MAULANA WIJAYA NIM. J

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Ahli Madya Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh:

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaian Program Studi Stara 1 pada JurusanIlmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASUPAN MAKAN DAN STATUS GIZI DENGAN FREKUENSI DIARE BALITA DI DESA BOLON, KECAMATAN COLOMADU, KABUPATEN KARANGANYAR

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DENGAN ASUPAN ENERGI DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA JAGAN KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PENGARUH POS GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KWADUNGAN KECAMATAN KWADUNGAN KABUPATEN NGAWI

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

1 Universitas Indonesia

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSKESMAS JAMBON KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014.

Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada Anak Usia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir 2015

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun oleh : DIAN KUSUMAWATI J

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental

PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain

Analisis Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Pada Balita Di

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh :

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN LAWEYAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa

ARTIKEL ILMIAH. Karya Tulis Ilmah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi. Disusun Oleh

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP POLA ASUH IBU BALITA DI KABUPATEN BANYUMAS (Studi di Puskesmas Banyumas dan Puskesmas II Kembaran)

DWI SULISTYORINI J

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA USIA 2 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PROFESI Volume 10 / September 2013 Februari 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP JAMANIS KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2010.

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

ABSTRACT. Objective: To identify association between immunization and nutrition status of children under five.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA DAGEN KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DENGAN OBESITAS PADA BALITA DI PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA

Kata Kunci: Kejadian ISPA, Tingkat Pendidikan Ibu, ASI Eksklusif, Status Imunisasi

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata kunci : Peran Keluarga Prasejahtera, Upaya Pencegahan ISPA pada Balita

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Mawar RW 05 Kelurahan Wonodri

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

Persetujuan Pembimbing. Jurnal FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA HUIDU KECAMATAN LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

The Correlation between Clean and Healthy Behavior And Health Status with The Nutrional Status Among Toddler Living In Poor Households In Way Kanan

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW


HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

ABSTRACT. Keywords: severe acute malnutrition, child, nutrition status, economic status

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 4 April 2017

EFEKTIVITAS SOSIALISASI PMBA TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA DI PUSKESMAS LENDAH I TAHUN 2016

PENELITIAN GAMBARAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI PADA BALITA YANG MENGALAMI GIZI KURANG

RETNO DEWI NOVIYANTI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH POLOKARTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOKARTO SUKOHARJO PUBLIKASI ILMIAH Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma III Gizi Disusun Oleh: MAULANA WIJAYA NIM. J 300 130 012 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH POLOKARTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOKARTO SUKOHARJO PUBLIKASI ILMIAH Oleh : MAULANA WIJAYA J 300 130 012 Telah diperiksa dan disetuji untuk diuji oleh : Dosen Pembimbing (Dwi Sarbini, SST, M.Kes) NIK/NIDN. 747/06-1406-7204 i

HALAMAN PENGESAHAN HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH POLOKARTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOKARTO SUKOHARJO OLEH MAULANA WIJAYA J 300 130 012 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 1 September 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji : 1. Dwi Sarbini, SST, M.Kes (...) (Ketua Dewan Penguji) 2. Farida Nur Isnaeni, S.Gz, M.Sc (...) (Anggota I Dewan Penguji) 3. Rusdin Rauf, STP, MP (...) (Anggota II Dewan Penguji) Dekan Dr. Suwaji, M.Kes. NIP/NIDN.195311231983031002/ 00-2311-5301 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya. Surakarta, 20 September 2016 Peneliti MAULANA WIJAYA J300130012 iii

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH POLOKARTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOKARTO SUKOHARJO Abstrak Latar belakang : Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah pengetahuan gizi. Selain pengetahuan, kekebalan tubuh juga memiliki pengaruh terhadap status gizi. Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga terhindar dari penyakit.tujuan : Mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu dan status imunisasi dasar dengan status gizi balita di daerah Polokarto, wilayah kerja Puskesmas Polokarto, Sukoharjo. Metode penelitian : Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Data pengetahuan gizi ibu menggunakan wawancara langsung dengan menggunakan lembar kuesioner dan data imunisasi dasar melihat pada KIA dengan jumlah imunisasi lengkap 12 kali sedangkan status gizi balita dengan pengukuran BB/U. Analisis data yang digunakan adalah uji Rank Spearman dan korelasi Fisher's Exact Test. Hasil : Pengetahuan gizi ibu baik (65,3%) dan pengetahuan gizi ibu kurang (34,7%), status imunisasi dasar diketahui yang berstatus imunisasi dasar lengkap (85,7%) dan berstatus imunisasi dasar tidak lengkap (14,3%), status gizi balita diketahui balita dengan status gizi baik (74,5%), status gizi kurang (16,3%), status gizi buruk (7,1 %) dan status gizi lebih (2,1%). Hasil uji hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi dengan nilai p 0.385. Hail uji hubungan status imunisasi dasar dengan status gizi balita dengan nilai p 0,509. Kesimpulan : Tidak ada hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita dan tidak ada hubungan status imunisasi dasar dengan status gizi balita. Kata Kunci : pengetahuan gizi ibu,imunisasi dasar, status gizi balita Kepustakaan : (60)1985-2015 Abstract Background: One of the factors that influence nutritional status nutritional knowledge. In addition to knowledge, immune system also have an influence on nutritional status. Immunisation is a way to enhance the person's immune system is actively against a disease, so avoid the disease. Objective: To know the relationship of knowledge of nutrition and immunization status of mothers with basic nutritional status toddler in the area 1

Polokarto, Work area Clinics Polokarto, Sukoharjo. Methods: The study was descriptive in nature design correlation with cross sectional. The mother s nutrition know ledge data using direct interview using Questionnaires sheet and immunization data base look at KIA to the number of complete immunization 12 times while the nutritional status of toddlers with measurements BB/U. Of data analysis used is correlation Spearman Rank and Fisher's Exact Tes. Results: Knowledge of good maternal nutrition (65.3%) and less maternal nutrition knowledge (34.7%), basic immunization status unknown status are fully immunized (85.7%) and basic immunization status is incomplete (14.3% ), nutritional status of children under five are known with good nutritional status (74.5%), malnutrition status (16.3%), poor nutritional status (7.1%) and a better nutritional status (2.1%). The test results relations maternal nutrition knowledge and nutritional status with p value 0.385. Hail test of basic immunization status relationship with the nutritional status of children with p value 0.509 Conclusion: Knowledge of good maternal nutrition (65.3%) and less maternal nutrition knowledge (34.7%), basic immunization status unknown status are fully immunized (85.7%) and basic immunization status is incomplete (14.3% ), nutritional status of children under five are known with good nutritional status (74.5%), malnutrition status (16.3%), poor nutritional status (7.1%) and a better nutritional status (2.1%), there is no maternal nutrition knowledge relationship with the nutritional status of children, there is no basic immunization status relationship with the nutritional status of children. Conclusion: There is no maternal nutrition knowledge relationship with the nutritional status of children and there is no basic immunization status relationship with the nutritional status of children Keyword :nutritional knowledge of mothers, basic immunization, nutritional status of toddlers Blibliography : (60)1985-2015 1. PENDAHULUAN Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Status gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Gizi kurang dapat berakibat gagal tumbuh kembang serta meningkatkan angka kesakitan dan kematian terutama pada kelompok usia rawan gizi dan penyakit yaitu anak dibawah lima tahun. Balita merupakan kelompok yang paling menderita akibat kurang gizi dan jumlahnya dalam populasi cukup besar besar (Sihadi, 2009). 2

Persentase status gizi buruk dan gizi kurang di Jawa Tengah mencapai 17,6% (Riskesdas, 2013). Balita di Indonesia saat ini menunjukkan persentase paling tinggi untuk penyakit kurang energi protein (KEP) (Depkes RI, 2009). Kurang energi protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa, 2001). Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah pengetahuan gizi (Himawan, 2006). Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat (Notoatmojo, 2003). Berdasarkan data Dinas Kesehatan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2015 menunjukkan balita yang berstatus gizi buruk mencapai 6,36%, gizi kurang 56,06% dan gizi lebih 14,3% (Dinkes Kab.Sukoharjo). Hasil survei pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Pukesmas Polokarto dengan status gizi buruk 16 balita ( 0,35%), status gizi kurang 234 balita ( 5,12%), dan status lebih 13 balita (0,28%). Terdapat 17 desa di Kecamatan Polokarto, presentase gizi kurang yang masih tinggi ada 3 desa yaitu Desa Wonorejo terdapat 34 balita (8,99%), Desa Kemasan terdapat 25 balita (10,68%) dan Desa Bugel terdapat 20 balita (11,49%). Keluarga dengan kasus gizi buruk pada umumnya berasal dari keluarga miskin dengan tingkat pendidikan ibu yang rendah akan menyebabkan kurangnya pemahaman yang berkaitan dengan pengetahuan gizi. 2. METODE Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Data pengetahuan gizi ibu menggunakan wawancara langsung dengan menggunakan lembar kuesioner dan data imunisasi dasar melihat pada KIA dengan jumlah imunisasi lengkap 12 kali sedangkan status gizi balita dengan 3

pengukuran BB/U. Analisis data yang digunakan adalah uji Rank Spearman dan korelasi Fisher's Exact Test. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Univariat 1) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin balita Tabel 1 Distribusi Menurut Jenis Kelamin Balita Jenis kelamin Jumlah Persentase (%) Laki-laki 50 51 Perempuan 48 49 Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa sampel penelitian berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 50 balita dengan presentase 51%. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi status gizi jenis kelamin lakilaki lebih memiliki resiko mengalami masalah gizi, hal ini karena lakilaki memiliki kebutuhan lebih besar dari pada perempuan, karena perempuan lebih banyak mengandung lemak dalam tubuhnya, yang berarti banyak jaringan yang tidak aktif di dalam tubuhnya (Kartasapoetra, 2008). 2) Karakteristik responden berdasarkan umur ibu Tabel 2 Distribusi Umur Ibu Umur Jumlah Persentase (%) 18-24 15 15,2 25-29 29 29,5 30-34 26 26,5 35-39 19 19,3 40-50 9 9,1 Berdasarkan Tabel 2 diketahui sebagian besar umur ibu antara 25-29 tahun, yaitu 29,5%. Umur merupakan salah satu faktor dalam menentukan tindakan seseorang. Umur ini disebut juga masa reproduksi dimana masa ini diharapkan telah mampu untuk mengenal, mencegah, 4

dan mengatasi masalah gizi ditingkap keluarga atau rumah tangga (Depkes RI, 2007). 3) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu Tabel 3 Distribusi Tingkat Pendidikan Ibu Tingkat Pendidikan Ibu Jumlah Persentase (%) Dasar 60 61,2 Lanjut 38 38,8 Dalam penelitian ini kategori pendidikan ibu balita meliputi pendidikan dasar (SD,SMP), lanjut (SMA/SMK, Perguruan Tinggi). Berdasarkan Tabel 3 tingkat pendidikan ibu sebagian besar adalah pendidikan dasar yaitu sebesar 60 orang dengan presentase 61,2%. Pendidikan ibu balita akan sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan perilaku ibu balita dalam memelihara kesehatan balita. Pendidikan yang tinggi dapat memperbaiki perilaku kesehatan serta membantu mencegah penyakit, selain itu tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap pola pemberian makanan pada anak yang juga akan mempengaruhi status gizi anak (Roesli, 2001). 4) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ibu Tabel 4 Distribusi Pekerjaan Ibu Pekerjaan Ibu Jumlah Persentasi (%) Bekerja 25 25,5 Tidak bekerja 73 74,5 Berdasarkan Tabel 4 sebagian besar ibu balita tidak bekerja (Ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 73 orang dengan presentase 74,5%. Ibu yang berkerja sebanyak 25,5% meliputi PNS, Wiraswasta dan buruh dengan demikian ibu rumah tangga banyak waktu dalam mengasuh serta memantau perkembanagan dan pertumbuhan balita. Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat dari ibu yang berkerja diluar rumah adalah keterlantaran anak, terutama anak balita padahal masa ini merupakan masa yang sangat membutuhkan pengasuhan yang lebih, dimana masa ini dipengaruhi oleh pengasuh dan keadaan gizi sejak usia bayi sampai 5

berusia 5 tahun dan pada masa ini anak belum dapat melayani kebutuhan sendiri dan bergantung pada pengasuh (Kemenkes, 2011). 5) Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan ibu Tabel 5 Distribusi Pengetahuan Ibu Pengetahuan gizi ibu Jumlah Persentase (%) Baik 64 65,3 Kurang 34 34,7 Berdasarkan Tabel 5 pengetahuan gizi ibu yang baik sebesar 65,3% dan pengetahuan gizi ibu kurang sebesar 34,7%. Pengetahuan responden mengenai pengetahuan tentang gizi sudah baik. Pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan yang dikonsumsi (Sediaoetama, 2000). Pengetahuan gizi ibu baik jika skor 80% dari 23 soal, pengetahuan gizi ibu kurang jika skor < 80% dari 23 soal. Responden paling banyak menjawab dengan benar pernyataan nomor 5, 6, 7, 9 dan 20. pernyataan nomor 5, 6, 7, 9 tentang gizi seimbang sedangkan pernyataan nomor 20 tentang KMS. 6) Karakteristik responden berdasarkan umur balita Tabel 6 Distribusi Umur Balita Umur (Tahun) Jumlah Persentase (%) 1 3 3,1 2 30 30,6 3 30 30,6 4 24 24,5 5 11 11,2 Berdasarkan Tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar balita yang menjadi responden mempunyai umur antara 2-3 tahun yaitu sebanyak 60 balita dengan presentase 61,2%. Anak balita merupakan anak yang berumur 1 sampai 5 tahun (Arisman, 2004). Pada usia 2 tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat pesat untuk pertumbuhan dan perkembangan. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini tidak 6

dipulihkan, bersifat permanen walupun dimasa mendatang kebutuhan gizi terpenuhi (Depkes RI, 2007). 7) Karakteristik responden berdasarkan status gizi balita Tabel 7 Distribusi Status Gizi Balita Status gizi Jumlah Persentase (%) Baik 73 74,5 ` Kurang `16 16,3 Buruk 7 7,1 Lebih 2 2,1 Berdasarkan Tabel 7 sampel yang berjumlah 98 responden, katagori responden yang tergolong status gizi baik sebesar 74,5%. Status gizi baik atau optimal digunakan secara efisien untuk pertumbuhan fisik, pertumbuhan otak, kemampuan berkerja dan kesehatan secara umum (Almatsier, 2006). Berdasarkan indek antropometri berat badan menurut umur dikatagorikan status gizi baik yaitu -2 sampai +2 SD, status gizi kurang yaitu -2 sampai -3 SD, status gizi buruk yaitu -3 SD dan status gizi lebih yaitu >2 SD (WHO, 2007). 8) Karakteristik responden berdasarkan status imunisasi dasar balita Tabel 8 Distribusi Status Imunisasi Dasar Status imunisasi dasar Jumlah Persentase (%) Lengkap 84 85,7 Tidak lengkap 14 14,3 Berdasarkan Tabel 8 tersebut dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai status imunisasi dasar lengkap sebanyak 85,7% dan responden yang mempunyai status imunisasi tidak lengkap sebanyak 14,3%. Imunisasi dasar lengkap meliputi (BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak) diberikan 12 kali sebelum bayi berusia 1 tahun ( Ranuh, 2001). Balita dengan status imunisasi dasar tidak lengkap kebanyakan tidak diberikan imunisasi polio dikarenakan kondisi balita kebanyakan sedang mengalami sakit. 7

b. Analisis Bivariate 1) Hubungan pengetahuan gizi ibu terhadap status gizi balita Tabel 9 Distribusi Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita Mean Min Max Sd p Value Status Gizi -1,22-5,17 2,50 1,26 Pengetahuan gizi 83,38 56 100 9,98 Berdasarkan Tabel 9 rata-rata status gizi balita -1,22 (status gizi baik) dan rata-rata pengetahuan gizi ibu 83,38 (pengetahuan gizi ibu baik). Tabel 10 Distribusi Status Gizi Balita Berdasarkan Pengetahuan Gizi Ibu Status gizi Baik Buruk Kurang Lebih Total n % n % n % n % n % Pengetahuan 49 76,6 6 9,4 9 14,1 0 0 64 100 Baik Pengetahuan 24 70,6 1 2,9 7 20,6 2 5,9 34 100 Kurang Uji statistik yang digunakan untuk menguji kenormalan data menggunakan uji Kolmogorof Smirnov. Hasil uji kenormalan menujukan data berdistribusi tidak normal maka, uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita yaitu dengan uji Rank Spearman. 0.385 Hasil korelasi Rank Spearman diperoleh nilai p = 0,385. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita. Tidak adanya hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita dalam penelitian ini dikarenakan pengetahuan bukan merupakan faktor utama yang mempengaruhi status gizi balita. Menurut UNICEF (1998), mengemukakan bahwa faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi balita meliputi asupan dan infeksi. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah (2004) Penyakit infeksi sangat erat hubungannya dengan status gizi yang kurang. dan penelitian yang dilakukan Sari (2012) yang menyatakan 8

asupan makanan (energi dan protein) berhubungan dengan status gizi balita. 2) Hubungan status imunisasi dasar terhadap status gizi balita Tabel 11 Distribusi Imunisasi Dasar Berdasarkan Status Gizi Balita Status gizi Normal Tidak normal Total n % n % n % Imunisasi lengkap 63 75 21 25 84 100 Imunisasi tidak lengkap 12 85.7 2 14.3 14 100 Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa responden dengan status imunisasi dasar lengkap berjumlah 84 balita. Status imunisasi dasar lengkap dengan status gizi normal berjumlah 63 (75%) balita, status gizi tidak normal P 0,5 09 berjumlah 21 (25%) balita. Responden dengan status imunisasi dasar tidak lengkap berjumlah 14 balita. Status imunisasi dasar tidak lengkap dengan status gizi normal berjumlah 12 (85,7%) balita, status gizi tidak normal berjumlah 2 (14,3%) balita. Uji statistik yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara status imunisasi dasar dengan status gizi balita yaitu dengan uji Fisher's Exact Test. Hasil korelasi Fisher's Exact Test diperoleh nilai p = 0,509. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak ada hubungan status imunisasi dasar dengan status gizi balita. Tidak adanya hubungan antara status imunisasi dasar dengan status gizi balita dikarenakan faktor infeksi atau kekebalan tubuh balita, yang merupakan faktor langsung yang mempengaruhi status gizi, tidak hanya dipengaruhi oleh lengkap atau tidak lengkap status imunisasi dasar. Status infeksi atau kekebalan tubuh balita juga dapat dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan, pola asuh dan pelayanan kesehatan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Rasmaliah (2004) yaitu keadaan lingkungan yang tidak sehat akan menyebabkan penurunan reaksi kekebalan tubuh yang berarti kemampuan untuk mempertahankan diri terhadap serangan infeksi menjadi turun, sehinga akan berpengaruh pada status gizi balita dan Soenardi (2000) 9

mengemukakan bahwa pola asuh dalam mempersiapkan makanan, kebersihan makanan dan peralatan yang dipakai harus mendapatkan perhatian khusus karena makanan yang kurang bersih dan sudah tercemar dapat menyebabkan diare atau kecacingan pada anak serta pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh terjadinya infeksi dan infeksi mempunyai hubungan timbal balik dengan status gizi (Soetjiningsih, 2001). 4. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengetahuan gizi ibu baik (65,3%) dan pengetahuan gizi ibu kurang (34,7%). 2. Status imunisasi dasar diketahui yang berstatus imunisasi dasar lengkap (85,7%) dan berstatus imunisasi dasar tidak lengkap (14,3%). 3. Status gizi balita diketahui balita dengan status gizi baik (74,5%), status gizi kurang (16,3%), status gizi buruk (7,1%) dan status gizi lebih (2,1%). 4. Tidak ada hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita. 5. Tidak ada hubungan status imunisasi dasar dengan status gizi balita. B. Saran 1. Bagi Puskesmas Polokarto Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan evaluasi program gizi agar pihak Puskesmas Polokarto memberikan penyuluhan dan promosi mengenai pentingnya pengetahuan ibu dan status imunisasi dasar terhadap status gizi balita. 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini digunakan sebagai tambahan informasi atau wawasan bahwa pengetahuan ibu serta status imunisasi terhadap status gizi balita. 10

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 2007. Tentang Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Sukoharjo, 2015. Hasil Suvey Data Kesehatan. Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Himawan, 2006. Hubungan antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang. Semarang: Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Indah,J. 2004. Hubungan Antara Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Pada Balita Di Puskesmas Jambon Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Kartasapoetra, G. 2008. Ilmu gizi: Korelasi Gizi Kesehatan dan Produktifitas Kerja. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Kemenkes. 2011. Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita Gizi Kurang. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Rasmaliah. 2004. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) & Penanggulanganya, Artikel, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara Roesli, U. 2001. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1. Jakarta : Trubus Agriwidya. Sari,P. 2012. Hubungan Antara Asupan Makanan Dan Status Kesadaran Gizi Keluarga Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I, Bantul Supariasa,I.D.N. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Soetjiningsih., 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran 11