pembelajaran, Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran, Metode Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar. Siklus II pada aspek Perumusan Tujuan Pembelajaran rata-ratanya 3,33, Pada aspek Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar rataratanya 3,50, Pada aspek Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran rataratanya 3,50 dan pada aspek Penilaian Hasil Belajar rata-ratanya 3,33, Total skor kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran siklus II yaitu 13,66 dan rata-rata skor mencapai 3,42. Pada siklus III kemampuan guru merencanakan pembelajaran (membuat RPP) yang terdiri dari 5 aspek yaitu Perumusan Tujuan Pembelajaran, Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, Pemilihan media pembelajaran, Metode Pembelajaran dan Penilaian Hasil Belajar. Siklus 3 pada aspek Perumusan Tujuan Pembelajaran rata-ratanya 4,00, Pada aspek Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar rata-ratanya 3,75 Pada aspek Pemilihan media pembelajaran rata-ratanya 4,00, dan pada aspek Penilaian Hasil Belajar rata- 10

ratanya 3,67, Total skor kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran pada siklus III yaitu 15,42 dan rata-rata skor mencapai 3,85. Pada tabel 3 beberapa pembahasan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang terdiri dari 4 aspek yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Siklus I pada aspek pra pembelajaran kelas skor rata-rata 3,00 Pada aspek kegiatan awal skor rata-rata 2,50 pada aspek kegiatan inti skor rata-rata 3,19dan pada aspek kegiatan akhir skor rata-rata 3,17, Total skor kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu 11,84 dan rata-rata skor mencapai 2,96. Pada siklus II kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang terdiri dari 4 aspek yaitu pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Siklus II pada aspek pra pembelajaran kelas skor ratarata 3,33 Pada aspek kegiatan awal skor rata-rata 3,00 pada aspek kegiatan inti skor rata-rata 3,56 dan pada aspek kegiatan akhir skor rata-rata 3,75, Total skor kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu 13,67 dan rata-rata skor mencapai 3,42. Pada siklus III kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual yang terdiri dari 4 aspek yaitu Pra pembelajaran, Kegiatan awal, Kegiatan inti, dan Kegiatan akhir. Siklus 3 pada aspek pra pembelajaran rata-ratanya 4,00,pada aspek kegiatan awal rataranya 3,50, Pada aspek kegiatan inti rata-ratanya 3,81dan pada aspek kegiatan akhir rata-ratanya 4,00, Total skor kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada siklus 3 yaitu 15,31 dan rata-rata skor mencapai 3,83. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di sekolah dasar negeri 29 Pontianak Utara, hasil yang diperoleh dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas III D maka secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca intensif dengan menggunakan media audio visual pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas III D Sekolah Dasar Negeri 29 Pontianak Utara. Peningkatan keterampilan membaca intensif siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas III Sekolah Dasar 29 Pontianak Utara mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. Siklus 1 rata-rata hasil perolehannya 45,45<65 (KKM), siklus II rata-rata hasil perolehannya 65,67>65 (KKM), dan siklus III hasil perolehannya rata-rata 84,85>65 (KKM) bearti hasil peningkatan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media audio visual mengalami peningkatan. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dalam penelitian ini dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1) Proses pembelajaran yang dirancang guru dapat melibatkan siswa secara aktif, memiliki strategi dan kesabaran dalam membimbing siswa. 2) Dalam melaksanakan pembelajaran, disarankan agar guru memiliki strategi, metode, dan media yang lebih inovatif untuk diterapkan di dalam pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa dalam belajar. 3) 11

Manfaatkan waktu sebaik mungkin dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran supaya semua langkah-langkah perencanaan pembelajaran dapat terlaksana dengan maksimal dan hasil yang memuaskan. 4) Guru sebaiknya selalu mengadakan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan agar guru dapat mengetahui kekurangan pada pembelajaran dan memperbaikinya pada pembelajaran selanjutnya. DAFTAR RUJUKAN Awalludin, dkk. (2010). Statistika Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Hadari Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press. Henry Guntur Tarigan. (2013). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jagakarsa: Rajawali Pers. 12