PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN FUZZY MOORA PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

TAKARIR. Aedes aegypti : nyamuk yang menularkan penyakit demam. Database : kumpulan file atau tabel yang saling

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT SYARAF PADA WAJAH BERBASIS WEB

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2013

PENERAPAN FUZZY MOORA PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Asma

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Nyamuk merupakan penyebab dan pembawa beberapa jenis penyakit seperti

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manusia

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks.

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT JERUK KEPROK GARUT

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT YANG DISEBABKAN NYAMUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR TUGAS AKHIR. Oleh : REZA NOVENDA PUTRA

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

NASKAH PUBLIKASI. SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN TROUBLESHOOTING KOMPUTER PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS JENIS JERAWAT PADA WAJAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

TUGAS AKHIR. Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadyah Malang. Oleh:

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini sangat berkembang pesat

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

TAKARIR. : kumpulan file atau tabel yang saling berhubungan. secara logika. : penalaran yang dimulai dari fakta menuju konklusi

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

Transkripsi:

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH [1] Sri Lestanti, [2] Sabitul Kirom, dan [3] Dini Kustiari [1],[2,[3] Universitas Islam Balitar Abstrak: Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi oleh arboviruses, dan bersifat menular berbahaya. Dalam penyelesaiannya membutuhkan suatu alat yang dikenal sebagai sistem pakar. Sistem pakar ini yang akan membantu user mendiagnosis suatu penyakit serta memberikan pengetahuan yang dibutuhkan terkait penyakit demam berdarah. Aplikasi ini dibangun untuk diagnosis awal demam berdarah dengan menggunakan penerapan Metode Forward Chaining. Hasil dari pengujian menunjukkan aplikasi ini dapat digunakan secara efektif untuk mendiagnosis penyakit demam berdarah. Kata kunci: Demam Berdarah, Metode Forward Chaining, Sistem Pakar I. PENDAHULUAN Forward Chaining adalah metode pencarian / penarikan kesimpulan yang berdasarkan pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan. Penelusuran dimulai dari fakta yang ada lalu bergerak maju melalui premis-premis untuk menuju ke kesimpulan / bottom up reasoning. Forward chaining melakukan pencarian dari suatu masalah kepada solusinya. Jika klausa premis sesuai dengan situasi, maka proses akan memberikan kesimpulan. Demam berdarah merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi oleh arboviruses, dan bersifat menular berbahaya. Perjalanan penyakit akibat infeksi virus dengue sulit diprediksi. Biasanya pasien mengalami fase demam selama 2 sampai 7 hari yang diikuti oleh fase kritis demam selama 2 sampai 3 hari. Pada saat fase kritis ini, pasien biasanya sudah tidak mengalami demam, tetapi berpeluang untuk menuju ke Demam Berdarah Dengue (DBD) maupun Syndrom Shock Dengue yang dapat bermuara pada kondisi fatal jika tidak diberikan pengobatan yang adekuat. Kematian yang dialami pasien demam berdarah sebagian besar akibat terjadinya perdarahan dan shock. Apabila terjadi perdarahan atau shock maka harus segera diberikan pengobatan secara cepat dan tepat. Penetapan diagnosis secara tepat disertai dengan pengobatan yang akurat dapat menurunkan angka kematian akibat penyakit ini (Djunaedi, 2006). Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 134

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, pada bulan Januari hingga pertengahan bulan Maret 2016 ditemukan sebanyak 138 kasus penderita DBD dan lima orang di antaranya meninggal dunia. Lima orang tersebut berasal dari lima kecamatan yang berbeda di Kabupaten Blitar. Selain di Kabupaten Blitar, kasus DBD juga terjadi di Kota Blitar. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Blitar, diketahui bahwa sampai pada bulan Februari tercatat sebanyak 63 kasus penyakit DBD. Kasus penderita demam berdarah kebanyakan terjadi pada anak-anak. Selain itu, kasus penderita demam berdarah juga ditemukan pada orang dewasa. Pemahaman masyarakat Kabupaten Blitar tentang bahaya DBD masih kurang. Pemahaman yang minim, mengakibatkan masyarakat menjadi kurang waspada akan bahaya yang ditimbulkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini, sehingga masih ada saja warga yang jatuh sakit. Hal inilah yang juga membuat pasien cenderung mengalami keterlambatan penanganan. Bisa dipastikan jika terjadi keterlambatan penanganan, pasien akan mengalami fase sakit yang lebih parah atau berada pada kondisi fatal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rancangan sistem pakar yang dapat membantu masyarakat atau pasien untuk mendiagnosis awal gejala demam berdarah. Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan atau inference rules dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. (Turban, at al., 2005). Menurut Durkin (1994) komponen utama pada struktur sistem pakar meliputi Basis Pengetahuan / Knowledge Base, Mesin Inferensi / Inference Engine, Working Memory, dan Antarmuka Pemakai / User Interface. II. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Adapun waktu pelaksanaannya dimulai dari bulan Januari sampai Juli 2017. B. Identifikasi Permasalahan Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada pada Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap warga Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar diketahui bahwa terdapat permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Permasalahn tersebut berkaitan dengan pemahaman masyarakat tentang bahaya DBD yang masih kurang. Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 135

Pemahaman yang minim, mengakibatkan masyarakat di daerah tersebut menjadi kurang waspada akan bahaya yang ditimbulkan oleh nyamuk Aedes aegypti, sehingga masih ada saja warga yang jatuh sakit. Hal inilah yang juga membuat pasien cenderung mengalami keterlambatan penanganan. Jika terjadi keterlambatan penanganan maka tidak menutup kemungkinan pasien akan mengalami fase sakit yang lebih parah atau berada pada kondisi fatal. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu rancangan sistem pakar yang dapat membantu masyarakat atau pasien untuk mendiagnosis awal gejala demam berdarah. C. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan penyakit DBD. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Studi Literatur Berupa pengumpulan informasi dan mempelajari materi serta sumber-sumber data yang diperlukan untuk membangun sistem yang berhubungan dengan penelitian ini. Literatur-literatur diambil dari penelitian sebelumnya maupun dari beberapa buku, skripsi, dan jurnal-jurnal ilmiah, baik dalam negeri maupun luar negeri. 2. Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung (face to face) antara peneliti dengan masyarakat Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar dan pakar kesehatan di bidang penyakit DBD. Tujuan wawancara tersebut untuk memperoleh data yang dapat menjelaskan ataupun menjawab suatu permasalahan dalam penelitian. 3. Observasi Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti di Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat yang digunakan dalam penelitian. D. Perancangan Sistem Pada tahap ini dijelaskan mengenai perancangan sistem yaitu sebagai berikut. 1. Flowchart Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Flowchart pada penelitian ini berupa Flowchart Sistem. Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Flowchart Sistem dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 1. Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 136

Gambar 1 Flowchart Proses Penalaran Sistem Pakar Diagnosis Awal Demam Berdarah menggunakan Foward Chaining 2. Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan salah satu cara untuk memodelkan proses dalam analisis dan perancangan perangkat lunak. DFD perancangan sistem yang akan dibangun pada penelitian ini dapat ditunjukan pada gambar 2 dan 3 berikut. Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 137

(a) Data Flow Diagram Level 0 Diagram konteks merupakan diagram yang terdiri atas suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks adalah level yang paling tinggi dari Data Flow Diagram (DFD), yang menggambarkan keseluruhan input ke sistem dan output dari sistem. (b) Data Flow Diagram Level 1 Gambar 2 DFD Level 0 Gambar 3 DFD Level 1 Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 138

Pada diagram tersebut dijelaskan jenis proses dalam sistem. Level ini terdapat 6 proses yang bersesuaian dengan fungsi dari setiap halaman yang ada dan mampu menyimpan hasilnya dalam database. (c) Entity Relational Diagram Gambar 4 Entity Relational Diagram Keterangan dari gambar 4 tersebut sebagai berikut. Pada Entity Relational Diagram dijelaskan semua tabel yang akan digunakan pada sistem pakar diagnosis awal demam berdarah. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Sistem Gambar 4 Halaman Utama Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 139

Gambar 5 Halaman Diagnosis Penyakit B. Pengujian Sistem Pengujian sistem ini menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu PKK dan kelompok tani di Dusun Kaotan, Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Keterangan nilai yang digunakan sebagai berikut. SS adalah Sangat Setuju, S adalah Setuju, KS adalah Kurang Setuju, dan TS adalah Tidak Setuju. (1) Rekapitulasi Desain Sistem Nilai total aspek desain sistem = 2940 1. SS =1000/2940 x 100% = 34,01% 2. S = 1430/2940 x 100% = 48,63% 3. KS= 500/2940x 100% = 17,00% 4. TS = 10/2940 x 100% = 0,34% (2) Rekapitulasi Kesesuaian sistem Nilai total aspek kesesuaian sistem = 3050 1. SS =1000/3050 x 100% = 32,78% 2. S = 1580/3050 x 100% = 51,80% 3. KS=460/3050 x 100% = 15,08% 4. TS = 10/3050 x 100% = 0,32% Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 140

(3) Rekapitulasi Kemudahan Sistem Nilai total aspek kemudahan sistem = 2700 1. SS =1000/2700x 100% = 37,00% 2. S = 1290/2700 x 100% = 47,78% 3. KS=400/2700 x 100% = 14,81% 4. TS = 10/2700 x 100% = 0,37% Berdasarkan hasil dari pengujian tersebut diketahui bahwa pada bagian desain sistem sebanyak 48,63% menyatakan setuju dengan tampilan sistem pakar diagnosis awal demam berdarah ini. Indikasi ini menyatakan bahwa sistem pakar diagnosis awal demam berdarah memiliki tampilan antar muka yang menarik. Pada sub-bab kesesuaian sistem, sebanyak 51,80% responden menyatakan setuju dengan kesesuaian sistem pakar diagnosis awal demam berdarah ini. Sub-bab terakhir dalam responden ini adalah kemudahan sistem yakni berkaitan dengan mudah tidaknya user menggunakan sistem pakar ini. Sebanyak 47,78% responden menyatakan setuju dengan kemudahan sistem pakar diagnosis awal demam berdarah ini. IV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan permasalahan yang telah dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini, maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut. a. Sistem pakar diagnosis awal demam berdarah ini dibutuhkan masyarakat umum. Sistem ini dirancang dengan desain yang cukup menarik dan mempunyai menumenu yang mampu mendukung berlangsungnya proses diagnosis. Persesntase yang diraih pada kesesuaian sistem ini adalah sebesar 48,63%. Angka ini menunjukkan bahwa responden menyetujui desain sistem pakar diagnosis awal demam berdarah. b. Sistem pakar diagnosis awal demam berdarah yang telah dibuat melingkupi inovasi dengan memanfaatkan data di dalamnya. Metode Forward Chaining yang diimplementasikan dalam sistem ini mendapatkan respon sebesar 51,80%. Dengan persentase perolehan tersebut, responden menyetujui kesesuaian sistem pakar diagnosis awal demam berdarah ini. c. Penerapan sistem pakar ini dapat diakses menggunakan Personal Computer (PC) untuk dapat digunakan mendiagnosis awal demam berdarah. Sebanyak 47,78% responden menyatakan setuju dengan kemudahan dalam penggunaan sistem ini. B. Saran Berikut beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi ini. c. Menu dan fitur pada aplikasi ini masih dapat ditambahkan dengan menu yang lain bergantung dari kebutuhan. Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 141

d. Aplikasi ini dapat dikembangkan lagi, misalnya digunakan untuk penyakit yang lain. V. DAFTAR PUSTAKA Djunaedi, Dj. 2006. Demam Berdarah: Epidemologi, Immunopatologi, Patogenesis, Diagnosis, dan Penatalaksanaanya. Malang: UMM Press. Durkin, J. 1994. Expert System Design and Development. London: Prentice Hall International Edition, Inc. Satari, H. I. dan Mila M. 2005. Demam Berdarah Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit. Puspa Swara: Jakarta. Turban, E., Aronson, J.E., Ting, P.L., 2005. Decision Support System and Intelligent Systems (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas) jilid 1. Yogyakarta: Andi. Antivirus: Jurnal Ilmiah dan Teknik Informatika, November 2017, Vol.11, No. 2 142